Jelaskan apa PERBEDAAN antara PENERANGAN PENYULUHAN kampanye dan propaganda

By : Yohanes Charles

oke selamat sore sobat sapicool.blogspot.com yang admin cintai sekarang admin akan membahas mengenai perbedaan penyuluh dan penerang karna Sebagai seorang penyuluh harus dapat membedakan tugas-tugas yang dilaksanakannya dan tugas penerangan dan propaganda. nah Penyuluhan adalah sistem pendidikan formal tanpa paksaan atau perintah, yang dapat membimbing para petani kearah kesadaran, memdorong dan meyakinkan para petani bahwa apa yang telah dianjurkan yang merupakan petunjuk-petunjuk praktis dibidang pertanian. Jika diikitu atau dipraktekkan akan membawa ke arah perbaikan, yang meliputi better farming, better business dan better living. Ciri-ciri penyuluhan yaitu :

  1. Dilakukan secara kontinuitas
  2. Merupakan kegiatan nyata untuk membantu peninggatan kegiatan yang telah ada
  3. Mendorong dan merangsang melakukan perbaikan sendiri dan secara bersama
  4. Mengandung unsur pendidikan
  5. Menimbulkan perubahan cara berfikir, cara kerja dan cara hidup.

dan kalau itu Penerangan dapat dikatakan sebagai suatu kegiatan yang hanya sekedar memberitahu tanpa mengharapkan bahwa orang yang diberi penerangan itu akan menerapkan apa yang te;lah diberitahukannya. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut :

  1. Dilakukan saat diperlukan
  2. Kegiatan isidental, sekedar memberitahukan
  3. Bersifat penjelasan
  4. Tidak kontonuitas
  5. Tidak mengenal bimbingan lanjutan
  6. Tidak mengenal pelayanan yang praktis

nah jadi apa intihnnya ? intihnya itu penyuluhan itu merupakan kegiatan pengajaran yang dilakukan dengan tanpa paksaan dan sifatnya banyak praktek dan biasannya penyuluhan dilakukan oleh seorang penyuluh. ntah itu penyuluh pertanian, penyuluh peternakan, penyuluh keluarga berencana, penyuluh narkoba dan bahan adiktif dan penyuluh penyuluh lainnya. dan sedikit menambahkan penyuluh itu terbagi menjadi 3 yaitu

  1. penyuluh pegawai negeri, yaitu penyuluh yang bekerja untuk pemerintah dan di bayar juga oleh pemerintah dengan gelar pegawai negeri sipil.
  2. penyuluh swasta, merupakan penyuluh yang bekerja untuk perusahaan swasta dan di bayar oleh swasta.
  3. penyuluh non-PNS merupakan penyuluh yang bekerja untuk pemerintah namun masih besifat membantu dan belum di angkat sebagai pegawai negeri

PENERANGAN, INFORMASI, KOMUNIKASI, PROPAGANDA DAN KAMPANYE

(Laporan Responsi Mata Kuliah Dasar-Dasar Penyuluhan dan Komunikasi)

Oleh

Ade Novia Rahmawati           1314131003

 Ahmad Rohim                       1314131007

Aisya Nur Citra Dewi             1314131008

Anita Eviana                           1314131011

Destika Maulidiawati              1314131027

JURUSAN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2014

I.       PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

Sebagai negara agraris Indonesia menempatkan pertanian sebagai sektor sentral yang didukung oleh tersebarnya sebagian besar penduduk Indonesia yang hidup sebagai petani dan tinggal di pedesaan. Kondisi demikian maka diperlukan suatu upaya untuk membantu kelancaran pembangunan pertanian yaitu dengan adanya penyuluhan pertanian.

Penyuluh pertanian yang akan di terima oleh petani layak untuk dipercaya dan tahu persis situasi petani sehingga dapat menunjukkan cara alternatif untuk pemecahannya dan selalu siap jika dibutuhkan, serta mempunyai waktu untuk sasaran dan tidak sering diganti agar penyuluhan pertanian dapat lebih lancar.

Sebagai seorang penyuluh ia harus dapat membedakan tugas-tugas yang dilaksanakannya dengan tugas penerangan, propaganda, dan kampanye. Penyuluh juga harus dapat menarik perhatian dan meyakinkan petani bahwa tugas yang sedang diembannya itu bukan hanya sekedar penerangan dan juga bukan untuk mengkampanyekan dan mempropagandakan sesuatu.

1.2    Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah:

a.       Mengetahui pengertian dari informasi, komunikasi, penyuluhan, penerangan, propaganda dan kampanye.

       b. Mengetahui perbedaan dan persamaan dari penerangan, propaganda dan kampanye dengan              penyuluhan.

II.  PEMBAHASAN

2.1  Penerangan

2.1.1  Pengertian Penerangan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, penerangan adalah: “Proses atau cara perbuatan menerangkan atau memberikan penjelasan terhadap sesuatu hal.”

Kartasapoetra (1991:20) mengatakan bahwa:“Penerangan adalah suatu kegiatan yang hanya sekedar memberi tahu (to inform) tanpa mengharapkan bahwa orang yang diberi penerangan itu akan menerapkan apa yang telah diberitahukannya”.

Mardikanto dan Sutarni (1982:9) mengemukakan bahwa: “Penerangan adalah penyampaian sesuatu pesan atau amanat (massage) kepada orang-orang (masyarakat) supaya mereka menjadi tahu dan sadar akan adanya sesuatu”.

Wiriaatmadja, Soekandar (1990:13) menyatakan bahwa: “Penerangan adalah usaha penerusan/transmisi suatu amanat (dapat berupa: keterangan, penjelasan, peraturan, fakta, ideology, kepercayaan dan pengetahuan lain) kepada orang-orang supaya mereka menjadi tahu atau sadar akan adanya sesuatu”.

2.2  Informasi

       2.2.1  Pengertian Informasi

Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian (event) yang nyata  (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan (Jogiyanto HM., 1999).

Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan (Tata Sutabri, S.Kom., MM).

2.2.2 Kualitas Informasi

       Kualitas sebuah informasi dapat dinilai dari 3 hal, yaitu informasi harus:

a.    Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau  menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan masudnya.

b.    Tetap pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.

c.    Relevan, berarti informasi tersebut menpunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

2.2.3  Jenis-Jenis Informasi

a.    Berdasarkan Penyampaian:

1.    Informasi yang disediakan secara berkala

2.    Informasi yang disediakan secara tiba-tiba

3.    Informasi yang disediakan setiap saat

4.    Informasi yang dikecualikan

5.    Informasi yang diperoleh berdasarkan permintaan

b.    Berdasarkan Kegunaan:

1.    Informasi yang menambah pengetahuan, misalnya: peristiwa-peristiwa, pendidikan, kegiatan selebritis.

2.    Informasi yang mengajari pembaca (informasi edukatif), misalnya makalah yang berisi tentang cara berternak itik, artikel tentang cara membina persahabatan, dan lain-lain. 

3.    Informasi berdasarkan format penyajian, yaitu informasi yang dibedakan berdasarkan bentuk penyajian informasinya. Misalnya: informasi dalam bentuk tulisan (berita, artikel, esai, resensi, kolom, tajuk rencana, dll).

2.2.4 Ciri-Ciri Informasi

a.    Terbaru,

b.    Tepat waktu,

c.    Relevan,

d.   Konsisten.

2.2.5 Fungsi Informasi

a.    Meningkatkan pengetahuan atau kemampuan pengguna,

b.    Mengurangi ketidakpastian dalam proses pengambilan keputusan,

c.    Menggambarkan keadaan sesuatu hal atau peristiwa yang terjadi.

2.3  Komunikasi

2.3.1 Pengertian Komunikasi

Pengertian komunikasi diambil dari bahasa latin communicatio, yang bersumber dari istilah ”communis” yang berarti membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Dalam kehidupan sehari-hari selain menjadi makhluk individu, manusia juga sebagai makhluk sosial yang sangat membutuhkan interaksi dengan orang lain. Dari interaksi itulah terjadi komunikasi untuk menyampaikan pesan, saling bertukar informasi dengan orang lain untuk tujuan tertentu.

Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lain yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam (Rogers & O. Lawrence Kincaid).

Komunikasi adalah suatu proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerimaan atau lebih dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka (Everett M. Rogers).

2.3.2 Unsur Pembangun Komunikasi

a.    Sumber, yaitu pembuat informasi atau pengirim informasi. Pada komunikasi antar manusia, sumber komunikasi bisa dari satu orang atau dari beberapa orang (kelompok) misalnya sebuah organisasi atau lembaga. Sumber komunikasi disebut juga komunikator.

b.    Penerima, yaitu pihak yang menjadi tujuan untuk dikirimi pesan oleh sumber (komunikator). Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih. Penerima disebut juga komunikan.

c.    Pesan adalah informasi yang disampaikan oleh pengirim pesan kepada penerima (komunikan). Pesan tersebut bisa disampaikan dengan bertatap muka (langsung) atau melalui media komunikasi (tidak langsung).

d.   Media adalah alat yang digunakan dalam berkomunikasi untuk memindahkan pesan (informasi) dari sumber kepada penerima.

e.    Efek adalah pengaruh yang dipikirkan dan dirasakan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Yang kemudian akan mempengaruhi sikap seseorang dalam menelaah pesan.

f.     Umpan balik adalah sebuah bentuk tanggapan balik dari penerima setelah memperoleh pesan yang diterima.

2.3.4 Jenis-Jenis Komunikasi

Didalam organisasi sangat membutuhkan komunikasi. Adapun jenis- jenis komunikasi dalam organisasai antara lain :

a.    Komunikasi formal vs informal

Komunikasi formal adalah komunikasi yang mengikuti rantai komando yang dicapai oleh hirarki wewenang. Komunikasi informal adalah komunikasi yang terjadi diluar dan tidak tergantung pada herarki wewenang. Komunikasi informal ini timbul karena adanya berbagai maksud, yaitu:

1.    Pemuasan kebutuhan manusiawi,

2.    Perlawanan terhadap pengaruh yang monoton dan membosankan,

3.    Keinginan untuk mempengaruhi perilaku orang lain,

4.    Sumber informasi hubungan pekerjaan.

Jenis lain dari komunikasi informasi adalah adalah dasas-desusyang secara resmi tidak setuju. Desas-desus ini juga mempunyai peranan fungsional sebagai alat komunikasi tambahan bagi organisasi.

b.    Komunikasi ke bawah vs komunikasi ke atas vs komunikasi lateral

Komunikasi kebawah mengalir dari peringkat atas ke bawah dalam herarki. Komunikasi ke atas adalah berita yang mengalir darin peringkat bawah ke atas atas suatu organisasi. Komunikasi lateral adalah sejajar antara mereka yang berada tingkat satu wewenang.

c.    Komunikasi satu arah dan dua arah

Komunikasi satu arah, pengirim berita berkomunikasi tanpa meminta umpan balik, sedangkan komunikasi dua arah adalah penerima dapat dan memberi umpan balik.

2.4  Propaganda

2.4.1 Pengertian Propaganda

Propaganda sebagai komunikasi yang “digunakan oleh suatu kelompok terorganisasi yang ingin menciptakan partisipasi aktif atau pasif dalam tindakan-tindakan suatu massa yang terdiri atas individu-individu, diersatukan secara psikologis dan tergabungkan di dalam suatu kumpulan atau organisasi (Jacques Ellul).

Propaganda merupakan usaha-usaha yang dilakukan oleh individu-individu yang berkepentingan untuk mengontrol sikap kelompok termasuk dengan cara menggunakan sugesti, sehingga berakibat menjadi kontrol terhadap kegiatan kelompok tersebut (Leonard W. Dobb).

2.4.2 Tujuan Propaganda

Propaganda bertujuan untuk menyebarkan ide, informasi, atau rumor untuk membantu atau melukai suatu institusi, atau seseorang.

Propaganda bertujuan untuk mengubah opini, sikap, dan perilaku individu/kelompok, dengan teknik-teknik memengaruhi.

2.4.3 Unsur Propaganda

Dalam propaganda ada beberapa unsur-unsur terbentuknya sebuah komunikasi, diantaranya:

a.    Adanya komunikator, penyampaian pesan.

b.     Adanya Komunikan atau penerima pesan/ informasi.

c.    Kebijaksanaan atau politik propaganda yang menetukan isi dan tujuan yang hendak dicapai.

d.   Pesan tertentu yang telah di-“encode” atau dirumuskan sedemikian rupa adar mencapai tujuannya yang aktif.

e.    Sarana atau medium (media), yang tepat dan susuai atau serasiu dengan situasi dari komunikan.

f.     Teknik yang seefektif mungkin, yang dapat memberikan pengaruh yang secepatnyadan mampu mendorong komunikan melakukan sesuatu yang sesuai dengan keinginan atau pola yang ditentukan oleh komunikator.

g.    Kondisi dan situasi yang memungkinkan dilakukannya kegiatan propaganda yang bersangkutan.

h.    Tercapainya tujuan kepada aspek kognitif, afektif dan konatif.

2.5  Kampanye

2.5.1 Pengertian Kampanye

Kampanye adalah suatu proses yang dirancang secara sadar, bertahap dan berkelanjutan yang dilaksanakan pada rentang waktu tertentu dengan tujuan mempengaruhi khalayak sasaran yang telah diterapkan (Pfau dan Parrot ,1993).

Kampanye dapat diartikan sebagai pemanfaatan berbagai metode komunikasi yang berbeda secara terkoordinasi dalam periode waktu tertentu yang ditujukan untuk mengarahkan khalayak pada masalah tertentu berikut pemecahannya (Rajasundarman, 1981).

2.5.2 Jenis-Jenis Kampanye

a.   

Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) N0. 35 Tahun 2004 Tentang Kampanye Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden mengatur semua jenis atau bentuk kampanye. Ada 9 jenis kampanye yaitu: • Pertemuan Terbatas • Tatap muka dan dialog • Penyebaran melalui media cetak dan media elektronik • Penyiaran melalui radio dan atau televise • Penyebaran bahan kampanye kepada umum • Pemasangan alat peraga di tempat umum • Rapat umum • Debat publik / debat terbuka antar calon

• Kegiatan lain yang tidak melanggar peraturan perundang-undangan

b.    Selain itu terdapat pula jenis-jenis kampanye menurut beberapa sumber, yaitu:

1.    Product Oriented Campaigns
Kampanye yang berorientasi pada produk, umumnya terjadi di lingkungan bisnis,berorientasi komersial, seperti peluncuran produk baru. Kampanye ini biasanya sekaligus bermuatan kepentingan untuk membangun citra positif terhadap produk barang yang diperkenalkan ke publiknya. Contoh: Kampanye Bank BTN Go Public, Kampanye Telkom Flexi.

2.    Candidate Oriented Campaigns 
Kampanye yang berorientasi pada kandidat, umumnya dimotivasi karena hasrat untuk kepentingan politik. Contoh : Kampanye Pemilu, Kampanye Penggalangan Dana bagi partai politik.

3.    Ideologically or cause oriented campaigns 
Jenis kampanye yang berorientasi pada tujuan-tujuan yang bersifat khusus dan seringkali berdimensi sosial, atau Social Change Campaigns (Kotler), yakni kampanye yg ditujukan utk menangani masalah- masalah sosial melalui perubahan sikap dan perilaku publik yg terkait. Contoh: Kampanye AIDS, Kampanye Menyusui dengan ASI, Keluarga Berencana dan Donor Darah.

c.   

Jenis Kampanye yang sifatnya menyerang (attacking campaign) : • Kampanye Negatif Menyerang pihak lain melalui sejumlah data atau fakta yang bisa diverifikasi dan diperdebatkan. • Kampanye hitam (Black campaign)

Bersumber pada rumor, gossip, bahkan menjurus ke implementasi sejumlah teknik propaganda. Jenis ini biasanya sulit untuk diverifikasi apalagi diperdebatkan.

2.6  Perbedaan dan Persamaan

Pada dasarnya tak ada yang berbeda antara kampanye dan propaganda. Kalau pun, kemudian keduanya tampak berbeda, itu karena pendekatan dan metoda yang dipakainya. Kampanye kerap dinilai lebih bersifat persuasif karena disertai bujukan dan iming-iming. Sementara propaganda, sekalipun dasarnya sangat persuasif, kerap disertai tekanan berupa penonjolan dari dampak buruk yang bisa terjadi jika massa tak bertindak seperti apa yang dipropagandakan.

Harold D. Lasswell Propaganda adalah penggunaan simbol-simbol untuk mempengaruhi perilaku atau manipulasi perasaan manusia.

Qualter Propaganda adalah suatu nupaya secara sengaja oleh bebepara individu atau kelompok untuk membentuk, mengontrol, atau mengubah sikap kelompok lain dengan menggunakan instrumen komunikasi demi mencapai tujuan.

Persamaan dari penyuluhan, penerangan, propaganda dan kampanye adalah bertujuan untuk mengajak sasaran dari kegiatan tersebut untuk mengikuti arahan yang diberikan.

Tabel perbedaan dari penyuluhan, penerangan, propaganda dan kampanye.

No

Penyuluhan

Penerangan

Propaganda

Kampanye

1

Dilakukan secara kontinuitas

Dilakukan saat diperlukan

Dilakukan saat diperlukan

Dilakukan saat diperlukan

2

Merupakan kegiatan nyata untuk membantu peningkatan kegiatan yang telah ada

Kegiatan yang hanya sekedar memberitahukan

Kegiatan yang dilakukan saat ada kegiatan

Kegiatan yang dilakukan saat ada kegiatan

3

Mendorong dan merangsang melakukan perbaikan sendiri dan secara bersama

Bersifat penjelasan

Bertujuan komersial untuk memperoleh pasar

Memberikan citra positif pada suatu produk

4

Mengandung unsur pendidikan

Tidak mengenal bimbingan lanjutan

Tanpa bimbingan lanjutan

Berorientasi pada tujuan-tujuan yang bersifat khusus dan seringkali berdimensi sosial

5

Menimbulkan perubahan cara berfikir, cara kerja dan cara hidup

Tidak mengenal pelayanan yang praktis

Kadang-kadang menjantukan lawan atau saingan

Mempertimbangkan kedua belah pihak

III. KESIMPULAN

Adapun Kesimpulan dari penulisan laporan ini adalah :

1.    Dapat mengetahui pengertian dari penerangan adalah proses penggunaan berbagai sumber daya komunikasi secara terpadu melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengontrolan unsur-unsur komunikasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, informasi adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat, komunikasi adalah pihak komunikator membentuk (encode) pesan dan menyampaikannya melalui suatu saluran tertentu kepada pihak penerima yang menimbulkan efek tertentu, propaganda adalah rangkaian pesan yang bertujuan untuk memengaruhi pendapat dan kelakuan masyarakat atau sekelompok orang, dan kampanye adalah sebuah tindakan doktet bertujuan mendapatkan pencapaian dukungan, usaha kampanye bisa dilakukan oleh peorangan atau sekelompok orang yang terorganisir untuk melakukan pencapaian suatu proses pengambilan keputusan di dalam suatu kelompok, kampanye biasa juga dilakukan guna memengaruhi, penghambatan, pembelokan pecapaian.

2.    Perbedaan antara penerangan, propaganda dan kampanye dengan penyuluhan ditekankan pada waktu dan tujuannya. Persamaan antara penerangan, propaganda dan kampanye dengan penyuluhan adalah sasarannya.

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Zaenal. 2013. Pengertian Komunikasi, Arti Penting Komunikasi, Jenis dan Proses Komunikasi, Komunikasi yang Efektif. //zabidin1993.

            blogspot.com/2013/04/pengertian-komunikasi-arti-penting.html. Diakses pada Selasa, 1 April 2014, pukul 18.43 WIB.

Lanny. 2012. Definisi, Jenis-jenis, dan perbedaan kampanye dengan propaganda dan iklan. //lannylameanda.blogspot.com/2012/12/definisi-jenis-jenis-dan-perbedaan.html. Diakses pada Selasa, 1 April 2014, pukul 18.26 WIB.

Hartono, Jogiyanto. 1999. Analisis & Desain Sistem Informasi: pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis, edisi ke-2. Yogyakarta: Andi.

Jogiyanto HM. 1999. Analisis dan Disain Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset.

Kartasapoetra, A.G. 1991. Teknologi Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Bumi Aksara.

Kartasapoetra, A.G. 1988. Teknologi Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Bumi Aksara.

Mardikanto, T. dan Sri Sutarni, 1982. Pengaturan Penyuluhan Pertanian. Surakarta : Hapsara.

Pfau, Michael dan Roxanne Parrot. 1993. Persuasive Communication Campaign. Massachussets: Allyn dan Bacon.

Sutabri, Tata. 2005. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Andi.

Wiriatmadja. 1990. Pokok-Pokok Penyuluhan Pertanian. Jakarta: C.V. Yasaguna.

Page 2

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA