Humas yang melakukan fungsi manajemen dalam bidang komunikasi dan informasi yang persuasif

27

praktisi Humas pemerintah yang melakukan fungsi manajemen dalam bidang informasi

dan komunikasi yang persuasif, efektif, dan efisien, untuk menciptakan hubungan yang

harmonis dengan publiknya melalui berbagai sarana kehumasan dalam rangka

menciptakan citra dan reputasi yang positif instansi pemerintah.

Lembaga Humas adalah unit organisasi dalam instansi pemerintah yang

melakukan fungsi manajemen bidang informasi dan komunikasi kepada publiknya.

Praktisi Humas pemerintah adalah individu instansi pemerintah yang

menjalankan fungsi kehumasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi)-nya.

(2011:7)

Selanjutnya di dalam Pedoman Umum Tata Kelola Kehumasan di Lingkungan

Instansi Pemerintah (2011:9), dijelaskan mengenai Visi dan Misi Humas Pemerintah.

Visi Humas pemerintah adalah terciptanya pengelolaan kehumasan

(kelembagaan, ketatalaksanaan, dan SDM) yang proporsional, profesional, efektif, dan

efisien dalam mendukung penerapan prinsip-prinsip tata kepemerintahan yang baik.

Misi Humas Pemerintah adalah:

1.

membangun citra dan reputasi positif pemerintah;

2.

membentuk, meningkatkan, dan memelihara opini positif publik;

3.

menampung dan mengolah aspirasi masyarakat;

4.

mencari, mengklasifikasi, mengklarifikasi, serta menganalisis data dan

informasi;

5.

menyosialisasikan kebijakan dan program pemerintah;

6.

membangun kepercayaan publik (public trust).


Page 2

28

2.2.2

Peranan Humas Pemerintah

Rosady Ruslan dalam bukunya Etika Kehumasan Konsepsi dan Aplikasi

(2011:110-111) mengemukakan bahwa, Peranan Humas Pemerintah menyangkut

beberapa hal sebagai berikut:

1.

Secara taktis (jangka pendek), Humas/PR instansi pemerintah berupaya

memberikan pesan-pesan atau informasi yang efektif kepada masyarakat sebagai

khalayak sasarannya. Kemampuan untuk melaksanakan komunikasi yang efektif,

memotivasi dan memiliki pengaruh terhadap opini publik sebagai upaya

“menyamakan persepsi” dengan tujuan dan maksud  dari instansi/lembaga yang

bersangkutan.

2.

Secara strategis (jangka panjang), Humas/PR instansi pemerintah berperan aktif

dalam proses pengambilan keputusan (decision making process), dalam

memberikan sumbang saran, gagasan, dan ide yang kreatif serta cemerlang untuk

meyukseskan program kerja lembaga bersangkutan, hingga mampu menunjang

keberhasilan pembangunan nasional jangka panjang serta mendorong melalui

kerja sama dan mendapat dukungan masyarakat.

Di dalam Pedoman Umum Tata Kelola Kehumasan di Lingkungan Instansi

Pemerintah Nomor 30 Tahun 2011 yang dikeluarkan oleh Menteri

Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia, disebutkan Peran Humas

pemerintah meliputi unsur-unsur berikut:

1.

Komunikator


Page 3

29

Humas pemerintah berperan membuka

akses dan saluran komunikasi dua arah,

antara instansi pemerintah dan publiknya, baik secara langsung maupun tidak

langsung, melalui sarana kehumasan.

2.

Fasilitator 

Humas pemerintah berperan menyerap perkembangan situasi dan aspirasi publik

untuk dijadikan

masukan bagi pimpinan instansi pemerintah dalam pengambilan

putusan.

3.

Diseminator

Humas pemerintah berperan dalam pelayanan informasi terhadap internal

organisasi dan publiknya, baik langsung maupun tidak langsung, mengenai

kebijakan dan kegiatan masing-masing instansi pemerintah.

4.

Katalisator

Humas pemerintah berperan dalam melakukan berbagai pendekatan dan strategi

guna mempengaruhi sikap dan pendapat publik untuk menyelaraskan

kepentingan pemerintah dengan publik.

5.

Konselor, Advisor, dan Interprator

Humas merupakan konsultan, penasihat, dan penerjemah kebijakan pemerintah.

6.

Prescriber

Humas berperan sebagai salah satu instrumen strategis pemimpin puncak

penentu kebijakan (2011:12).

2.2.3

Fungsi Humas Pemerintah

Ruslan (2011:110),

mengemukakan fungsi pokok Humas pemerintah Indonesia,

yaitu:


Page 4

30

1.

Mengamankan kebijaksanaan dan program kerja

pemerintah

yang

diwakilinya;

2.

Memberikan pelayanan, dan menyebarluaskan pesan-pesan dan informasi

mengenai kebijaksanaan, hingga

mampu

mensosialisasikan program-

program pembangunan baik secara

nasional maupun daerah kepada

masyarakat;

3.

Menjadi komunikator dan sekaligus

sebagai mediator yang proaktif dalam

upaya menjembatani kepentingan instansi pemerintah disatu pihak, dan

menampung aspirasi atau opini publik (masyarakat), serta

memperhatikan

keinginan-keinginan masyarakat dilain pihak;

4.

Berperan serta secara aktif dalam menciptakan iklim yang kondusif dan

dinamis demi mengamankan stabilitas dan program pembangunan, baik

dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Fungsi Humas pemerintah menurut Canfield, seperti yang dikutip dalam

(Ardianto, 2011:241), yaitu:

1.

Mengabdi kepada kepentingan umum (it should serve the public’s interest)

2.

Memelihara komunikasi yang baik (maintain a good communication)

3.

Menitikberatkan pada moral dan prilaku yang baik (to stress a good morals

and manners)

Di dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Tata

Kelola Kehumasan di Lingkungan Instansi Pemerintah, Fungsi Humas adalah: 


Page 5

31

1.

membentuk, meningkatkan, serta memelihara citra dan reputasi positif instansi

pemerintah dengan menyediakan informasi tentang kebijakan, program, dan

kegiatan instansi;

2.

menciptakan iklim hubungan internal dan eksternal yang kondusif dan dinamis; 

3.

menjadi penghubung instansi dengan publiknya;

4.

melaksanakan fungsi manajemen komunikasi, yang meliputi kegiatan

perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan pemberian masukan dalam

pengelolaan informasi.

2.2.4

Kegiatan Humas Pemerintah

Menurut Sunarto dalam bukunya Humas Pemerintahan dan Komunikasi

Persuasif (2003:45-47), dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi kehumasan, maka

Humas Pemerintah perlu melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1.

Membina pengertian pada khalayak terhadap kebijaksanaan pemerintah.

dalam hal ini, maka khalayak yang menjadi sasaran terdiri dari:

-

Khalayak Intern, yaitu karyawan di lingkungan sendiri;

-

Khalayak Ekstern, seperti media massa, pejabat pemerintah,

pemuka pendapat (opinion leader), dan sebagainya.

2.

Menyelenggarakan dokumentasi kegiatan pokok aparatur pemerintah,

khususnya berkenaan dengan pemberian pelayanan masyarakat dan yang

telah direlease untuk publikasi.

3.

Memonitor dan mengevaluasi tanggapan dan pendapat masyarakat.


Page 6

32

4.

Mengumpulkan data dan informasi yang datang dari berbagai sumber.

Masalah pengumpulan dan penyimpanan data dan informasi yang menjadi

perhatian semua orang. Tidak saja besarnya jumlah informasi, tetapi juga

terus menumpuknya informasi yang relevan yang diperlukan oleh

perorangan, badan/instansi, media dan kantor berita, lembaga pendidikan dan

perusahaan yang memerlukan data dan informasi.

5.

Melakukan analisa terhadap permasalahan yang telah diklasifikasikankan ke

dalam bidang-bidang permasalahan yang sesuai dengan bidang pekerjaan

Humas yang bersangkutan, kemudian membuat kesimpulan terhadap

permasalahan tersebut. Hasil dari proses pengolahan ini dipergunakan untuk

memberikan gambaran atau informasi kepada pimpinan dan khalayak

6.

Produk kegiatan Humas merupakan informasi yang mengandung penjelasan-

penjelasan atas fakta pendapat atau sikap yang akan dikomunikasikan. Sifat

informasi biasanya bermacam-macam, yaitu:

-

Rahasia/tidak rahasia;

-

Nilai aktualitasnya bagi khalayak rendah/tinggi;

-

Nilai kebutuhan khalayak yang luas/terbatas.

Untuk memproduksi informasi Kehumasan perlu diperhatikan hal-hal

sebagai berikut:

-

Sifat dan volume informasi;

-

Golongan sasaran yang akan dituju;

-

Media yang akan dipergunakan/dimanfaatkan;

-

Media yang dimiliki.


Page 7

33

Bentuk produk yang dihasilkan oleh Humas dapat berupa :

1)

Majalah, bulletin

2)

Press Release

3)

Artikel sponsor untuk media

4)

Desain program siaran radio, TV dan produk film

5)

Poster, folder, pamflet, selebaran, dan sebagainya. 

7.

Penyebaran merupakan proses kegiatan produk Humas kepada khalayak

intern maupun ekstern. Produk Humas yang akan disebarkan kepada

masyarakat pada umumnya harus mengandung jaminan akan validitas dan

kredibilitas informasi yang dikomunikasikan. Penyebaran produk-produk

Humas hendaknya disesuaikan dengan sasaran yang hendak dicapai. Oleh

karena itu penyebaran dapat ditinjau dari segi pengelompokan sasaran yang

bersifat vertikal, misalnya : Kelompok Cendekiawan, Kelompok Pendidikan,

dan sebagainya.

2.2.5

Citra Organisasi/Perusahaan

Citra perusahaan (corporate image) (ada pula yang menyebutnya sebagai citra

lembaga) adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan citra atas

produk dan pelayanannya saja. Citra perusahaan ini terbentuk oleh banyak hal. Hal-

hal

positif yang dapat meningkatkan citra suatu perusahaan antara lain adalah sejarah atau

riwayat hidup perusahaan yang gemilang, keberhasilan-

keberhasilan di bidang

keuangan yang pernah diraihnya, sukses ekspor, hubungan industri yang baik, reputasi

sebagai pencipta lapangan kerja dalam jumlah yang besar, kesediaan turut memikul


Page 8

34

tanggung jawab sosial, komitmen mengadakan riset, dan sebagainya

(Ardianto,

2011:138).

Menurut Dowling dalam bukunya Creating Corporate: Reputation, Identity,

Image and Performance

“Citra organisasi atau perusahaan mempunyai 2 (dua)

komponen utama, yaitu komponen logikal dan komponen emosional.” (Dowling, 2002:

20-21). Komponen logikal, berhubungan dengan karakteristik-karakteristik yang dapat

dirasakan, yang dapat dengan mudah diukur. Sedangkan komponen emosional

diasosiasikan dengan dimensi psikologis yang ditunjukkan oleh perasaan dan sikap

terhadap organisasi. Kedua komponen tersebut secara simultan mempengaruhi

pemikiran seseorang untuk menilai citra suatu organisasi atau perusahaan. Sehingga citra

organisasi atau perusahaan merupakan akumulasi dari nilai-nilai kepercayaan yang

diberikan oleh seseorang yang mengalami suatu proses cepat atau lambat untuk

membentuk opini publik yang lebih abstrak.

Dalam penelitian ini penulis ingin meneliti citra organisasi khususnya  citra

Kemenpora sebagai instansi/lembaga pemerintah yang mempunyai tanggung jawab bagi

kesejahteraan pemuda dan olahraga pada khususnya

dan masyarakat Indonesia pada

umumnya. 

2.2.6

Special Events

Special Event

atau peristiwa khusus adalah kegiatan yang mampu memuaskan 

minat orang untuk ikut serta dalam suatu kesempatan; mampu meningkatkan

pengetahuan dan memenuhi kesenangan penonton. Special event dapat diselenggarakan

pada saat hari-hari atau pekan-pekan khusus, pertunjukan dan pameran khusus,

peringatan khusus, hadiah khusus, peresmian gedung, perlombaan, parade dan pawai


Page 9

35

khusus, peristiwa komunitas yang disponsori, organisasi yang disponsori, dan lain lain

(Moore, 2004:321). 

Special event

merupakan salah satu tools

public relations

disamping kegiatan

lain, seperti identitas perusahaan, publisitas, website, dan sebagainya. Sebagai tools PR,

special event

dapat digunakan untuk melaksanakan perannya. Salah satu peran utama

Public Relations

adalah sebagai komunikator perusahaan untuk menyampaikan

informasi tentang perusahaan, lembaga, atau perorangan yang diwakilinya kepada publik

baik internal maupun eksternal. (Pudjiastuti, 2010:31)

Special event

juga dapat dijelaskan sebagai salah satu kiat yang dapat

diselenggarakan sebagai upaya untuk menarik perhatian media pers dan publik terhadap

perusahaan atau produk tertentu yang dapat ditampilkan dalam acara tersebut. Dengan

adanya special event

diharapkan mampu memuaskan pihak-pihak yang terlibat atau

terkait untuk berperan serta dalam suatu kesempatan pada special event, baik untuk

meningkatkan pengetahuan (knowledge), pengenalan (awareness), maupun upaya

pemenuhan selera (pleasure) dan menarik simpati atau empati, sehingga mampu

menumbuhkan saling penegertian bagi kedua pihak dan pada akhirnya dapat

menciptakan citra (image) positif dari masyarakat atau publik sebagai target sasarannya

(Ruslan, 2008:211).

Bentuk dari special event

dalam program kerja Public Relations

adalah sebagai

berikut:

1.

calendar of events yaitu acara rutin (regular events) yang dilaksanakan pada

hari, bulan, tahun, tertentu secara periodik dan berulang-ulang (rutin)

diselenggarakan sepanjang tahun kalender.


Page 10

36

2.

momentum of events, yaitu acara yang sifatnya khusus yang dilaksanakan

pada moment-moment tertentu, pembukuan kantor baru, ulang tahun

perusahaan dan sebagainya yang dianggap sebagai moment

oleh pihak

lembaga atau humas untuk mengadakan suatu acara istimewa yang perlu

diperingatkan dan dipublikasikan (Ardianto, 2004:102).

Program peringatan Hari Olahraga Nasional yang dilaksanakan oleh Kemenpora

termasuk salah satu calendar event yang merupakan acara rutin

yang dilasanakan setiap

tahun pada tanggal 9 September. 

2.2.7

Media Relations

Soemirat & Ardianto dalam bukunya Dasar-dasar Public Relations

(2010:121)

menyatakan bahwa, media relations

atau kegiatan hubungan pers adalah membina

hubungan baik dengan kalangan pers yang mengelola media cetak (surat kabar/majalah)

dan media elektronik (tv/radio).

Menurut Sunarto (2003:97), media relations

adalah upaya untuk mencapai

publikasi atau penyiaran yang maksimum atas suatu pesan atau informasi Humas dalam

rangka menciptakan pengetahuan dan pemahaman bagi khalayak dan organisasi atau

instansi yang bersangkutan.

Bentuk-bentuk media relations menurut (Soemirat & Ardianto, 2010:128):

1.

Konferensi Pers, temu pers atau jumpa pers yaitu diberikan secara

simultan/berbarengan oleh seorang pejabat pemerintah atau swasta kepada

sekelompok wartawan, bahkan bisa ratusan wartawan sekaligus. Konferensi pers


Page 11

37

diselenggarakan bila ada peristiwa penting di suatu instansi/perusahaan/badan,

atas inisiatif sendiri atau permintaan wakil-wakil pers.

2.

Press Briefing

yaitu diselenggarakan secara reguler oleh seorang pejabat PR.

Dalam kegiatan ini disampaikan informasi-informasi mengenai kegiatan yang baru

terjadi kepada pers, juga diadakan tanggapan atau pertanyaan bila wartawan belum

puas dan menginginkan keterangan lebih rinci.

3.

Press Tour yaitu diselenggarakan oleh suatu perusahaan atau lembaga untuk

mengunjungi daerah tertentu dan merekapun (pers) diajak menikmati objek wisata

menarik.

4.

Press Release atau siaran pers sebagai publisitas yaitu media yang banyak

digunakan dalam kegiatan kehumasan karena dapat menyebarluaskan berita.

Istilah press release mempunyai pengertian yang luas, tidak hanya berkenaan

dengan media cetak (surat kabar dan majalah), tetapi mencakup media elektronik

(radio dan televisi).

5.

Special Event yaitu peristiwa khusus sebagai suatu kegiatan PR yang penting dan

memuaskan banyak orang untuk ikut serta dalam suatu kesempatan, mampu

meningkatkan pengetahuan dan memenuhi selera publik.

6.

Press Luncheon yaitu pejabat

PR mengadakan jamuan makan siang bagi para

wakil media massa/wartawan, sehingga pada kesempatan ini pihak pers bisa

bertemu dengan top manajemen perusahaan/lembaga guna mendengarkan

perkembangan perusahaan/lembaga tersebut.

7.

Wawancara Pers

yaitu sifatnya lebih pribadi, lebih individual. PR atau top

manajemen yang diwawancarai hanya berhadapan dengan wartawan yang

bersangkutan. 


Page 12

Home Start Back Next End

Humas yang melakukan fungsi manajemen dalam bidang komunikasi dan informasi yang persuasif

Humas yang melakukan fungsi manajemen dalam bidang komunikasi dan informasi yang persuasif

Humas yang melakukan fungsi manajemen dalam bidang komunikasi dan informasi yang persuasif

Humas yang melakukan fungsi manajemen dalam bidang komunikasi dan informasi yang persuasif

38

Bentuk media relations

lain yang juga biasa dilakukan yaitu Press Gathering.

Menurut Rosady Ruslan, press gathering

atau media

gathering adalah pertemuan pers

secara informal khususnya hubungan baik (good relationship) antara pihak Humas dan

wartawan media massa. Bentuk kontak ini lebih menekankan pendekatan pribadi ke

pribadi, sebagai upaya lebih dekat mengenal satu sama lain (Ruslan, 2010:194).

2.3

Kerangka Pikir

Gambar 2.2 Kerangka Pikir

Teori Umum

-

Humas

-

Komunikasi

Organisasi

-

Citra

Teori Khusus

-

Humas Pemerintah

-

Citra Organisasi

-

Calendar Event Haornas

-

Media Relations

Latar Belakang Masalah

Perlunya pengelolaan citra pada

instansi/lembaga pemerintah

yang merupakan salah satu

peranan Humas.

Hasil yang diharapkan

Diketahuinya peranan Humas

dan upaya mengatasi

hambatan/kendala dalam

pengelolaan citra Kemenpora 

melalui program peringatan

Haornas.