Jelaskan bahaya pergaulan bebas di kalangan remaja

Masa remaja adalah masa yang indah untuk mengukir cerita penuh kenangan. Namun, impian memiliki masa muda yang indah bisa hilang dalam sekejap apabila remaja terjerumus ke dalam bahaya pergaulan bebas.

Pergaulan bebas artinya melakukan hubungan seksual dengan orang yang berbeda-beda tanpa didasari ikatan pernikahan. Pergaulan bebas tidak bisa dibiarkan, karena ada beragam bahaya pergaulan bebas yang mengintai para remaja, terlebih jika remaja sering bergonta-ganti pasangan.

Penyebab dan Dampak Pergaulan Bebas pada Remaja

Remaja memiliki risiko yang tinggi untuk terjerat pergaulan bebas. Hal ini karena remaja memiliki rasa ingin tahu yang cukup besar terhadap hal-hal yang berkaitan dengan hubungan seksual.Selain itu, pencarian jati diri atau mungkin identity crisis juga berperan dalam mendorong perilaku seks pada remaja.

Tanpa adanya edukasi yang cukup dari orang tua, rasa ingin tahu ini dapat membuat remaja mencoba untuk mencari tahu sendiri hal-hal tersebut. Efeknya, peluang remaja untuk terjerumus ke dalam pergaulan bebas pun akan semakin besar.

Dampak dan bahaya pergaulan bebas tidak bisa disepelekan. Ada berbagai bahaya yang mengintai remaja jika mereka terjerumus ke dalam pergaulan bebas, di antaranya:

Tertular infeksi menular seksual

Remaja yang terjerumus ke dalam pergaulan bebas lebih rentan untuk tertular penyakit menular seksual. Apalagi jika kerap bergonta-ganti pasangan. Makin sering seseorang bergonta-ganti pasangan, risikonya untuk terkena infeksi menular seksual, seperti HIV/AIDS dan gonore, akan semakin besar.

Selain kebiasan bergonta-ganti pasangan, hubungan sesama jenis, penyalahgunaan obat suntik, hubungan seksual dengan pekerja prostitusi, dan kesalahan pemakaian kondom dapat meningkatkan risiko penyebaran infeksi menular seksual.

Terkena penyakit kanker

Wanita yang sering bergonta-ganti pasangan lebih berisiko mengalami kanker serviks. Orang yang sering melakukan seks oral lebih berisiko untuk terkena kanker mulut dan kanker tenggorokan. Sedangkan orang yang sering melakukan seks anal memiliki risiko lebih besar untuk terkena kanker anus.

Kehamilan yang tidak diinginkan

Pergaulan bebas juga akan meningkatkan risiko hamil di usia muda. Kehamilan saat remaja membutuhkan perhatian yang khusus, karena ada beragam komplikasi kehamilan yang rentan terjadi.

Cara Mencegah Risiko Pergaulan Bebas

Untuk mencegah anak terjerumus pergaulan bebas, orang tua harus mulai memberikan pendidikan seksual sejak dini kepada anak. Ini merupakan salah satu bentuk parenting yang penting dilakukan. Selain itu, beberapa cara berikut dapat dilakukan untuk mencegah anak terjerumus pergaulan bebas:

1. Mulai topik pembicaraan mengenai seks

Saat menonton TV atau melihat video dengan adegan berbau seksual, orang tua bisa membuka pembicaraan mengenai pendidikan seks.

Orang tua perlu bersikap terbuka saat mendengar dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan anak. Apabila ada kendala dalam menjawab rasa ingin tahu mereka, orang tua bisa mencari informasi dari sumber yang terpercaya, misalnya dari dokter, dan melanjutkan pembahasannya di kesempatan lain.

2. Berikan pemahaman mengenai bahaya pergaulan bebas

Berikan pemahaman kepada remaja mengenai bahaya pergaulan bebas yang dapat mengakibatkan kehamilan di luar nikah dan infeksi menular seksual. Diskusikan hal ini dengan bijak dan hindari kesan menakut-nakuti.

3. Dukung remaja melakukan kegiatan positif

Mendukung remaja untuk melakukan kegiatan positif yang disenanginya akan membuat mereka lebih percaya diri dan menghargai diri sendiri. Hal ini juga akan mengurangi kemungkinan remaja untuk terjerumus ke pergaulan bebas.

4. Terapkan jam malam

Larang anak remaja pulang larut malam, dan berikan pengertian kepadanya secara baik-baik. Berikan juga batasan yang jelas bagi anak dalam interaksi dengan lawan jenis. Selalu pantau aktivitas yang dilakukan anak tanpa terkesan mengganggu atau mencampuri kegiatan maupun pergaulannya.

Waspadai pula pengaruh televisi, musik, film, atau jenis hiburan lainnya. Anda bisa memberi mereka jadwal mengakses hiburan dengan pengawasan.

Bahaya pergaulan bebas pada remaja tidak dapat dianggap sepele. Untuk mencegahnya, orang tua perlu mendampingi anak remaja dan memberikan pemahaman serta motivasi kepada mereka tentang pentingnya upaya menghargai diri sendiri. Alihkan perhatian remaja dari bahaya pergaulan bebas dengan berbagai aktivitas dan hobi yang positif.

tirto.id - Suatu pergaulan yang sudah melampaui batas dan menyimpang dari aturan sosial dikenal sebagai pergaulan bebas. Istilah ini kerap dilekatkan dengan perilaku remaja. Lantas, apa ciri, penyebab, dan dampak pergaulan bebas bagi remaja.

Fase remaja merupakan tahap pencarian identitas. Mereka kerap mencoba-coba banyak hal. Ketika terjerumus dalam lingkungan yang salah, mereka akan rentan terjebak dalam pergaulan bebas.

Secara definitif, pergaulan adalah interaksi sosial yang dilakukan seseorang dengan individu lain atau kelompok masyarakat secara umum. Pergaulan dapat ditemukan di lingkungan keluarga, sekolah, hingga masyarakat.

Ketika pergaulan remaja mengarah pada hal negatif, kondisi itu dikenal sebagai pergaulan bebas. Menurut Roji dan Eva Yuliant dalam Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (2017) menuliskan bahwa pergaulan bebas adalah bentuk interaksi sosial yang menyimpang melewati batas kewajiban, tuntutan, aturan, syarat, dan perasaan malu.

Pengertian lainnya menyebutkan bahwa pergaulan bebas adalah perilaku menyimpang yang melanggar norma agama maupun norma kesusilaan.

Ciri-ciri Pergaulan Bebas

Ciri-ciri dari interaksi yang melanggar norma sosial dan dapat dikategorikan sebagai pergaulan bebas adalah sebagai berikut.

  • Cenderung menghamburkan uang untuk kesenangan semata demi menuruti kepuasan nafsu
  • Individu kurang bertanggung jawab apabila diberikan tugas atau pekerjaan.
  • Tidak bijaksana dalam memanfaatkan waktu, misalnya begadang berlebihan tanpa ada keperluan, menonton TV atau bermain gim hingga lupa waktu, dan sebagainya.
  • Suka ikut pesta hura-hura yang tidak bermanfaat
  • Berperilaku tidak baik dalam lingkungan masyarakat dan merugikan masyarakat
  • Melakukan seks bebas dan tidak aman.
  • Penyalahgunaan narkoba, mabuk-mabukan, putus sekolah, hingga hamil di luar nikah.
  • Mudah emosional, gelisah, tidak sabar, tidak mau mengalah, ingin menunjukkan eksistensi dan kebanggaan diri.
  • Tidak mengindahkan nasehat orang tua atau guru.
  • Mendapatkan uang atau hal yang diinginkan dengan cara melanggar moral, mencuri, menipu, berbohong kepada orang tua, dan sebagainya.

Baca juga:

  • Kondom sebagai Penjaga Gawang Terbaik HIV/AIDS
  • Makna Larangan Pergaulan Bebas dan Zina Hingga Dalilnya dalam Islam

Faktor Penyebab Pergaulan Bebas pada Remaja

Pergaulan bebas bukan disebabkan faktor tunggal, melainkan gabungan dari berbagai alasan yang kompleks hingga mengakibatkan remaja terjebak dalam pergaulan bebas.

Penyebab pergaulan bebas terdiri dari keadaan keluarga yang tidak stabil (broken home), kurangnya perhatian orang tua, lingkungan yang kurang baik, kurang hati-hati dalam berteman, keadaan ekonomi keluarga, hingga wawasan agama yang rendah.

Haryadi Iswanto dalam Jagalah Martabat dan Jiwamu (2018) menjelaskan mengenai faktor-faktor penyebab pergaulan bebas tersebut sebagai berikut.

1. Keadaan keluarga yang tidak stabil atau broken home

Kehidupan keluarga yang tidak harmonis atau yang berujung perceraian (broken home) cenderung berpengaruh negatif pada perkembangan psikis dan emosi remaja.

Ketika remaja tidak menemukan ketenangan di dalam rumah, ia cenderung mencari kesenangan di luar rumah. Ia akan mencari kasih sayang dan rasa aman sehingga berisiko terjerumus dalam pergaulan bebas.

2. Kurangnya perhatian orang tua

Kurangnya perhatian orang tua bisa disebabkan beberapa hal, misalnya keluarga yang tidak harmonis atau orang tua yang mementingkan pekerjaan daripada keluarganya.

Ketika orang tua kurang memperhatikan keluarganya, anak-anak menjadi bebas beraktivitas dan cenderung kurang terkontrol. Akibatnya, remaja pun rentan masuk dalam pergaulan bebas.

3. Lingkungan yang kurang baik

Faktor lingkungan berperan besar membentuk kepribadian seseorang. Apabila lingkungan tempat anak tumbuh merupakan lingkungan yang kurang baik dan tidak kondusif, ia cenderung terjerumus dalam pergaulan bebas

4. Kurang hati-hati dalam berteman

Teman sebaya adalah sosok penting bagi remaja yang berada dalam tahap pencarian identitas. Apabila remaja berteman dengan orang yang tidak baik dan suka melanggar aturan, bisa dipastikan ia akan meniru perbuatan teman-temannya.

5. Keadaan ekonomi keluarga

Keadaan ekonomi keluarga yang serba kekurangan berpotensi menyebabkan anak putus sekolah. Anak-anak dari keluarga pra-sejahtera ini berisiko berada dalam lingkungan yang salah karena jauh dari didikan guru atau orang tuanya yang mencari nafkah kesusahan sehingga tidak sempat memperhatikan pengasuhan anaknya.

Dengan demikian, remaja dari ekonomi serba kekurangan berisiko melanggar aturan sosial. Apabila ia berteman dengan remaja senasib, perilakunya pun bertambah parah dan sulit dikendalikan.

6. Wawasan agama yang rendah

Agama berperan besar mengarahkan remaja pada hal-hal yang sesuai dengan norma baik dan yang tidak.

Remaja yang kurang wawasan agamanya cenderung tidak bisa membedakan norma yang ada dalam agama atau melanggar aturan tersebut sehingga berisiko terjebak dalam pergaulan bebas.

Baca juga:

  • Penyelundupan Vodka dan Problem Minuman Keras di Papua
  • Benarkah Minuman Keras Membantu dalam Menulis?

Dampak Pergaulan Bebas

Pergaulan bebas berdampak negatif bagi remaja secara individu, keluarga, hingga masyarakat secara umum, sebagaimana dikutip dari Pergaulan Sehat (2020) yang ditulis Mochamammad Windarto.

Pertama, dampak pergaulan bebas bagi diri remaja secara individu adalah sebagai berikut.

  • Bentuk perbuatan dosa yang dapat mencelakakan dirinya sendiri Merusak akal sehat
  • Ketergantungan obat
  • Menurunnya derajat kesehatan
  • Menyebarkan penyakit
  • Menurunnya prestasi

Kedua, dampak bergaulan bebas bagi keluarga remaja bersangkutan, yaitu:

  • Menghancurkan masa depannya sendiri dan keluarga
  • Merenggangkan hubungan keluarga
  • Menimbulkan beban sosial, psikologis, dan ekonomi keluarga

Ketiga, dampak pergaulan bebas bagi masyarakat adalah sebagai berikut.

  • Dikucilkan dalam kehidupan masyarakat
  • Dijauhi oleh pergaulan Mengganggu keamanan dan ketertiban lingkungan sosial
  • Meningkatkan kriminalitas
  • Merusak tatanan nilai, norma, dan moral masyarakat bangsa.

Baca juga:

  • Investasi Miras Resmi Dilarang, Perdagangan Diperbolehkan
  • Apa Itu Legalisasi Miras dan Apakah Sudah Legal di Indonesia?

Baca juga artikel terkait PERGAULAN BEBAS atau tulisan menarik lainnya Abdul Hadi
(tirto.id - hdi/)


Penulis: Abdul Hadi
Editor: Addi M Idhom

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA