Jelaskan 5 cara modifikasi makanan khas daerah

Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan berbagai kuliner khas daerah. Tidak heran, hal ini bisa menjadi potensi besar yang bisa dimanfaatkan masyarakat, salah satunya untuk dijadikan peluang usaha.

Sesuai dengan namanya, makanan daerah tentu akan menggunakan resep tradisional serta dibuat dengan teknik tertentu. Namun, tidak sedikit juga yang memodifikasi makanan daerah.

Mengapa makanan daerah dimodifikasi?

Tentu saja, modifikasi yang dilakukan pada resep-resep tradisional bukanlah bertujuan untuk meninggalkan tradisi yang sudah ada. Sebaliknya, modifikasi makanan justru bisa membuat Kamu berlatih mengkreasikan resep-resep yang sudah ada.

Nah, kalau di dunia bisnis sendiri, modifikasi makanan daerah juga disebabkan oleh beberapa faktor, seperti menyesuaikan selera pelanggan, mempermudah teknik pembuatan, maupun mengikuti dengan tren penjualan masa kini.

[Baca juga: 7 Kuliner Luar Negeri yang Sempat Jadi Tren Bisnis di Indonesia]

Makanan daerah yang dimodifikasi dan dapat menjadi peluang usaha

Sebagai pelaku bisnis kuliner, tentu Kamu harus memahami bahan baku dan cara pembuatan produk yang akan Kamu jual. Jadi, apabila Kamu juga ingin menghadirkan menu daerah yang sudah dimodifikasi, 6 jenis makanan ini bisa menjadi referensi untuk Kamu!

1. Kue Cubit

Apakah Kamu termasuk salah satu anak yang gemar jajan semasa sekolah dulu? Jika ya, pasti Kamu sudah familiar dengan kudapan yang satu ini. Yup, kue cubit memiliki rasa yang manis serta dapat dibuat setengah matang sehingga terasa sangat lezat. Dulu, kue cubit biasanya hanya ditaburi meses coklat saja. Akan tetapi kini, Kamu bisa memodifikasinya dengan aneka topping, seperti oreo, keju, sampai green tea dan red velvet.

2. Surabi

Kue yang satu ini biasanya terkenal di daerah Jakarta, Bogor, Bandung, Solo, dan Surabaya. Dahulu, serabi biasanya dinikmati dengan pilihan topping yang terbatas, seperti oncom, gula, maupun selai durian. Namun. Saat ini, pilihan topping kue surabi sudah semakin beragam loh, misalnya seperti keju, blueberry, atau strawberry.

3. Pisang Goreng

Pisang goreng memang menjadi salah satu jenis gorengan yang paling banyak dicari. Selain rasanya yang manis dan tekstur kulitnya yang crispy, camilan ini biasanya juga dinikmati bersama kopi. Jadi, kalau Kamu memiliki coffee shop, tidak ada salahnya nih mencoba untuk menghadirkan pisang goreng yang sudah dikreasikan, seperti pisang nugget maupun pisang goreng dengan aneka topping kekinian.

4. Cireng

Kalau camilan yang ini asalnya dari provinsi Jawa Barat dan terbuat dari tepung tapioka. Sebelum dikenal sebagai makanan kekinian, cireng biasanya kerap ditemukan di penjual gorengan. Namun, sekarang sudah banyak loh yang menjual cireng dengan kreasi isian, seperti sosis, keju, kornet, maupun bakso.

5. Ayam Geprek Mozzarella

Menu makan yang satu ini pasti juga sudah sering Kamu dengar, soalnya tidak sedikit pelaku usaha yang menyajikan ayam geprek mozarella sebagai salah satu pilihan menunya. Padahal, sebenarnya ayam geprek sendiri merupakan menu tradisional yang berasal dari Yogyakarta loh! Kata geprek sendiri merupakan bahasa Jawa yang artinya hancur atau remuk.

[Baca juga: Kenapa Sih Banyak Yang Berbisnis di Bidang Food and Beverages?]

6. Martabak

Sudah bukan rahasia lagi jika martabak menjadi salah satu jenis camilan yang paling banyak dicari. Biasanya, makanan khas dari Bangka Belitung ini disantap bersama-sama, misalnya dengan keluarga maupun teman-teman. Sewaktu dulu, mungkin penjual martabak hanya menyediakan topping yang terbatas, seperti coklat, kacang wijen, dan keju. Akan tetapi, sekarang banyak loh variasinya, mulai dari oreo, nutella, red velvet, sampai martabak telur yang diberikan keju mozarella.

Modifikasi makanan daerah bukan hanya melatih Kamu untuk mengkreasikan produk-produk makanan yang Kamu jual, melainkan juga memberikan opsi baru bagi para pembeli. Dan selain modifikasi makanan, Kamu juga bisa loh menghadirkan layanan transaksi praktis melalui opsi-opsi pembayaran nontunai di Cashlez App!

Berikut ini: Soal UTS dan jawaban nya, yang dikerjakan oleh Rulfi Kelas XII MIPA 5

ULANGAN TENGAH SEMESTER (UTS)GASAL

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

                        Mata Pelajaran         : Prakarya dan Kewirausahaan (PKWU)

                        Klas                            : XII             

                        Hari/Tanggal             : Kamis / 13 Oktober2016

                        Pukul                          : 09.00- 10.30 WIB

Kerjakan soal-soal berikut ini !

1.     Sebutkan 3 faktor pendukung wirausaha pangan khas daerah terhadap sektor pariwisata?

2.     Bagaimana cara memodifikasi pangan khas daerah agar konsumen tidak jenuh? jelaskan 3 cara tersebut disertai contohnya!

3.     Sebutkan 3 macam produk pangan khas daerah nabati dan 3 macam produk pangan khas hewani, jelaskan masing-masing bahan baku utamanya,cara membuat dan asal daerahnya!

4.     Apa yang dimaksud BahanTambahan Pangan (BTP)? sebutkan 3 macamnya dan berilah masing-masing 3 contoh bahannya!

5. Pengemasan hasil pengolahan bertujuan untuk melindungi produk dan mempermudah pendistribusian produk pengolahan, sebutkan 3 jenis pengemasan dan jelaskan dengan contoh masing-masing jenis pengemasan hasil pengolahan dari produk di sekitar kita!

6.     Simulasi wirausaha pengolahan modifikasi produk pangan dilaksanakan melalui 3 tahap, jelaskan masing-masing tahap tersebut!

7.     Salah satu peserta didik SMA Negeri 1 Klaten menjalankan usaha dalam bidang pengolahan jamur crispy. Hal ini dilakukan karena orang tua peserta didik itu membudidayakan jamur di lahan sekitar rumahnya. Setiap malam minggu dihabiskan waktunya untuk mengolah jamurcrispy. Sebagai uji coba wirausahanya, jamur crispy tersebut mulai dijual kepada teman sekelasnya juga tetangga sekitar rumahnya. Dari testimony teman-temannya yang menyatakan enak dan layak jual muncul ide untuk menjualnya di arena CFD. Tetapi sayang, di CFD sudah ada produk serupa yang laris habis  terjual dalam sekejap. Hal ini tidak meluruhkan niatnya untuk tetap membuka usaha di CFD juga. Berbagai upaya dilakukan untuk mempromosikan jamur crispy melalui akun instagram, twitter, line, blog maupun akun FB miliknya. Selain itu upaya agar wirausaha tersebut bisa laris, dengan membuat kemasan yang menarik dan pemberian diskon yang wajar. Setiap ada    even yang ada kerumunan khalayak ramai didalamnya, seperti “Yaqowiyu” di Jatinom, “Syawalan” di Jimbung, “Lebaran Ikan” di Kalikotes dll, bisa dipastikan diatitipkan produknya tersebut kepada salah satu pedagang yang berjualan di arena itu. Dari sekilas cerita peserta  didik tersebut, terdapat strategi pemasaran yang bisa mendukung berlangsungnya wirausaha peserta didik itu.Sebut dan jelaskan 4P dalam ceritaitu!.

8.     Dari hasil literasi, pengalaman pribadi atau pengamatan sehari-hari tulislah kisah inspiratif seperti nomor 7 diatas yang menunjukkan bahwa keberhasilan wirausaha dipengaruhi oleh sumberdaya 6 M!

SELAMAT MENGERJAKAN, SEMOGA SUKSES!

Nama : Rulfi Annas Salamah

No : 32 / XII IPA 5

1.     a. Otonomi daerah

b. Peran media cetak dan elektronik dalam menyebarluaskan makanan khas daerah

c. Perhatian pemerintah terhadap pengembangan makanan khas daerah yang dapat mendukung sektor pariwisata

2.     Modifikasi makanan khas daerah dapat dengan 3 cara yaitu

a.      memodifikasi bahan baku pembuatan makanan khas daerah tersebut agar dapat menimbulkan cita rasa dan aroma yang baru supaya konsumen lebih tertarik. Contohnya: apabila membuat risoles biasanya berisi parutan wortel, dan daging namun apabila dijual di kalangan remaja risoles dapat dibuat dengan isi sosis, mayonais, dan jagung agar ada variasi rasa yang baru.

b.     Memodifikasi proses pembuatan makanan khas daerah agar menimbulkan tekstur yang baru. Contoh: brownies yang dijual dipasaran biasanya diolah dengan cara di oven namun untuk menarik konsumen dengan membuat tekstur brownies yang lebih lembut, brownies dapat diolah dengan cara dikukus.

c.      Memodifikasi tampilan makanan khas daerah agar lebih menarik dan bervariasi bentuknya. Contoh : brownies yang biasa dijual berbentuk kotak dengan warna coklat, namun untuk membuat konsumen lebih tertarik brownies dapat dibuat dengan cetakan bintang, love, atau es krim dan menggunakan coklat yang berwarna pink atau hijau agar lebih bervariasi dan menarik konsumen.

3.     Makanan khas berbahan nabati:

a.      Mochi berasal dari sukabumi-jawa barat dengan bahan baku utama ketan. Mochi dibuat dengan mencampurkan tepung terigu, tepung ketan dan sagu sampai berbentuk adonan yang lengket dan kalis, lalu dibentuk sesuai dengan selera misalnya bulat.

b.     Combro berasal dari bandung- jawa barat dengan bahan baku utama singkong. Combro dibuat dengan mencampurkan parutan singkong, dan kelapa sampai berbentuk adonan sehingga dapat dibentuk sesuai yang diinginkan seperti bulat atau lonjong biasanya berisi masakan yang pedas seperti oseng-oseng tempe pedas.

c.      Asinan berasal dari daerah jawa tengah-jawa timur dengan bahan baku buah-buahan. Asinan dibuat dengan memotong buah segar yang tidak terlalu tua yang dipilih, lalu direndam dalam larutan kapur agar lebih keras/ tidak melembek, lalu dicuci bersih dan dimasukkan kedalam cup bersama dengan kuah asinan yang penuh dengan bumbu dan rempah.

Makanan khas berbahan hewani:

a.      Dadih berasal dari Jambi dan Sumatera barat dengan bahan baku susu kerbau. Susu kerbau tersebut difermentasi didalam tabung bambu.

b.     Telur asin berasal dari daerah Jawa Tengah dengan bahan baku telur itik atau bebek. Telur asin dibuat dengan cara memeram telur bebek atau itik dalam tanah yang bercampur dengan arang, batu bata serta garam selama kurang lebih 1 minggu agar telur bebek atau itik tersebut memiliki rasa yang khas dari pemeraman tersebut, biasanya rasa yang dominan adalah asin dan gurih.

c.      Rendang berasal dari padang, sumatera barat dengan bahan baku daging sapi. Rendang dibuat dengan mencampurkan daging sapi, parutan kelapa, dan beberapa rempah lainnya lalu dimasak dengan air yang sedikit agar bumbunya cepat meresap, biasanya berasa pedas.

4.     Bahan tambahan pangan adalah bahan yang sebenarnya tidak dibutuhkan dalam pembuatan makanan namun ditambahkan untuk memperbaiki produk atau cita rasa masakan.

a.      Pemanis : siklamat, aspartam, sakarin

b.     Pewarna : pasta cocopandan, tartrazin, karoten

c.      Pengawet: natrium benzoat, (kurang dua)

5.     a. Pengemasan dengan kemasan primer adalah kemasan yang langsung bersentuhan dengan produk contohnya plastik kue, alumunium foil

b. Pengemasan dengan kemasn sekunder : kemasan yang memuat kemasan primer contohnya kardus makanan,

c. Pengemasan dengan kemasan tersier : kemasan yang memuat beberapa kemasan sekunder contohnya box, karton

6.     a. Tahap pertama merupakan tahap perencanaan awal produksi meliputi:

pembentukan organisasi dan pembagian tugas, penentuan target dan strategi, menentukan jadwal kegiatan, penentuan alur keuangan

b. Tahap kedua merupakan tahap produksi sampai pada penjualan meliputi:

produksi, quality control (kontrol kualitas produk), pemasaran

c.Tahap ketiga yaitu evaluasi hasil produksi  (yang termasuk evaluasi itu apa)

7. Strategi pemasaran

a.      Produk . Produk jamur crispy yang dibuat mudah untuk mendapatkan bahan bakunya karena orang tuanya wirausaha membudidayakan jamur sehingga dari segi kuantitasnya akan terpenuhi permintaan konsumen. Selain itu kualitasnya juga baik karena membudidayakan jamur sendiri lebih mengerti akan perawatan jamur tersebut sehingga lebih terjamin kualitasnya.

b.     Price (harga).  Penjualan jamur crispy yang laku kepada tetangga dan teman-teman disekolahnya membuktikan bahwa harga yang berlaku adalah sesuai dengan kemampuan pembeli. (diskonnya bagaimana)

c.      Place (tempat). Tempat yang dipilih siswa tersebut sudah tepat karena tetangga dan teman-temannya menyukai jamur crispy yang dibuatnya. Selain itu ia tidak hanya menjual di CFD karena ia tahu sudah ada penjual yang menjual produk yang sama dengannya, ia berusaha apabila ada setiap even yang ada kerumunan atau khalayak ramai didalamnya, seperti “Yaqowiyu” di Jatinom, “Syawalan” di Jimbung, “Lebaran Ikan” di Kalikotes sehingga kemungkinan terjual lebih tinggi.

d.     Promosi. Siswa tersebut mulai melakukan promosi dengan  melalui media sosial seperti instagram, twitter, blog maupun akun fb miliknya untuk lebih mempromosikan atau memperluas produksi jamur crispynya. Selain itu ia juga mulai memberikan diskon untuk promosi agar menarik konsumen.

8.Saat  saya menduduki bangku kelas 6 SD, ibu (man) saya membuka usaha warung makanan. Selama ini didesa saya belum ada yang membuka usaha warung makanan ( market) sehingga ibu saya memanfaatkan peluang ini sesuai dengan kemampuannya karena beliau terkenal dengan masakan yang enak sehingga tidak kesulitan untuk memasak makanan sehari-hari (method). Untuk memasak masakan sehari-hari mudah untuk mendapatkan bahan (material) karena jarak dari rumah dengan pasar tidak terlalu jauh. Sedangkan untuk peralatan dan dana , juga tidak kesulitan karena untuk membeli perlatan (machine) memasak terdapat toko yang tidak jauh dari rumah juga serta modal (money) yang dibutuhkan tidak terlalu banyak. Dengan wirausaha warung makanan ini dapat membantu ekonomi keluarga karena belum ada pesaing yang membuka wirausaha yang sama.

Page 2

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA