Di dalam ekonomi ada tiga persoalan dasar ekonomi coba uraikan apa saja?

Artikel ini berisi pembahasan mengenai materi masalah ekonomi yang diajarkan di kelas 10 SMA.

Halo, gaes. Balik lagi sama gue, Saad. Kali ini gue mau bahas secara singkat aja nih mengenai materi pelajaran ekonomi kelas 10 yang lo pelajari di awal tahun ajaran. Nah, gue bakal bahas tentang masalah ekonomi nih gaes. Kalau lo mau belajar lebih lanjut mengenai ekonomi, lo bisa tonton video pembahasan materi ekonomi lewat link yang satu ini yaa.

Materi Lengkap Permasalahan Ekonomi Kelas 10 SMA

Kenapa Bisa Muncul Masalah Ekonomi? 

Secara sederhananya nih gaes. Akar masalah dari ilmu ekonomi adalah kelangkaan. Apa itu kelangkaan? Kelangkaan adalah kondisi ketika kebutuhan dan keinginan yang sifatnya tidak terbatas bertemu dengan sumber daya yang sifatnya terbatas. 

Eh masa ga terbatas nih? Coba deh lo inget-inget dalam sehari lo makan berapa kali? Anggap aja deh 3 kali sehari. Kebutuhan makan lo yang 3 kali sehari itu anggap aja bisa dicukupi melalui produksi pangan dari lahan seluas 2 meter persegi. Itu baru buat memenuhi kebutuhan lo. Nah sekarang gue tanya nih. Ada berapakah jumlah manusia yang ada saat ini?

Sama satu lagi nih, berapa jumlah lahan yang dibutuhkan untuk memproduksi pangan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh manusia tadi? Inget, ga semua lahan yang tersedia itu cukup subur dan bisa ditanami tanaman. Belum lagi ada lahan yang dipakai buat kebutuhan papan dan jumlah manusia yang terus bertambah seiring bertambahnya jumlah kelahiran. Terbatasnya sumber daya dan tidak terbatasnya kebutuhan manusia inilah yang akhirnya mengakibatkan masalah. 

Secara garis besar, masalah ekonomi dibagi menjadi 2 gaes. Ada yang klasik dan ada juga yangmodern. Gue jabarin satu per satu yaa. 

Masalah Ekonomi

Masalah Ekonomi Klasik 

Pertama nih, gue bakal bahas masalah ekonomi klasik terlebih dahulu. Masalah ekonomi klasik ini terlahir berlandaskan pada teori ekonomi klasik. Masalah ekonomi klasik ada 3 nih gaes. 

Masalah pertama adalah dalam produksi. Produksi sendiri adalah proses pengolahan sumber daya menjadi sesuatu untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan manusia. Misalnya nih, pengolahan pangan dari padi menjadi beras. 

Masalah pada produksi dapat disebabkan oleh banyak hal nih contohnya kelangkaan lahan, terbatasnya modal, hingga kurangnya SDM.

Persoalan ekonomi klasik selanjutnya adalah distribusi. Distribusi sendiri merupakan proses penyampaian benda yang telah diproduksi supaya bisa digunakan oleh manusia. Contoh masalah pada distribusi misalnya seperti yang terjadi di negara kepulauan seperti kita nih gaes. Untuk menekan ongkos distribusi biasanya barang didistribusikan menggunakan kapal laut. Padahal, untuk melaut tuh butuh lihat dulu nih kondisi arus lautnya, musim, dan faktor lain. Sedangkan kalau mau menggunakan pesawat selain ongkosnya lebih mahal, kemampuan angkut pesawat terbang enggak sebanyak yang bisa diangkut sama kapal laut.

Oke berikutnya adalah konsumsi nih. Konsumsi yang dimaksud di sini bukan makan atau menggunakan barang ya melainkan proses atau kegiatan untuk mendapatkan benda pemuas kebutuhan atau keinginan misalnya nih kegiatan membeli. Permasalahan dalam konsumsi contohnya adalah saat barang yang ada ternyata tidak mampu dibeli atau ternyata barang yang tersedia tidak cocok untuk digunakan. 

Baca Juga: 5 Pengetahuan Dasar Ekonomi

Masalah Ekonomi Modern 

Berikutnya gue mau bahas mengenai masalah ekonomi modern nih. Masalah ekonomi modern ada 3 nih gaes. Berikut adalah ketiga masalah tersebut. 

  • Apa yang harus diproduksi dan berapa banyak?

Masalah pokok pertama yang penting dalam ekonomi modern adalah bagaimana produsen dapat menentukan barang atau jasa yang perlu atau harus diproduksi. Selain itu, banyaknya jumlah produk juga harus diperhitungkan. Kenapa begitu? Hal ini berkenaan dengan untung ruginya produsen dalam produksi. Sudah produksi banyak barang tapi ternyata tidak dibutuhkan atau peminatnya tidak banyak bisa mengakibatkan kerugian gaes. 

  • Bagaimana cara produksinya?

Anggaplah persoalan mau memproduksi apa dan seberapa banyak sudah terpecahkan. Nah, ternyata muncul lagi nih persoalan selanjutnya. Bagaimana barang atau jasa tadi diproduksi? Apakah produksinya mau dilakukan secara padat modal ataukah padat karya? 

  • Untuk siapa produksi dilakukan? 

Berikutnya adalah persoalan kepada siapa barang atau jasa yang telah diproduksi akan dijual? Apakah target pasar yang dituju memiliki kemampuan untuk membeli dengan harga yang ditentukan sehingga harga pokok produksi dapat terpenuhi dan mendatangkan keuntungan? 

Nah itu sih gaes yang mau gue bahas dikit soal masalah ekonomi yang terbagi menjadi masalah ekonomi klasik dan masalah ekonomi modern. Semua berawal dari terbatasnya sumber daya yang berhadapan dengan tidak terbatasnya kebutuhan dari manusia. Nah, kalau ada masalah harusnya ada solusi dong? Of course, tentunya ada 🙂 so, untuk solusi dari masalah ekonomi ini akan dibahas di tulisan lainnya. See u.

Dalam rangka mencapai kemakmuran ekonomi bagi rakyatnya, setiap sistem ekonomi yang dianut oleh setiap negara akan menghadapi persoalan atau masalah ekonomi yang sama. Pasalnya, selama ketersediaan sumber daya terbatas dibandingkan dengan kebutuhan, maka memaksa masyarakat untuk melakukan pilihan dan pengorbanan dalam mengatasi masalah tersebut.

Pada materi sebelumnya, telah dijelaskan bahwa masalah pokok ekonomi bisa dibedakan menjadi dua, yaitu masalah pokok ekonomi klasik dan masalah pokok ekonomi modern. Dimana inti dari masalah pokok ekonomi klasik adalah bagaimana caranya mencapai kemakmuran masyarakat atau negara dengan terpenuhinya kebutuhan akan barang dan jasa. Lalu bagaimana dengan masalah ekonomi modern?

Inti masalah ekonomi modern adalah bagaimana melakukan pilihan yang tepat dalam mengalokasikan sumber daya untuk dapat memenuhi kebutuhan yang semakin beragam. Pada hakikatnya masalah pokok ekonomi modern perlu mencari jawaban atas tiga pertanyaan, yaitu apa yang diproduksi, bagaimana cara memproduksi, dan untuk siapa barang/ jasa di produksi.

Apa yang Diproduksi (What to Produce)

Masyarakat harus memutuskan apa sajakah barang dan jasa yang diproduksi agar memenuhi kebutuhan secara tepat sasaran. Produksi barang dan jasa harus selektif dengan skala prioritas karena terbentur sumber daya yang semakin terbatas. Adapun dasar pertimbangan barang dan jasa yang diproduksi sebagai berikut :

  1. Skala prioritas kebutuhan masyarakat (pasar), masyarakat akan membedakan kebutuhan mana yang mendesak untuk dipenuhi, kurang mendesak, dan kebutuhan yang tidak mendesak sehingga harus ditunda. Misalnya, prioritas meningkatkan produksi sembako setiap Hari Raya Lebaran dan akhir tahun guna menghindari peningkatan harga yang terlalu tinggi atau munculnya ketimpangan.
  2. Pilihan alokasi sumber daya (alam, manusia, dan modal) yang paling efisien, tujuannya menghemat pemanfaatan sumber daya. Misalnya, penghematan migas, listrik, dan air, serta penggunaan sumber daya alternatif.
  3. Daya Beli Masyarakat, barang dan jasa yang beredar harus terjangkau oleh sebanyak mungkin warga. Hal ini bertujuan agar konsumsi barang dan jasa secara tepat sasaran. Misalnya, prioritas produksi obat generik karena bisa dijangkau masyarakat.

Bagaimana Memproduksi (How to Produce)

Seleksi dan skala prioritas produksi ditindaklanjuti dengan efisiensi sekaligus efektifitas berproduksi, artinya masyarakat harus menentukan strategi yang tepat dalam berproduksi agar tetap hemat (efisien) dan tepat sasaran (efektif). Strategi itu diwujudkan dalam proses produksi yang dilandasi oleh perencanaan dan pengelolaan yang matang.

(Baca juga: Tiga Hal Penting Dalam Masalah Ekonomi Klasik)

Terdapat beberapa dasar pertimbangan bagaimana seorang produsen melakukan tindakan produksi antara lain :

  1. Pilihan Kombinasi Sumber Daya yang digunakan, pilihan kombinasi sumber daya yang digunakan yaitu sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya modal. Misalnya, produksi listrik di Pulau Jawa lebih tepat dengan PLTA karena banyaknya sungai dikawasan tersebut.
  2. Pilihan Teknologi Produksi, pilihan teknologi produksi memungkinkan produsen untuk menentukan apakah perusahaan akan bergerak dalam kondisi padat karya ataukah padat modal. Misalnya, pabrik sepatu yang lebih membutuhkan kerja manual, pantas didirikan di wilayah padat penduduk untuk menyerap sebanyak mungkin tenaga kerja.
  3. Efisiensi Biaya Produksi, efisiensi biaya produksi dilakukan agar dengan biaya tertentu dapat diperoleh laba maksimum. Misalnya, suatu percetakan menentukan biaya produksi berdasarkan perkiraan penjualan yang ditargetkan. Dengan cara tersebut maka bisa diperkirakan laba maksimum yang akan diperoleh.

Untuk Siapa Diproduksi (For Whom to Produce)

Efektivitas berproduksi didasarkan pada pengetahuan siapa yang membutuhkan barang dan jasa yang diproduksi. Artinya masyarakat sudah mengetahui siapa yang nanti akan menggunakan barang dan jasa hasil produksi sebelum kegiatan produksi dilakuakan.

Produsen akan menggunakan berbagai dasar pertimbangan dalam tindakan produksi dengan melihat untuk siapa barang dan jasa tersebut diproduksi. Adapun beberapa pertimbangan tersebut antara lain :

  1. Mengetahui Daya Beli dan Minat Konsumen, tujuannya agar barang dan jasa memang dibeli, dipakai, ataupun dihabiskan oleh konsumen. Misalnya produsen makanan kering memproduksi jenis makanan yang terbuat dari ketela dalam kemasan dan harga berdasarkan hasil survei terhadap daya beli dan minat konsumen.
  2. Mengetahui Segmentasi Pasar, tujuannya agar barang dan jasa yang diproduksi jelas ditujukan untuk konsumen sesuai kondisi ekonomi dan sosialnya. Misalnya, perusahaan tas memproduksi beragam tas dan ransel dengan desain berdasarkan kelompok usia dan jenis kelamin.
  3. Menentukan Alur Distribusi dari Produsen ke Konsumen, tujuannya agar barang dan jasa benar-benar sampai ke tangan konsumen yang membutuhkan pada saat yang tepat. Misalnya, pengangkutan dan penyebaran hasil produksi beras dan sembako ke pasar dan warung yang mudah dijangkau oleh konsumen.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA