Dari komponen-komponen dalam neraca pembayaran yang tergolong transaksi jasa adalah

Jelaskan ancaman-ancaman E-Commerce beserta contoh kasusnya !!

teman² tolong bantu aku y soalnya besok aku harus kumpulkan Snack di sekolahTeka teki snack 1.cacing dalam cup2.minuman ulat/soda3.coklat krikit4.snac … k 3 gaya5.permen songongplis y teman² tolong bantu aku untuk cari jawabannya nanti siapa yg jawabannya benar aku kasih jawaban tercerdas​

Data 5 negara terbesar penghasil gas alam tahun 2021​

Data 5 Provinsi terbesar penghasil gas alam tahun 2021?​

Elastisitas permintaan adalah suatu ukuran derajat kepekaan (response) atas kuantitas barang yang diminta terhadap perubahan harga. Pada kondisi norma … l, harga barang X adalah Rp50 per unit dan permintaan terhadap barang tersebut adalah sebanyak 100 unit. Karena terjadi kenaikan biaya angkut barang akibat kenaikan harga bahan bakar, harga barang X naik menjadi Rp150 per unit dan menyebabkan jumlah permintaan akan barang X turun menjadi 50 unit. Bagaimanakah elastisitas permintaan yang terjadi pada kondisi tersebut? Berdasarkan nilai elastisitasnya, termasuk ke dalam jenis barang apakah barang X tersebut?

Dimana dan kepada siapa seorang guru SD/MI menerima gaji??​

bagaimana kondisi lingkungan bisnis eksternal yang meliputi lingkungan bisnis domestik, lingkungan bisnis global, lingkungan teknologi, lingkungan pol … itik dan hukum, lingkungan sosial-budaya, dan lingkungan ekonomi agar produk yang Anda pasarkan dapat bersaing di pasar luar negeri.

Wirausaha merupakan ancaman, pesaing baru, bisa juga partner, pemasok, konsumen/ orang yang bisa diajak kerjasama, adalah pendapat dari

Tiga perbedaan antara finance lease secara lengkap dengan contoh

Tanggung jawab sosial ada 4 yakni reaktif, defensif akomodatif dan proaktif. bagaimana kita menerapkan strategi tersebut dalam perusahaan

Halaman artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. Tidak ada alasan yang diberikan. Silakan kembangkan artikel ini semampu Anda. Merapikan artikel dapat dilakukan dengan wikifikasi atau membagi artikel ke paragraf-paragraf. Jika sudah dirapikan, silakan hapus templat ini. (Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini)

Neraca transaksi berjalan atau current account merupakan neraca yang meliputi perdagangan barang dan jasa, penghasilan (income), serta transfer berjalan (current transfer).[1]

Selain itu neraca transaksi berjalan adalah salah satu indikator di dalam makroekonomi yang sering dijadikan acuan dalam menilai stabilitas eksternal ekonomi di suatu negara untuk mencerminkan kekuatan dari daya saing internasional suatu bangsa dalam memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya.

Menurut Bank Indonesia (2008), transaksi berjalan (current account) mengukur penerimaan dan pengeluaran Indonesia yang berasal dari transaksi barang dan jasa (goods and services), pendapatan (income), dan transfer berjalan (current transfer) dengan bukan penduduk.[2]

Komponen-komponen transaksi berjalan, yaitu :

  1. Neraca perdagangan adalah suatu transaksi ekspor dan impor barang. Sedangkan ekspor dan impor jasa masuk ke dalam neraca jasa-jasa, yang meliputi transaksi penyediaan jasa oleh penduduk kepada bukan penduduk (arus masuk) dan oleh bukan penduduk kepada penduduk (arus keluar).
  2. Jasa adalah suatu transaksi penyediaan jasa antara penduduk dan bukan penduduk. Ada 11 (sebelas) jenis jasa yang termasuk di dalam Neraca Pembayaran Indonesia (NPI), seperti : jasa transportasi, travel, jasa komunikasi, jasa kontruksi, jasa asuransi, jasa keuangan, jasa komputer dan informasi, dan jasa bisnis lainnya.
  3. Pendapatan adalah hasil yang timbul dari penyediaan faktor produksi tenaga kerja dan modal finansial. Pendapatan terdiri dari kompensasi tenaga kerja dan pendapatan investasi. Kompensasi tenaga kera bersumber dari pekerja musiman yang bekerja kurang dari satu tahun.Pendapatan investasi terbagi tiga yaitu pendapatan investasi langsung, pendapatan investasi portofolio dan pendapatan investasi lainnya.
  4. Transfer berjalan mencatat transaksi sepihak yang melibatkan penyerahan sumber daya tanpa timbal balik. Contoh : hadiah atau hibah.

Melihat dari struktur komponen pembentuk neraca transaksi berjalan, faktor yang mempengaruhi fluktuasi dari nilai transaksi berjalan, antara lain:

  • Neraca Perdagangan
  • Neraca Pendapatan Primer
  • Transfer Uang

  1. ^ Kuncoro, Mudrajad (2015). Mudah Memahami dan Menganalisis Indikator Ekonomi. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. hlm. 158.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  2. ^ Handoko, Rudi (2010). "Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Transaksi Berjalan Indonesia". Kajian Ekonomi dan Keuangan. 14 (4): 3. doi:10.31685/kek.v14i4.54. 

 

Artikel bertopik ekonomi ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Neraca_transaksi_berjalan&oldid=18535573"

Apa itu: Neraca pembayaran (balance of payment) adalah sistem pembukuan double-entry yang merangkum transaksi ekonomi suatu negara dengan seluruh dunia selama periode tertentu. Dua komponen neraca pembayaran adalah transaksi berjalan dan transaksi modal.

Rumus neraca pembayaran

Secara teoritis, transaksi berjalan ditambah transaksi modal harus sama dengan nol.

Tapi, itu sulit dicapai dalam praktik. Sumber data dan metode pencatatan yang berbeda sering kali menghasilkan angka akhir yang tidak konsisten. Oleh karena itu, ekonom menambahkan perbedaan statistik (statistical discrepancy) dalam persamaan.

Jadi, secara matematis, rumus neraca pembayaran adalah sebagai berikut:

  • Neraca berjalan + Neraca modal + Perbedaan statistik = 0

Komponen neraca pembayaran

Neraca pembayaran terdiri dari dua komponen, yaitu:

  • Transaksi berjalan merupakan pendapatan bersih negara
  • Transaksi modal merupakan perubahan bersih dalam kepemilikan aset nasional

Beberapa literatur mungkin mengkategorikan neraca pembayaran menjadi tiga komponen dan memisahkan transaksi modal menjadi transaksi modal dan transaksi keuangan.

Transaksi berjalan

Transaksi berjalan terdiri dari:

  • Neraca perdagangan
  • Pendapatan investasi bersih
  • Transfer sepihak bersih

Transaksi berjalan biasanya lebih rentan terhadap perubahan neraca perdagangan daripada komponen lainnya. Itu karena neraca perdagangan biasanya menyumbang porsi yang paling signifikan.

Nah, mari kita bahas komponen-komponen transaksi berjalan satu per satu.

Neraca perdagangan adalah selisih antara nilai ekspor dan nilai impor. Kita sering menyebutnya sebagai ekspor neto.

Ekspor-impor melibatkan barang dan jasa. Transaksi barang terdiri dari barang dagangan umum, emas nonmoneter, dan ekspor neto barang yang diperdagangkan. Sedangkan transaksi jasa terdiri dari berbagai jasa, mulai dari jasa manufaktur, jasa pemeliharaan dan perbaikan, jasa transportasi, jasa perjalanan wisata, hingga jasa keuangan.

Secara keseluruhan, jika nilai ekspor melebihi impor, suatu perekonomian mengalami surplus perdagangan (neraca perdagangan positif). Kebalikannya adalah defisit perdagangan (neraca perdagangan negatif) di mana ekspor lebih rendah dari impor.

Pendapatan investasi bersih termasuk kompensasi atas jasa faktor produksi seperti bunga dan pembayaran dividen. Kami menyebut imbalan ini sebagai pendapatan faktor.

Pendapatan faktor adalah komponen kunci untuk membedakan produk nasional bruto (gross national product atau GNP) dari produk domestik bruto (PDB). Kita dapat menghitung GNP dengan menambahkan pendapatan faktor bersih ke PDB.

GNP = PDB + Pendapatan faktor bersih dari luar negeri

Istilah lain untuk pendapatan investasi bersih adalah pendapatan primer.

Transfer sepihak bersih terdiri dari pembayaran internasional selain untuk memperoleh barang, jasa, atau aset. Contohnya adalah sumbangan, bantuan langsung, hadiah, dan remitansi tenaga kerja.

Transaksi modal

Transaksi modal mencatat semua transaksi yang berkaitan dengan penjualan dan pembelian aset. Ini adalah kebalikan dari transaksi berjalan. Maksud saya, jika transaksi berjalan positif, transaksi modal harus negatif. Sebaliknya, jika transaksi berjalan positif, maka transaksi modal harus negatif. Dengan demikian, jumlah keduanya akan menjadi nol.

Katakanlah, suatu negara mengalami defisit transaksi berjalan. Dibutuhkan dana masuk untuk menutupi dan membiayai defisit transaksi berjalan. Akibatnya, neraca modal akan surplus. Dan, surplus menunjukkan negara tersebut adalah peminjam dari seluruh dunia.

Komponen akun modal terdiri dari:

  • Transfer modal dan penjualan bersih aset nonkeuangan yang tidak diproduksi. Contoh aset nonkeuangan yang tidak diproduksi adalah kontrak, sewa, lisensi, dan aset pemasaran.
  • Neraca keuangan terdiri dari transaksi untuk investasi langsung, investasi portofolio, derivatif keuangan, dan investasi lainnya.

Mengapa neraca pembayaran penting?

Neraca pembayaran menunjukkan kepada Anda bagaimana suatu negara berpartisipasi dalam perekonomian dunia. Perubahan komponennya mencerminkan perubahan penawaran dan permintaan, tidak hanya untuk barang dan jasa, tetapi juga mata uang dan aset negara.

Komponen neraca pembayaran memiliki hubungan yang erat dengan variabel ekonomi lainnya seperti nilai tukar, inflasi, suku bunga, dan pertumbuhan ekonomi.

Efek pada pertumbuhan ekonomi

Menganalisis komponen neraca pembayaran berguna dalam merumuskan strategi dan mengambil keputusan. Misalnya, ketika beberapa negara mengalami defisit transaksi berjalan, itu bisa menjadi indikasi bahwa produk mereka kurang kompetitif di pasar internasional.

Atau, defisit juga bisa menandakan ekonomi negara-negara tersebut sedang tumbuh. Dalam hal ini, permintaan agregat melampaui penawaran agregat (kesenjangan inflasioner). Untuk menutupi permintaan, mereka harus mengimpor lebih banyak produk.

Jika impor sebagian besar barang modal, itu bisa menjadi sinyal bahwa negara-negara tersebut sedang meningkatkan kapasitas produksinya. Kita berharap mereka dapat meningkatkan produksi dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang kuat di masa depan. Oleh karena itu, harapannya, defisit transaksi berjalan dapat berubah menjadi surplus transaksi berjalan di masa depan.

Efek pada nilai tukar

Transaksi berjalan juga berhubungan dengan nilai tukar. Ekspor dan impor melibatkan mata uang untuk pembayaran.

Ekspor meningkatkan permintaan mata uang domestik. Orang asing membutuhkan mata uang domestik untuk membayar. Peningkatan permintaan mendorong naiknya harga mata uang domestik (nilai tukar) terhadap mata uang negara mitra (apresiasi).

Di sisi lain, impor mengurangi daya beli mata uang domestik. Konsumen domestik harus menukar (menjual) mata uang domestik dengan mata uang negara mitra untuk membayar barang impor. Penjualan tersebut menyebabkan mata uang domestik jatuh (depresiasi).

Dengan demikian, defisit transaksi berjalan menyebabkan depresiasi nilai tukar karena impor lebih tinggi daripada ekspor. Sebaliknya, surplus transaksi berjalan menyebabkan apresiasi nilai tukar mata uang domestik.

Selanjutnya, pada saat defisit transaksi berjalan, agar neraca pembayaran sama dengan nol, neraca modal harus positif (arus masuk modal asing). Arus masuk modal meningkatkan permintaan mata uang domestik, yang menyebabkan apresiasi nilai tukar.

Oleh karena itu, meskipun suatu negara mengalami defisit transaksi berjalan selama bertahun-tahun, nilai tukarnya tidak terdepresiasi lebih dalam. Surplus modal mengimbangi efek depresiasi dari defisit transaksi berjalan.

Hal yang sama berlaku ketika terjadi surplus transaksi berjalan.

Bacaan selanjutnya

  • Tingkat Inflasi: Cara Menghitung, Jenis, Efek Kebijakan Ekonomi
  • Tingkat Pengangguran: Konsep, Formula, Jenis, Penyebab, dan Efek
  • Neraca Pembayaran: Definisi, Rumus, Komponen, Pentingnya
  • Pertumbuhan Ekonomi: Faktor, Pentingnya, Dampak, Cara Mengukurnya
  • Distribusi Pendapatan: Cara Mengukur dan Mengatasi Ketimpangan
  • Apa 5 Sasaran Makroekonomi?
  • Kemungkinan Konflik Antara Tujuan Makroekonomi

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA