Di hari kiamat nanti semuanya akan binasa kecuali Allah SWT karena Allah bernama

Di hari kiamat nanti semuanya akan binasa kecuali Allah SWT karena Allah bernama
binasa

BincangSyariah.Com – Pada penulisan sebelumnya telah disampaikan berbagai nikmat Allah yang diberikan kepada mereka yang berada di bumi. Selanjutnya Allah berfirman:

كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ. وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَام

“Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan” (Q.S. al-Rahman: 26-27)

Ayat di atas memberikan pengertian atas kebenaran serta penegasan akan adanya kehancuran dan kebinasaan bagi setiap yang berada di atas bumi.

والإشارة بالفناء إلى جميع الموجودات على الأرض من حيوان وغيره

“(Ayat tersebut) memberikan isyarat adanya kebinasaan pada segala sesuatu wujud di atas permukaan bumi baik hewan maupun lainya”(al-Muharrah al-Wajiz).

Kemudian Ibnu Abas menyampaikan bahwa disaat Allah menurunkan ayat di tersebut, para malaikat berkata “ Binasalah ahli bumi ! “ lalu Allah berfirman “ Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali dzat-Nya ( Allah ) “(Q.S.al-Qashash). Abdurrahman bin Abu Bakar al-Suyuti dalam karyanya al-Dur al-Man al-Mantsur fi al-Tafsir bi al-Ma’tsur lil-Suyuti berkata :

أخرج ابن المنذر عن ابن جريج رضي الله عنه قال : لما نزلت {كل من عليها فان} الرحمن الآية 26 قالت الملائكة : هلك أهل الأرض فلما نزلت {كل نفس ذائقة الموت} آل عمران الآية 18 قالت الملائكة : هلك كل نفس فلما نزلت {كل شيء هالك إلا وجهه} قالت الملائكة : هلك أهل السماء وأهل الأرض

Ibnu Mundzir meriwayatkan dari Ibnu Jarir berkata ; Ketika diturunkan ayat “  Semua yang ada di bumi itu akan binasa “(al-Rahman : 26) para malaikat berkata “ Penduduk bumi binasa! “ lalu diturunkan ayat “ Tiap-tiap yang berjiwa akan mati “(Q.S.Ali ‘Imran : 185). Kemudian mereka berkata “ Binasalah tiap yang berjiwa “. Kemudian diturunkan ayat “ Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali dzat-Nya (Allah) “(al-Qashash : 88), lalu mereka bekata “ Binasa ahli langit dan bumi “.

Wahbah al-Zuhaili menyampaikan :

ومما يؤكد كون هذه الأشياء من دلائل القدرة الإلهية: أن وجودها وزوالها بيد الله تعالى، فجميع من على الأرض من الناس والدواب، وجميع أهل السماوات إلا من شاء الله، سيتعرضون للفناء والموت، وتزول الحياة، ولا يبقى إلا الله سبحانه وتعالى

“Keberadaan makhluk yang berada di atas bumi adalah tanda kekuasaan Tuhan, hal ini diperkuat dengan adanya wujud dan hilangnya mereka tergantung pada kekuasaan-Nya. Sebab semua yang berada di atas bumi baik manusia maupun binatang serta para malaikat, mereka akan menghadapi kebinasaan dan kematian kecuali mereka yang dikehendaki Tuhan. Mereka semua tidak akan kekal kecuali Allah SWT.”

Imam al-Razi dalam Mafatihul Ghaib mengambil beberapa poin positif yang dapat diambil dari kandungan ayat tersebut, diantaranya:

Pertama, sebagai motivasi untuk beribadah dan meluangkan serta menghabiskan waktu yang sedikit ini dalam ketaatan kepada-Nya.

Kedua, melarang ketergantungan kepada apa yang berada pada kekuasaan masing-masing.

فلا يقول إذا كان في نعمة إنها لن تذهب فيترك الرجوع إلى الله معتمداً على ماله وملكه

Disaat mendapatkan keni’matan Jangan berkata “ Keni’matan tidak akan hilang “ sehingga tergantung pada harta dan kepemilikanya serta melalaikan-Nya.

Ketiga, memerintahkan untuk bersabar ketika ditimpa kesusahan serta percaya dan berkeyakinan bahwa yang dihadapinya akan dihilangkan oleh Tuhan.

Keempat, larangan terbujuk dan mempertuhankan para raja (penguasa) selain Allah. Meninggalkan pendekatan kepada-Nya akan membawakan penyesalan yang besar sebab apabila dia meninggal dunia sebelum mereka maka akan bertemu dengan-Nya dalam keadaan bagaikan budak yang melarikan diri. Dan bila mereka para raja (penguasa) meninggalkanya (mati) maka dia akan malu kepada-Nya. Bilamana keduanya mati bersama sehingga bertemu dengan Tuhan dalam keadaan sangat kesulitan.

Kelima, memerintahkan untuk mengesakan-Nya serta meninggalkan kemusyrikan (penyekutuan) baik syirik khafi maupun dhahir.

لأن الفاني لا يصلح لأن يعبد

“ (Larangan menyekutukan-Nya) sebab sesuatu yang akan binasa tidak layak disembah ”.

Berikutnya Allah berfirman :

فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَان

“Maka ni’mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan ?”(Q.S.al-Rahman : 28)

Pada ayat di atas menegaskan dan mengingatkan bahwa kita tidak pantas mendustakan atas ni’mat yang telah dianugrahkan oleh-Nya. Pada sisilain ayat ini menyisakan pertanyaan “ Dimana ni’mat atas kebinasan makhluk-Nya?” Dalam Tafsir al-Siraj al-Munir dan Tafsir al-Qurthubi dijelaskan ari ni’mat atas kebinasaan seluruh makhluk-Nya sebagai berikut :

بأنها التسوية بينهم في الموت والموت سبب للنقل إلى دار الجزاء والثواب

“Ni’mat atas binasanya seluruh makhluk ialah mereka semua mendapatkan perlakuan yang sama (dari Tuhan) yaitu kematian. Dan dengan kematian ini sebagai sebab mereka berpindah pada tempat pembalasan”.

Wallahu A’lam.

Senin, 21 Maret 2022 - 20:53 WIB

Surat Al-Qashash ini merupakan surat paling lengkap memuat cerita Nabi Musa sehingga menurut suatu riwayat, surat ini dinamai dengan Surat Musa. Foto/Ist

Surat Al-Qashas terdiri atas 88 ayat dan termasuk golongan surat Makkiyyah. Dinamai Al-Qashash karena pada ayat 25 surat ini terdapat kata Al-Qashash yang berarti cerita.

Ayat ini menerangkan bahwa setelah Nabi Musa 'alaihisalam bertemu dengan Nabi Syua'ib, beliau menceritakan pengalamannya dengan Fir'aun. Turunnya ayat 25 surat ini sangat berharti bagi Nabi Muhammad SAW dan para sahabat yang hijrah ke Madinah. Ayat tersebut menambah keyakinan mereka, bahwa akhirnya orang-orang Islamlah yang menang.

Kepastian kemenangan bagi kaum muslimin itu, ditegaskan pada bagian akhir surat ini yang mengandung bahwa setelah hijrah ke Madinah kaum muslimin akan kembali ke Mekah sebagai pemenang dan penegak agama Allah.

Surat Al-Qashash ini merupakan surat paling lengkap memuat cerita Nabi Musa sehingga menurut suatu riwayat, surat ini dinamai juga dengan Surat Musa.

Pada ayat terakhir Surat Al-Qashash dinyatakan bahwa semua akan binasa kecuali Allah Ta'ala. Berikut firman-Nya:

وَلَا تَدۡعُ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَ‌ۘ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ‌ ۚ كُلُّ شَىۡءٍ هَالِكٌ اِلَّا وَجۡهَهٗ‌ؕ لَـهُ الۡحُكۡمُ وَاِلَيۡهِ تُرۡجَعُوۡنَ

Artinya: "Dan jangan (pula) engkau sembah tuhan yang lain selain Allah. Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Segala sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Segala keputusan menjadi wewenang-Nya, dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan." (QS Qashas Ayat 88)

Dalam tafsir Kemenag dijelaskan bahwa segala sesuatu pasti binasa dan fana, kecuali Allah. Segala keputusan di dunia dan akhirat menjadi wewenang-Nya, dan hanya kepada-Nya seluruh makhluk dikembalikan.Pada ayat ini, Allah melarang Nabi Muhammad menyembah sembahan lain selain Allah, karena tiada Tuhan yang patut disembah kecuali Allah, sebagaimana firman Nya: "(Dialah) Tuhan timur dan barat, tidak ada tuhan selain Dia, maka jadikanlah Dia sebagai pelindung." (Al-Muzzammil/73: 9)

Nabi Muhammad SAW bersabda: "Ungkapan paling benar yang diucapkan penyair adalah yang diucapkan oleh Labid, yaitu: "Ketahuilah setiap sesuatu selain dari Allah akan binasa." (HR Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)

Allah-lah yang mempunyai kerajaan, dan berbuat sekehendak-Nya. Dia-lah yang menentukan segala sesuatu yang akan berlaku kepada semua makhluk. Kepada-Nyalah akan dikembalikan semuanya, dan dibalas menurut amal perbuatannya masing-masing. Kalau ia beramal baik, taat, dan patuh kepada perintah Allah, akan dimasukkan ke dalam surga. Sebaliknya kalau ia berbuat maksiat dan bergelimang dosa, akan dimasukkan ke dalam neraka. Dari Abu Hurairah, Nabi bersabda:

"Semua umatku akan masuk surga kecuali yang tidak mau. Barang siapa taat kepadaku, maka ia masuk ke dalam surga, dan barang siapa durhaka kepadaku, maka sungguh ia telah enggan." (HR Al-Bukhari)

Baca Juga: 3 Tanda Orang yang Benar-benar Tawakkal

Surat Ar-Rahman menegaskan segala sesuatu binasa saat kiamat kelak.

REPUBLIKA.CO.ID, Allah SWT menyatakan dalam Alquran surat Ar-Rahman segala sesuatu di dunia akan binasa kelak pada Hari Kiamat. 

Hal ini sebagaimana penuturan surat  Ar-Rahman ayat ke-26: كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ “Semua yang ada di bumi itu akan binasa.” 

Syekh Muhammad bin Shalih asy-Syawi dalam An-Nafahat Al-Makkiyah, menafsirkan makna tersirat dalam surat Ar-Rahman ayat 26 sebagai perumpamaan bagi seluruh makhluk di bumi, baik manusia, jin, binatang maupun semua makhluk yang akan mati dan binasa, dan tetap kekallah Allah Yang Mahahidup (kekal) dan tidak akan mati.

Sementara itu, pakar fiqih dan tafsir asal Suriah, Syekh Prof Dr Wahbah az-Zuhaili, dalam Tafsir Al-Wajiz menafsirkannya sebagai penggambaran bahwa setiap apa yang ada di bumi dari makhluk yang hidup adalah sementara (fana) dan akan berakhir (mati), dan tidak akan tersisa kecuali hanya Allah, tidak ada yang lain.

Cendekiawan Islam, Quraish Shihab dalam bukunya, Wawasan Al-Quran; Tafsir Maudhu'i atas Pelbagai Persoalan Umat (Bandung: Mizan, 1996), menyebutkan dua dasar keimanan, yang cukup banyak disinggung dalam Alquran, salah satunya adalah pembuktian tentang hari kiamat.

Pendiri Pusat Studi Al-Quran itu menjelaskan bahwa keimanan kepada Allah SWT berkaitan erat dengan keimanan kepada hari kemudian. Keimanan kepada Allah tidaklah sempurna kecuali disertai keimanan kepada hari akhir, tulisnya.

"Hal ini disebabkan keimanan kepada Allah menuntut amal perbuatan, sedangkan amal perbuatan baru sempurna motivasinya dengan keyakinan tentang adanya hari kemudian. Karena kesempurnaan ganjaran dan balasannya hanya ditemukan di hari kemudian nanti," tuturnya. 

Mantan Menteri Agama ini menjelaskan, banyak redaksi yang digunakan Alquran untuk menguraikan hari kiamat, misalnya yaum Al-Ba'ts (hari kebangkitan) yaum Al-Qiyamah (hari kiamat), yaum Al-Fashl (hari pemisah antara pelaku kebaikan dan kejahatan), dan masih banyak lainnya.

Alquran menguraikan masalah kebangkitan secara panjang lebar dengan menggunakan beberapa metode dan pendekatan. Kata "al-yaum al-akhir" saja terulang sebanyak 24 kali, di samping kata "akhirat" yang terulang sebanyak 115 kali.

Belum lagi kata-kata padanannya, seperti yang ditemukan dalam surat Ar-Rahman ayat 26. "Ini menunjukkan betapa besar perhatian Alquran dan betapa penting permasalahan ini," jelas Quraish.

Sumber:  https://tafsirweb.com/10374-quran-surat-ar-rahman-ayat-26.html

Di hari kiamat nanti semuanya akan binasa kecuali Allah SWT karena Allah bernama