Grafik dibawah ini menunjukkan hubungan antara V dengan i dari suatu percobaan sebuah resistor

Grafik dibawah ini menunjukkan hubungan antara V dengan i dari suatu percobaan sebuah resistor
Grafik dibawah ini menunjukkan hubungan antara V dengan i dari suatu percobaan sebuah resistor

Teks video

Halo keren, ya. Soal ini kita punya grafik hubungan tegangan terhadap kuat arus Kemudian dari oxya kita diketahui ada tegangan sebesar 40 volt dari oxide kita tahu ada arus listrik sebesar 50 Ma Nah kita ditanyakan untuk opsi yang A itu adalah berapa arus listrik yang mengalir Kemudian untuk opsi yang b. Berapakah tegangan harus diberikan baik kita akan menjawabnya menggunakan konsep dari hukum Om di mana tegangan sama dengan arus di kali hambatan maka untuk menjawab yang kita bisa mencari besar arus nya dengan membagi tegangan dibagi hambatan masalahnya kita belum tahu berapa hambatan nya mana kita cari tahu dengan lihat dari grafik ini jadi ketika 3 volt arus ini bernilai 15 mili ampere dari hubungan ini kita bisa mencari Berapa besar tegangannya?Berapa besar hambatannya nama kan kita masukkan 3 * 15 * 3 = 15 * 10 pangkat minus 3 a dikali bertanya maka besar hambatannya adalah 3 per 15 dikali 10 pangkat minus 3 atau 0,2 dikali 10 pangkat 3 = 200 Ohm yang kita masukkan angkanya kedalam cara ke dalam rumus yang jadi besar arus nya adalah 40 dibagi 200 hasilnya adalah 1 per 5 atau 0,2 ampere itu untuk jawaban yang kemudian yang berapa besar tegangannya caranya adalah harus dikali tadi Besok arusnya adalah 50 mili ampere 50 dikali 10 pangkat minus 3 kemudian dikalikan 4 adalah 200 dapatkan besar dari tegangannya ada10 V jadi kesimpulan kita untuk jawaban yang a-a-a-a berapakah arus arus listrik yang mengalir pada rangkaian jawabannya adalah 0,2 bentuk yang B tegangan nya adalah 10 volt. Semoga membantu sampai jumpa di soal berikutnya ya

Artikel ini membahas tentang contoh soal hukum Ohm dan pembahasannya. Lalu apa itu hukum Ohm?. Arus listrik mengalir karena adanya beda potensial. Hubungan antara beda potensial dan arus listrik pertama kali diselidiki oleh George Simon Ohm (1787 – 1854). Beda potensial listrik disebut juga tegangan listrik.

Dari penelitian tersebut disimpulkan bahwa arus listrik sebanding dengan beda potensial. Semakin besar beda potensial listrik yang diberikan maka semakin besar arus listrik yang dihasilkan. Demikian juga sebaliknya, semakin kecil beda potensial yang diberikan maka semakin kecil arus listrik yang dihasilkan.

Ohm mendefinisikan bahwa hasil perbandingan antara beda potensial/tegangan listrik dan arus listrik disebut hambatan listrik. Secara matematis ditulis sebagai berikut.

R = atau V = i . R Keterangan:

V = tegangan listrik (Volt), i = kuat arus listrik (A) dan R = hambatan (Ohm)

Dan dikenal sebagai hukum Ohm. Atas jasa-jasanya, nama Ohm kemudian dijadikan sebagai satuan hambatan, disimbolkan Ω.

Contoh soal hukum Ohm

Contoh soal 1

Alat pemanas listrik memakai 5 A apabila dihubungkan dengan sumber 110 V. Hambatannya adalah … (dalam ohm)A. 0,05B. 5C. 22D. 110

E. 550

Pembahasan

Diketahui:

Dengan menggunakan hukum Ohm diperoleh nilai hambatan sebagai berikut.

V = i . R
R =
R = = 22 ohm

Soal ini jawabannya C.

Contoh soal 2

Seutas kawat dengan panjang 8 m, luas penampang 0,5 m2 serta hambatan jenis 2,5 Ωm. Jika kawat dialiri arus listrik hingga ujung-ujungnya mempunyai beda potensial 8 volt, maka kuat arus listrik yang melalui penghantar tersebut adalah …A. 0,2 AB. 0,02 AC. 0,002 AD. 2 A

E. 20 A

Pembahasan

Diketahui:

  • L = 8 m
  • A = 0,5 m2
  • ρ = 2,5 Ωm

Hitung terlebih dahulu nilai hambatan (R) dengan rumus dibawah ini.

R = ρ
R = 2,5 Ωm = 40 Ω

Dengan menggunakan hukum Ohm diperoleh arus sebagai berikut.

V = i . R
i =
i = = 0,2 A

Soal ini jawabannya A.

Contoh soal 3

Titik A dan B diberi beda potensial listrik tertentu. Pada saat titik A dan B dihubungkan dengan penghantar yang berhambatan 15 ohm arus listrik yang mengalir 20 mA. Dengan demikian jika titik A dan B dihubungkan dengan penghantar yang berhambatan 10 ohm arus listrik yang mengalir …A. 15 mAB. 20 mAC. 10 mAD. 30 mA

E. 25 mA

Pembahasan

  • V1 = V2
  • i1 . R1 = i2 . R2
  • 20 mA . 15 ohm = i2 . 10 ohm
  • i2 = 2 . 15 mA = 30 mA

Soal ini jawabannya D.

Contoh soal 4

Perhatikan gambar rangkaian listrik dibawah ini.

Grafik dibawah ini menunjukkan hubungan antara V dengan i dari suatu percobaan sebuah resistor
Contoh soal hukum ohm nomor 4

Kuat arus listrik yang terukur pada Amperemeter adalah…A. 0,5 AB. 1,0 AC. 1,5 AD. 3,0 A

E. 4,5 A

Pembahasan / penyelesaian soal

Berdasarkan gambar rangkaian diatas kita ketahui V = 1,5 Volt dan R = 3 ohm, maka untuk menghitung kuat arus pada amperemeter kita gunakan hukum Ohm sebagai berikut:

→ V = i . R
→ i =
→ i = = 0,5 A.

Jadi jawaban soal ini adalah A.

Contoh soal 5

Grafik dibawah ini menunjukkan hubungan antara V dengan i dari suatu percobaan sebuah resistor.

Grafik dibawah ini menunjukkan hubungan antara V dengan i dari suatu percobaan sebuah resistor
Contoh soal hukum Ohm nomor 5

Besar hambatan resistor adalah…A. 50 ohmB. 100 ohmC. 200 ohmD. 300 ohm

E. 500 ohm

Pembahasan / penyelesaian soal

Berdasarkan grafik diatas kita ketahui i = 0,01 A dan V = 2 volt, maka untuk menghitung hambatan resistor kita gunakan rumus dibawah ini:

→ R =
→ R = = 200 Ohm.

Jadi soal ini jawabannya C.

Contoh soal 6

Andi akan mengukur besar hambatan sebuah kawat dengan menggunakan rangkaian seperti gambar dibawah ini.

Grafik dibawah ini menunjukkan hubungan antara V dengan i dari suatu percobaan sebuah resistor
Contoh soal hukum ohm nomor 6

Besar hambatan kawat tersebut adalah…A. 2 ohmB. 5 ohmC. 10 ohmD. 12 ohm

E. 15 ohm

Pembahasan / penyelesaian soal

Untuk menjawab soal ini kita tentukan terlebih dahulu besar tegangan dan kuat arus berdasarkan alat ukur diatas.

Batas ukur voltmeter diatas adalah 10 V, batas skala 5 V dan jarum penunjuk = 4, maka besar tegangan kawat sebagai berikut

→ v = x angka jarum penunjuk
→ v = x 4 V = 2 x 4 V = 8 V.

Batas ukur amperemeter = 10 A, batas skala 5 A dan jarum penunjuk = 2 A, maka cara menghitung kuat arus pada kawat sebagai berikut:

→ i = x angka jarum penunjuk
→ i = x 2 A = 2 x 2 A = 4 A.

Jadi hambatan kawat sebagai berikut:

→ R =
→ R = = 2 Ohm.

Jadi hambatan kawat sebesar 2 Ohm. Jawaban soal ini adalah A.

Contoh soal 7

Perhatikan gambar pengukuran dibawah ini.

Grafik dibawah ini menunjukkan hubungan antara V dengan i dari suatu percobaan sebuah resistor
Contoh soal hukum ohm nomor 7

Besar beda potensial pada hambatan 20 Ohm adalah…A. 6 VB. 10 VC. 12 VD. 15 V

E. 20 V

Pembahasan / penyelesaian soal

Untuk menjawab soal ini kita tentukan terlebih dahulu kuat arus listrik yang terukur pada amperemeter diatas dengan cara seperti nomor 3 diatas yaitu:

→ i = x angka jarum penunjuk
→ i = x 30 A = 0,6 A.

Maka beda potensial pada kawat kita hitung dengan menggunakan hukum Ohm dengan hasil sebagai berikut:

→ V = i . R
→ V = 0,6 A . 20 Ohm = 12 Volt.

Jadi soal ini jawabannya C.

Contoh soal 8

Perhatikan grafik (V-i) tegangan – kuat arus sebuah resistor dibawah ini.

Grafik dibawah ini menunjukkan hubungan antara V dengan i dari suatu percobaan sebuah resistor
Contoh soal hukum ohm nomor 8

Jika V = 6 Volt maka kuat arus yang mengalir sebesar …A. 0,04 AB. 0,2 AC. 0,1 AD. 1 A

E. 2 A

Pembahasan / penyelesaian soal

Cara menjawab soal ini sebagai berikut:

=
=
→ i2 = = 0,04 A.

Jadi soal ini jawabannya A.