Sudah seharusnya sayuran menjadi bagian dari menu makanan sehari-hari. Pasalnya, bahan pangan ini mengandung aneka vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh. Show Cara mengolah sayuran, menyimpan, serta memasaknya pun harus tepat agar kandungan vitamin dan mineralnya terjaga, sehingga tetap memberikan manfaat optimal dalam menjaga kesehatan tubuh. Tips menyimpan sayuranSebelum mengetahui cara mengolah sayuran yang benar, ada baiknya Anda memperhatikan cara menyimpannya dengan tepat. Waktu tentu saja akan memengaruhi kesegaran sayur dan kadar nutrisi yang terkandung di dalamnya. Makin lama disimpan, sayuran akan makin layu dan gizinya berkuranglah. Karena itu, sayuran memang paling baik dikonsumsi secepat mungkin setelah dipanen dan saat masih segar. Jika terpaksa menyimpan sayuran, beberapa hal di bawah ini bisa Anda lakukan: 1. Simpan di tempat sejukTidak semua sayuran mesti disimpan dalam kulkas. Tapi simpanlah selalu di tempat sejuk dan kering, yang tidak terkena sinar matahari langsung. Misalnya, sayuran jenis umbi dan bawang bombai. Jenis sayuran yang sebaiknya disimpan dalam kulkas adalah jamur dan sayuran hijau. Langkah ini akan menjaga kesegarannya. 2. Beri udaraSayuran biasanya tahan lebih lama jika mendapatkan udara. Coba simpan sayuran di kulkas dengan membungkusnya dalam kantung kertas. Jika terpaksa menyimpan sayur dalam kantung plastik, buatlah lubang-lubang udara pada plastik dengan cara menusuk-nusukkan garpu pada plastik sebelum digunakan membungkus sayur. 3. BekukanSayuran beku sebetulnya memiliki kandungan nutrisi yang sama baiknya dengan sayuran segar. Membekukan sayur atau membeli produk sayuran beku cocok untuk Anda yang ingin menyimpan sayuran dalam waktu cukup lama. Kandungan nutrisi sayur tidak akan hilang ketika dibekukan, asal proses pembekuan langsung dilakukan saat sayur masih segar atau tak lama setelah dipanen. 4. Blansir dan simpanBlansir atau merebus sayuran selama beberapa detik dalam air mendidih, akan membantu dalam menghilangkan enzim-enzim penyebab pembusukan. Anda bisa menyimpannya di kulkas atau membekukan sayuran setelah diblansir agar kandungan nutrisinya lebih awet. Memilih dan cara mengolah sayuran sebelum dimasakUsahakan untuk mengonsumsi lima porsi sayuran setiap harinya. Ukuran satu porsi sebaiknya setara secangkir sayuran segar atau setengah cangkir sayuran yang dimasak hingga matang. Dalam lima porsi tersebut, pilihlah sayuran dengan warna berbeda untuk mendapatkan vitamin dan mineral yang beragam. Berikut variasi warna dan kandungan nutrisi yang bisa menjadi panduan:
Cara mengolah sayuran sebelum dikonsumsi dan dimasak juga berpengaruh. Perhatikan hal-hal ini supaya dapat menjaga kandungan gizi dalam sayuran:
Cara memasak sayuran agar tetap bernutrisiGizi dalam sayuran bisa saja hilang bila dimasak dengan cara tertentu. Jadi, cara memasak sayuran pun perlu diperhatikan. Anda bisa menerapkan beberapa langkah-langkah berikut: Menumis atau sautee biasanya butuh penggunaan minyak yang agak banyak. Untuk meminimalkan minyak, coba tumis sayuran di wajan antilengket dengan sedikit saja minyak dicampur kaldu. Tumis sebentar dan angkat ketika sayuran mulai tampak layu. Dari berbagai cara mengolah sayuran, merebus adalah cara yang paling banyak menghilangkan nutrisi sayuran, apalagi jika merebus dalam waktu yang cukup lama. Tak disangka, bukan? Sebagian besar vitamin C dan jenis vitamin yang larut dalam air akan hilang dalam air rebusan dan rusak karena pemanasan. Karena itu, sebaiknya gunakan cara memasak yang lain untuk mengolah sayuran. Untuk membuat hidangan sederhana, mengukus adalah cara mengolah sayuran yang bisa jadi pilihan. Dengan mengukus, sayuran dimatangkan dengan uap panas dan tidak dicelup dalam air, sehingga hilangnya nutrisi tidak akan sebanyak merebus. Namun lagi-lagi, jangan terlalu lama mengukus sayuran supaya tidak terlalu banyak nutrisi yang lenyap. Cara mengolah sayuran dengan menyetup adalah memasaknya dalam cairan, seperti kaldu atau sup. Karena air rebusan sayur akan tetap dikonsumsi sebagai bagian dari hidangan, nutrisi dari sayuran akan tetap Anda dapatkan. Sedangkan braising adalah memasak sayuran dengan sedikit saja kaldu atau air dan bumbu. Dengan ini, aromanya akan meresap dalam sayur. Air atau kaldunya pun bisa menjadi bagian dari hidangan. Menyertakan sayuran dalam menu harian sangatlah penting. Selain melengkapi nutrisi, sayuran juga kaya serat yang baik untuk tubuh. Meski begitu, perhatikan cara mengolah sayuran sebelum dikonsumsi supaya kebaikannya untuk tubuh bisa Anda peroleh secara optimal.
KOMPAS.com - Sudah seharusnya sayuran menjadi bagian dari menu makanan sehari-hari. Pasalnya, bahan pangan ini mengandung aneka vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh. Cara mengolah sayuran, menyimpan, serta memasaknya pun harus tepat agar kandungan vitamin dan mineralnya terjaga, sehingga tetap memberikan manfaat optimal dalam menjaga kesehatan tubuh. Sebelum mengetahui cara mengolah sayuran yang benar, ada baiknya kamu memperhatikan cara menyimpannya dengan tepat. Waktu tentu saja akan memengaruhi kesegaran sayur dan kadar nutrisi yang terkandung di dalamnya. Makin lama disimpan, sayuran akan makin layu dan gizinya berkurang. Karena itu, sayuran memang paling baik dikonsumsi secepat mungkin setelah dipanen dan saat masih segar. Baca juga: Menjaga Segar dan Sehatnya Sayuran dalam Kulkas Jika terpaksa menyimpan sayuran, beberapa hal di bawah ini bisa kita lakukan: 1. Simpan di tempat sejuk Tidak semua sayuran mesti disimpan dalam kulkas. Tapi simpanlah selalu di tempat sejuk dan kering, yang tidak terkena sinar matahari langsung. Misalnya, sayuran jenis umbi dan bawang bombai. Jenis sayuran yang sebaiknya disimpan dalam kulkas adalah jamur dan sayuran hijau. Langkah ini akan menjaga kesegarannya. 2. Beri udara Sayuran biasanya tahan lebih lama jika mendapatkan udara. Coba simpan sayuran di kulkas dengan membungkusnya dalam kantung kertas. Jika terpaksa menyimpan sayur dalam kantung plastik, buatlah lubang-lubang udara pada plastik dengan cara menusuk-nusukkan garpu pada plastik sebelum digunakan membungkus sayur. 3. Bekukan Sayuran beku sebetulnya memiliki kandungan nutrisi yang sama baiknya dengan sayuran segar. Membekukan sayur atau membeli produk sayuran beku cocok untuk yang ingin menyimpan sayuran dalam waktu cukup lama. Kandungan nutrisi sayur tidak akan hilang ketika dibekukan, asal proses pembekuan langsung dilakukan saat sayur masih segar atau tak lama setelah dipanen. 4. Blansir dan simpan Blansir atau merebus sayuran selama beberapa detik dalam air mendidih, akan membantu dalam menghilangkan enzim-enzim penyebab pembusukan. Kita bisa menyimpannya di kulkas atau membekukan sayuran setelah diblansir agar kandungan nutrisinya lebih awet. Memilih dan mengolah sayuran sebelum dimasakIlustrasi sayuranUsahakan untuk mengonsumsi lima porsi sayuran setiap harinya. Ukuran satu porsi sebaiknya setara secangkir sayuran segar atau setengah cangkir sayuran yang dimasak hingga matang.Dalam lima porsi tersebut, pilihlah sayuran dengan warna berbeda untuk mendapatkan vitamin dan mineral yang beragam. Berikut variasi warna dan kandungan nutrisi yang bisa menjadi panduan:
Cara mengolah sayuran sebelum dikonsumsi dan dimasak juga berpengaruh. Perhatikan hal-hal ini supaya dapat menjaga kandungan gizi dalam sayuran:
Baca juga: Memperpanjang Waktu Simpan Sayuran dalam Lemari Es Cara memasak sayuran agar tetap bernutrisiIlustrasi memasak sayuranGizi dalam sayuran bisa saja hilang bila dimasak dengan cara tertentu. Jadi, cara memasak sayuran pun perlu diperhatikan. Kamu bisa menerapkan beberapa langkah-langkah berikut:Tumis atau sautee Menumis atau sautee biasanya butuh penggunaan minyak yang agak banyak. Untuk meminimalkan minyak, coba tumis sayuran di wajan antilengket dengan sedikit saja minyak dicampur kaldu. Tumis sebentar dan angkat ketika sayuran mulai tampak layu. Merebus Dari berbagai cara mengolah sayuran, merebus adalah cara yang paling banyak menghilangkan nutrisi sayuran, apalagi jika merebus dalam waktu yang cukup lama. Tak disangka, bukan? Sebagian besar vitamin C dan jenis vitamin yang larut dalam air akan hilang dalam air rebusan dan rusak karena pemanasan. Karena itu, sebaiknya gunakan cara memasak yang lain untuk mengolah sayuran. Mengukus Untuk membuat hidangan sederhana, mengukus adalah cara mengolah sayuran yang bisa jadi pilihan. Dengan mengukus, sayuran dimatangkan dengan uap panas dan tidak dicelup dalam air, sehingga hilangnya nutrisi tidak akan sebanyak merebus. Namun lagi-lagi, jangan terlalu lama mengukus sayuran supaya tidak terlalu banyak nutrisi yang lenyap. Menyetup dan braising Cara mengolah sayuran dengan menyetup adalah memasaknya dalam cairan, seperti kaldu atau sup. Karena air rebusan sayur akan tetap dikonsumsi sebagai bagian dari hidangan, nutrisi dari sayuran akan tetap Anda dapatkan. Sedangkan braising adalah memasak sayuran dengan sedikit saja kaldu atau air dan bumbu. Dengan ini, aromanya akan meresap dalam sayur. Air atau kaldunya pun bisa menjadi bagian dari hidangan. Baca juga: Menumis Sayuran Lebih Sehat Dibanding Merebus? Menyertakan sayuran dalam menu harian sangatlah penting. Selain melengkapi nutrisi, sayuran juga kaya serat yang baik untuk tubuh. Meski begitu, perhatikan cara mengolah sayuran sebelum dikonsumsi supaya kebaikannya untuk tubuh bisa diperoleh secara optimal. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. |