Show
"Eh, eh, aku mau ceritaa. Tadi ada 2 orang berantem di jalan raya. Rusuh banget deh," "Wah, jam berapa kejadiannya?" "Jam 5 sore. Sangking lamanya, Pak Polisi sampai datang buat melerai," "Emang gara-gara apa sih? Kok bisa berantem?" "Hehe, aku juga nggak tau," "Ah, nanggung nih ceritanya," Ekspresi kamu ketika mendengar cerita yang tidak lengkap (sumber: Pinterest) Pernah nggak lagi cerita tapi lupa dengan urutan kejadiannya? Atau justru kamu kurang paham mengenai alasan mengapa peristiwa itu terjadi, dan siapa saja yang terlibat di dalamnya. Waduh, bisa-bisa ceritanya malah nggak lengkap dan berujung pada hoax alias berita palsu! Bicara tentang cerita, kita teringat pada mapel Sejarah. Sejarah merupakan ilmu pengetahuan yang memuat peristiwa atau cerita di masa lampau yang disusun secara sistematis agar teruji kebenarannya. Hayo, siapa di sini yang ngantuk setiap pelajaran Sejarah? Dalam ilmu Sejarah, kita mengenal konsep ruang dan waktu. Konsep ini juga disebut sebagai sinkronik dan diakronik. Keduanya diperlukan dalam Ilmu Sejarah sebagai bukti bahwa peristiwa yang terjadi memang benar adanya sesuai dengan fakta. Lalu, apa sih pengertian, ciri, serta contoh dari cara berpikir diakronik dan sinkronik? Kita bahas bareng-bareng di artikel ini, ya! Baca juga: Latihan Soal PTS 10 IPS Semester 1 Tahun 2022 1. Pengertian DiakronikSecara etimologis, Diakronik berasal dari Bahasa Yunani. 'Dia' artinya 'melalui' atau 'melampaui', dan 'chronicus' yang artinya 'waktu'. Jadi, diakronik adalah memanjang dalam waktu, namun terbatas pada ruang. Cara berpikir diakronik dalam sejarah disebut juga berpikir secara kronologis. Peristiwa disusun berdasarkan urutan waktu dari awal hingga akhir, supaya tidak melompat-lompat dan berujung pada kekeliruan. Kita diajak menelusuri dan menganalisa peristiwa berdasarkan jam, hari, minggu, bulan, atau tahun. Ngomong-ngomong, kamu tahu nggak lawan kata dari kronologis? Ya, betul! Lawan kata dari kronologis adalah anakronis, yang artinya kesalahan dalam penempatan peristiwa yang tidak sesuai dengan semestinya. Dalam bahasa Yunani, anakronis berarti 'melawan waktu'. Baca juga: Jurusan Sejarah, Menyelami Masa Lalu Lewat Mata Kuliah Ciri-ciri Berpikir Diakronik
Contoh Pemaparan Sejarah Berdasarkan Cara Berpikir Diakronika. Sejarah Penerapan Demokrasi di Indonesia
b. Urutan Presiden Indonesia Sejak Kemerdekaan hingga Sekarang
2. Pengertian SinkronikSinkronik juga berasal dari bahasa Yunani. Kata 'syn' yang berarti 'bersamaan', dan 'chronos' yang artinya 'waktu'. Maka dalam sejarah, sinkronik adalah cara berpikir yang meluas dalam ruang, tetapi terbatas pada waktu. Cara berpikir sinkronik berfokus pada aspek-aspek peristiwa. Seperti penyebab, dampak, tokoh, tempat, dan lain-lain. Jadi, sinkronik berusaha menceritakan kejadian secara lebih mendalam. Gimana? Paham kan bedanya sinkronik dengan diakronik? Ciri-ciri Berpikir Sinkronik
Contoh Pemaparan Sejarah Berdasarkan Cara Berpikir Sinkronika. Latar Belakang Diterapkannya Masa Demokrasi Terpimpin Presiden Soekarno menyampaikan amanat kepada konstituante (dewan pembentuk UUD) tentang pokok-pokok demokrasi terpimpin, yaitu:
Jika melihat pokok-pokok di atas, demokrasi terpimpin tentunya terlihat baik dan tidak bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945. Namun nyatanya, konsep-konsep tersebut tidak direalisasikan sebagaimana mestinya. Akibatnya, demokrasi terpimpin kerap kali malah menyimpang dari nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, juga budaya bangsa Indonesia. Baca juga: Bikin Teks Sejarah dengan Ciri-ciri, Contoh, & Struktur Ini, Yuk! b. Demonstrasi Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RUKHP) Aliansi mahasiswa dan masyarakat sipil di berbagai daerah menolak RUKHP dengan melakukan aksi besar-besaran. Di Jakarta, mahasiswa yang berasal dari berbagai perguruan tinggi menggelar demonstrasi di depan gedung MPR/DPR RI. Mereka juga menyampaikan mosi tidak percaya dan RUKHP yang dinilai bermasalah, salah satunya pasal korupsi yang hukumannya lebih rendah. Karena tidak mendapat respon, demonstrasi kembali berlanjut dan mahasiswa mengajukan 7 tuntutan, yaitu:
Sayangnya, unjuk rasa lanjutan ini berujung ricuh dan menimbulkan 232 korban jiwa, yang terdiri dari mahasiswa, aparat keamanan, masyarakat sipil, dan wartawan. 3. PeriodesasiSelain diakronik dan sinkronik, ada pula Periodesasi yang berarti 'pembabakan'. Dalam konsep Periodesasi, Sejarah disusun menurut klasifikasi tertentu dari peristiwa-peristiwa yang telah terjadi. Tujuan Periodesasi
Contoh PeriodesasiPeriodesasi sejarah Indonesia terbagi menjadi zaman prasejarah dan zaman sejarah, sebagai berikut: a. Zaman Prasejarah, yaitu zaman manusia sebelum mengenal tulisan. Penelitian zaman prasejarah didasarkan pada peninggalan benda purbakala, seperti:
Baca juga: Kuliah Jurusan Arkeologi, Cari Kerjanya Susah? b. Zaman Sejarah, yaitu zaman di mana manusia sudah mengenal tulisan. Zaman sejarah dibagi menjadi 3, yaitu:
--- Sekarang kamu sudah mengerti definisi, ciri, serta contoh dari cara berpikir diakronik, sinkronik, dan periodesasi. Sebelum bercerita, perhatikan lagi unsur ruang dan waktu agar tidak menimbulkan hoax ya. Mau belajar lebih banyak tentang Sejarah? Coba kelas gratis Brain Academy, yuk. Bisa online atau datang langsung ke cabang.
Referensi: Demo RKUHP 2019 [Daring]. Tautan: https://nasional.kompas.com/read/2022/06/21/17233991/saat-rkuhp-picu-demo-besar-mahasiswa-pada-2019 Peninggalan Masa Pra Sejarah [Daring]. Tautan: https://balarjabar.kemdikbud.go.id/sumberdaya-arkeologi/ Sumber Gambar: Meme Spill The Tea [Daring]. Tautan: https://id.pinterest.com/pin/703335666807652446/ (Diakses 6-7 September 2022) |