Hadits tentang kapan hari kiamat terjadi?

KAPAN KIAMAT TERJADI? 

Berdasarkan hadis bahwa kiamat belum akan terjadi selama masih ada di dunia ini yang menyebut kalimat tauhid Alloh-Alloh-Alloh di dalam hatinya atau di lisannya.Jadi yang terpenting bagi kita adalah bagaimana hati kita/ruhaniyah kita agar senantiasa beribadah berdzikir menyebut Alloh secara istiqomah sebagai bukti bahwa kita cinta kepada ALLOH. Rosulullah SAW bersabda :

لا تـقوم الساعة حتى لا يـبـقى عـلى وجه الارض من يـقول الله الله

“Kiamat tidak akan terjadi sampai tidak ada lagi di muka bumi orang yang mengucapkan: “Allah, Allah” (Terjemah Hadits Riwayat Muslim)

Dari Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda:

لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَأْخُذَ أُمَّتِى بِأَخْذِ الْقُرُونِ قَبْلَهَا ، شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ .

“Kiamat tidak akan terjadi hingga umatku mengikuti jalan generasi sebelumnya sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta.” ( Terjemah Hadits Riwayat )

Rosulullah SAW bersabda :

لاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى أَنْ لاَ يُقَالَ فِي اْلأَرْضِ ” الله الله ” , وَلاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ عَلَى رَجُلٍ يَقُوْلُ ” الله الله

“ Tiada akan datang hari kiamat selama masih ada di muka bumi yang memanggil nama ALLAH, ALLAH dan kiamat tidak akan datang menimpa orang yang menyebut nama ALLAH , ALLAH . ((Terjemah Hadits Riwayat Muslim)

Caranya adalah Hidupkan hati untuk beribadah berdzikir menyebut nama Tuhan kita Alloh -Alloh-Alloh secara terus menerus sebagaimah perintah Alloh 

وَٱذْكُر رَّبَّكَ فِى نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ ٱلْجَهْرِ مِنَ ٱلْقَوْلِ بِٱلْغُدُوِّ وَٱلْءَاصَالِ وَلَا تَكُن مِّنَ ٱلْغَٰفِلِينَ

Artinya:Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai (QS.Al-A’raaf:205)

Kapan hati berdzikir waktu berdiri duduk dan berbaring selama ruh masih di kandung badan 

الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka (QS.Ali -Imran:191)

Di samping itu orang Islam juga harus istiqomah mengerjakan ibadah sholat 5 waktu, karena dalam ibadah sholat 5 waktu banyak disebut mengucapkan Allah.

Antara lain ketika takbir saja mengucapkan Allahu Akbar berapa kali, dan yang lainnya .

Dari 17 raka’at (shalat lima waktu) ada 94 takbir “ Allahu Akbar” berarti ada 94 mengucapkan Allah, dan dalam bacaan lainnya berapa ?

Sholat Subuh=11 takbir, Sholat Dhuhur=22 takbir , Sholat ‘Ashar=22 takbir, Sholat Maghrib=17 takbir, Sholat Isya’=22 takbir, jika dijumlah 11+22+22,17+22=94

Dari sholat sunnah Rowatib ada 77 takbir “ Allahu Akbar “ berarti ada 77 mengucapkan Allah, dan dalam bacaan lainnya berapa ?

Dalam sholat, do’a dan dzikir dan lain sebagainya tentu saja menyebut nama Allah banyak sekali.

Jika masih ada orang Islam di dunia ini katakanlah hanya seorang saja yang mengerjakan sholat, hanya seorang saja yang menyebut nama Allah maka kiamat ditunda, sehingga orang Islam di dunia ini tidak ada sama sekali. Semuanya menjadi Atheis

Dan itupun masih menunggu terbitnya matahari dari barat, merupakan tanda kiamat yang terakhir

Perhatikanlah Terjemah Hadits berikut ini !

Dari Abu Hurairah berkata bahwa Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda : “Tidak akan terjadi kiamat sehingga matahari terbit dari tempat terbenamnya, apabila ia telah terbit dari barat dan semua manusia melihat hal itu maka semua mereka akan beriman, dan itulah waktu yang tidak ada gunanya iman seseorang yang belum pernah beriman sebelum itu.” ( Terjemah Hadits Riwayat Riwayat Bukhari, Muslim, Ahmad, Abu Dawud dan Ibn Majah)

Tanda-tanda Kiamat Kecil dan Kiamat Besar Menurut hadis Rosululloh 

1. Muncul Api dari Tanah Hijaz

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah dalam Hadits Bukhori, Rasulullah bersabda:

لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَخْرُجَ نَارٌ مِنْ أَرْضِ الحِجَازِ تُضِيءُ أَعْنَاقَ الإِبِلِ بِبُصْرَى

“Kiamat tidak akan terjadi sebelum api muncul dari tanah Hijaz yang dapat menerangi leher-leher Onta di Bushra,” (HR. Bukhari 7118 & Muslim 2902)

Bushro adalah sebuah kota terkenal yang ada di wilayah Syam, Kota Hauran. Jarak antara kota ini dan Damaskus sekitar tiga marhalah.

2. Sungai Efrat Keluar Gunung Emas

Tanda lainnya seperti diriwayatkan Abu Hurairah dalam Hadits Muslim, Rasulullah bersabda:

“Hari kiamat tidak akan terjadi sebelum sungai Euphrat menyingkap gunung emas, sehingga manusia saling membunuh (berperang) untuk mendapatkannya. Lalu terbunuhlah dari setiap seratus orang sebanyak sembilan puluh sembilan dan setiap orang dari mereka berkata: Semoga akulah orang yang selamat.”

3. Munculnya 30 Dajjal mengaku Nabi Palsu

Diriwayatkan dalam Hadist Muslim, berkata Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda:

“Kiamat tidak akan terjadi sebelum dibangkitkan dajjal-dajjal pendusta yang berjumlah sekitar tiga puluh, semuanya mengaku bahwa ia adalah utusan Allah.”.

Tanda-tanda kiamat kubra di atas disebutkan Rasulullah seperti diriwayatkan dalam sejumlah hadits. Mengenai kepastian datangnya hari kiamat kubra, hanya Allah SWT yang tahu. Kapan datangnya hari kiamat?

Kesimpulannya selama di dunia masih ada yang bertauhid berdzikir mengingat ALLOH menyebut Alloh beribadah kepada ALLOH taat kepada ALLOH dan tidak mendurhakai Alloh maka dunia semakin canggih semakin jaya.

Sebaliknya jika semakin bertambah yang berbuat dosa/ingkar kepada ALLOH maka ujian musibah mungkin akan sering terjadi di muka bumi ini, Wallohu a’lam

Kejadian kiamat atau akhir zaman memang menarik untuk dipelajari, karena ternyata banyak umat Islam yang hanya sering membaca Alquran saja, tetapi tidak membaca atau memahami artinya. Banyak kejadian di akhir zaman yang kita tidak ketahui. Terdapat tiga surat pertama pada Juz 30 di dalam Alquran yang membahas tentang kiamat atau akhir zaman, yaitu QS. An Naba’, QS. An Nazi’at, dan QS. At Takwir.

1. An Naba’

Di dalam QS. An Naba’, para ulama menafsirkan tentang apa yang dimaksud dengan an naba’ (berita besar). Dalam hal ini ada tiga pendapat, yaitu Alquran, kerasulan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan hari kebangkitan [1]. Dari ketiga pendapat tersebut, yang dimaksud an naba’ (berita besar) dalam ayat pertama QS. An Naba’ adalah hari kebangkitan dan inilah pendapat yang dipilih oleh Imam Ibnu Jarir Ath-Thabari. Selain itu, dalam QS. An Naba’ juga dijelaskan bahwa Allah Ta’ala telah menunjukkan tentang berbagai bukti kekuasaan-Nya, seperti bumi, gunung, menciptakan makhluk berpasang-pasang, malam, siang, langit, matahari, hujan, dan tumbuhnya tanaman. Namun banyak manusia yang banyak melampaui batas dan tidak percaya dengan adanya hari pembalasan.

Dalam QS. An Naba’, Allah menggambarkan betapa dahsyatnya hari kiamat mulai dari ayat 17-20.

إِنَّ يَوْمَ الْفَصْلِ كَانَ مِيقَاتًا (١٧) يَوْمَ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ فَتَأْتُونَ أَفْوَاجًا (١٨) وَفُتِحَتِ السَّمَاءُ فَكَانَتْ أَبْوَابًا (١٩) وَسُيِّرَتِ الْجِبَالُ فَكَانَتْ سَرَابًا (٢٠)

Sesungguhnya Hari Keputusan adalah suatu waktu yang ditetapkan (17), yaitu hari (yang pada waktu itu) ditiup sangkakala lalu kamu datang berkelompok-kelompok (18), dan dibukalah langit, maka terdapatlah beberapa pintu (19), dan dijalankanlah gunung-gunung maka menjadi fatamorganalah ia. (20)

2. An Nazi’at
An Nazi’at secara umum memaparkan tentang peringatan terkait dengan huru hara yang terjadi pada hari kiamat [2]. Di ayat yang ke 6-7 Allah menjelaskan tentang kebangkitan manusia yang diawali dengan tiupan sangkakala oleh Malaikat Israfil [3].

يَوْمَ تَرْجُفُ الرَّاجِفَةُ ﴿٦﴾ تَتْبَعُهَا الرَّادِفَةُ (٧)

(Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan) pada hari ketika tiupan pertama menggoncang alam (6), tiupan pertama itu diiringi oleh tiupan kedua (7).

Di ayat 8-9 Allah menggambarkan kondisi manusia yang sangat ketakutan pada hari tersebut.

قُلُوبٌ يَوْمَئِذٍ وَاجِفَةٌ ﴿٨﴾ أَبْصَارُهَا خَاشِعَةٌ (٩)

Hati manusia pada waktu itu sangat takut (8),  Pandangannya tunduk (9).

Di dalam surat An Nazi’at dijelaskan pula bahwa orang kafir sudah diberi peringatan tentang akhir zaman dan mereka di akhirat sangat menyesal dengan kekafirannya, tidak percaya bahwa manusia setelah mati akan dibangkitkan dan akan diperhitungkan perbuatannya selama di dunia ini.

Allah Ta’ala dan Rasul-Nya telah memperingatkan kepada orang-orang kafir bahwa besok akan ada kiamat, di mana semua manusia akan dibangkitkan dan akan diperhitungkan amalnya. Dalam surat ini juga dijelaskan bahwa malaikat akan mencabut nyawa orang kafir dengan sangat keras, sedangkan malaikat akan mencabut nyawa orang beriman dengan sangat halus.

3. At Takwir

Allah Ta’ala berfirman dalam QS. At Takwir 1-14 yang artinya,

“Apabila matahari digulung, dan apabila bintang-bintang berjatuhan, dan apabila gunung-gunung dihancurkan, dan apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan (tidak dipedulikan), dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan, ‘dan apabila lautan dipanaskan, dan apabila roh-roh dipertemukan (dengan tubuh), apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya, karena dosa apakah dia dibunuh, dan apabila catatan-catatan (amal perbuatan manusia) dibuka, dan apabila langit dilenyapkan, dan apabila neraka Jahim dinyalakan, dan apabila surga didekatkan, maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakannya.”

Di dalam QS. At Takwir dijelaskan bahwa nanti matahari akan digulung, bintang-bintang akan berjatuhan, terbayangkan bahwa besok di akhirat semua sumber cahaya dipadamkan. Sedangkan saat itu, sangat banyak manusia yang dikumpulkan dan tentunya sangat sulit untuk bergerak maupun berjalan. Ketika kita berjalan sendiri melewati jembatan yang sangat gelap dan jembatannya hampir tidak kelihatan. Apakah terbayang kita bisa melewati jembatan tersebut kalau tidak ada lampu atau senter dengan banyak risiko menyebabkan terjatuh.

Pembaca rahimakumullah, sebagai seorang beriman tentunya kita percaya bahwa Allah Ta’ala dan Rasullullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberikan kita arahan baik melalui Alquran dan Al Hadis. Ada kabar gembira bagi orang beriman ketika di akhirat kelak, kita akan diberikan cahaya yang berasal dari sholat subuh dan isya’ yang dilakukan secara tepat waktu dan berjamaah bagi laki-laki, sedangkan bagi perempuan dapat dilakukan dengan tepat waktu di rumah, sebagaimana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang banyak berjalan dalam kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sangat terang pada hari kiamat” (HR. Abu Dawud, At Tirmidzi dan Ibnu majah)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, yang menggambarkan keadaan manusia pada saat melewati sirath:

“Yang pertama kali lewat di antara kalian bagaikan kilat”

Aku (Abu Hurairah) bertanya, “Demi bapak dan ibuku sebagai tebusannya, apa maksud “berjalan seperti kilat”? Beliau Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melanjutkan, “Tahukah kamu bagaimana kilat pergi dan datang dalam sekejap?”

Kemudian (ada yang) berjalan seperti angin, seperti burung, dan ada juga yang berlari, perjalanan mereka sesuai dengan amalan mereka. Sedangkan Nabi kalian ini (Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam) berdiri menunggu di atas sirath seraya berdoa, ‘Ya Allah, selamatkanlah, selamatkanlah…’

 Sampai ada yang amalannya (karena sedikit) tak sangup (membawa si hamba tadi) sehingga ada orang yang tidak bisa lewat melainkan merayap.

Pada situasi yang sangat gelap saat itu, manusia diminta untuk segera melewati jembatan sirath. Jembatan yang sangat gelap di mana hanya orang yang beriman (rajin sholat subuh dan isya) saja yang mendapatkan cahaya, sehingga bisa melihat jembatan siroth lalu melewatinya.

Demikian yang dapat penulis sampaikan melalui tulisan ini. Semoga dengan bertambahnya wawasan ini akan menambah keimanan dan mengetahui betapa Allah Ta’ala sangat menyayangi hambanya yang beriman. Dan perbanyaklah berbuat kebaikan dan merutinkan sholawat untuk Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam agar kelak kita diberikan syafa’atnya. Aamiin.

Referensi:

[1] Tafsir Juz ‘Amma, Dr. Firanda Andirja, Lc., M.A., hlm. 16-17.

[2] Tadabur Alquran, Menyelami Makna Alquran dari Al Fatihah sampai An Nas, Syaikh Adil Muhammad Khalil, hlm. 359.

[3] Tafsir Juz ‘Amma, Dr. Firanda Andirja, Lc., M.A., hlm. 64.

Penulis: Muhammad Luthfi Usman
Staf Jurusan Informatika UII

Jurusan Informatika UII menerima kiriman artikel untuk ditampilkan pada Pojok Informatika dan Pojok Dakwah. Ketentuan dan prosedur pengiriman dapat dilihat pada laman berikut.