Dari 5 faktor yang kalian sebut tadi diatas keberagaman apa saja yang terjadi sebutkan 3 saja *

Lihat Foto

KOMPAS.com/RENI SUSANTI

Siswa SMK Bakti Karya Parigi, Pangandaran, Jawa Barat, berasal dari berbagai suku di Indonesia. Selama tiga tahun, mereka hidup dalam keberagaman.

KOMPAS.com - Indonesia adalah salah satu negara multikultural terbesar di dunia.

Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang terdiri dari berbagai macam suku yang masing-masing mempunyai struktur budaya yang berbeda-beda.

Masyarakat multikultural di Indonesia terjadi karena kemajemukan suku bangsa, ras, agama, etnis, dan lain-lain.

Tahukah kamu apa saja faktor penyebab masyarakat multikultural di Indonesia?

Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, terdapat beberapa faktor penyebab masyarakat multikultural di Indonesia:

  1. Faktor sejarah Indonesia
  2. Pengaruh kebudayaan asing
  3. Faktor geografis
  4. Faktor fisik dan geologi
  5. Faktor iklim

Baca juga: Masyarakat Multikultural: Pengertian dan Ciri-ciri

Berikut penjelasannya:

Indonesia adalah negara yang mempunyai sumber daya alam yang melimpah terutama dalam hal rempah-rempah.

Sehingga banyak negara-negara asing ingin menjajah Indonesia, seperti Portugis, Belanda, Inggris dan Jepang.

Banyak dari mereka yang tinggal dalam jangka waktu lama bahkan menikah dengan penduduk nusantara.

Kondisi inilah yang menambah kekayaan budaya dan ras yang ada di Indonesia.

Lihat Foto

Dok. Shutterstock

Ilustrasi keragaman budaya Indonesia.

KOMPAS.com - Indonesia menjadi salah satu negara terbesar yang multikultural atau memiliki banyak budaya di dalamnya.

Masyarakat Indonesia pun terdiri dari berbagai macam suku dan struktur budaya yang berbeda-beda.

Hal ini membuat bangsa Indonesia menjadi negara yang sangat beragam masyarakatnya.

Keberagaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat yang terdapat banyak perbedaan dalam berbagai bidang.

Perbedaan itu meliputi suku bangsa, ras, agama, keyakinan, ideologi politik, sosial budaya dan ekonomi dan lainnya.

Contohnya, di Indonesia terdiri dari berbagai suku, seperti Jawa, Sunda, Batak, Minang, Badui, Sasak, Dayak, Asmat, dan masih banyak lagi.

Sementara agama yang diakui di Indonesia ada enam, yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu.

Banyaknya keberagaman tersebut membuat Indonesia semakin indah dan berwarna.

Lantas, apa saja faktor penyebab keberagaman masyarakat Indonesia?

Baca juga: 10 Unsur Budaya Asli Indonesia Menurut JL Brandes

Faktor keberagaman Indonesia

Keberagaman Indonesia dapat dilihat dari banyaknya jumlah suku bangsa yang mendiami wilayah Indonesia.

tirto.id - Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang beraneka ragam karena terdiri atas berbagai suku bangsa, adat istiadat, bahasa daerah, serta agama yang berbedabeda. Keanekaragaman tersebut terdapat di berbagai wilayah yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.

Keberagaman masyarakat kita merupakan kekayaan bangsa Indonesia. Hal ini juga menjadi daya tarik bangsa lain untuk datang ke Indonesia.

Namun, di balik semua itu, keberagaman masyarakat memiliki potensi timbulnya berbagai masalah dalam masyarakat, sebab salah satu karakteristik keberagaman adalah adanya perbedaan.

Bentuk Konflik pada Masyarakat Indonesia

Berdasarkan jenisnya, berikut ini adalah bentuk konflik karena keberagaman yang ada di Indonesia, seperti dikutip dalam buku Pendidikan dan Kewarganegaraan.

1. Konflik antarsuku, yaitu pertentangan antara suku yang satu dengan suku yang lain. Perbedaan suku sering kali menyebabkan perbedaan adat istiadat, budaya, sistem kekerabatan, dan norma sosial dalam masyarakatnya.

Pemahaman yang keliru terhadap perbedaan ini dapat menimbulkan masalah, bahkan konflik dalam masyarakatnya.

2. Konflik antaragama, yaitu pertentangan antara kelompok yang memiliki keyakinan atau agama berbeda. Konflik ini dapat terjadi antara agama yang satu dengan agama yang lain, atau antara kelompok dalam agama tertentu.

3. Konflik antarras, yaitu pertentangan antara ras yang satu dengan ras yang lain. Pertentangan ini dapat disebabkan sikap rasialis, yaitu memperlakukan orang berbeda-beda berdasarkan ras.

4. Konflik antargolongan, yaitu pertentangan antara kelompok atau golongan dalam masyarakat. Golongan atau kelompok dalam masyarakat dapat dibedakan atas dasar pekerjaan, partai politik, asal daerah, dan sebagainya.

Penyebab Konflik dalam Masyarakat

Konflik dalam masyarakat bukan merupakan proses yang terjadi secara tiba-tiba. Peristiwa ini terjadi melalui proses yang ditandai oleh beberapa gejala dalam masyarakat.

Gejala yang menunjukkan adanya konflik sosial dalam masyarakat, antara lain sebagai berikut.

1. Tidak adanya persamaan pandangan antarkelompok, seperti perbedaan tujuan, cara melakukan sesuatu, dan sebagainya.

2. Norma-norma sosial tidak berfungsi dengan baik sebagai alat mencapai tujuan.

3. Adanya pertentangan normanorma dalam masyarakat sehingga menimbulkan kebingungan bagi masyarakat.

4. Sanksi terhadap pelanggar atas norma tidak tegas atau lemah.

5. Tindakan anggota masyarakat sudah tidak lagi sesuai dengan norma yang berlaku.

6. Terjadi proses disosiatif, yaitu proses yang mengarah pada persaingan tidak sehat, tindakan kontorversial, dan pertentangan (konflik).

Akibat yang Ditimbulkan oleh Terjadinya Konflik

Konflik yang terjadi dalam masyarakat merupakan gejala sosial, apalagi masyarakat yang beragam. Konflik dalam masyarakat memiliki akibat positif dan negatif, baik secara perorangan maupun kelompok.

Salah satu akibat positif konflik adalah bertambah kuatnya rasa solidaritas kelompok. Hubungan antaranggota kelompok atau masyarakat semakin kuat.

Namun konflik juga memiliki akibat yang negatif, misalnya sebagai berikut.

1. Perpecahan dalam masyarakat

Perpecahan merupakan akibat nyata dari konflik yang terjadi dalam masyarakat. Kerukunan masyarakat akan terganggu akibat konflik yang terjadi. Anggota yang sebelumnya saling bertetangga berubah menjadi tidak saling bertegur sapa, saling membenci, saling berprasangka, dan sebagainya.

2. Kerugian harta benda dan korban manusia

Kehancuran harta benda sering terjadi akibat konflik dalam masyarakat. Kerusakan fasilitas umum, rumah pribadi, serta taman yang rusak merupakan contoh nyata akibat dari konflik. Konflik juga dapat mengakibatkan korban jiwa dalam masyarakat.

3. Kehancuran nilai-nilai dan norma sosial yang ada

Nilai-nilai dan norma sosial dapat hancur akibat konflik dalam masyarakat, seperti nilai kasih sayang, kekeluargaan, saling menolong, dan persaudaraan. Nilai-nilai ini dapat digantikan oleh rasa dendam, curiga, tidak percaya kelompok lain, dan sebagainya.

Aturan-aturan sosial juga dapat berubah, seperti larangan bertemu dengan kelompok lain, larangan melakukan kerja sama dengan kelompok lain, dan sebagainya.

4. Perubahan kepribadian

Kepribadian seseorang dapat berubah akibat konflik, misalnya anak-anak korban konflik akan menjadi pemurung, takut melihat orang lain, atau dendam. Orang yang terlibat konflik dapat menjadi beringas, pemarah, dan agresif.

Baca juga:

  • Mengenal Keberagaman Sosial Budaya di Indonesia serta Contohnya
  • Apa Saja Permasalahan Keberagaman dalam Masyarakat Indonesia?
  • Makna Keberagaman Masyarakat Indonesia dalam Bhinneka Tunggal Ika

Baca juga artikel terkait SOSIOLOGI atau tulisan menarik lainnya Maria Ulfa
(tirto.id - ulf/ulf)


Penulis: Maria Ulfa
Penyelia: Yantina Debora

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA