Faktor produksi kewirausahaan memperoleh balas jasa berupa

Faktor produksi kewirausahaan memperoleh balas jasa berupa
Faktor produksi kewirausahaan memperoleh balas jasa berupa

Rumah Tangga Konsumen Salah satu pelaku ekonomi, dalam perekonomian suatu negara adalah rumah tangga konsumen atau sering kali hanya disebut sebagai rumah tangga.  Sektor rumah tangga ini merupakan unit terkecil dalam suatu perekonomian, namun memainkan peran yang sangat penting. Rumah tangga konsumen mempunyai dua peran penting dalam perekonomian, yaitu sebagai konsumen dan sebagai pemilik faktor produksi. 

1. Konsumen

Peran pertama rumah tangga konsumen dalam perekonomian adalah sebagai konsumen. Di kelas VII kalian sudah mempelajari apa yang dimaksud dengan konsumsi. Dengan demikian, tentunya kalian dapat menjawab pertanyaan berikut.

Tindakan apa yang dilakukan oleh rumah tangga konsumen sehingga dikatakan berperan sebagai konsumen dalam perekonomian? Sebagai konsumen, rumah tangga konsumen berperan dalam mengonsumsi barang dan jasa yang dihasilkan oleh rumah tangga produsen.

Barang dan jasa yang dihasilkan oleh rumah tangga produsen ini ditawarkan kepada rumah tangga konsumen melalui pasar yang disebut sebagai pasar output, pasar produk, atau pasar barang dan jasa. Dalam kehidupan seharihari, kalian sering kali bertindak sebagai konsumen.

Contohnya, jika untuk pergi ke sekolah kalian menggunakan angkutan umum maka kalian sudah menjadi konsumen dari jasa transportasi yang ditawarkan oleh pemilik jasa angkutan umum tersebut. 

Selain berperan sebagai konsumen, rumah tangga konsumen juga dapat berperan sebagai pemilik faktor produksi. Rumah tangga konsumen menyerahkan faktor produksi yang dimilikinya kepada rumah tangga produsen melalui pasar input atau pasar faktor produksi. 

Faktor produksi yang ditawarkan oleh rumah tangga konsumen akan dikombinasikan oleh rumah tangga produsen untuk menghasilkan barang dan jasa.

 Untuk memperoleh barang dan jasa yang siap untuk dikonsumsi diperlukan berbagai faktor produksi atau input dalam proses pengolahannya. Contohnya, sebagai seorang siswa SMP tentunya kalian memerlukan buku pelajaran agar dapat belajar dengan baik.

Salah satunya adalah buku IPS yang sedang kalian pelajari ini. Nah, buku IPS yang sedang kalian baca ini tentu saja memerlukan proses dan melibatkan berbagai input atau faktor produksi dalam proses pembuatannya.

Buku ini memerlukan penulis atau pengarang yang menuangkan ide-ide dan pengetahuannya, editor yang mengedit tulisan dari pengarang, kertas, tinta, dan mesin cetak yang diperlukan untuk mencetak buku. Selain itu, diperlukan pula tempat untuk mencetak sehingga buku IPS ini menjadi buku pelajaran yang siap untuk digunakan. 

Berdasarkan contoh di atas, kalian dapat menyimpulkan bahwa untuk menghasilkan barang dan jasa diperlukan berbagai faktor produksi. Tahukah kalian ada berapa macam faktor produksi yang ada dalam perekonomian? Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai faktor produksi, pelajari subbab berikut dengan saksama.

Faktor produksi kewirausahaan memperoleh balas jasa berupa
Tenaga kerja salah satu faktor produksi (ilustrasi foto/Appsensi)

a. Macam-Macam Faktor Produksi

Secara garis besar, faktor produksi dapat digolongkan menjadi empat macam, yaitu faktor produksi alam, faktor produksi tenaga kerja, faktor produksi modal, dan faktor produksi kewirausahaan (entrepreneurship). 

1) Faktor Produksi Alam (Natural Resources)

Dapatkah kalian memberikan contoh apa saja yang dapat dikategorikan sebagai faktor produksi alam? Berikut ini beberapa contoh faktor produksi alam, yaitu air, hutan, tanah, berbagai bahan galian, dan bahan tambang.

Setelah kalian mengetahui contoh faktor produksi alam, coba definisikan apa yang dimaksud sebagai faktor produksi alam! Ya benar, faktor produksi alam adalah segala sesuatu yang diberikan atau disediakan oleh alam yang dapat digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. 

Hal penting yang harus kalian ingat adalah sumber daya alam dapat dikatakan sebagai faktor produksi hanya bila sumber daya alam tersebut langka (scarce) dan untuk memperoleh atau menggunakan sumber daya tersebut diperlukan suatu pengorbanan atau pembayaran.

Contoh, udara yang kalian hirup sehari-hari bukanlah faktor produksi karena untuk menghirup udara tersebut kalian tidak perlu membayarnya, tetapi ketika seorang penyelam akan melakukan penyelaman ke dalam laut, dia membutuhkan tabung udara (oksigen). 

Untuk memperoleh udara (oksigen) dalam tabung tersebut seorang penyelam harus membayarnya sehingga dalam hal ini udara dikategorikan sebagai faktor produksi.

2) Faktor Produksi Tenaga Kerja 

Pada contoh pembuatan buku pelajaran IPS di atas disebutkan bahwa diperlukan penulis atau pengarang yang menuangkan ide dan pengetahuannya dan editor yang mengedit tulisan seorang penulis dalam proses pembuatan buku pelajaran IPS.

Dalam contoh ini, penulis dan editor merupakan faktor produksi tenaga kerja yang terlibat dalam proses pembuatan buku pelajaran IPS. Mengapa demikian? Karena baik penulis maupun editor telah melakukan berbagai kegiatan yang merupakan usaha dan upaya (effort) untuk memproduksi barang, yaitu buku pelajaran IPS.

Jadi, yang dimaksud dengan faktor produksi tenaga kerja adalah kuantitas dan kualitas usaha/upaya (effort) yang dimiliki oleh seseorang untuk memproduksi barang dan jasa. 

Sering kali kita jumpai orang yang mengatakan bahwa yang dimaksud dengan faktor produksi modal hanyalah uang. Pendapat tersebut kurang tepat. Dalam ilmu ekonomi, yang dimaksud sebagai faktor produksi modal adalah semua barang yang dibuat dan digunakan untuk memproduksi barang lain dan jasa.

Jadi, faktor produksi modal terdiri dari barang modal dan uang yang digunakan untuk membeli barang modal. Contoh barang modal adalah gedung, mesin, dan peralatan yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa.

Sekarang kalian sudah memahami apa yang dimaksud dengan faktor produksi modal. Coba berikan contoh faktor produksi modal yang digunakan untuk memproduksi buku pelajaran IPS!

4) Faktor Produksi Kewirausahaan (Entrepreneurship)

Faktor produksi yang terakhir, yaitu faktor produksi kewirausahaan atau entrepreneurship. Kombinasi kemampuan mengorganisasi dan mengambil risiko dalam menjalankan suatu usaha atau memperkenalkan produk baru disebut sebagai kewirausahaan.

Tujuan dari kewirausahaan adalah mengembangkan suatu bauran faktor produksi dalam memproduksi barang dan jasa. Seorang wirausahawan atau entrepreneur adalah orang yang berusaha untuk memulai usaha bisnis baru atau mengenalkan produk baru. 

Rumah tangga konsumen sebagai pemilik faktor produksi menawarkan faktor produksi yang dimilikinya kepada pelaku ekonomi lainnya, yaitu rumah tangga produsen melalui pasar input.

Karena faktor produksi yang dimiliki oleh rumah tangga konsumen ini bukanlah barang bebas maka untuk mendapatkannya rumah tangga produsen harus memberi balas jasa kepada pemilik faktor produksi. 

Berikut ini berbagai jenis balas jasa yang akan diterima oleh pemilik faktor produksi.

1) Sewa

Dalam berbagai referensi ekonomi, sering kali faktor produksi alam disempitkan hanya pada faktor produksi tanah. Rumah tangga konsumen pemilik faktor produksi ini akan memperoleh balas jasa berupa sewa atas faktor produksi yang ditawarkannya. Misalnya, Bu Arini akan membuka usaha penggemukan sapi potong.

Akan tetapi, Bu Arini tidak memiliki tempat yang cocok untuk membangun tempat usaha tersebut. Kemudian, Bu Arini mencari beberapa lokasi di luar kota yang mungkin cocok digunakan untuk membangun usaha penggemukan sapi.

Di salah satu desa, Bu Arini menemukan sebidang tanah yang cukup luas milik Pak Harun yang cocok untuk mendirikan usaha penggemukan sapi. Setelah melalui proses negosiasi, Pak Harun bersedia menyewakan sebidang tanah miliknya kepada Bu Arini.

Atas jasa penyewaan tanah yang akan digunakan untuk mendirikan usaha penggemukan sapi ini Bu Arini membayar sewa sebagai bentuk balas jasa faktor produksi tanah yang dimiliki oleh Pak Harun. 

Faktor produksi kewirausahaan memperoleh balas jasa berupa
Gaji sebagai imbalan faktor produksi tenaga kerja (ilustrasi foto/Jeda ID)

2) Upah Atau Gaji

Rumah tangga konsumen yang memiliki faktor produksi tenaga kerja akan memperoleh balas jasa berupa upah atau gaji sebagai imbalan faktor produksi tenaga kerja yang ditawarkannya.

Misalnya, Pak Made bekerja sebagai guru IPS di salah satu SMP. Sebagai seorang guru, Pak Made mencurahkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk mendidik murid-muridnya. Setiap bulan Pak Made menerima gaji sebagai balas jasa atas faktor produksi tenaga kerja yang dimilikinya. 

3) Bunga

Rumah tangga konsumen yang memiliki faktor produksi modal akan memperoleh balas jasa berupa bunga. Misalnya, Hendra memiliki usaha fotokopi dan berencana untuk memperbesar usahanya.

Untuk melaksanakan rencana tersebut, Hendra perlu membeli barang-barang modal berupa mesin fotokopi. Akan tetapi, Hendra tidak memiliki cukup uang untuk membeli barang modal tersebut.

Untuk mewujudkan rencananya, Hendra meminjam modal kepada rumah tangga konsumen yang memiliki faktor produksi modal. Sebagai balas jasa faktor produksi modal yang digunakannya, Hendra harus membayar bunga atas modal tersebut.

Baca juga Pelaku Ekonomi, seluruh kegiatan manusia yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup

4) Laba Atau Profit

Rumah tangga konsumen yang memiliki faktor produksi kewirausahaan atau entrepreneurship menerima balas jasa berupa laba. Misalnya, Bob memiliki keahlian kewirausahaan.

Bob memanfaatkan keahlian yang dia miliki dengan menjalankan usaha bisnis hotel dan restoran. Sebagai balas jasa atas keahlian kewirausahaan yang sudah Bob berikan untuk usaha hotel dan restoran ini, Bob akan menerima laba atau profit. 

Faktor produksi kewirausahaan memperoleh balas jasa berupa
Prof. Dr. Sumitro Djojohadikusumo

Sumbangan Sumitro Djojohadikusumo ‘’Bapak Sarjana Ekonomi Indonesia” terhadap perkembangan ilmu ekonomi yang berorientasi pada kebijaksanaan pembangunan di Indonesia, tidak diragukan lagi.

Ia berhasil mengenyam pendidikan hingga meraih doktor bidang ekonomi yang menurut ukuran orang pada zamannya masih sangat sedikit jumlahnya. Setamat Hogere Burger School (HBS), pria kelahiran Kebumen, Jawa Tengah, 29 Mei 1917 ini berangkat ke Belanda akhir Mei 1935.

Dalam waktu dua tahun tiga bulan, gelar Bachelor of Arts (BA) diraihnya. Ini rekor waktu tercepat di Netherlands School of Economics. Ia lalu melanjutkan studinya di Universitas Sorbonne, Paris (1937-1938). 

Begawan ekonomi yang ikut mendirikan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini diangkat oleh PBB menjadi anggota “lima ahli dunia” ( group of five top experts ). Sumber: www.tokohindonesia.com