Faktor yang menjadi penyebab terbentuknya ekosistem buatan adalah

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.[1] Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.[1]

Rantai makanan

Ketergantungan pada ekosistem dapat terjadi antar komponen biotik atau antara komponen biotik dan abiotik.[2] Ketergantungan antara komponen biotik dan abiotik terjadi melalui daur biogeokimia yang berfungsi untuk mencegah suatu bentuk materi menumpuk pada suatu tempat.[7]

Antar komponen biotikSunting

Ketergantungan antar komponen biotik dapat terjadi melalui:[2]

  1. Rantai makanan, yaitu perpindahan materi dan energi melalui proses makan dan dimakan dengan urutan tertentu. Tiap tingkat dari rantai makanan disebut tingkat trofi atau taraf trofi. Karena organisme pertama yang mampu menghasilkan zat makanan adalah tumbuhan maka tingkat trofi pertama selalu diduduki tumbuhan hijau sebagai produsen. Tingkat selanjutnya adalah tingkat trofi kedua, terdiri atas hewan pemakan tumbuhan yang biasa disebut konsumen primer. Hewan pemakan konsumen primer merupakan tingkat trofi ketiga, terdiri atas hewan-hewan karnivora. Setiap pertukaran energi dari satu tingkat trofi ke tingkat trofi lainnya, sebagian energi akan hilang.[2]
  2. Jaring-jaring makanan, yaitu rantai-rantai makanan yang saling berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga membentuk seperi jaring-jaring. Jaring-jaring makanan terjadi karena setiap jenis makhluk hidup tidak hanya memakan satu jenis makhluk hidup lainnya.

Antar komponen biotik dan abiotikSunting

Ketergantungan antara komponen biotik dan abiotik dapat terjadi melalui siklus materi, seperti:[2]

  1. siklus karbon
  2. siklus air
  3. siklus nitrogen
  4. siklus sulfur

Siklus ini berfungsi untuk mencegah suatu bentuk materi menumpuk pada suatu tempat.[2] Ulah manusia telah membuat suatu sistem yang awalnya siklik menjadi nonsiklik, manusia cenderung mengganggu keseimbangan lingkungan.[2]

Tipe-tipe EkosistemSunting

Secara umum ada tiga tipe ekosistem, yaitu ekositem air, ekosisten darat, dan ekosistem buatan.[8]

Akuatik (air)Sunting

Ekosistem sungai
  • Ekosistem air tawar.

Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca.[8] Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji.[8] Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi.[8]

  • Ekosistem air laut.

Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion CI- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar.[8] Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25°C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi, sehingga terdapat batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang dingin di bagian bawah yang disebut daerah termoklin.[8]

  • Ekosistem estuari.

Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut.[8] Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam. Ekosistem estuari memiliki produktivitas yang tinggi dan kaya akan nutrisi.[1] Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton.[8] Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan.[8]

  • Ekosistem pantai.

Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir adalah tumbuhan Ipomoea pes caprae yang tahan terhadap hempasan gelombang dan angin.[8] Tumbuhan yang hidup di ekosistem ini menjalar dan berdaun tebal.[8]

  • Ekosistem sungai.

Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah.[8] Air sungai dingin dan jernih serta mengandung sedikit sedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang secara konstan memberikan oksigen pada air.[8] Suhu air bervariasi sesuai dengan ketinggian dan garis lintang.[8] Ekosistem sungai dihuni oleh hewan seperti ikan kucing, gurame, kura-kura, ular, buaya, dan lumba-lumba.[8]

  • Ekosistem terumbu karang.

Ekosistem ini terdiri dari coral yang berada dekat pantai.[1] Efisiensi ekosistem ini sangat tinggi.[1] Hewan-hewan yang hidup di karang memakan organisme mikroskopis dan sisa organik lain.[6] Berbagai invertebrata, mikro organisme, dan ikan, hidup di antara karang dan ganggang.[6] Herbivora seperti siput, landak laut, ikan, menjadi mangsa bagi gurita, bintang laut, dan ikan karnivora.[6] Kehadiran terumbu karang di dekat pantai membuat pantai memiliki pasir putih.[1]

  • Ekosistem laut dalam.

Kedalamannya lebih dari 6.000 m.[6] Biasanya terdapat lele laut dan ikan laut yang dapat mengeluarkan cahaya.[6] Sebagai produsen terdapat bakteri yang bersimbiosis dengan karang tertentu.[6]

  • Ekosistem lamun.

Lamun atau seagrass adalah satusatunya kelompok tumbuh-tumbuhan berbunga yang hidup di lingkungan laut.[9] Tumbuhtumbuhan ini hidup di habitat perairan pantai yang dangkal.[9] Seperti halnya rumput di darat, mereka mempunyai tunas berdaun yang tegak dan tangkaitangkai yang merayap yang efektif untuk berbiak.[9] Berbeda dengan tumbuhtumbuhan laut lainnya (alga dan rumput laut), lamun berbunga, berbuah dan menghasilkan biji. Mereka juga mempunyai akar dan sistem internal untuk mengangkut gas dan zatzat hara.[9] Sebagai sumber daya hayati, lamun banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.[9]

Terestrial (darat)Sunting

Ekosistem hutan hujan tropis memiliki produktivitas tinggi.
Ekosistem taiga merupakan hutan pinus dengan ciri iklim musim dingin yang panjang.
Ekosistem tundra didominasi oleh vegetasi perdu.

Penentuan zona dalam ekosistem terestrial ditentukan oleh temperatur dan curah hujan.[2] Ekosistem terestrial dapat dikontrol oleh iklim dan gangguan.[2] Iklim sangat penting untuk menentukan mengapa suatu ekosistem terestrial berada pada suatu tempat tertentu.[2] Pola ekosistem dapat berubah akibat gangguan seperti petir, kebakaran, atau aktivitas manusia.[2]

  • Hutan hujan tropis.

Hutan hujan tropis terdapat di daerah tropis dan subtropis.[8] Ciri-cirinya adalah curah hujan 200225cm per tahun.[8] Spesies pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya.[8] Tinggi pohon utama antara 2040 m, cabang-cabang pohon tinggi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi).[8] Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim mikro, yaitu iklim yang langsung terdapat di sekitar organisme.[8] Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari, variasi suhu dan kelembapan tinggi, suhu sepanjang hari sekitar 25°C.[8] Dalam hutan hujan tropis sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan) dan anggrek sebagai epifit.[8] Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung hantu.[8]

  • Sabana.

Sabana dari daerah tropis terdapat di wilayah dengan curah hujan 40 60 inci per tahun, tetapi temperatur dan kelembaban masih tergantung musim.[9] Sabana yang terluas di dunia terdapat di Afrika; namun di Australia juga terdapat sabana yang luas.[9] Hewan yang hidup di sabana antara lain serangga dan mamalia seperti zebra, singa, dan hyena.[1]

  • Padang rumput.

Padang rumput terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropis ke subtropis.[6] Ciri-ciri padang rumput adalah curah hujan kurang lebih 2530cm per tahun, hujan turun tidak teratur, porositas (peresapan air) tinggi, dan drainase (aliran air) cepat.[6] Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya tergantung pada kelembapan.[6] Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular.[6]

  • Gurun.

Gurun terdapat di daerah tropis yang berbatasan dengan padang rumput.[9] Ciri-ciri ekosistem gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25cm/tahun).[9] Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar.[9] Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil.[9] Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air.[9] Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, semut, ular, kadal, katak, kalajengking, dan beberapa hewan nokturnal lain.[9]

  • Hutan gugur.

Hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang yang memiliki empat musim, ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun.[6] Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat.[6] Hewan yang terdapat di hutam gugur antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakun (sebangsa luak).[6]

  • Taiga.

Taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropis, ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah.[8] Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dan sejenisnya.[8] Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali, sedangkan hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.[8]

  • Tundra.

Tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi.[8] Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari.[8] Contoh tumbuhan yang dominan adalah sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan perdu, dan rumput alang-alang.[8] Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin.[8]

  • Karst (batu gamping / gua).

Karst berawal dari nama kawasan batu gamping di wilayah Yugoslavia.[9] Kawasan karst di Indonesia rata-rata mempunyai ciri-ciri yang hampir sama yaitu, tanahnya kurang subur untuk pertanian, sensitif terhadap erosi, mudah longsor, bersifat rentan dengan pori-pori aerasi yang rendah, gaya permeabilitas yang lamban dan didominasi oleh pori-pori mikro.[9] Ekosistem karst mengalami keunikan tersendiri, dengan keragaman aspek biotis yang tidak dijumpai di ekosistem lain.[9]

BuatanSunting

Sawah merupakan salah satu contoh ekosistem buatan

Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya.[8] Ekosistem buatan mendapatkan subsidi energi dari luar, tanaman atau hewan peliharaan didominasi pengaruh manusia, dan memiliki keanekaragaman rendah.[1] Contoh ekosistem buatan adalah:[8]

  • bendungan
  • hutan tanaman produksi seperti jati dan pinus
  • agroekosistem berupa sawah tadah hujan
  • sawah irigasi
  • perkebunan sawit
  • ekosistem pemukiman seperti kota dan desa
  • ekosistem ruang angkasa.[1]

Ekosistem kota memiliki metabolisme tinggi sehingga butuh energi yang banyak.[2] Kebutuhan materi juga tinggi dan tergantung dari luar, serta memiliki pengeluaran yang eksesif seperti polusi dan panas.[2]

Ekosistem ruang angkasa bukan merupakan suatu sistem tertutup yang dapat memenuhi sendiri kebutuhannya tanpa tergantung input dari luar.[1] Semua ekosistem dan kehidupan selalu bergantung pada bumi.[1]

Lihat PulaSunting

  • Ekologi
  • Relung (ekologi)
  • Aliran energi
  • Piramida ekologi
  • Daur Biogeokimia
  • Biomassa (ekologi)

ReferensiSunting

  1. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p Hutagalung RA. 2010. Ekologi Dasar. Jakarta. Hlm. 13-15
  2. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t (Inggris) Campbell NA, Reece JB. 2009. Biology. USA: Pearson Benjamin Cummings. Page. 415-419.
  3. ^ ITB. 2004. Ekosistem sebagai lingkungan hidup manusia. Diakses pada 11 April 2010.
  4. ^ Rizal 2017, hlm.21-22.
  5. ^ Rizal 2017, hlm.22.
  6. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w Anonim. 2000. Susunan dan Macam Ekosistem[pranala nonaktif permanen] Diakses pada 11 Apr 2010.
  7. ^ Susilawati dan Bachtiar, N. (2018). Biologi Dasar Terintegrasi (PDF). Pekanbaru: Kreasi Edukasi. hlm.171. ISBN978-602-6879-99-8. Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  8. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa ab ac ad ae af Aryulina D, et al. 2004. Biologi SMA untuk kelas X. Jakarta: Esis.Hlm. 211-215.
  9. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p Anonim. 2010. Ekosistem[pranala nonaktif permanen] Diakses pada 11 Apr 2010.

Daftar pustakaSunting

  1. Rizal, Reda (2017). Analisis Kualitas Lingkungan (PDF). Jakarta: Penerbit Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta. ISBN978-602-19087-6-1. Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ekosistem&oldid=18560077"

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA