Jelaskan apa yang kalian ketahui tentang asmaul husna al-matin

Arti Al Matin adalah Yang Maha Kokoh, merupakan salah satu dari 99 Asmaul Husna. Secara bahasa, Al-Matin artinya kokoh, kuat, dan tidak goyah.

Kata ini biasa dipergunakan untuk menunjuki sifat kekuatan benda secara fisik. Karena Allah SWT Maha Suci dari segala sifat fisik, maka makna kekokohan dalam asma’ Al-Matin menunjuki kepada dahsyatnya kekuatan kekuasaan-Nya.

Allah SWT menjanjikan kebahagiaan dan surga bagi hamba yang mengikuti perintah- Nya. Sebaliknya Allah Swt. menjanjikan kehidupan yang saling bermusuhan dan panas serta neraka bagi yg mengingkari perinta-Nya.Kekuatan dan kekuasaan-Nya ini tidak akan pernah berubah sampai kapanpun.

Allah SWT berfirman:

إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ

“Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi Rezeki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh.” (Qs. Adz Dzariyat : 58)

Abdul Matin adalah hamba yang dikaruniai keyakinan sangat kokoh kepada kekuasaan Allah dan perlindungan-Nya. Tak ada yang dapat membuatnya takut, khawatir maupun cemas. Sehingga tak ada yang dapat memalingkannya.

Atas dasar ayat diatas, para ulama menetapkan nama Al-Matin (Yang Maha Kokoh) sebagai salah satu nama Allah yang termaktub dalam Asmaul Husna.

Al-Matin berasal dari huruf mim, ta’ dan nun. Yang maknanya kekokohan pada sesuatu, yang disertai makna tinggi. Atau permukaan bumi yang sangat kokoh dan tinggi.

Asal, Arti dan Makna Kata Al Matin

Menurut Imam Ibnul Atsir, Al Matin artinya Yang Maha Kuat dan Kokoh dalam melakukan semua perbuatan-Nya (tidak merasa susah, berat maupun payah).

Makna Al Matin hampir sama dengan Al Qawiyy (Yang Maha Kuat). Jika Al-Qawiyy itu menunjuki kepada kesempurnaan kekuasaan-Nya, maka Al Matin menunjuki kepada kesempurnaan kekuatan-Nya.

Makna Al Matin adalah Yang Maha Kokoh, sedangkan Al-Qawiyy adalah Yang Maha Kuat, yang tidak ada sesuatupun yang mampu menandingi kekuatan- Nya serta menolak ketentuan-Nya.

Baca : Al Qawiyyu Artinya Yang Maha Kuat I Kemuhammadiyahan

Dia (Maha Mampu) memberlakukan perintah dan ketentuan-Nya kepada semua makhluk-Nya. Allah mampu menolong siapa yang dikehendaki-Nya dan tidak menolong siapa yang dikehendaki-Nya. Segala daya dan kekuatan hanya milik Allah.

Allah SWT berfirman, “Jika Allah menolong kamu, maka tak ada seorangpun yang dapat mengalahkan kamu, dan jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaknya orang-orang mu’min bertawakkal kepada Allah saja.” (Qs. Ali’Imran :160).

Bulan beredar pada orbitnya merupakan salah satu bukti asmaul husna Al Matin. Gambar : pixabay.com

Dalam ayat lain Allah Swt. berfirman :
“Dan seandainya orang-orang yang berbuat dzhalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu milik Allah semuanya dan bahwa Allah amat berat siksa-Nya. Niscaya mereka menyesal.” (Qs. Al-Baqarah :165).

Maknanya, Dia-lah yang memiliki semua kekuatan dan keperkasaan. Dengannya, Allâh menciptakan benda-benda yang sangat besar (di alam semesta), di langit maupun di bumi, dan mengatur semua urusan yang tampak maupun yang tidak tampak.

Kehendak-Nya berlaku pada semua makhluk- Nya, apa yang dikehendaki-Nya pasti terjadi dan apa yang tidak dikehendaki-Nya pasti tidak akan terjadi. Orang yang berpaling dari-Nya tidak akan lepas, (karena) tidak ada sesuatupun yang luput dari kekuasaan- Nya.

Diantara (bukti) kemahakuatan dan kemahaperkasaan- Nya adalah Allâh SWT mampu memberikan rezeki kepada semua makhluk di alam semesta. Dia mampu membangkitkan manusia pada hari kebangkitan setelah tubuh mereka hancur lebur.

Tidak ada seorang manusiapun yang luput dari-Nya (pada hari kebangkitan) dan Dia Maha Mengetahui apa yang dihancurkan oleh bumi seperti tubuh-tubuh mereka, maka Maha Suci (Allah) Yang Maha Kuat Lagi Maha Perkasa.

Diantara bukti kemahaperkasaan-Nya, Allah mampu memenangkan dan memberikan pertolongan kepada para Nabi dan pengikut mereka meskipun jumlah dan persiapan mereka sangat sedikit, sementara jumlah dan persiapan musuh- musuh mereka sangat banyak.

Ayat-Ayat Al Qur’an Tentang Al Matin

Allah SWT berfirman :

كَمْ مِنْ فِئَةٍ قَلِيلَةٍ غَلَبَتْ فِئَةً كَثِيرَةً بِإِذْنِ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ مَعَ الصَّابِرِينَ

“Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang- orang yang sabar”. (Qs. Al-Baqarah : 249).

Dalam ayat lain, Allah berfirman :

كَتَبَ اللَّهُ لَأَغْلِبَنَّ أَنَا وَرُسُلِي ۚ إِنَّ اللَّهَ قَوِيٌّ عَزِيزٌ

“Allah telah menetapkan, ‘Aku dan Rasul-rasul-Ku pasti menang. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.” (Qs. Al-Mujadilah : 21)

Dan diantara bukti kemahaperkasaan- Nya adalah Allah mampu menimpakan kebinasaan kepada orang-orang yang berbuat dzalim dan menimpakan berbagai macam adzab kepada yang berbuat maksiat di dunia.

Allah SWT berfirman :

كَدَأْبِ آلِ فِرْعَوْنَ ۙ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۚ كَفَرُوا بِآيَاتِ اللَّهِ فَأَخَذَهُمُ اللَّهُ بِذُنُوبِهِمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ قَوِيٌّ شَدِيدُ الْعِقَابِ

“(Keadaan mereka) serupa dengan keadaan Fir’aun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang sebelum mereka. Mereka mengingkari ayat-ayat Allah, maka Allâh menyiksa mereka disebabkan dosa-dosanya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi amat keras siksa-Nya”. [Qs. al-Anfâl : 52].

Dalam ayat lain, Allah berfirman, artinya:
“Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi, lalu memperhatikan bagaimana kesudahan orang- orang yang sebelum mereka.

Mereka itu adalah lebih hebat kekuatannya daripada mereka dan (lebih banyak) peninggalan mereka di muka bumi, maka Allah mengadzab mereka disebabkan dosa- dosa mereka.

Dan mereka tidak mempunyai seorang pelindung-pun dari adzab Allah. Yang demikian itu adalah karena telah datang kepada mereka Rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata lalu mereka kafir; maka Allah mengadzab mereka.

Sesungguhnya Dia Maha Kuat lagi Maha Keras hukuman-Nya.“(Qs. Al-Ghâfir : 21-22).

Dan termasuk bukti kemahaperkasaan- Nya adalah Dia Maha Mampu Melakukan apa yang dikehendaki-Nya, sehingga tidak ada sesuatupun yang terjadi di alam semesta ini baik berupa gerakan atau diam, tinggi atau rendah, mulia atau hina, kecuali dengan izin-Nya semata, tanpa ada yang mampu menghalangi dan mengalahkan- Nya, sebagaimana dalam firman-Nya :

أَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْأَمْرُ ۗ تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ

“Ingatlah, menciptakan dan memerintahkan hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam”. (Qs. al-A’râf : 54).

Juga dalam firman-Nya, artinya: “Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah, maka tidak ada seorangpun yang sanggup untuk melepaskannya sesudah itu. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (Qs. Fâthir : 2).

Juga termasuk bukti kemahakuasaan-Nya adalah berbagai bentuk adzab pedih yang disediakan-Nya bagi penghuni neraka di akhirat nanti, serta berbagai macam kenikmatan dan kesenangan yang berlimpah ruah, tidak terputus dan terus- menerus, yang Allah sediakan bagi penghuni surga.

Hikmah Mengimani Nama Allah Al-Matin

Keimanan yang benar terhadap asma Allâh Yang Maha Agung ini akan membuahkan di dalam hati seorang hamba perasaan tunduk, merendahkan diri, takut dan selalu bersandar kepada Allah semata.

Selalu bertawakal (berserah diri), taat, memasrahkan segala urusan dan berlepas diri dari (segala) daya dan kekuatan kecuali dengan (pertolongan)- Nya.

Teladan dari nama Allah Al-Matin : 1. Beristiqamah (meneguhkan pendirian). 2. Beribadah dengan kesungguhan hati, tidak tergoyahkan oleh bisikan menyesatkan. 3. Terus berusaha dan tidak putus asa. 4. Menerapkan sikap disiplin dalam kehidupan sehari-hari. 5. Bekerja sama dengan orang lain sehingga lebih kuat. 6. Memenuhi kebutuhan pribadi dengan mandiri. 7. Berusaha menggunakan kekuatan yang dimiliki dalam hal-hal yang di ridhai Allah. 8. Berusaha untuk menjadi orang mukmin yang kuat, baik dari segi fisik, ekonomi maupun dari segi keilmuan (intelektual).

9. Sadar jika meminta pertolongan hanya kepada Allah SWT Semata, dan tidak akan meminta kepada yang lain sebab hanya Allah yang memiliki kekuatan yang sempurna.

  • Tentang Kami
  • Tim Kami
  • Hubungi Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat dan Ketentuan

BincangSyariah.Com – Al-Matin dalam Asmaulhusna artinya Mahakukuh. Allah Swt. adalah Mahasempurna baik dalam dalam kekuatan dan kekukuhan-Nya. Allah Swt. kukuh dalam prinsip sifat-sifat-Nya dan dalam kekuatan-kekuatan-Nya.

Oleh karena itu, sifat al-Matin adalah kehebatan perbuatan yang sangat kokoh dari kekuatan yang tidak ada taranya. Kekukuhan Allah Swt. yang memiliki rahmat dan azab terbukti pada saat Allah Swt. memberikan rahmat kepada hamba-hamba-Nya.

Dalam rahmat yang Allah Swt. berikan, tidak ada apa pun yang dapat menghalangi rahmat tersebut untuk tiba kepada sasarannya. Tidak ada juga kekuatan yang dapat mencegah pembalasan-Nya.

Seseorang yang menemukan kekuatan dan kekukuhan Allah Swt. akan membuatnya menjadi manusia yang tawakal. Selain tawakkal juga memiliki kepercayaan dalam jiwanya dan tidak merasa rendah di hadapan manusia lain.

Manusia akan selalu merasa rendah di hadapan Allah Swt. sebab hanya Allah Swt. yang Maha Menilai. Oleh sebab itu, Allah Swt. melarang manusia bersikap atau merasa lebih dari saudaranya.

Sebab, hanya Allah Swt. yang Maha Mengetahui baik buruknya seorang hamba. Allah Swt. juga menganjurkan manusia bersabar. Mengapa demikian? Sebab, Allah Swt. Mahatahu apa yang terbaik untuk hambaNya.

Kekuatan dan kekukuhan-Nya tidak terhingga dan tidak terbayangkan oleh manusia yang lemah dan tidak memiliki daya upaya. Kekukuhan Allah Swt. tidak terkalahkan dan tidak tergoyahkan.

Siapakah yang paling kuat dan kukuh selain Allah Swt.? (Baca: Memahami Makna Al-Wakil dalam Asmaulhusna)

Jawabannya adalah tidak ada satu makhluk pun yang bisa menundukkan Allah Swt. meski seluruh makhluk di bumi ini bekerja sama. Allah Swt. berfirman dalam Q.S. aż-Żāriyāt/51:58:

 إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلرَّزَّاقُ ذُو ٱلْقُوَّةِ ٱلْمَتِينُ

Innallāha huwar-razzāqu żul-quwwatil-matīn

Artinya: “Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki Yang mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.”

Dalam bentangan makna al-Matin dalam Asmaulhusna tersebut, akhlak seorang manusia terhadap sifat al-Matin adalah dengan beristiqamah yakni meneguhkan pendirian.

Selain itu, akhlak yang bisa dilakukan adalah beribadah dengan kesungguhan hati, tidak tergoyahkan oleh bisikan menyesatkan, terus berusaha dan tidak putus asa, dan bekerja sama dengan orang lain sehingga menjadi lebih kuat.[]

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA