Hubungan antara menciptakan suasana yang positif dengan proses pembelajaran yang berpihak pada murid

Menciptakan suasana yang positif dapat membantu proses pembelajaran yang berpihak pada murid dengan beberapa cara. Pertama, suasana yang positif dapat meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa. Ketika siswa merasa nyaman dan terdorong untuk belajar, mereka cenderung lebih terlibat dan berpartisipasi dalam kelas. Selain itu, suasana yang positif dapat membuat siswa merasa lebih dihargai dan diakui, yang dapat meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan belajar mereka.

Kedua, suasana yang positif dapat menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pembelajaran. Ketika siswa merasa aman dan nyaman di kelas, mereka lebih mampu untuk fokus dan menyerap materi yang diajarkan. Lingkungan yang tenang dan damai juga memungkinkan siswa untuk bertanya dan berbagi ide dengan lebih bebas, yang dapat membantu dalam proses pembelajaran.

Ketiga, suasana yang positif dapat memperkuat ikatan antara guru dan siswa. Ketika siswa merasa dihargai dan diakui oleh guru, mereka lebih mungkin untuk mempercayai dan menghargai guru mereka. Ini dapat membantu dalam menciptakan hubungan yang positif dan saling mempercayai antara guru dan siswa, yang merupakan prasyarat penting untuk proses pembelajaran yang efektif.

Jadi, menciptakan suasana yang positif dapat membantu proses pembelajaran yang berpihak pada murid dengan meningkatkan motivasi, menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pembelajaran, dan memperkuat ikatan antara guru dan siswa.

 

Setelah mempelajari modul 1.1, 1.2, dan 1.3, tentunya saat ini Anda sudah memahami bahwa sebagai pendidik, Anda diibaratkan sebagai seorang petani yang memiliki peranan penting untuk menjadikan tanamannya tumbuh subur.  Anda akan memastikan bahwa tanah tempat tumbuhnya tanaman adalah tanah yang cocok untuk ditanami. Ki Hadjar Dewantara menyatakan bahwa,

“…kita ambil contoh perbandingannya dengan hidup tumbuh-tumbuhan seorang petani (dalam hakikatnya sama kewajibannya dengan seorang pendidik) yang menanam padi misalnya, hanya dapat menuntun tumbuhnya padi, ia dapat memperbaiki kondisi tanah, memelihara tanaman padi, memberi pupuk dan air, membasmi ulat-ulat atau jamur-jamur yang mengganggu hidup tanaman padi dan lain sebagainya.” (Lampiran 1. Dasar-Dasar Pendidikan. Keluarga, Th. I No.1,2,3,4., Nov, Des 1936., Jan, Febr. 1937)Dari uraian tersebut, kita dapat memahami bahwa sekolah diibaratkan sebagai tanah tempat bercocok tanam sehingga guru harus mengusahakan sekolah jadi lingkungan yang menyenangkan, menjaga, dan melindungi murid dari hal-hal yang tidak baik. Dengan demikian,  karakter murid tumbuh dengan baik. Sebagai contoh, murid yang tadinya malas menjadi semangat, bukan kebalikannya. Murid akan mampu menerima dan menyerap suatu pembelajaran bila lingkungan di sekelilingnya terasa aman dan nyaman. Selama seseorang merasakan tekanan-tekanan dari lingkungannya, maka proses pembelajaran akan sulit terjadi.

Pertanyaan 1

Bapak dan Ibu calon guru penggerak,

Untuk memulai pembelajaran di modul budaya positif ini, marilah melakukan refleksi dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:

Apa urgensi dari menciptakan suasana positif di lingkungan sekolah Anda?

 

DINIK EKSI noted on Pertanyaan 1Menciptakan lingkungan yang positif di sekolah sangat penting, karena sekolah merupakan tempat kegiatan pembelajaran berlangsung, selain sebagai tempat pembelajaran, sekolah juga berfungsi sebagai tempat bersosialisasi, penggali potensi dan membentuk karakter, menciptakan lingkungan positif disekolah sama artinya dengan menciptakan pembentukan karakter yang positif untuk seluruh warga sekolah. Lingkungan yang aman dan nyaman menjadi faktor utama dalam menciptakan lingkungan positif, aman dan nyaman tersebut dapat dirasakan dari baiknya interaksi antar warga sekolah, suasana kondusif tentunya akan membuat pembelajaran menjadi menyenangkan dan pada akhirnya tujuan atau visi akan lebih mudah tercapai.

Pertanyaan 2

Bagaimana Anda sendiri sebagai seorang pendidik dapat menciptakan suasana positif di lingkungan sekolah Anda selama ini?

DINIK EKSI noted on Pertanyaan 2

Dengan memberikan contoh positif, baik itu perkataan, perbuatan, maupun cara berinteraksi, ciptakan suasana nyaman kepada orang-orang sekitar, baik itu melalui kolaborasi maupun komunikasi yang menyenangkan.

Pertanyaan 3

Selanjutnya,

Apa hubungan antara menciptakan suasana yang positif dengan proses pembelajaran yang berpihak pada murid?

 

DINIK EKSI noted on Pertanyaan 3Pembelajaran yang menyenangkan tentunya menjadi impian semua siswa, suasana positif menjadi salah satu pendukung utama pada proses pembelajaran yang berpihak pada siswa, bagaimana siswa merasa dihargai, diberi kemerdekaan dalam belajar, keleluasaan dalam mengekspresikan diri dan mengeluarkan potensi mereka secara maksimal. yang tentunya hal tersebut dapat membantu dalam pencapaian visi dan tujuan dari pembelajaran.

Pertanyaan 4

Selanjutnya,

Bagaimana penerapan disiplin saat ini di sekolah Anda, apakah sudah diterapkan dengan efektif, bila belum, apa yang menurut Anda masih perlu dikembangkan?

DINIK EKSI noted on Pertanyaan 4

Penerapan disiplin di sekolah saya sudah diterapkan, namun belum maksimal, menurut saya yang masih perlu dikembangkan adalah kerjasama dengan banyak pihak, baik itu siswa, atasan, rekan sejawat maupun orangtua, sehingga kedisiplinan dapat berkesinambungan antara di rumah ataupun di sekolah. Peraturan yang dibuat bukan hanya sekedar disosialisasikan saja, namun juga wajib diterapkan untuk seluruh warga sekolah, dan tidak boleh merasa bosan untuk mengingatkan tentang kedisiplinan tersebut.

Refleksi

Bapak dan Ibu calon guru penggerak, 

Selanjutnya Anda dapat melakukan refleksi terhadap bagaimana kita dapat menciptakan sebuah budaya positif, dengan melakukan serangkaian kegiatan di bawah ini:

  1. Sediakan waktu khusus, pejamkan mata, dengarkan musik yang sesuai, kemudian bayangkan kelas impian Anda. Ingat kembali visi sekolah impian yang Anda tulis saat mempelajari modul 1.3. Bagaimana suasananya? Bagaimana sikap gurunya? Bagaimana tutur katanya? bagaimana ia bersikap kepada murid-muridnya? Bagaimana murid-muridnya, bagaimana mereka saling berinteraksi, terhadap Anda, sebagai guru dan terhadap teman-teman yang lain? 
  2. Untuk mewujudkan lingkungan yang positif, pikirkan bagaimana Anda dapat menghilangkan rasa takut agar semua murid dapat belajar dengan tenang dan nyaman.
  3. Berikutnya renungkanlah pertanyaan ini: Bagaimana mewujudkan kelas impian tersebut? Apa yang diperlukan untuk mewujudkan kelas yang aman dan nyaman bagi semua warga kelas?

DINIK EKSI noted on Refleksi

Bagaimana mewujudkan kelas impian tersebut? Apa yang diperlukan untuk mewujudkan kelas yang aman dan nyaman bagi semua warga kelas? Tentunya hal ini membutuhkan proses yang tidak sebentar, banyak tantangan yang harus dihadapi, namun tentunya tantangan yang ada akan menjadi mativator kita sebagai guru untuk dapat menciptakan kelas impian, kerja keras sangat dibutuhkan, kolaborasi tentunya sangat membantu, dan evaluasi merupakan kegiatan yang dapat menentukan rencana tindak lanjut untuk mewujudkan kelas yang aman dan nyaman.

Harapan untuk Diri Sendiri

Setelah Anda melaksanakan refleksi terkait peran Anda dalam menciptakan budaya positif, isilah kolom harapan berikut ini:

Apa saja harapan-harapan yang ingin Anda lihat berkembang pada diri Anda, sebagai seorang pendidik setelah mempelajari modul ini?

DINIK EKSI noted on Harapan untuk Diri Sendiri

Harapannya adalah saya dapat mengimplementasikan dan mengaplikasikan ilmu yang saya dapatkan di dalam kelas pembelajaran dan lingkungan tempat saya berada, saya ingin menjadi guru yang bisa menggerakkan seluruh warga sekolah untuk mencapai tujuan positif dalam hidup, dan ikut berkontribusi dalam kemajuan pendidikan.

Harapan pada Murid

Setelah Anda melaksanakan refleksi terkait peran Anda dalam menciptakan budaya positif, isilah kolom harapan berikut ini:

Apa saja harapan-harapan yang ingin Anda lihat berkembang pada murid-murid Anda setelah mempelajari modul ini?

DINIK EKSI noted on Harapan pada Murid

Saya memiliki harapan, siswa dapat menerapkan dan memiliki profil pelajar pancasila dalam hidupnya dan siswa dapat menggunakan potensi mereka secara maksimal demi masa depan dalam kehidupan mereka.

Ekspektasi

Selanjutnya, tuliskan 

Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang Anda harapkan ada dalam modul ini?

DINIK EKSI noted on Ekspektasi

Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang Anda harapkan ada dalam modul ini? Materi tentang cara atau strategi yang efektif untuk menumbuhkan budaya positif yang dapat diimplementasikan dalam sekolah saya, dan apa yang saya dapatnya manfaatnya bukan hanya untuk saya pribadi, namun untuk seluruh warga sekolah.

 

                                                              Menerapkan Budaya Positif Sekolah melalui Kesepakatan Kelas

PGP- Angk2 - Kabupaten Majalengka-Yayat Nurhidayat-1.4- Aksi Nyata

A.  Latar Belakang

Guru harus mampu menciptakan ekosistem pendidikan yang nyaman, humanis dan berkarakter agar tujuan pendidikan tercapai. Salah satu ruang lingkup kecil yang harus kita jadikan wadah belajar yang menyenangkan adalah kelas. Untuk itu diperlukan membangun budaya positif di kelas yang merangkul semua harapan, impian dan tujuan murid dalam menciptakan lingkungan belajar yang menarik dan menyenangkan.  Harapannya budaya positif ini dapat menumbuhkan kebiasaan-kebiasaan baik yang membangun motivasi intrinsik murid tersebut yang nantinya bermanfaat bagi dirinya, orang lain di sekitarnya, maupun lingkungannya.

Upaya dalam membangun budaya positif di sekolah yang berpihak pada murid diawali dengan membentuk lingkungan kelas yang mendukung terciptanya budaya positif, yaitu dengan menyusun kesepakatan kelas.  Kesepakatan kelas tidak hanya berisi harapan guru terhadap murid, tapi juga harapan murid terhadap guru. Kesepakatan disusun dan dikembangkan bersama-sama antara guru dan murid.  Kesepakatan harus disusun dengan jelas sehingga murid dapat memahami perilaku apa yang diharapkan dari mereka.

Sebelum membuat kesepakatan, guru harus mengetahui terlebih dahulu bentuk-bentuk  disiplin yang baik yang akan dilaksanakan. Kesepakatan kelas diantaranya berisi peraturan yang baik,  nah peraturan yang baik tersebut salahsatunya dinyatakan dalam bentuk kalimat positif, mudah dipahami, nyata dapat dilaksanakan, dapat direvisi apabila tidak memungkinkan untuk  diterapkan. Tentunya kesepakatan kelas yang memihak kepada murid, pelanggaran terhadap kesepakatan kelas seharusnya ditegaskan dari awal adanya konsekuensi apabila kesepakatan tersebut dilanggar atau dilaksanakan. Selain itu Guru selalu mengingatkan siswa tidak menjadikan hukuman sebagai fokus kesepakatan.

Harapan seorang guru, semoga kesepakatan kelas yang dibuat menjadi kebutuhan bagi siswa, sehingga hukuman dan pengfhargaan tidak dibutuhkan lagi dalam pelaksanaannya, murid dapat memotivasi diri sendiri dalam melaksanakan disiplin positif dan budaya positif di kelas.

B.  Deskripsi Aksi Nyata
Kesepakatan kelas yang efektif dapat membantu dalam pembentukan budaya disiplin positif  di kelas, yang dapat membantu proses belajar mengajar yang lebih mudah dan tidak menekan. Disiplin positif adalah disiplin tanpa ancaman atau tanpa hukuman, menerapkan displin positif dapat meningkatkan kesadaran siswa dalam membentuk karakter positif. Disiplin positif dapat dibuat melalui kesepakatan antara guru dan siswa, agar siswa merasa terlibat dan bertanggungjawab dalam menjalanankan disiplin tersebut.

Kegiatan aksi nyata yang berisikan penerapan budaya positif melalui kesepakatan kelas memuat beberapa langkah dalam pelaksanaannya.  Keterlibatan setiap individu dalam ruang kelas diyakini dapat mewujudkan budaya positif di sekolah. Berikut ini langkah  membuat kesepakatan belajar sebagai awal penumbuhan disiplin positif di kelas  yang melibatkan semua siswa  meliputi         a) Pernyataan tujuan belajar murid ; b)Menyusun dan mempertahankan perilaku baik yang diharapkan; c) Mendokumentasikan kesepakatan Kelas dalam bentuk poster ;d) Melakukan refleksi rutin  dan e) Memastikan konsekuensi dijalankan.

Dari langkah-langkah pokok di atas, untuk selanjutnya perlu disusun bentuk kegiatannya, sehingga dapat memberdayakan dan melibatkan seluruh murid dalam mewujudkan perilaku atau kebiasaan positif di kelas.
1.  Langkah-langkah kegiatanBerikut  langkah-langkah yang penulis lakukan dalam menyusun kesepakatan kelas VIII H dalam menghadapi Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT)  mapel  IPA  adalah :

a. Menentukan tujuan atau objektif yang ingin dicapai

Dalam WA grup Kelas VIII H, pada awal kegiatan pembelajaran biasanya penulis akan menanyakan kepada murid apa tujuan yang ingin dicapai pada kegiatan tersebut. Penulis akan memberikan pertanyaan pemantik seperti "Menurut anak-anak, apa yang ingin Kalian capai terkait pembelajaran IPA ?". Respon yang didapat dari murid adalah bermacam-macam.

b. Merumuskan tindakan untuk mencapai tujuan

Murid membuat kesepakatan kelas dengan dipandu oleh guru melalui grup WA kelas VII  H IPA secara daring dalam menghadapi Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT).  Setiap murid diberi kesempatan menuliskan ide gagasannya secara bebas tentang pembiasaan perilaku-perilaku positif dalam mencapai tujuan pembelajaran yang tertib dan menyenangkan melalui diskusi penyusunan kesepakatan kelas.  Guru menyampaiakan tujuan pembuatan kesepakatan kelas melalui WA grup kelasa VIII H.  Selain itu Guru mengingatkan siswa tidak menjadikan hukuman sebagai fokus kesepakatan,, ajakan kepada murid dalam menyusun perilaku-prilaku baik dan menerapkan protokol Kesehatan di kelas di PTMT KBM IPA . Untuk memperjelas dan komitmen pelaksanaan tentang kesepakatan kelas yang dibuat, , murid juga dihadirkan secara luring di ruangan kelasnya. Dengan menggunakan protokol Kesehatan yang ketat.

c. Menulis kesepakatan kelas dalam bentuk poster

Guru bersama murid menuliskan isi kesepakatan kelas lalu di buatkan dalam bentuk poster.d. Mendokumentasikan  poster kesepakatan kelasPoster kesepakatan kelas ditempelkan di dinding kelas .

e. Menangkap gambar (foto) poster kesepakatan kelas

Poster difoto dan dibagikan ke dalam grup WA kelas dengan tujuan agar setiap murid mempunyai salinan kesepakatan kelas tersebut.

f. Merefleksi kesepakatan kelas


Refleksi akan dilakukan secara rutin untuk mengetahui kinerja dari kesepakatan kelas. Pertanyaan yang akan penulis tanyakan seperti "Bagaimana perkembangan kelas kita terhadap pembelajaran?" atau "Bagaimana perasaanmu dengan kesepakatan kelas ini?"

 

2.  Linimasa tindakan yang akan dilakukana.Mengsosialisasikan budaya positif dan rancangan aksi nyata ke kepala sekolah, ke guru, tenaga kependidikan, murid, komite sekolah, dan masyarakat sekitar.b.Melaksanakan kegiatan aksi nyata penyusunan kesepakatan kelas dengan melibatkan semua warga kelas dengan merangkul semua harapan, impian dan tujuan murid dalam menciptakan lingkungan belajar yang menarik dan menyenangkan dan berpihak kepada muridc.Melaksanakan kesepakatan kelas secara kontinyu dan konsisten dengan penuh komitmen dan tanggung jawab.

d.Mengevaluasi dan merefleksi pelaksanaan kesepakatan kelas secara berkala dengan melibatkan semua warga kelas.

 

3.    Dukungan yang dibutuhkana.Orang tua di rumah dalam membiasakan budaya positifb.Warga sekolah sebagai role model/ teladan bagi murid dalam menanamkan budaya positif.

c.Seluruh warga sekolah berkolaborasi, bergotong royong dan bergerak bersinergis dalam menciptakan serta membiasakan budaya positif dan menerapkan disiplin positif di sekolah.

 

4.  Pembelajaran yang didapat dari pelaksanaan
Bagaimanpun kondisi di lapangan tidak menjadikan halangan untuk membiasakan penanaman budaya positif di sekolah. Budaya positif sekolah yang sudah berjalan akan terus dipertahankan dan yang belum ada akan coba dimunculkan.

C.  Hasil Aksi Nyata

Kegiatan untuk membuat kesepakatan kelas pada  Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT)  Mata Pelajaran IPA menjadi fenomena baru di kelas pada khususnya dan di sekolah pada umumnya. Kesepakatan kelas benar-benar memberikan interaksi aktif bagi guru dan murid Hubungan yang harmonis antara guru dan murid juga tercapai melalui kesepakatan kelas.  Ini terlihat dari kerja sama dan kolaborasi antara guru dan semua murid yang memiliki latar belakang dan keunikannya tersendiri.

Kegiatan pembelajaran mapel IPA  di kelas untuk semester baru dimulai dengan warna yang baru. Kegiatan di kelas pada awal semester dengan memberikan peraturan dari guru untuk peserta didiknya terhadap mata pelajaran tertentu yang sifatnya hanya sepihak menjadi lebih efektif dengan membuat kesepakatan kelas. Dengan kata lain, kegiatan ini sangat positif baik bagi guru maupun peserta didiknya. Guru akan memperoleh situasi yang kondusif pada saat penyampaian materi dan kegiatan mengajar lainnya. Guru benar-benar dapat memaksimalkan fungsinya di dalam kelas dengan kesepakatan kelas yang dibuat. Selain itu muridbenar-benar merasa diperhatikan dan didengarkan dengan kegiatan guru yang melibatkan mereka dalam pembuatan kesepakatan kelas. Muridakan mengetahui tujuan mereka di kelas dan konsekuensinya apabila mereka melanggar kesepakatan. Segala bentuk kegiatan di kelas akan terorganisir dengan baik dan bermakna.

 

 

 

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA