Dari orang banyak yang berkata tentang warisan kepada yesus

Jeremiah Generation mengadakan Jeremiah Conference 2021 dengan mengangkat tema “The Heirs”.  Acara ini dilaksanakan secara online melalui platform zoom meeting. Acara berlangsung selama dua hari berturut-turut pada tanggal 9-10 Juli 2021. Pada hari pertama acara dibuka dengan doa dan dilanjutkan dengan sambutan. Penyampaian sambutan oleh Ketua Panitia Jeremiah Conference 2021, Sdri. F. Rahayu Sandy Pratiwi K. Sambutan selanjutnya oleh perwakilan SMF FEB UKSW, Sdr. Cahya Wisnu R. Selanjutnya ditutup dengan sambutan serta peresmian acara Jeremiah Conference 2021 oleh David Adechandra Ashedica Pesudo, S.E., M.Ak. selaku Korbidkem FEB UKSW. Setelah itu acara dilanjutkan dengan Praise and Worship. Selanjutnya memasuki sesi pembekalan yang terbagi menjadi dua sesi. Dalam acara Jeremiah Conference menghadirkan pembicara yang luar biasa yaitu Ps. Cornelius Wing selaku Founder Yayasan Indonesia Sejahtera. Beliau yang akan menyampaikan pembekalan materi pada hari pertama.

 

Pembekalan pada sesi pertama, mengangkat topik yaitu Trans Generation Blessing. Trans Generation Blessing memiliki suatu keterkaitan atau keterhubungan dalam suatu pelayanan. Terdapat tiga bentuk pelayanan generasi, yaitu menerima impartasi dari generasi atas, melayani secara totalitas dalam generasimu, dan menyiapkan generasi selanjutnya. Beliau juga menjelaskan adanya lima level kehidupan yang terdiri dari level pertama yaitu berpindah dari ketidakbenaran ke dalam suatu kebenaran, level kedua yaitu berpindah dari kebenaran ke tujuan, level ketiga yaitu berpindah dari tujuan menuju sukses. Pada level keempat yaitu berpindah dari sukses ke dalam signifikan, yang berarti hidup kita harus memiliki arti bagi sesama. Serta level yang kelima yaitu berpindah dari signifikan ke suksesi. Pada Level tertinggi kekristenan yaitu mampu menjadi bapak rohani.  Beliau menjelaskan mengapa perlunya diadakan pembapaan dan akibat dari ketiadaan proses pembapaan. Proses pembapaan harus dilandasi akan spirit dan fungsi, bukan pada gender. Selanjutnya setelah pemaparan materi selesai dilanjutkan dengan sharing session peserta dan diberikan waktu istirahat selama 15 menit.

Pembekalan pada sesi kedua mengangkat topik Fathering. Beliau menjelaskan apa saja fungsi-fungsi dari pembapaan. Terdapat beberapa aspek yang harus dipenuhi yaitu:

-Balance.

Seorang bapak rohani atau ayah harus memiliki keterseimbangan antara kasih dan disiplin yang akan menghasilkan suatu kedewasaan. Hanya kasih tak bersyarat yang dapat memenangkan.

-Envisioning

Seorang ayah harus mampu mengimpartasi tujuan dan kehendak Allah. Artinya dapat mengerti apa maksud dan tujuan sesuai dengan kehendakNya agar dapat mendorong anak untuk melakukan perintah Tuhan.

-Role Modelling

Seorang ayah memiliki suatu peran sebagai contoh bagi anaknya. Pada setiap karakter dan kebenaran tidak hanya sebatas pengajaran namun dapat ditangkap secara langsung oleh anak serta salah satu senjata kepemimpinan rohani adalah menjadi teladan.

-Inspiring/ Illuminating

Arti kata inspiring yaitu mengilhami. Seorang ayah harus mampu mengilhami suatu perintah Tuhan yang dapat dinyatakan dalam suatu tindakan, perkataan, dan pikiran dikarenakan kasih karunia timbul dalam suatu kemauan dan kemampuan untuk melakukan kehendak Tuhan.

-Positioning

Dapat memposisikan dirinya sebagai seorang ayah yang bisa menghasilkan buah yang lebat diiringi dengan fungsi yang tepat.

-Encouraging

Seorang bapak harus mampu menasehati, menguatkan, menghibur, dan mendorong. Sebagai bapak rohani status tidak dianggap penting, namun Roh yang berada dalam diri sendiri dan fungsinya yang dianggap penting. Selanjutnya beliau menjelaskan suatu hubungan pembapaan antara bapak dengan anak. Suatu muara dalam pembapaan adalah adanya keserupaan dengan Kristus. Pembapaan bukan hanya sekedar warisan. Hubungan pembapaan harus bersifat misioner. Terdapat dua dimensi yang terkandung didalamnya yaitu dimensi kedalaman hubungan serta dimensi otoritas dan kekuasaan. Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.

 

Kemudian pembekalan sesi ke-tiga membahas tentang Sonship yang di bawakan oleh PS. Agus Sunoko. Pemulihan terjadi ketika sang anak kembali ke bapa dan hati bapa kembali ke anak. Jika hal ini tidak terjadi, maka Tuhan mengatakan itu tidak akan menjadi berkat. Terkadang pengajaran fathering dan sonship dipakai menjadi senjata untuk saling menuntut dan menyalahkan. Pengajaran fathering dan sonship bisa menjadi bumerang apabila tidak menggunakan cinta kasih, orang  berlomba-lomba menjadi bapak yang baik akan tetapi semua orang lupa untuk menjadi anak yang baik. Karakteristik Fathering dan Sonship yaitu:

1.     Terhubung dengan Bapaknya.

Hubungan menghasilkan pengenalan, kita harus menjadi anak terlebih dahulu sebelum menjadi bapak rohani. Saat anda mempunyai hubungan, maka anda akan saling mengenali satu sama lain. Hal yang membuat hubungan ini sulit yaitu latar belakang dan asal yang berbeda dan masuk kedalam family zone. Hal itu yang menyebabkan sering terjadinya salah paham. Seorang anak bisa saja berpikir bahwa apa motif seorang “bapa” mendekati dirinya, hal ini yang sering terjadi karena perbedaan darah dan latar belakang. Akan tetapi sebuah pertemuan menghasilkan perkenalan dan perkenalan menghasilkan sebuah hubungan bapak dan anak yang berguna untuk saling membantu.

2.     Sikap Hati yang Menghormati Bapa.

Parameter keberhasilan sebuah proses fathering adalah muncul nya sikap sonship. Jika seorang anak memiliki sikap layaknya seperti “anak ke bapak”, maka dia akan menerima berkat dan apabila bapak memiliki sikap seperti “bapak ke anak”, maka dia juga akan menerima berkat. Sikap hati dilihat dari tindakan kita bukan melalui perkataan, untuk itu kesungguhan hati kita dilihat bukan melalui perkataan melainkan melalui tindakan

3.     Siap dan Rela Menerima Didikan Bapaknya.

Semua anak membutuhkan kasih sayang, akan tetapi tidak semua anak siap menerima didikan dan pembentukan dari bapak. Pembapaan bukan hanya sekedar warisan, tetapi pembentukan karakter. Seorang bapak akan mempertaruhkan reputasi nya untuk mendidik atau mendisiplinkan sang anak karena sang bapak harus tau cara mendidik anak nya. Teguran itu membuat sang anak sehat dalam iman, karena teguran membuat anak menjadi bertumbuh. Setiap orang membutuhkan didikan, akan tetapi setiap orang tidak siap untuk di didik. Untuk itu kita harus siap dididik agar dapat bertumbuh dan hal itu membuat kita.

4.     Ketaatan kepada Bapak

Kenapa kita harus taat kepada bapak kita? seorang anak harus taat kepada bapak rohani sehingga dia bisa bener-bener taat kepada bapa sorgawi

5.     Hati yang tulus dan loyal terhadap bapa

Banyak anak sering memanfaatkan bapa nya untuk kepentingan nya sendiri, padahal unsur utama dari hubungan bapak dengan anak adalah ketulusan yang berarti bukan untuk kepentingan perorangan saja. Untuk itu seorang anak harus memperlakukan bapa kita dengan tulus dan royal bukan untuk kepentingan pribadi.

6.     Melayani Visi Kerajaan yang sedang di Kerjakan oleh Bapaknya.

Menjadi anak rohani seseorang bukan hanya sebuah kebanggan atau keberuntungan, tetapi kehormatan dan tanggung jawab. Karena kita mau di didik bukan karena kita respek atau segan kepada orang tersebut, tetapi karena suatu kemauan untuk mau bertumbuh dan mau belajar. Belajar dari Elisa, bukan apa yang dia dapat tetapi fokus nya yaitu melanjutkan visi kerajaan Allah. Untuk itu kita belajar sebagai seorang anak bahwa kita harus mempunyai fokus untuk kepentingan Allah bukan kepentingan sendiri

7.     Like Father Like Son

Salah satu bukti anak sejati adalah mewarisi DNA bapa nya, yang berarti sikap anak sama seperti bapak nya. DNA itu diwariskan lewat hubungan bapa dan anak (fathering dan sonship). Fathering dan Sonship merupakan pola jadi jika sang anak mengaku bahwa dia anak dari bapa tetapi tidak mirip dengan bapak rohani maupun Bapa di Sorga. Sebagai anak harus mau belajar dan dididik oleh bapak untuk mampu menjadi Bapa. Tempatkan bapak mu pada posisi nya sehingga engkau dapat menempatkan anak sesuai dengan posisi nya

Pembekalan selanjutnya membahas tentang Legacy yang dibawakan oleh PS. Yotam Teddy Kusnandar. Legacy tidak bisa dipisahkan dari orang sebelum nya, untuk itu orang sebelum nya harus mempersiapkan apapun untuk orang selanjutnya. Sama seperti kita yang mempersiapkan apapun untuk anak kita di masa depan. Orang baik meninggalkan warisan bagi anak cucunya. Kita tidak akan mewariskan apapun jika kita tidak memiliki apapun, seorang bapak harus di isi oleh banyak hal untuk bisa mewariskan hal yang berguna untuk generasi kita selanjutnya. Hidup ini merupakan suatu yang kita kerjakan saat ini dan akan kita tinggalkan untuk generasi selanjutnya, lalu yang kita tinggalkan sangat akan menentukan gaya hidup dan pencapaian-pencapaian kita semasa hidup

 

Legacy menurut standar dunia dan Alkitab ada tiga, yaitu harta benda, nama baik, serta iman dan tradisi. Warisan yang Yesus berikan kepada murid murid nya sangat banyak, warisan nya terdiri dari: 

1)     Menanamkan nilai nilai melalui pemuridan

2)     Yesus membangun kerajaan Allah selama 3 tahun

3)     Yesus menunjukan bagaimana mencintai Allah dan mengasihi sesama

Mengikut Yesus yang berarti tinggal bersama Yesus, memperhatikan sang guru dan belajar menyesuaikan diri untuk menjadi serupa dengan gurunya. Kita harus mempelajari nilai-nilai yang diajarkan Yesus kepada murid-murid nya. Pemuridan diibaratkan seperti magang, karena pemuridan menggunakan metode pembelajaran langsung dengan adanya praktek langsung dalam menjalani proses pembelajaran. Proses pembelajaran memang tidak mudah, tetapi akan lebih sulit lagi jika kita tidak mau belajar.

Sistem multiplikasi berdasarkan Alkitab, Yesus berharap agar nilai-nilai yang diajarkan oleh-Nya tidak hilang untuk generasi selanjutnya. Kita harus menurunkan legacy dari Yesus kepada anak dan cucu kita melalui pemuridan dan pengurapan. Kita mengajarkan yang Yesus ajarkan kepada murid-murid nya dan kita juga membangun nilai-nilai kerajaan. Kita mewariskan pengajaran dan nilai-nilai yang sudah diwariskan kepada kita dan tugas kita untuk melakukan pemuridan kepada sesama dan generasi selanjutnya. Warisan seorang bapa adalah “menemukan” destiny anak rohaninya dalam akurasi dan ketepatan tinggi. Seorang bapak harus selalu untuk berada didalam jalan nya, yang berarti Yesus ingin kita selalu berada di jalan nya dan melanjutkan warisan nya kepada generasi selanjutnya

 


Setelah sesi pembekalan dari pembicara, acara dilanjutkan dengan sesi games kahoot, para peserta tampak sangat antusias dalam mengikuti game kahoot tersebut. Setelah sesi games dilanjutkan sesi presensi dan doa refleksi diri. Hal ini dilakukan untuk kita mengingat hal apa yang diturunkan Yesus kepada kita. Setelah sesi doa selesai dilanjutkan dengan presensi. 

Rangkaian acara Jeremiah Conference 2021 diakhiri dengan Worship Night yang disiarkan secara live di kanal Youtube Jeremiah Generation. Worship Night diawali dengan menyanyikan bersama lagu Pujian dan Penyembahan, dan dilanjutkan dengan khotbah yang dibawakan oleh Pendeta Agus Sunoko. Dalam khotbahnya, Pendeta Agus menyampaikan mengenai pentingnya Fathering atau ke-Bapaan bagi ahli waris Kerajaan Surga. Sebelum menjadi ahli waris kerajaan Surga, kita harus bertumbuh secara dewasa dan lulus menjadi seorang anak. Fathering bisa dilakukan jika kita sudah lulus menjadi anak dan memiliki pemulihan hati dari anak kepada Bapa dan Bapa kepada anak. Trans generation blessing bisa dilakukan dengan adanya hubungan yang bertujuan untuk hidup menyerupai Kristus (Christ likeness). Worship Night ditutup dengan pujian dari Worship Leader 

Semoga kita sebagai ahli waris Kerajaan Allah bisa segera mempersiapkan diri, baik menjadi anak atau pun menjadi Bapa. Generasi kita adalah tanggung jawab kita bersama. Yuk, sama-sama menjadi ahli waris kerajaan Surga yang siap!

#BravoFEB

#VivaUKSW

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA