Solo -
Hari ini, Selasa (21/6/2022) bertemu dengan pasaran Pon. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 21 Zulkaidah 1955, berada di Tahun Alip, Windu Sancaya dan Wuku Langkir.
Weton (hari kelahiran) Selasa Pon memiliki neptu 10. Pada umumnya, pemilik weton ini wataknya ramah, manis budi bahasanya, hati-hati, dan waspada. Berpengaruh sehingga banyak yang segan. Bersikap baik sekali terhadap orang lain yang disukainya, tapi senang kemewahan, hatinya keras dan pencemburu.
Pangarasan pada weton ini adalah aras pepet. Wataknya sering prihatin, cenderung hidup menderita dan serba kekurangan, yang diinginkan sulit tercapai. Sedangkan Pancasuda, Satriya Wibawa artinya, dihormati orang karena kemuliaan dan keluhurannya.
Wuku langkir, lambang dewanya Bathara Berawa (Bathara Kala), berwatak angkara, mengusik orang lain. Akan tetapi jika berupaya menempuh laku kewaskitaan segera memahami, disebabkan oleh hatinya yang tajam dan pandai, sehingga apa yang diajarkan kepadanya segera dapat dikuasai.
Kayunya ingas dan cemara yang roboh, artinya tak dapat dipakai berteduh. Wataknya pemberani, lagi pula senang dipuji. Bagaikan gunung bergemuruh, apa yang dibicarakan menakutkan, tapi tidak berefek negatif.
Lambangnya banteng yang berani, pemberani namun kurang perhitungan. Bahayanya jika bertengkar, melakukan kejahatan, dan dijahili orang. Kala di tenggara, selama 7 hari di wuku tersebut jangan pergi ke tenggara untuk urusan yang sangat penting.
Pada hari Selasa Pon di wuku ini adalah baik, jika digunakan untuk bepergian ia akan selamat dan mendapat rezeki yang melimpah. Anak yang dilahirkan di hari ini juga akan kecukupan sandangnya.
Oleh Ki Totok Yasmiran, ahli penanggalan Jawa dari Museum Radya Pustaka Solo
Simak Video "Menjajaki Pasir Gibug, Hidden Gem Baru di Brebes"
[Gambas:Video 20detik]
(ams/ams)
Solo -
Hari ini, Selasa (5/7/2022) bertemu dengan pasaran Pahing. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 5 Besar 1955, berada di Tahun Alip, Windu Sancaya dan Wuku Julungpujud.
Weton (hari kelahiran) Selasa Pahing memiliki neptu 12. Kecenderungan umumnya boros, hatinya agak lemah, tapi jika sudah marah sulit dikendalikan dan menyesalnya belakangan. Murah hati serta suka menolong orang yang disenangi. Banyak rezeki, tapi agak tamak.
Pangarasan pada weton ini adalah Aras Kembang, artinya gampang tampa sihing panggedhe "mudah menerima asihnya atasan atau pimpinan".
Hal ini disebabkan oleh perasaannya yang halus sehingga mengundang simpati banyak orang terlebih memesona terhadap lawan jenisnya. Adapun Pancasuda, Satriya Wirang. Luhur budinya tetapi sering mendapat malu atau dipermalukan orang sehingga kurang berwibawa.
Wuku Julungpujud, lambang dewanya Bathara Guritna, senang pada keramaian, baik tutur katanya, berpotensi punya kedudukan. Pohonnya rembuyut, tampan atau cantik parasnya tanpa aroma, namun selalu dicari atau dibutuhkan orang. Burungnya emprit jowan, tidak kaya tapi besar kemauannya. Gunungnya di depan, keras kemauannya, di manapun harus mengatur atau memimpin.
Bagaikan perahu di tengah lautan, ke sana-kemari dalam berusaha, karenanya tidak kekurangan rizki. Lambangnya sapi gumarang sedang turun, artinya terhormat. Aralnya diteluh. Kala ada di Barat Laut, selama 7 hari pada wuku ini jangan ke arah tersebut untuk urusan yang sangat penting.
Pada hari Selasa Pahing di wuku ini hari yang baik, jika bepergian akan mendapat rezeki, karena berpotensi rezeki mudah datang.
Oleh: Ki Totok Yasmiran, ahli penanggalan Jawa dari Museum Radya Pustaka Solo
Simak Video "Asyiknya Menyusuri Gua Sumitro di Kulon Progo"
[Gambas:Video 20detik]
(sip/sip)
koranmemo.com - Setiap hari pasti kita punya aktivitas dan rutinitas masing-masing. Contohnya, bepergian.
Aktivitas dan rutinitas seperti bepergian dan lainnya, yang kita inginkan adalah keselamatan.
Bagi orang Jawa, aktivitas dan rutinitas seperti bepergian pun, berupaya menghindari hari jelek.
Yang pasti, setiap kali bepergian, kita berdoa agar berangkat maupun pulang selamat.
Nah, inilah hari jelek yang harus dihindari saat akan bepergian, agar pulang pergi selamat.
Hari jelek yang tidak boleh buat bepergian dan lainnya, Minggu Pahing, Sabtu Pon, Jumat Wage, Selasa Kliwon, Senin Legi, dan Kamis Wage.
Sedangkan hari paling jelek untuk bepergian, Rabu Legi, Minggu Pahing, Kamis Pon, Selasa Wage, dan Sabtu Kliwon.
Hari-hari di atas hanya sebagai pengingat saja. Sebab, apapun yang kita lakukan sudah digariskan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Editor : Muji Hartono