Jakarta: Pernahkah Sobat Medcom melihat kaca bergetar saat halilintar menyambar? Rupanya, peristiwa ini terjadi akibat resonansi bunyi. Melansir laman Ruangguru, resonansi bunyi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena getaran yang dihasilkan sumber bunyi. Peristiwa ini hanya dapat terjadi jika suatu benda memiliki frekuensi alami yang sama dengan frekuensi alami sumber bunyi yang bergetar. Contoh lain dari resonansi bunyi adalah percobaan dua garputala yang disandingkan. Ketika salah satu garputala dipukul, akan dihasilkan bunyi dan getaran yang membuat garputala di sebelahnya ikut bergetar.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini? Tak cuma benda, udara atau gas di sekitar sumber bunyi juga dapat beresonansi. Asalkan, memiliki frekuensi alami yang sama dengan frekuensi alami sumber bunyi. Dalam resonansi bunyi, ternyata cepat rambat gelombang bunyinya bisa dihitung. Ini terbukti dari eksperimen resonansi bunyi yang menggunakan tabung, air, dan garputala dengan frekuensi alami tertentu. Mula-mula, tabung diisi dengan air sampai penuh. Lalu, garputala digetarkan di dekat mulut tabung. Percobaan tersebut dilakukan berulang kali dengan ketinggian kolom udara yang berbeda. Kolom udara ini diukur berdasarkan jarak antara mulut tabung dengan titik permukaan air pada tabung. Ketika garputala dipukul, tabung yang berisi air menghasilkan dengung lebih keras pada ketinggian kolom udara tertentu. Pada saat inilah terjadi resonansi. Dengan kata lain, dapat disimpulkan resonansi bunyi memperkuat bunyi asli. Sehingga, bunyi yang dihasilkan dapat terdengar lebih keras dan nyaring. Berdasarkan eksperimen tersebut, diperoleh rumus cepat rambat bunyi sebagai berikut: Seorang siswa melakukan percobaan resonansi untuk menentukan kecepatan merambatnya bunyi. Siswa tersebut menggunakan garputala yang frekuensi alaminya 500 Hz. Resonansi kedua terjadi saat kolom udaranya adalah 54 cm. Berapakah kecepatan merambat gelombang bunyi menurut percobaan tersebut? Demikianlah pembahasan mengenai resonansi bunyi, mulai dari pengertian, rumus, dan contoh soal. Semoga penjelasan di atas bermanfaat, ya! (Nurisma Rahmatika) Baca: Perubahan Fisika: Pengertian, Contoh, dan Ciri-ciri
Resonansi merupakan ikut bergetarnya benda karena ada benda lain bergetar. Syaratnya kedua benda harus mempunyai frekuensi yang sama. Contohnya yaitu resonansi pada garputala. PembahasanBerdasarkan soal diatas diketahui bahwa: soal no 30
soal no 31
soal no 32
soal no 33
soal no 34
Adapun yang ditanyakan pada soal no 30 adalah menentukan frekuensi getaran garputala yang dipakai dalam percobaan (f), pada soal no 31 menentukan frekuensi getaran garputala yang dipakai dalam percobaan (f), pada soal no 32 menentukan tinggi kolom udara agar terjadi resonansi kedua (l), pada soal no 33 menentukan waktu yang dibutuhkan oelh kapal ke dasar laut sampai diterima pantulannya (t), pada soal no 34 menentukan cepat rambat bunyi di air laut (v). Adapun persamaaan - persamaan pada resonansi oleh garputala yaitu sebagai berikut: 1. Resonansi I l = 1/4 λ 2. Resonansi II l = 3/4 λ 3. Resonansi III l = 5/4 λ Keterangan: l : panjang kolom udara diatas permukaan air λ : panjang gelombang yang terbentuk Sedangkan untuk mencari kecepatan bunyi di udara persamaannya sebagai berikut: v = λ . f keterangan v : kecepatan bunyi di udara (satuan m/s) λ : panjang gelombang (satuan m) f : frekuensi bunyi (satuan Hz) Nah, setelah diketahui beberapa persamaan diatas, maka penyelesaian masing - masing soal yaitu sebagai berikut: soal no 30 Langkah pertama menentukan panjang gelombangnya yaitu sebagai berikut: l = 1/4 λ 0,3 = 1/4 λ 0,3 × 4 = 1 × λ 1,2 = λ Langkah selanjutnya menentukan frekuensi getaran garputala yaitu sebagai berikut: v = λ . f f = v/λ f = 300/1,2 f = 250 Hz soal no 31 Langkah pertama menentukan panjang gelombangnya yaitu sebagai berikut: l = 1/4 λ 0,45 = 1/4 λ 0,45 × 4 = 1 × λ 1,8 = λ Langkah selanjutnya menentukan frekuensi getaran garputala yaitu sebagai berikut: v = λ . f f = v/λ f = 360/1,8 f = 200 Hz soal no 32 Langkah pertama menentukan panjang gelombangnya yaitu sebagai berikut: v = λ . f λ = v/f λ = 400/500 λ = 0,8 Langkah selanjutnya menentukan tinggi kolom udara pada resonansi kedua yaitu sebagai berikut: l = 3/4 λ l = 3/4 . 0,8 l = 2,4/4 l = 0,6 m soal no 33 Langkah untuk mencari waktu yang dibutuhkan oleh kapal ke dasar laut sampai diterima pantulannya yaitu sebagai berikut: s = v x t/2 2.800 = 1.400 x t /2 2.800 x 2 = 1.400 x t 5600 = 1400t t = 5600/1400 t = 4 sekon soal no 34 Langkah untuk mencari cepat rambat bunyi di air laut yaitu sebagai berikut: s = v x t/2 3.375 = v x 2,5/2 3.375 x 2 = 2,5v 6750 = 2,5v v = 6750/2,5 v = 2700 m/s Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada soal no 30 besarnya frekuensi getaran garputala yang dipakai dalam percobaan adalah 250 Hz, pada soal no 31 besarnya frekuensi getaran garputala yang dipakai dalam percobaan adalah 200 Hz, pada soal no 32 besarnya tinggi kolom udara pada resonansi kedua adalah 0,6 m, pada soal no 33 waktu yang dibutuhkan oleh kapal ke dasar laut sampai diterima pantulannya adalah 4 sekon, pada soal no 34 cepat rambat bunyi di air laut adalah 2700 m/s. Pelajari lebih lanjut1. panjang gelombang garputala: brainly.co.id/tugas/15595887 2. panjang gelombang garputala: brainly.co.id/tugas/15520808 3. frekuensi garputala: brainly.co.id/tugas/10728937 Detil jawabanKelas: 11 Mapel: Fisika Bab: Gelombang bunyi Kode: 11.6.9 Kata kunci: resonansi, garputala, frekuensi, kecepatan bunyi, panjang gelombang, panjang kolom udara benda 1 bermuatan 2uC memiliki jarak 6cm dari benda 2 yg muatan 600uC.bila jarak k=9×10⁹ Nm²/C², tentukan gaya listrik yang terjadi No.: Contoh Soal 1 perhatikan gambar di bawah ini? agar tuas seimbang besarnya gaya (F) Yang diperlukan untuk mengang Kat beban adalah Im p 160N 2m ti … carilah hasil i tersebut? jelaskan dan idenfikasikan perpindahan kalor yang terjadi pada gambar air mendidih dua buah muatan masing besarnya terpisah Sejauh 3 mc. hilungiah gaya 3 Mc dan 8 MC Coulomb? |