Gambarkan bagaimana cara PENATAAN produk food secara Brand blocking secara vertikal

SOP penataan produk adalah langkah-langkah yang harus ditempuh pada penataan produk yang dijadikan acuan ( standar ) dalam penataan untuk menarik perhatian konsumen untuk sebuah keputusan penbelian.

Dikenal juga dengan istilah Visual Merchandising (VM), dengan menggunakan langkah-langkah label dan display. 1. Labeling Setiap barang yang akan di display harus diteliti terlebih dahulu, mencakup: • Apakah barang sudah dilabel atau belum? • Jika tidak perlu dilabel karena sudah memiliki bar code, apakah bar code tersebut sudah di input ke computer atau belum? Hal-hal yang perlu dilakukan untuk membantu memperlancar operational. Ketentuan label harus memuat tentang: a. Tanggal receiving b. Kode barang ( PLU ) c. Kode supplier d. Bar code e. Harga jual f. Memeriksa kesesuaian antara brand (merek), article (tipe), sive (ukuran) 2. Display

Display adalah suatu tindakan menampilkan, menaruh, meletakan produk pada suatu tempat sedemikian rupa sehingga menarik perhatian.

SOP display di swalayan untuk barang supermarket paling awal yang harus diperhatikan adalah penggunaan ruangan. Penggunaan ruangan harus disesuaikan dengan: a. Katagori produk Food, nonfood, house hold, toys, stationary

b. Ukuran produk

Hal-hal yang perlu dilakukan dalam penataan produk di swalayan adalah sebagai berikut: • Produk ditempatkan dalam katagorinya • Facing/ jumlah tier produk sesuai dengan market share • Pengaturan secara vertical atau horizontal untuk masing-masing jenis brand • Pengaturan produk sesuai dengan arah lalu lintas pengunjung lain

• Rotasi produk FIFO (Frist In Fisrt Out)

Ada lima cara pendisplayan sebagai contoh pedoman penataan produk, antara lain:

a) Letakaan barang sesuai dengan ukuran besar atau berkesan berat dibawah dan barang ukuran kecil Berkesan lebih ringan di atas. b) Usahakan untuk memperoleh tinggi barang yang sama c) Facing suatu produk menghadap kedepan d) Usahakan tinggi di setiap jalur sama (top sky line) e) Gunakan eye techniqueleye catching dan colour breaking, yang mempunyai tujuan memajang barang agar ada perhatian dari konsumen.

eye techniqueleye catching adalah teknik memajang berdasarkan luas area pandang (mata) seseorang. Luas area pandang tersebut artinya produk dipajang berdasarkan tatap muka yang pertama kali dilihat, penataan produk ini biasanya produk yang sedang trend dsb.

Display
Pen-display-an yang baik akan mendatangkan hasil yang baik pula. POP merupakan suatu himbauan yang ditujukan kepada pembeli agar timbul keinginan untuk membeli.

a. Brand blocking secara vertikal Barang blocking secara vertical yaitu penempatan barang supermarket yang sejenis berderet kearah vertikal atau atas bawah dan merek barang juga harus terlihat di bagian muka secara vertical. Penempatan barang secara vertical berarti menempatkan barang : 1) Dari atas ke bawah secara sistematis 2) Disusun sesuai jenis dan klasifikasinya 3) Barang disusun berdasarkan ukuran dari yang terkecil sampai yang terbesar atau sebaliknya 4) Warna barang disusun dari warna muda sampai warna tua atau sebaliknya 5) Harga barang diletakkan dari harga murah ke harga mahal atau sebaliknya 6) Barang disusun dari atas ke bawah atau sebaliknya menurut jenis, kategori, bentuk dan sifatnya. Penempatan barang dagangan secara vertical dapat dilakukan de berbagai display, seperti berikut ini : a) Shelving (rak) Rak barang biasanya digunakan untuk barang dagangan sehari-hari, misalnya pasta gigi, sabun mandi dan sebagainya. Untuk lebih jelasnya, lihat penataan produk berikut:

Penempatan Produk Secara Vertikal

b) Gondola
Gondola merupakan jenis rak barang yang bentuknya memiliki dua muka dan masing-masing muka mempunyai fungsi yang sama. Gondola dapat digunakan untuk menempatkan barang serupa makanan dan minuman dalam satu kemasan dapat berdiri, seperti susu kemasan, susu kotak dan sebagainya.

b. Brand blocking secara horizontal Brand blocking secara horizontal yaitu penempatan barang supermarket satu jenis berderet horizontal dari arah kiri ke kanan atau arah melebar dan merek barang harus dapat terlihat dari depan. Adapun kelemahan penempatan barang dagangan secara horizontal adalah sebagai berikut ; 1) Pelanggan mondar-mandir untuk mencari barang yang diperlukannya. 2) Memberikan kesan bahwa terbatasnya barang yang dijual. 3) Barang yang dilihat dan dijangkau pembeli terbatas. 4) Memberikan kesan yang tidak beraturan


Page 2

SOP penataan produk adalah langkah-langkah yang harus ditempuh pada penataan produk yang dijadikan acuan ( standar ) dalam penataan untuk menarik perhatian konsumen untuk sebuah keputusan penbelian. Dikenal juga dengan istilah Visual Merchandising (VM), dengan menggunakan langkah-langkah label dan display. 1. Labeling Setiap barang yang akan di display harus diteliti terlebih dahulu, mencakup: • Apakah barang sudah dilabel atau belum? • Jika tidak perlu dilabel karena sudah memiliki bar code, apakah bar code tersebut sudah di input ke computer atau belum? Hal-hal yang perlu dilakukan untuk membantu memperlancar operational. Ketentuan label harus memuat tentang: a. Tanggal receiving b. Kode barang ( PLU ) c. Kode supplier d. Bar code e. Harga jual f. Memeriksa kesesuaian antara brand (merek), article (tipe), sive (ukuran) 2. Display Display adalah suatu tindakan menampilkan, menaruh, meletakan produk pada suatu tempat sedemikian rupa sehingga menarik perhatian. SOP display di swalayan untuk barang supermarket paling awal yang harus diperhatikan adalah penggunaan ruangan. Penggunaan ruangan harus disesuaikan dengan: a. Katagori produk Food, nonfood, house hold, toys, stationary b. Ukuran produk Hal-hal yang perlu dilakukan dalam penataan produk di swalayan adalah sebagai berikut: • Produk ditempatkan dalam katagorinya • Facing/ jumlah tier produk sesuai dengan market share • Pengaturan secara vertical atau horizontal untuk masing-masing jenis brand • Pengaturan produk sesuai dengan arah lalu lintas pengunjung lain • Rotasi produk FIFO (Frist In Fisrt Out) Ada lima cara pendisplayan sebagai contoh pedoman penataan produk, antara lain: a) Letakaan barang sesuai dengan ukuran besar atau berkesan berat dibawah dan barang ukuran kecil Berkesan lebih ringan di atas. b) Usahakan untuk memperoleh tinggi barang yang sama c) Facing suatu produk menghadap kedepan d) Usahakan tinggi di setiap jalur sama (top sky line) e) Gunakan eye techniqueleye catching dan colour breaking, yang mempunyai tujuan memajang barang agar ada perhatian dari konsumen. eye techniqueleye catching adalah teknik memajang berdasarkan luas area pandang (mata) seseorang. Luas area pandang tersebut artinya produk dipajang berdasarkan tatap muka yang pertama kali dilihat, penataan produk ini biasanya produk yang sedang trend dsb. Pen-display-an yang baik, teliti, dan teratur akan memberikan lima kemudahan yang baik, bagi konsumen maupun pihak perusahaan, yaitu: • Mudah untuk dimengerti • Mudah untuk dilihat • Mudah untuk memilih • Mudah di ambil dan diletakan kembali • Mudah dirapikan Selain hal-hal diatas display juga memiliki beberapa manfaat yang akan mengguntungkan bagi pihak perusahaan, yaitu: • Meningkatkan penjualan • Meningkatkan store image • Meminimumkan out of stock (barang yang kosong) • Mengidentifikasi laku tidaknya suatu produk Display yang baik akan menghasilkan hasil yang baik bagi perusahaan. Pendukung pendisplayan yang baik: a. POP POP merupakan suatu himbauan yang ditujukan kepada pembeli agar timbul keinginan untuk membeli. b. Peralatan display barang supermarket. 1. Gondola, yaitu peralatan display yang terdiri atas shelving atau rak panjang secara utuh 2. Chelving, yaitu alat pemajangan yan merupakan bagian dri gondola yang biasa disebut rak. 3. Showcase, yaitu alat pajang berupa etalase untuk penjualan daging segar, sosis, dairy,dsb. Showcase digunakan untuk produk yang expire date –nya pendek 4. Showcase chiller, tempat pemajangan buah, daging, sayur, dairy dsb. 5. Frozen island, sarana pajang untuk produk-produk beku, seperti ice cream, chicken nugged, sayuran, dsb 6. Wagon, adalah boks besar untuk menyimpan produk yang sedang promo atau diskon 7. Single hooks, berupa gantungan biasanya untuk pemajangan produk seperti sikat gigi, snack, sosis , dsb 8. Hambalan, yaitu kayu yang diletakan dibawah sebagai dasar untuk peralatan display 9. End gondola, gondola akhirbyang paling ujung dan untuk disewakan. c. Istilah dan perlengkapan display dalam supermarket 1. SKU, keterangan yang menunjukan nama produk, harga, nomor, PLU produk 2. Bay, susunan pemajangan produk dirak satu baris ke bawah 3. Tier, yaitu barisan pemajangan produk kebelakang 4. Face, pemajangan produk tatap muka harus menghadap ke depan, jangan terbalik, miring, dsb 5. POP (Point Of Purchase) , yaitu keterangan menenai nama produk, harga ataupun sarana bantu promosi penjualan 6. Floor display, pemajagan pada lantai 7. COC ( Check on Counter), pemajangan produk yang menempel didepan kassa 8. PLU (Price Look Up Unit), nomor identitas bagi barang yang berfungsi untuk pencatatan komputerisasi. 9. Piramid, hambalan yang terdiri dari dua tingkat untuk pemajangan floor display Cara penataan produk di supermarket Cara-cara dalam penataan produk supermarket diantaranya adalah 1. barang supermarket yang akan ditempatkan hendaknya berurutan terdiri atas beberapa jenis barang , antara lain: • Barang yang sangat dibutuhkan oleh konsumen • Barang yang sama dan efisien penggunaannya • Barang yang sedang trend • Barang yang berkualitas baik • Barang yang berprestasi 2. brand blocking secara vertical brand bloking secara vertical, yaitu penempatan barang supermarket yang sejenis berderet kea rah vertical atau atas bawah dan merek barang juga harus terlihat di bagian muka secara vertical. Penempatan barang secara vertical berarti penempatan barang: a. dari atas kebawah secara sistematis b. disusun sesuai jenis dan klasifikasinya c. barang disusun sesuai ukuran, dari yang terkecil sampai yang terbesar atau sebaliknya d. warna barang disusun dari warna muda sampai tua atau sebaliknya e. harga barang diletakkan dari yang termurah sampai ke yang termahal atau sebaliknya f. barang disusun dari atas ke bawah atau sebaliknya menurut jenis, katagori, bentuk, dan sifatnya. Penempatan barang dagangan secara vertical dapat dilakukan dengan berbagai display, seperti berikut: a. Shelving (rak) Rak barang biasanya digunakan untuk barang dagangan sehari-hari. Misalnya pasta gigi, sampo, sabun cuci,dsb. Sikat Pasta gigi Sabun mandi Sampo Deodorant Sikat Pasta gigi Sabun mandi Sampo Deodorant Sikat Pasta gigi Sabun mandi sampo Deodorant Gambar penempatan produk secara vertical b. Gondola Gondola merupakan jenis rak barang yang bentuknya memiliki dua muka dan masing-masing muka mempunyai fungsi yang sama. Gondola dapat digunakan untuk menempatkan barang berupa makanan dan minuman dalam satu kemasan dapat berdiri, seperti susu kemasan, susu kotak, dsb. 3. Brand blocking secara horizontal Brand blocking secara horizontal, yaitu penempatan barang supermarket satu jenis berderet horizontal dari arah kiri ke kanan atau arah melebar dan merek barang harus terlihat dari depan. Jarang digunakan di supermarket karena tidak efisien, penempatan barang seperti ini sulit dijangkau oleh pembeli. Berikut kelemahan dari Brand blocking secara horizontal: a. Pelanggan mondar-mandir untuk mencari barang yang diperlukannya. b. Memberikan kesan bahwa terbatasnya barang yang dijual c. Barang yang dilihat dan dijangkau pembeli terbatas d. Memberikan kesan yang tidak beraturan Pasta gigi Pasta gigi Pasta gigi Pasta gigi Pasta gigi Sabun mandi Sabun mandi Sabun mandi Sabun mandi Sabun mandi sampo sampo sampo sampo sampo Gondola Chelving 20Gondola 30 chelves Showcase Showcase chiller Frozen island Wagon Single hook

End gondala


Page 2