Hormon yang berfungsi merangsang kontraksi otot polos uterus selama proses kelahiran adalah

Article Information

Author(s) : Risma Aprinda Kristanti,

Issue : Vol 5, No 1 (2014) : EL-HAYAH (VOL 5, NO 1, September 2014)

Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

DOI : 10.18860/elha.v5i1.3036

Stimulus yang memicu sebagian besar kontraksi otot polos adalah adanya peningkatan ion kalsium intra sel. Peningkatan ini dapat ditimbulkan pada jenis otot polos yang berbeda oleh perangsangan saraf pada serabut otot polos, stimulasi hormon, regangan serabut, atau bahkan perubahan pada lingkungan kimiawi serabut. Suatu hormon dapat menimbulkan kontraksi otot polos bila membran sel otot mengandung reseptor perangsang bergerbang hormon untuk hormon tertentu. Beberapa reseptor hormon pada membran otot polos akan membuka kanal ion kalsium dan natrium serta menimbulkan depolarisasi membran. Kadang timbul potensial aksi, atau justru mungkin memperkuat potensial aksi yang telah terjadi. Pada keadaan lain, terjadi depolarisasi tanpa disertai dengan potensial aksi, dan depolarisasi ini membuat ion kalsium masuk ke dalam sel sehingga terjadi kontraksi. Oksitosin merangsang kontraksi uterus melalui mekanisme Ca2+ dependent dan Ca2+ independent. Pada jalur Ca2+ dependent, beberapa reseptor hormon pada membran otot polos akan membuka kanal ion kalsium dan natrium serta menimbulkan depolarisasi membran. Jalur Ca2+ independent adalah dengan melalui jalur Rho kinase. Rho yang telah teraktivasi meningkatkan fosforilasi rantai ringan miosin pada konsentrasi kalsium yang konstan, ini menunjukkan bahwa Rho memiliki peran pada mekanisme pengaturan “Ca2+ sensitization”

View Original Download PDF

Ilustrasi persalinan. Foto: Shutter Stock

Menjelang persalinan, umumnya calon ibu akan merasa khawatir, gelisah, takut, sekaligus tidak sabar karena ingin bertemu dengan bayi. Wajar bila Anda merasakan hal tersebut, Moms, apalagi ini adalah kali pertama Anda melahirkan.

Meski begitu, Anda tetaplah berusaha tenang, sebab itu akan mempengaruhi hormon di dalam tubuh Anda. Pasalnya keseimbangan hormon tubuh merupakan kunci dari persalinan yang sukses dan aman lho, Moms. Karenanya, penting untuk mempersiapkan proses persalinan sebaik mungkin.

Mengutip laman Bidan Kita, ada 4 hormon utama yang akan membantu Anda dalam proses persalinan. Apa saja?

Ilustrasi ibu hamil akan melahirkan. Foto: Shutterstock

Hormon cinta atau oksitosin merupakan salah satu hormon utama yang sangat aktif saat proses persalinan. Hormon ini juga akan keluar ketika Anda merasakan cinta, berhubungan seksual, orgasme, dan menyusui. Namun hormon oksitosin akan berada di puncaknya ketika Anda dalam proses persalinan, Moms.

Di proses persalinan, hormon ini berfungsi untuk menstimulasi kontraksi, menipiskan dan membuka serviks; menurunkan kepala bayi ke jalan lahir, mengeluarkan plasenta, dan meminimalisir terjadinya pendarahan.

Hormon ini merupakan salah satu bentuk dari hormon endorphin yang dikeluarkan otak saat Anda merasakan sakit atau stres. Beta-endorphins merupakan hormon penghilang rasa sakit alami dalam tubuh, jadi ia membantu Anda untuk mengatasi rasa sakit pada persalinan.

Beta-endorphins bersifat 18-33 kali lebih kuat daripada morphin lho, Moms. Selain itu, hormon tersebut juga merupakan penyebab dari ingatan kita yang luar biasa mendetail mengenai proses persalinan sebelumnya.

Namun sayangnya, penggunaan induksi, obat penghilang rasa sakit dan intervensi yang lain bisa menurunkan hormon ini secara drastis.

Ilustrasi detik-detik menjelang persalinan Foto: Shutterstock

Hormon ini sering kali disebut dengan hormon ibu. Hormon yang dihasilkan oleh pituitari ketika masa hamil dan menyusui ini, berfungsi untuk menyiapkan payudara Anda untuk menyusui. Beberapa peneliti percaya bahwa hormon ini bersama dengan oksitosin bertanggung jawab untuk menaikkan mood Anda dan membuat Anda merasa lebih tenang saat menyusui.

Selain itu, prolaktin juga dipercaya berperan penting dalam tingkah laku keibuan Anda. Hormon inilah yang membuat seorang ibu selalu memprioritaskan kebutuhan anaknya sebelum memenuhi kebutuhannya sendiri.

Hormon yang dikenal dengan hormon flight-or-fight ini terdiri atas hormon adrenaline dan noradrenaline (epinephrine dan norepinephrine). Catecholamines merupakan hormon yang keluar dari kelenjar adrenal di atas ginjal Anda yang merupakan reaksi tubuh terhadap rasa takut, cemas, lapar, atau kedinginan.

Saat hormon ini aktif, aliran darah Anda akan dialihkan ke otot-otot utama tubuh Anda dan organ-organ utama. Namun bila hormon keluar dalam jumlah besar dan di waktu yang tepat dikarenakan perasaan takut dan cemas, kemungkinan ia akan menyebabkan persalinan lebih lama dan fetal distress.

Ilustrasi menjelang persalinan Foto: Thinkstock

Tapi jika dalam momen yang tepat dan persalinan yang minim intervensi, hormon akan bekerja dengan cara berbeda. Hormon bisa menyebabkan ibu merasa ada aliran energi tiba-tiba dengan diiringi kontraksi kuat, sehingga membuat persalinan mudah dan cepat.

Sekali lagi, Moms, itulah alasan penting mempersiapkan persalinan Anda.

Page 2

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA