Jelaskan 3. keunggulan kemaharajaan Sriwijaya pada masa pemerintahan Raja Balaputradewa

Jakarta -

Dalam buku Sejarah Nasional Indonesia: Edisi Revisi (2019) karya Edi Hernadi, Raja Balaputradewa merupakan raja yang terkenal dari Kerajaan Sriwijaya. Ia merupakan keturunan dari dinasti Syailendra dan memerintah kerajaan Sriwijaya pada abad ke-8 hingga 9 Masehi.

Pada masa pemerintahan Raja Balaputradewa, kerajaan Sriwijaya berkembang pesat hingga mencapai zaman keemasan. Hal ini disebabkan karena, Raja Balaputradewa memiliki gaya kepemimpinan yang berani dan tegas.

Kontribusinya dalam memajukan kerajaan Sriwijaya terdengar hingga dataran China oleh musafir China bernama I-tsing. Raja Balaputradewa punya kontribusi sangat besar pada kemajuan Kerajaan Sriwijaya yakni membangun armada angkatan laut yang kuat.

Pada akhir abad ke-8, kerajaan Sriwijaya telah berhasil menguasai seluruh jalur perdagangan di Asia Tenggara, baik melalui Selat Sunda maupun Selat Malaka, Selat Karimata dan Tanah Genting Kra.

Dengan wilayah kekuasaan itu, Sriwijaya menjadi kerajaan laut terbesar di Asia Tenggara. Berkat kontribusi Raja Balaputradewa, Sriwijaya dikenal sebagai kerajaan maritim dan pusat perdagangan di Asia Tenggara.

Sebagai pusat perdagangan, Sriwijaya memperoleh peningkatan ekonomi yang besar di masa kepemimpinan Balaputradewa. Peningkatan ini didapatkan dari pembayaran upeti dan pajak, serta keuntungan hasil perdagangan

Selain itu, Raja Balaputradewa dengan bantuan Raja Dewapaladewa di Pali telah mendirikan Vihara di Nalanda (India) bagi pelajar-pelajar Nusantara yang belajar agama Buddha di Nalanda.

Dia pun mendorong rakyatnya untuk mendalami ajaran agama Buddha. Di bawah kepemimpinannya juga, Kerajaan Sriwijaya juga menjadi pusat pendidikan dan penyebaran agama Buddha.

Hal ini dibuktikan dari Prasasti Nalanda berangka tahun 860 M yang ditemukan oleh Hirananda Shastri pada tahun 1921 di ruang depan Biara Nalanda, Bihar-India.

Prasasti dengan aksara Pallawa ini menjelaskan tentang Raja Devapaladeva yang berasal dari Kerajaan Palla di India, yang mengabulkan permintaan Sri Maharaja dari Swarnadvipa atau Sriwijaya untuk membangun sebuah biara Buddha di Nalanda.

Kecakapannya dalam memimpin juga menjadi alasan Raja Balaputradewa yang merupakan anak dari Samaragrawira itu disegani oleh rakyatnya.

Simak Video "Momen Silaturahmi Empat Trah Kerajaan Mataram Islam"



(pal/pal)

TRIBUNNEWS.COM - Balaputradewa adalah seorang raja di Kerajaan Sriwijaya sekitar tahun 850 M.

Kerajaan Sriwijaya mencapai puncak kejayaanya dalam bidang ekonomi, pendidikan, dan kebudayaan pada masa pemerintahan Raja Balaputradewa.

Balaputradewa berjuang membangun armada laut yang kuat.

Tindakannya bertujuan agar jalur pelayaran di wilayah Sriwijaya menjadi aman.

Banyak pedagang merasa aman ketika singgah.

Peningkatan ekonomi diperoleh dari pembayaran upeti, pajak, maupun keuntungan dari hasil perdagangan.

Dengan demikian, Sriwijaya berkembang menjadi kerajaan yang besar dan makmur.

Baca juga: Mengenal Sri Maharaja Purnawarman, Raja di Kerajaan Tarumanegara beserta Prasasti Peninggalannya

Pada masa pemerintahannya, Sriwijaya berkembang pesat dan mencapai zaman keemasan.

Balaputradewa adalah keturunan dari Dinasti Syailendra, yakni putra dari Raja Samaratungga dengan Dewi Tara dari Sriwijaya.

Kerajaan Sriwijaya merupakan salah satu kemaharajaan bahari (maritim) yang pernah berdiri di Pulau Sumatera. Diperkirakan berdiri pada abad ke-7 dengan corak Buddha. Kerajaan ini berkembang dengan pesat dengan luasanya wilayah dan makmurnya masyarakat Sriwijaya. Masa kejayaan Sriwijaya yakni sekitar abad ke-9 pada saat itu raja yanyg memerintah ialah Balaputradewa. Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan maritim. Artinya, kerajaan tersebut mengandalkan kekuatan armada lautnya dalam menguasai alur pelayaran, jalur perdagangan, dan membangun beberapa kawasan strategis sebagai pangkalan armadanya. Kawasan strategis ini bertujuan untuk mengawasi dan melindungi kapal-kapal dagang, memungut cukai, serta untuk menjaga wilayah kedaulatan dan kekuasaanya. Dari catatan sejarah dan bukti arkeologi, pada abad ke-9 Sriwijaya telah melakukan kolonisasi di hampir seluruh kerajaan-kerajaan Asia Tenggara, diantaranya Sumatera, Jawa, Semenanjung Malaya, Kamboja, Vietnam dan Filipina. Penguasaan wilayah jalur perdagangan seperti Selat Malaka dan Selat Sunda, menjadikan Sriwijaya sebagai pengendali rute perdagangan rempah dan perdagangan lokal yang mengenakan bea dan cukai atas setiap kapal yang lewat.

Dengan demikian, kerajaan Sriwijaya menjadi kerajaan maritim terbesar di Asia Tenggara karena kerajaan Sriwijaya telah mendominasi perdagangan di Selat Malaka dan Selat Sunda serta telah melakukan kolonialisasi di hampir seluruh kerajaan di Asia Tenggara.

Lihat Foto

Indephedia

Ilustrasi gambar Raja Balaputradewa dari Kerajaan Sriwijaya

KOMPAS.com - Raja Balaputradewa berhasil membuat Kerajaan Sriwijaya berkembang pesat. Di bawah pemerintahannya, Kerajaan Sriwijaya berhasil mencapai puncak kejayaan di berbagai bidang, seperti ekonomi, pendidikan, dan budaya.

Menurut Tri Ramdhany dalam jurnal Pembuatan Game Edukasi Sejarah Kerajaan Sriwijaya Menggunakan RPG Maker MV (2021), Raja Balaputradewa merupakan keturunan Dinasti Syailendra, yakni putra dari Raja Samaratungga dengan Dewi Tara dari Kerajaan Sriwijaya.

Diperkirakan Raja Balaputradewa memimpin Kerajaan Sriwijaya di abad ke-9. Pada masa kepemimpinannya, Sriwijaya sangat berembang pesat, bahkan menjadi salah satu kerajaan besar di Indonesia.

Mengutip dari buku Sejarah Nasional Indonesia: Masa Prasejarah sampai Masa Proklamasi Kemerdekaan (2007) karya M. Junaedi Al Anshori, ketika Balaputradewa memimpin Sriwijaya, kerajaan ini menjadi pusat perdagangan di Nusantara dan Asia. Sriwijaya juga menjadi pusat pendidikan serta penyebaran agama Buddha.

Baca juga: Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Maritim Terbesar di Nusantara

Hasil perjuangan Raja Balaputradewa terhadap Kerajaan Sriwijaya

Hasil dari perjuangan Raja Balaputradewa terhadap Kerajaan Sriwijaya adalah kemajuan dan perkembangan yang pesat di bidang ekonomi, pendidikan, dan budaya.

Selain itu, Raja Balaputradewa juga berhasil memperluas serta menguatkan Sriwijaya. Sehingga kerajaan ini termasuk dalam salah satu kerajaan besar di Indonesia, dan menjadi pusat perdagangan di Nusantara dan Asia.

Sebagai pusat perdagangan, Kerajaan Sriwijaya memperoleh peningkatan ekonomi yang besar di masa kepemimpinan Balaputradewa. Peningkatan ini didapatkan dari pembayaran upeti dan pajak, serta keuntungan hasil perdagangan.

Hasil lain dari perjuangan Raja Balaputradewa ialah Kerajaan Sriwijaya menjadi pusat pendidikan serta penyebaran agama Buddha. Hal ini dibuktikan dari isi Prasasti Nalanda.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Lihat Foto

Indephedia

Ilustrasi gambar Raja Balaputradewa dari Kerajaan Sriwijaya

KOMPAS.com - Balaputradewa adalah raja Kerajaan Sriwijaya yang berkuasa pada abad ke-9.

Di bawah kekuasaannya, Kerajaan Sriwijaya berhasil mencapai puncak kejayaannya.

Kejayaan Sriwijaya dapat dilihat dari keberhasilannya di beberapa bidang, seperti bidang maritim, politik, dan ekonomi.

Wilayah kekuasaannya membentang dari Kamboja, Thailand Selatan, Semenanjung Malaya, Sumatera, dan sebagian Jawa.

Bahkan Sriwijaya disebut sebagai negara nasional pertama di nusantara sebab wilayahnya begitu luas, hingga meliputi hampir seluruh Indonesia.

Ketika Balaputradewa berkuasa, agama Buddha juga mengalami perkembangan pesat.

Baca juga: Wilayah Kekuasaan Kerajaan Sriwijaya

Perdebatan asal-usul Balaputradewa

Dalam prasasti Nalanda, disebutkan bahwa Balaputradewa adalah raja besar Kerajaan Sriwijaya yang merupakan cucu seorang raja Jawa bernama Dharanindra.

Ayah Balaputradewa bernama Samaragrawira yang merupakan keturunan Wangsa Syailendra dan ibunya bernama Dewi Tara, putri Sri Dharmasetu dari Wangsa Soma.

Berdasarkan kemiripan nama, seorang filolog Belanda bernama De Casparis menyamakan Samaragrawira dengan Samaratungga.

Dan sepeninggal Samaratungga, terjadi perang saudara memperebutkan takhta antara Balaputradewa melawan Rakai Pikatan, suami saudarinya, Pramodawardhani.

Balaputradewa yang kalah kemudian menyingkir ke Sumatera.

Teori ini dibantah oleh filolog Indonesia, Slamet Muljana, karena Samaratungga hanya memiliki seorang anak, yaitu Pramodawardhani.

Sedangkan Balaputradewa adalah adik Samaratungga yang meninggalkan Jawa bukan karena kalah perang, tetapi karena memang tidak memiliki hak atas takhta tanah Jawa.

Baca juga: Raja-Raja Kerajaan Sriwijaya

Masa pemerintahan Balaputradewa

Sebagai keturunan Wangsa Syailendra, Balaputradewa berhasil menjadi raja di Sriwijaya.

Pada masa kejayaannya, daerah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya membentang dari Kamboja, Thailand Selatan, Semenanjung Malaya, Sumatera, dan sebagian Jawa.

Selain itu, Kerajaan Sriwijaya menjadi pusat agama Buddha Mahayana di Asia Tenggara.

Raja Balaputradewa juga menjalin hubungan erat dengan Kerajaan Benggala dari India yang kala itu dipimpin oleh Raja Dewapala Dewa.

Raja ini menghadiahkan sebidang tanah kepada Balaputradewa untuk mendirikan asrama bagi para pelajar dan siswa yang sedang belajar di Nalanda.

Hal tersebut menandakan Balaputradewa memerhatikan ilmu pengetahuan bagi generasi mudanya.

Referensi:

  • Irfan, N.K.S. (2015). Kerajaan Sriwijaya: Pusat Pemerintahan dan Perkembangannya. Bandung: Kiblat Buku Utama.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA