Jam berapa rasulullah tidur malam

Istilah Waktu Tidur Hailulah, Qailulah dan Ailulah yang Perlu DiketahuiSahabat STEBIS IGM, pantangan tidur setelah subuh sudah diketahui orang secara umum. Ternyata ada beberapa istilah yang biasa digunakan untuk menyebut tidur yang boleh dan tidak dilakukan. Apa sajakah itu?1.  HailulahHailulah ialah tidur sehabis shalat Subuh. Tidur jenis ini dilarang karena dapat menghalangi kita dari rezeki yang Allah turunkan pada pagi hari.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila kamu telah selesai shalat Subuh janganlah kamu tidur tanpa mencari rezeki.” (HR. Thabrani)2.  QailulahQailulah secara bahasa artinya tidur pada pertengahan siang. Karena artinya “tidur siang”, sebagian besar orang menyangka qailulah merupakan “tidur siang” dalam arti sebenarnya, yaitu benar-benar tidur.  Pada nyatanya,qailulah tidak harus tidur, istirahat pada siang hari juga sudah termasuk qailulah.Ash-Shan’ani rahimahullah berkata, yang artinya, “Qailulah adalah istirahat pada pertengahan siang walaupun tidak tidur.”Maka, qailulah berarti tidur atau istirahat yang dilaksanakan pada siang hari. Waktunya sekitar 20-30 menit sebelum dhuhur.Al-Munawi rahimahullah berkata, “Qailulah adalah tidur di pertengahan siang ketika zawal (waktu dhuhur) atau mendekati waktu zawal sebelum atau sesudahnya.”Dalam sebuah riwayat, pada musim dingin Rasulullah tidur setelah dhuhur, sedangkan saat musim panas Rasulullah tidur sebelum dhuhur.“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya.Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan” (Ar-Ruum :23)Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Qailulah-lah (istirahat sianglah) kalian, sesungguhnya setan-setan itu tidak pernah istirahat siang.”Demikian juga perbuatan para sahabat, “Pernah suatu ketika ada orang-orang Quraisy yang duduk di depan pintu Ibnu Mas’ud. Ketika tengah hari, Ibnu Mas’ud mengatakan, “Bangkitlah kalian (untuk istirahat siang), Yang tertinggal hanyalah bagian untuk setan.” Kemudian tidaklah Umar melewati seorang pun kecuali menyuruhnya bangkit.”Dalam riwayat yang lain, “Dahulunya ’Umar bila melewati kami pada tengah hari atau mendekati tengah hari mengatakan, “Bangkitlah kalian! Istirahat sianglah! Yang tertinggal menjadi bagian untuk setan.” (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({}); Selain dianjurkan oelh Rasulullah, Qailulah juga dapat mengobati insomnia, menurunkan stres, meningkatkan daya ingat, meningkatkan produktivitas, dan mencegah penyakit jantung.3.  AilulahAilulah ialah tidur yang dilakukan setelah melaksanakan shalat Ashar. Tidur jenis ini dapat memicu berbagai penyakit. Di antaranya sesak napas, gelisah, dan murung. Selain itu, tidur setelah ashar juga menyebabkan jam biologis kita terganggu serta memungkinkan terlewatnya waktu shalat maghrib.Referensi : berbagai sumberFoto ilustrasi : googleKirim ke teman | Versi cetak

Berita "Berita Terkini" Lainnya

Show

Agama Islam telah mengatur segala perkara, termasuk waktu tidur. Jadi sebagai umat Islam, Moms dan Dads wajib tahu waktu tidur yang dibenci Allah SWT.

Mengapa waktu tidur perlu diperhatikan? Hal ini karena tidur yang baik akan membawa kebaikan pula.

Sebaliknya, tidur di waktu yang dilarang Allah SWT bisa mendatangkan keburukan.

Dilarangnya tidur pada waktu tertentu ini tidak dilakukan tanpa alasan lho, Moms. Ada beberapa hadis yang menjadi dasar hukumnya.

Baca Juga: Ciri Orang Munafik dalam Agama Islam

Waktu Tidur yang Dibenci Allah SWT

Tidur memang menjadi aktivitas yang dibutuhkan oleh setiap manusia sebagai cara untuk beristirahat dari lelahnya rutinitas.

Allah SWT berfirman dalam Alquran:

“Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan supaya kamu bersyukur,” (QS. Al-Qashahs: 73).

Namun, umat Islam perlu memperhatikan waktu tidurnya karena ada beberapa waktu tidur yang dibenci Allah SWT, sehingga sebaiknya dihindari.

Berikut waktu tidur yang dibenci Allah SWT beserta penjelasannya dalam agama Islam.

1. Tidur Setelah Salat Subuh

Jam berapa rasulullah tidur malam

Foto: Tidur Setelah Salat Subuh dilarang dalam islam

Foto: Orami Photo Stock

Salah satu waktu tidur yang dibenci Allah SWT adalah tidur usai menunaikan salat Subuh atau Haylulah.

Kata Haylulah sendiri diambil dari kata hala yahulu haulan yang bermakna mencegah atau menghalangi.

Meskipun biasanya waktu pagi hari usai Subuh ini terasa nyaman untuk kembali berbaring di tempat tidur, tetapi sebaiknya Moms menghindarinya.

Pasalnya, tidur setelah salat Subuh dapat mengurangi produktivitas karena bangunnya nanti akan terlalu siang, serta menghalangi datangnya rezeki di pagi hari.

Padahal Rasulullah SAW telah berdoa kepada Allah SWT untuk umatnya seperti dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, “Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya,” (HR. Abu Dawud).

Dalam riwayat lainnya, Rasulullah SAW bersabda, “Apabila engkau telah selesai salat Subuh janganlah kamu tidur tanpa mencari rezeki,” (HR. Thabrani).

Sementara dalam kitab Madarijus Salikin, Ibnu Qayyim telah berkata tentang keutamaan awal hari dan makruhnya menyia-nyiakan waktu dengan tidur, beliau berkata:

“Termasuk hal yang makruh bagi orang saleh karena tidur antara salat Subuh dengan terbitnya matahari, waktu tersebut sangat berharga sekali. Pagi hari adalah awal hari dan sekaligus sebagai kuncinya.

Selain itu, pagi juga waktu diturunkan rezeki, turunnya keberkahan, dan awal dari bergulirnya hari dan melakukan segala kegiatan hari itu sehingga pagi tersebut menjadi waktu mahal tersebut.”

Selain itu, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah juga menjelaskan, “Tidur setelah Subuh sangat berbahaya bagi badan karena melemahkan dan merusak badan karena sisa-sisa (metabolisme) yang seharusnya diurai dengan berolahraga atau beraktivitas.”

Baca Juga: Wajib Tahu, Inilah Keutamaan Sholat Subuh Berjamaah Bagi Umat Islam

2. Tidur Setelah Salat Asar Menuju Magrib

Jam berapa rasulullah tidur malam

Foto: Tidur Setelah Salat Asar Menuju Magrib

Foto: Orami Photo Stock

Waktu tidur yang dibenci Allah SWT selanjutnya, yakni tidur selepas salat Asar atau Aylulah. Kata ‘Aylulah diambil dari kata illat, yang bermakna penyakit.

Memang benar bahwasanya tidur setelah salat Asar hingga menuju waktu Magrib dapat menyebabkan beberapa efek buruk bagi kesehatan.

Misalnya, menimbulkan penyakit, memicu stres, bahkan membuat seseorang mengalami linglung.

Sebagaimana telah diterangkan dalam hadis yang diriwayatkan dari ‘Aisyah Radhiyallahu anha, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang tidur setelah salat Asar lalu akalnya hilang, maka janganlah dia mencela (menyalahkan) kecuali dirinya sendiri.”

Selain itu, biasanya orang yang tidur pada waktu usai salat Asar sampai waktu Magrib akan mengalami kelelahan.

Jadi, sebaiknya hal ini dihindari karena lebih banyak menyebabkan keburukan.

Baca Juga: 5+ Adab Menasehati Dalam Islam, Perlu Disimak!

3. Tidur Sebelum Menunaikan Salat Isya

Jam berapa rasulullah tidur malam

Foto: Tidur Sebelum Menunaikan Salat Isya (washingtonpost.com)

Foto: Orami Photo Stock

Tidur sebelum melakukan salat Isya juga termasuk dalam waktu tidur yang dibenci Allah SWT.

Diriwayatkan dari Abu Barzah radlyallaahu ‘anhu: “Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam membenci tidur sebelum salat Isya dan mengobrol setelahnya,” (HR. Bukhari dan Muslim).

Hal ini karena bisa menyebabkan umat Muslim melewatkan salat Isya hingga keesokan harinya.

Para muhaditsin atau ahli hadis menerangkan makruhnya tidur sebelum salat Isya. Oleh sebab itu At-Tirmidzi mengatakan:

“Mayoritas ahli ilmu hadis menyatakan makruh hukumnya tidur sebelum salat Isya dan mengobrol setelahnya.

Dan sebagian ulama lainnya memberi keringanan dalam masalah ini.”

Abdullah bin Mubarak mengatakan, “Kebanyakan hadis-hadis Nabi melarangnya, sebagian ulama membolehkan tidur sebelum salat Isya khusus di bulan Ramadan saja.”

Jadi, sesekali mungkin diperbolehkan jika Moms merasa lelah, tetapi tidur sebelum salat isya ini jangan dijadikan kebiasaan, ya.

Tidurlah setelah salat Isya dan lebih bagus lagi apabila bangun tengah malam untuk menunaikan salat sunah, seperti salat tahajud dan salat witir.

Baca Juga: 9 Macam Puasa yang Diharamkan dalam Ajaran Islam, Catat!

Waktu Tidur yang Dianjurkan Rasulullah

Jam berapa rasulullah tidur malam

Foto: cara tidur berdasarkan sunah

Foto: Orami Photo Stock

Moms sudah mengetahui kapan saja waktu tidur yang dibenci Allah SWT. Lalu, kapankah sebaiknya waktu tidur yang dianjurkan Rasulullah?

Adapun cara tidur berdasarkan teladan Rasulullah SAW adalah tidur pada awal malam dan bangun pada pertengahan malam.

Posisi Tidur yang Baik dalam Islam dan Doa yang Perlu Diucapkan

Pada sebagian riwayat dijelaskan, Rasulullah SAW tidur berbaring di atas rusuk kanan beliau.

Terkadang, Rasulullah SAW juga tidur terlentang dengan meletakkan salah satu kakinya di atas yang lain.

Bahkan sesekali, Rasulullah SAW pun meletakkkan telapak tangannya di bawah pipi kanan. Kemudian Rasulullah SAW berdoa.

Di antara doa yang Rasulullah SAW ajarkan untuk dibaca sebelum tidur adalah sebagaimana yang tertuang dalam hadis berikut.

Dari al Barra bin Azib, bahwa Rasulullah bersabda, “Jika engkau hendak menuju pembaringanmu, maka berwudulah seperti engkau berwudu untuk salat, kemudian berbaringlah di rusukmu sebelah kanan lalu ucapkanlah doa: 'Ya Allah sesungguhnya aku menyerahkan jiwaku hanya kepada-Mu, kuhadapkan wajahku kepada-Mu, kuserahkan segala urusanku hanya kepada-Mu, kusandarkan punggungku kepada-Mu semata, dengan harap dan cemas kepada-Mu, aku beriman kepada kitab yang Engkau turunkan dan kepada nabi yang Engkau utus.'

Dan hendaklah engkau jadikan doa tadi sebagai penutup dari pembicaranmu malam itu. Maka jika engkau meninggal pada malam itu niscaya engkau meninggal di atas fitrah.”

Baca Juga: Memotong Kuku saat Haid, Bagaimana Hukumnya dalam Islam?

Itu dia beberapa waktu tidur yang dibenci Allah SWT dan penjelasannya, serta cara tidur yang dianjurkan dalam agama Islam. Semoga bermanfaat, ya.

Nabi Muhammad SAW tidur malam jam berapa?

Jam tidur yang baik menurut Islam telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW semasa hidupnya. Hasnawati dalam bukunya yang berjudul Hipertensi menjelaskan, Rasulullah tidur sekitar jam 9 malam dan bangun sekitar jam 2 atau 3 pagi untuk melaksanakan sholat tahajud.

Minimal tidur malam jam berapa?

Usia 12-18 tahun: menjelang remaja sampai remaja kebutuhan tidur yang sehat adalah 8-9 jam. F. Usia 18-40 tahun: orang dewasa membutuhkan waktu tidur 7-8 jam setiap hari.

Bagaimana cara tidur Rasulullah?

Mengajarkan kita untuk tidur dalam posisi menghadap ke kanan, seperti dalam hadist yang diriwayatkan oleh bukhari dan muslim “Nabi Muhammad SAW bersabda: Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR Bukhari & Muslim).

Kapan waktu yang baik untuk tidur?

Malam hari menjadi waktu yang cukup panjang bagi tubuh untuk beristirahat. National Sleep Foundation merekomendasikan jam tidur terbaik untuk orang dewasa yaitu pukul 20.00 hingga 00.00. Di rentang waktu tersebut, tubuh akan melepaskan hormon melatonin.