HistogramUploaded by
Anam
0 ratings0% found this document useful (0 votes)
924 views6 pagesDocument Information
click to expand document informationDescription:
??????
Original Title
histogram
Copyright
© © All Rights Reserved
Available Formats
DOCX, PDF, TXT or read online from Scribd
Share this document
Share or Embed Document
Sharing Options
- Share on Facebook, opens a new window
Facebook
- Share on Twitter, opens a new window
Twitter
- Share on LinkedIn, opens a new window
LinkedIn
- Share with Email, opens mail client
Email
- Copy Link
Copy Link
Did you find this document useful?
0%0% found this document useful, Mark this document as useful
0%0% found this document not useful, Mark this document as not useful
Is this content inappropriate?
Report this DocumentDownload now
SaveSave histogram For Later
0 ratings0% found this document useful (0 votes)
Histogram
Original Title:
histogram
Uploaded by
AnamDescription:
??????
Full descriptionSaveSave histogram For Later
0%0% found this document useful, Mark this document as useful
0%0% found this document not useful, Mark this document as not useful
EmbedShare
PrintDownload now
Jump to Page
You are on page 1of 6Search inside document
Frekuensi
:
A. Distribusi Frekuensi Tunggal
Data tunggal seringkali dinyatakan dalam bentuk daftar bilangan, namun kadangkala dinyatakan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Tabel distribusi frekuensi tunggal merupakan cara untuk menyusun data yang relatif sedikit. Perhatikan contoh data berikut. 5, 4, 6, 7, 8, 8, 6, 4, 8, 6, 4, 6, 6, 7, 5, 5, 3, 4, 6, 6 8, 7, 8, 7, 5, 4, 9, 10, 5, 6, 7, 6, 4, 5, 7, 7, 4, 8, 7, 6 Dari data di atas tidak tampak adanya pola yang tertentu maka agar mudah dianalisis, data tersebut disajikan dalam tabel seperti di bawah ini. Daftar di atas sering disebut sebagai distribusi frekuensi dan karena datanya tunggal maka disebut distribusi frekuensi tunggal.
B. Distribusi Frekuensi Kelompok
Tabel distribusi frekuensi bergolong biasa digunakan untuk menyusun data yang memiliki kuantitas yang besar dengan mengelompokkan ke dalam interval-interval kelas yang sama panjang. Perhatikan contoh data hasil nilai pengerjaan tugas Matematika dari 40 siswa kelas XI berikut ini. 66 75 74 72 79 78 75 75 79 71 75 76 74 73 71 72 74 74 71 70 74 77 73 73 70 74 72 72 80 70 73 67 72 72 75 74 74 68 69 80 Apabila data di atas dibuat dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi tunggal, maka penyelesaiannya akan panjang sekali. Oleh karena itu dibuat tabel distribusi frekuensi bergolong dengan langkah-langkah sebagai berikut. a. Mengelompokkan ke dalam interval-interval kelas yang sama panjang, misalnya 65
–
67, 68
–
70, … , 80 –
82. Data 66 masuk dalam kelompok 65
–
67. b. Membuat turus (tally), untuk menentukan sebuah nilai termasuk ke dalam kelas yang mana. c. Menghitung banyaknya turus pada setiap kelas, kemudian menuliskan banyaknya turus pada setiap kelas sebagai frekuensi data kelas tersebut. Tulis dalam kolom frekuensi. d. Ketiga langkah di atas direpresentasikan pada tabel berikut ini.
Istilah-istilah yang banyak digunakan dalam pembahasan distribusi frekuensi bergolong atau distribusi frekuensi berkelompok antara lain sebagai berikut. a. Interval Kelas Tiap-tiap kelompok disebut interval kelas atau sering disebut interval atau kelas saja. Dalam contoh sebelumnya memuat enam interval ini. 65
–
67 →
Interval kelas pertama 68
–
70 →
Interval kelas kedua 71
–
73 →
Interval kelas ketiga 74
–
76 →
Interval kelas keempat 77
–
79 →
Interval kelas kelima 80
–
82 →
Interval kelas keenam b. Batas Kelas Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas, angka 65, 68, 71, 74, 77, dan 80 merupakan batas bawah dari tiap-tiap kelas, sedangkan angka 67, 70, 73, 76,79, 82 merupakan batas atas dari tiap-tiap kelas. c. Tepi Kelas (Batas Nyata Kelas) Untuk mencari tepi kelas dapat dipakai rumus berikut ini. Tepi bawah = batas bawah
–
0,5 Tepi atas = batas atas + 0,5 Dari tabel di atas maka tepi bawah kelas pertama 64,5 dan tepi atasnya 67,5, tepi bawah kelas kedua 67,5 dan tepi atasnya 70,5 dan seterusnya. d. Lebar kelas Untuk mencari lebar kelas dapat dipakai rumus: Lebar kelas = tepi atas
–
tepi bawah Jadi, lebar kelas dari tabel diatas adalah 67,5
–
64,5 = 3. e. Titik Tengah Untuk mencari titik tengah dapat dipakai rumus: Titik tengah = ½ (batas atas + batas bawah) Dari tabel di atas: titik tengah kelas pertama = ½ (67 + 65) = 66 titik tengah kedua = ½ (70 + 68) = 69 dan seterusnya.
C. Distribusi Frekuensi Kumulatif
Daftar distribusi kumulatif ada dua macam, yaitu sebagai berikut. 1. Daftar distribusi kumulatif kurang dari (menggunakan tepi atas). 2. Daftar distribusi kumulatif lebih dari (menggunakan tepi bawah).
Share this document
Share or Embed Document
Sharing Options
- Share on Facebook, opens a new window
- Share on Twitter, opens a new window
- Share on LinkedIn, opens a new window
- Share with Email, opens mail client
- Copy Link
Home Books Audiobooks DocumentsQuick navigation