Ada beberapa polimer yang memiliki sifat lentur. Contohnya seperti karet dan polister. Namun, juga ada polimer dengan sifat keras dan kuat, yakni kaca dan epoksi. Bagaimana struktur dari polimer itu sendiri di dalam prosesnya?
Baca juga: Penjelasan Lengkap Tentang Metode Immunoassay
Struktur Polimer
Struktur polimer dibuat dari proses polimerisasi. Metode ini merupakan pembuatan polimer sintetis dengan mengombinasikan berbagai macam molekul kecil yang disebut monomer. Secara keseluruhan, molekul-molekul kecil itu dikombinasikan hingga menjadi satu rangkai molekul dengan ikatan kovalen.
Terdapat reaksi kimia yang muncul di dalam proses tertentu. Sebut saja saat pemanasan dan tekanan yang mampu mengubah ikatan kimiawi dalam menyatukan seluruh monomer tersebut. Hasil dari proses ini adalah polimer dengan struktur ikatan beragam. Tentunya tergantung dari bagaimana proses dan molekul dasarnya.
Rantai monomer dalam hasil proses polimerisasi disebut sebagai makromolekul. Di dalam makromolekul bisa mengandung ratusan ribu monomer. Hasil yang didapatkan juga pasti berkualitas tinggi dan layak untuk digunakan dalam industri.
Baca juga: Apa itu Kromatografi dan Bagaimana Cara Kerjanya
Jenis-jenis Polimer
Ada berbagai jenis polimer berdasarkan beberapa pengelompokan. Dimulai dari jumlah monomer, reaksi terhadap pemanasan, dan metode pembentukannya.
1. Jenis Polimer Berdasarkan Jumlah Monomer
Ada homopolimer yang merupakan polimer hasil produksi satu tipe monomer saja, yaitu propilena.
Kemudian ada kopolimer yang dibentuk berdasarkan lebih dari satu monomer. Contohnya seperti polietilena-vinil asetat yang terbentuk dari monomer etilena dan vinil asetat.
2. Jenis Polimer Berdasarkan Reaksi Terhadap Pemanasan
Ada termoplastik yang merupakan polimer dengan kemampuan dilebur ulang melalui proses pemanasan sehingga dapat kembali seperti bentuk semula. Produksinya dimulai dengan pembentukan menjadi biji plastik, lalu dipanaskan sampai mampu dibentuk menjadi berbagai produk.
Selanjutnya ada termoset, yakni polimer yang tidak mampu dikembalikan menjadi bentuk semula. Proses pemanasan untuk membentuknya menjadi produk akhir biasanya menghasilkan benda seperti akrilik dan melamin.
3. Jenis Polimer Berdasarkan Metode Pembentukannya
Ada dua jenis polimer berdasarkan metode pembentukannya. Ada polimer adisi dan kondensasi. Polimer adisi terbentuk dari proses penambahan unit monomer secara terus menerus.
Sebaliknya, polimer kondensasi terbentuk melalui gabungan molekul-molekul kecil berdasarkan reaksi yang melibatkan gugus fungsi. Molekul kecil itu sendiri dapat terlepas ataupun tidak.
Baca juga: Apa itu Biological Safety Cabinet?
Contoh-contoh Polimer
Total ada empat contoh polimer:
Polietilena
Polimer sintetis hasil proses polimerisasi monomer etilena dengan produk bersifat fleksibel.
Polipropilena
Polimer termoplastik dari hasil polimerisasi monomer propilena dengan sifat cenderung kaku, tapi kuat.
Polivinil Klorida
Polimer yang sering digunakan untuk bahan bangunan karena tahan lama, mudah dirangkai, dan murah.
Polistirena
Polimer hasil polimerisasi monomer stirena dengan tekstur cenderung kaku dan tanpa warna untuk produk seperti sendok dan garpu plastik.
Itulah penjelasan tentang polimer dari sisi pengertian, struktur, jenis, hingga contohnya. Semoga informasi yang GeneCraft Labs berikan dapat bermanfaat untuk Anda di dalam mengenal salah satu material paling sering digunakan berbagai industri.
Polimer – Pengertian, Struktur, Sifat, Penggolongan, Pembentukannya, Kegunaan, Manfaat, Contoh : Polimer adalah rantai berulang dari atom yang panjang, terbentuk dari pengikat yang berupa molekul identik yang disebut monomer. Meskipun sebagian besar merupakan senyawa organik (memiliki rantai karbon), ada juga banyak polimer anorganik.
Pengertian Polimer
Daftar Baca Cepat tampilkan
1. Pengertian Polimer
2. Pengertian Monomer
3. Contoh Polimer
4. Struktur Polimer
4.1. Polimer linear
4.2. Polimer bercabang
4.3. Polimer jaringan tiga dimensi (three-dimension network)
5. Sifat Polimer
5.1. 1. Panjang rantai polimer
5.2. 2. Gaya antar molekul
5.3. 3. Percabangan
5.4. 4. Ikatan silang antar rantai polimer
5.5. 5. Sifat kristalinitas rantai polimer
6. Sifat Polimer Secara Umum
6.1. 1. Sifat Termal
6.2. 2. Sifat Kelenturan
6.3. 3. Sifat Ketahanan Terhadap Mikroorganisme
6.4. 4. Sifat Lainnya
7. Penggolongan Polimer Berdasarkan Asalnya
7.1. Polimer Alam
7.2. Polimer Sintesis
8. Penggolongan Polimer Berdasarkan Proses Pembentukannya
8.1. Polimer adisi
8.2. Polimer Kondensasi
8.2.1. Pembentukan nilon
8.2.2. Pembentukan polyester (polietilena tereftalat) atau dakron
8.3. Penggolongan Polimer Berdasarkan Jenis Monomernya
8.4. Homopolimer
8.5. Kopolimer
8.5.1. Kopolimer tidak beraturan
8.6. Penggolongan Polimer Berdasarkan Sifatnya Terhadap Panas
8.7. Contoh Polimer Buatan
8.7.1. Karet Sintetis
8.7.2. Serat Sintetis
8.7.3. Orlon
8.7.4. Plastik
9. Kegunaan Polimer
10. Manfaat Atau Kegunaan polimer dalam kehidupan sehari-hari
10.1. Plastik Polietilentereftalat (PET)
10.2. Plastik Polietena/Polietilena (PE)
10.3. Polivinil Klorida (PVC)
10.4. Plastik Nilon
10.5. Karet Sintetik
10.6. Wol
10.7. Kapas
10.8. Sebarkan ini:
Polimer adalah suatu makromolekul atau disebut juga dengan molekul raksasa yang tersusun atas beberapa monomer (molekul-molukul kecil yang sederhana). Polimer merupakan molekul besar (makromolekul) yang terdiri atas susunan unit kimia berulang yang kecil, sederhana, dan terikat oleh ikatan kovalen. Unit berulang ini biasanya setara atau hampir setara dengan monomer yaitu bahan awal dari polimer.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian, Rumus, Dan Satuan Energi Listrik Beserta Contoh Soalnya Lengkap.