Jelaskan akhlak Mahmudah dan kaitkan dengan misi Rasulullah diutus ke dunia

Sahabat umma, Rasulullah SAW merupakan teladan bagi kita sekaligus menjadi rahmat untuk semesta alam. Maka hendaknya kita mempelajari dan mengikuti semua anjurannya supaya menjadi Muslim yang bertakwa kepada Allah SWT.

Namun, pernahkah terlintas di benak Sahabat umma sebuah pertanyaan mengapa Rasulullah SAW diturunkan Allah? Mengapa Rasulullah diutus ke Bumi?

Menurut KH Abdulllah Gymnastiar, ada alasannya selain sebagai rahmat bagi semesta alam. Karena yang paling utama adalah memperbaiki akhlak umat.

"Nabi Muhammad diturunkan ke bumi oleh Allah SWT untuk memperbaiki akhlak umat manusia. Nabi Muhammad bersimbah keringat dan air mata agar umat ini sempurna akhlaknya," ucapnya saat mengisi kegiatan Maulid Nabi di SMKN 29, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (6/11/2019) lalu.

Ilustrasi Bumi. (Foto: net)

Sebagaimana Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:

إِنَّمَا بُعِثْتُ ِلأُتَمِّمَ صَالِحَ اْلأَخْلاَقِ.

Artinya: “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik.” (HR. Al Bukhori).

Kiai yang akrab disapa Aa Gym itu menjelaskan, orang yang paling memahami dan paling benar ilmu keislamannya adalah orang-orang yang memiliki akhlak mulia. Tidak ada indikator lain yang menyebabkan seseorang memahami secara betul agama Islam selain akhlaknya.

"Siapa orang yang paling benar tentang pemahaman islamnya? Cirinya apa? Akhlaknya mulia. Orang islam yang paling benar itu cirinya apa? Akhlaknya," tuturnya.

Lebih lanjut Aa Gym menjelaskan, saat ini kita sedang mengalami krisis akhlak yang seperti teladan Rasulullah SAW. Sekarang, kata Aa Gym, kebanyakan dari kita belum memiliki akhlak seperti yang dicontohkan Rasulullah.

"Karena sehebat apapun manusia kalau akhlaknya rusak dia jadi penjahat. Indonesia ini bukan krisis politik, bukan krisis ekonomi, tapi krisis akhlak," tandasnya.

Aa Gym juga menjelaskan, orang pintar di Bumi Pertiwi ini sangat banyak jumlahnya, tapi tidak berbandung lurus dengan akhkanya. Karena itu, menurut Aa Gym, yang perlu diperbaiki negeri ini adalah akhlak.

"Banyak yang pintar-pintar. Tuh yang ditangkap rata-rata sarjana, doktor, profesor, tapi mencuri. Jadi jangan bangga pintar tanpa akhlak. Pintar itu kalau akhlaknya bagus," tutupnya.

Rasulullah SAW merupakan contoh paripurna ihwal akhlak yang mulia

Ahad , 24 May 2020, 23:08 WIB

Mgrol120

Rasulullah

Red: Hasanul Rizqa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islam menempatkan akhlak dalam posisi penting yang harus dipegang teguh para pemeluknya. Bahkan, tiap aspek dari ajaran Islam selalu berorientasi pada pembinaan akhlak yang mulia (akhlakul karimah).

Baca Juga

''Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia,'' demikian sabda Rasulullah saw.

Bahkan, dalam menilai keimanan seseorang, kita juga diminta untuk menilai bagaimana akhlak yang bersangkutan. Pesan Nabi saw, ''Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.''

Untuk mengembalikan akhlak masyarakat, seperti yang diajarkan oleh agama, perlu kiranya mencontoh perilaku hidup Nabi Muhammad SAW. Di dalam Alquran sendiri, kita dapati begitu banyak ayat yang berbicara masalah akhlak.

Dalam sejarah Islam, kita dapat menemui begitu mulia dan tingginya akhlak para pengikut Nabi berkat gemblengan beliau. Sehingga, Allah sendiri memuji nilai moral dan akhlak mereka. Pujian kepada para pendahulu Islam itu, oleh Husein Haekal, penulis Sejarah Muhammad berdasarkan ayat-ayat Alquran digambarkan sebagai berikut.

"Mereka lebih takut kepada Allah daripada yang lain. Mereka inilah orang-orang yang punya harga diri. Sungguh pun begitu mereka sangat rendah hati. Mereka orang-orang yang dapat dipercaya, yang dapat menepati janji bila berjanji. Orang-orang yang sabar, dan bila mendapatkan musibah akan berkata: Kami kepunyaan Allah dan pada-Nya akan kembali.''

"Tidak ada di antara mereka yang berjalan di muka bumi dengan membuang muka dan sikap congkak. Tuhan menjauhkan mereka dari sifat serakah dan kikir. Mereka tidak mau menyebarkan perbuatan-perbuatan keji di kalangan orang-orang beriman.''

  • akhlak
  • akhlakul karimah
  • Nabi Muhammad

sumber : Hikmah Republika oleh Alwi Shahab

Sahabat matsaka yang berbahagia…, lebih penting mana antara adab dan ilmu..?Berkata Syekh Abdul Qadir Al Jailani: “aku lebih menghargai orang beradab dari pada orang berilmu. Jika hanya ilmu, iblis jauh lebih berilmu dari manusia”Untuk mendidik umat manusia agar beradab atau Berakhlaq Mulia, sekira 14 abad yang lalu Allah SWT. Telah mengutus seorang Rasul yaitu Muhammad SAW. Ia lahir di kota Makkah pada hari senin, 12 Rabiul Awwal tahun gajah atau tepatnya tahun 570 M. Beliau adalah putra dari seorang ayah yang bernama Abdullah bin Abdul Muththalib dan Ibundanya bernama Siti Aminah.Nabi Muhammad SAW. Adalah sosok manusia yang sempurna. Terkumpul padanya semua sifat mulia.Allah Ta’ala berfirman,وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ

“Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang agung” (Al-Qolam: 4).

Ketika Hisyam bin Amir bertanya kepada Istri beliau Aisyah RA tentang akhlak Rasulullah SAW. Aisyah menjawab,كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ

“Akhlak Nabi SAW adalah Alquran” (HR Muslim).Sangat tepat jika Allah Mengutus Muhammad SAW. Adalah untuk mendidik umat manusia agar berakhlaq mulia, sebagaimana Rasulullah SAW. telah Bersabda:إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلاقِ

Artinya: “Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak.” (HR Al-Baihaqi dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu).

Sahabat matsaka yang dirahmati Allah… Agama Islam melalui Rasul Muhammad SAW. telah mengajarkan adab atau dengan kata lain akhlaq mulia kepada umatnya disegala bidang kehidupan. Alangkah baiknya ketika kita menuntut ilmu pun kita landasi dengan adab atau akhlak yang baik. Dengan demikian ilmu yang kita dapati akan lebih bermanfaat di dunia dan di akhirat.Sahabat Matsaka,.. Janganlah kita salah mengambil idola dalam hidup ini. Nabi Muhammad lah sosok yang pling tepat untuk kita idolakan. Sosok yang sangat sempurna, begitu mulya akhlaqnya, sosok yang bisa mengantarkan kita ke jalan (Agama) yang benar, dan beliaulah yang kelak akan memberi syafaat ketika di Yaumul Akhir…

Sebagai penutup marilah kita lantunkan shalawat untuk Rasulullah SAW.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad 2019

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَآلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَآلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Artinya: ” Ya Allah SWT, kirimlah sholawat pada Muhammad dan keluarganya seperti Engkau mengirim sholawat pada keluarga Ibrahim, dan kirimlah berkah pada Muhammad dan keluarganya seperti engkau mengirim berkah pada keluarga Ibrahim di antara yang lain. Ya Allah segala puji sesungguhnya hanya milik Engkau, Tuhanku yang Maha Mulia.” (HR An-Nasa’i).Allahu A’lam.Selamat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. 12 Rabiul Awwal 1442 H.

ABD.

  LIHAT VERSI CETAK

Diunggah hari Rabu tanggal 21-01-2015 06:55:52 WIB

Kuala Kapuas (Inmas)  Salah satu misi Rasulullah, SAW dalam mengemban amanat Allah adalah menyempurnakan akhlak mulia. Hal tersebut ditunjukkan dalam keteladanan Nabi Muhammad SAW saat bergaul, memimpin umat, serta mensyiarkan agama Islam.

Hal itu dikatakan Kepala MTsN Selat Sriyadi, M.Pd dalam sambutannya pada acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di MTsN Selat, belum lama tadi.

“Akhlak yang mulia sesungguhnya adalah akhlaknya orang yang beriman, akhlak yang dicintai Allah serta akhlaknya ahli  surga,” kata Sriyadi.

Oleh karena itu, lanjutnya, sebuah keharusan bagi anak-anak calon generasi penerus bangsa  dan sebagai pribadi orang beriman harus memiliki akhlakul karimah, yakni akhlak mulia bagi Allah dan mulia bagi manusia yang dimuliakan Allah. Sriyadi mengajak agar selalu mencontoh dan meneladani Rasulullah SAW, dalam hal kepribadian, akhlak, moral, budi pekerti, perilaku, tutur kata dan lainnya.

“Mari kita teladani  Rasulullah, SAW sebagai landasan  dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat,” ajak Sriyadi, seraya mengatakan, yang sangat perlu dicontoh lagi adalah tata cara beliau bertindak arif dan bijaksana dalam mengambil  kebijakan guna memutuskan setiap permasalahan yang ada dilingkungan para umatnya  secara adil,  pada masanya. (Andang)



Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA