Dalam qs. al hujurat ayat 12 terdapat larangan untuk berperilaku

Jakarta, IDN Times - Di era kemajuan teknologi ini kemudahan dalam berinteraksi dan berkomunikasi antar individu menjadi sangat mudah. Setiap orang dapat menyebarkan informasi secara cepat, namun tidak jarang menimbulkan pertengkaran karena kesalahan informasi dan prasangka buruk yang muncul.

Sebagai umat Islam, tentunya kita telah berkiblat pada sejumlah perintah dan larangan mengenai cara berkomunikasi, berbicara dan juga berprasangka yang telah tertuang dalam Al-Qur'an dan hadis. 

Adapun berikut isi kandungan yang terdapat pada Surah Al Hujurat Ayat 12 agar tidak timbul permusuhan antar sesama manusia.

1. Bunyi Surah Al Hujurat ayat 12

Ilustrasi Al Quran (IDN Times/Hana Adi Perdana)

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱجْتَنِبُوا۟ كَثِيرًا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ ٱلظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا۟ وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ

Yā ayyuhallażīna āmanujtanibụ kaṡīram minaẓ-ẓanni inna ba'ḍaẓ-ẓanni iṡmuw wa lā tajassasụ wa lā yagtab ba'ḍukum ba'ḍā, a yuḥibbu aḥadukum ay ya`kula laḥma akhīhi maitan fa karihtumụh, wattaqullāh, innallāha tawwābur raḥīm

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang."

Baca Juga: Doa-Doa Penenang Hati agar Kamu Selalu Dilindungi Allah SWT

Ilustrasi Sekelompok Perempuan. (IDN Times/Aditya Pratama)

Rentetan perintah untuk mencegah timbulnya permusuhan yang pertama adalah larangan agar tidak berprasangka buruk. Kita semua tahu, umumnya kebencian adalah dampak dari prasangka buruk yang mengakar di dalam hati seseorang.

Oleh karena itu, Surah Al Hujurat ayat 12 memerintahkan setiap manusia untuk menjauhi prasangka buruk terhadap sesama saudaranya agar terhindar dari permusuhan.

3. Jangan mencari keburukan orang lain

ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

Makna kandungan kedua yang tertuang dalam surah Al Hujurat adalah jangan sibuk mengulik kesalahan orang lain. Mengapa demikian? Karena biasanya permusuhan juga dipicu akibat aib yang disingkap secara sadar oleh antar sesama manusia.

Islam melarang keras perbuatan mencari-cari aib orang lain hanya semata-mata demi memuaskan orang lain atau diri sendiri. 

4. Perintah menghindari ghibah karena sangat dibenci Allah SWT

ilustrasi pertemanan (pexels/Elina Fairytale)

Ghibah merupakan aktivitas membicarakan keburukan orang lain saat orang yang dibicarakan tidak mendengar atau tidak ada. Yang apabila orang tersebut mendengar maka ia tidak memperkenankannya. Termasuk di dalamnya gosip, gunjing, atau istilah terkait lainnya. Perbuatan ghibah juga sangat dibenci oleh Allah Subhana Wa ta'ala karena dapat menimbulkan fitnah serta perpecahan antar manusia.

Lebih dari itu, Surah Al Hujurat juga tidak segan-segan mengumpamakan seseorang yang mengghibah sama seperti orang yang memakan bangkai saudaranya sendiri. 

Demikianlah serentetan kandungan makna dalam surah Al Hujurat ayat 12 yang dapat menjaga hati dan lisan kita agar lebih bijak dalam bersosialisasi di kehidupan sehari-hari. Semoga perintah dan larangan yang tertuang dalam surah ini dapat menjadi hikmah positif bagi kita semua. 

Penulis: Raisah Zakiah

Baca Juga: 5 Cara Menahan Diri Ghibah Ngomongin Orang Saat Puasa

Suara.com - Surat al Hujurat ayat 12 melarang kita untuk berprasangka buruk dan ghibah atau bergosip. Ghibah atau bergosip perbuatan yang tidak disukai oleh Nabi Muhammad SAW yang berarti juga tidak disukai oleh Allah SWT.

Peringatan mengenai ghibah dan tidak boleh berprasangka buruk itu tercantum dengan jelas dalam surat Al Hujurat ayat 12 yang berbunyi sebagai berikut ini.

Bacaan latin surat Al Hujurat ayat 12

Yaa ai-yuhaal-ladziina aamanuu ijtanibu katsiiran minazh-zhonni inna ba’dhazh-zhanni itsmun wala tajassasuu walaa yaghtab ba’dhukum ba’dhan ayuhibbu ahadukum an ya'kula lahma akhiihi maitan fakarihtumuh wattaqullaha innallaha tau-sabun rahimun

Baca Juga: Kisah Ashabul Kahfi, 7 Pemuda yang Terkenal dengan Keteguhan Imannya

Arti surat Al Hujurat ayat 12

"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka buruk (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka buruk itu dosa. Dan janganlah sebagian kalian mencari-cari keburukan orang dan menggunjing satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kalian merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang."

Bila kita cermati, berikut larangan-larangan bagi umat Islam yang tercantum dalam surat Al Hujurat ayat 12 di atas.

  1. Surat Al Hujurat ayat 12 melarang kita untuk membicarakan keburukan orang lain
  2. Surat Al Hujurat ayat 12 menegur kita dari kebiasaan berprasangka buruk terhadap saudara atau orang lain, sangat dianjurkan untuk tidak berprasangka buruk yang bisa menimbulkan kesalahpahaman.
  3. Surat Al Hujurat ayat 12 menyuruh orang-orang yang memiliki kebiasaan bergosip dan berprasangka buruk untuk segera bertaubat, Allah SWT senantiasa menerima orang-orang yang bertaubat sebab Allah sesungguhnya Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.

Demikian itu ulasan singkat mengenai surat Al Hujurat ayat 12 disarikan dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat!

Kontributor : Mutaya Saroh

Baca Juga: Surat Al Kafirun Beserta Maknanya: Kisah Kaum Quraisy Menentang Rasulullah SAW

Bacaan Surat dalam Alquran. Foto: Unsplash

Islam melarang umatnya untuk berprasangka buruk dan ghibah atau bergunjing. Larangan itu salah satunya disebutkan dalam firman Allah SWT di Surat Al Hujarat ayat 12. Surat Al Hujurat terdiri dari 18 ayat, merupakan surat ke-49 dan tergolong surat Madaniyah.

Surat Al Hujurat turun sesudah Rasulullah hijrah ke Madinah, tepatnya tahun 9 hijriah. Al Hujurat (الحجرات) yang menjadi nama surat ini diambil dari ayat 4. Arti Al Hujurat sendiri adalah kamar-kamar, yakni kamar-kamar tempat kediaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dengan istri-istri beliau.

Berikut bunyi tasfiran surat Al Hujurat ayat 12 yang bisa diterapkan sebagai pedoman kehidupan sehari-hari.

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوا اجۡتَنِبُوۡا كَثِيۡرًا مِّنَ الظَّنِّ اِنَّ بَعۡضَ الظَّنِّ اِثۡمٌ‌ۖ وَّلَا تَجَسَّسُوۡا وَلَا يَغۡتَبْ بَّعۡضُكُمۡ بَعۡضًا‌ ؕ اَ

يُحِبُّ اَحَدُكُمۡ اَنۡ يَّاۡكُلَ لَحۡمَ اَخِيۡهِ مَيۡتًا فَكَرِهۡتُمُوۡهُ‌ ؕ وَاتَّقُوا اللّٰهَ‌ ؕ اِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيۡمٌ

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.

Bacaan Surat dalam Alquran. Foto: Unsplash

Tafsir Surat Al Hujurat Ayat 12

Poin pertama dari Surat Al Hujurat ayat 12, Allah SWT memerintahkan orang beriman untuk menjauhi prasangka buruk.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. (QS. Al Hujurat: 12)

Kata ijtanibuu (إجتنبوا) berasal dari kata janb (جنب) yang artinya adalah samping. Mengesampingkan sesuatu berarti menjauhkan dari jangkauan tangan. Penambahan huruf ta’ (ت) berfungsi penekanan sehingga artinya bersungguh-sungguhlah menjauhi.

Kedua, kata katsiran (كثيرا) artinya adalah banyak. Berikutnya, kata dhan (ظن) artinya adalah dugaan. Namun dalam ayat ini, dhan yang dilarang dan menjadi dosa adalah dugaan buruk.

Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan, melalui surat Al Hujurat ayat 12 ini, Allah melarang hamba-hambaNya yang beriman untuk berprasangka buruk. Yakni mencurigai orang lain dengan tuduhan buruk yang tidak berdasar. Karena sebagian dugaan itu adalah murni dosa, maka harus dijauhi.

2. Jangan Memata-matai dan Mencari-cari Keburukan

Poin kedua dari Surat Al Hujurat ayat 12, Allah melarang memata-matai dan mencari-cari keburukan orang lain.

..Dan janganlah mencari-cari keburukan orang.. (QS. Al Hujurat: 12)

Kata tajassasuu (تجسسوا) berasal dari kata jassa (جس), yaitu upaya mencari tahu dengan cara tersembunyi. Dari kata itu pula, mata-mata disebut jaasus (جاسوس).

Dalam Tafsir Fi Zilalil Quran, tajassus kadang-kadang merupakan kegiatan yang mengiringi dugaan dan kadang-kadang sebagai kegiatan awal untuk menyingkap aib dan mengetahui keburukan seseorang. Alquran memberantas praktik yang hina ini dari segi akhlak, guna membersihkan kalbu dari kecenderungan yang buruk seperti mengungkap aib dan keburukan orang lain.

Poin ketiga dari Surat Al Hujurat ayat 12, Allah melarang ghibah. Ghibah adalah membicarakan sesuatu tentang orang yang tidak hadir yang jika orang tersebut mengetahuinya maka dia tidak suka.

Ghibah diibaratkan makan bangkai saudaranya. Di masa Rasulullah, kadang bau busuk ghibah benar-benar tercium. Imam Ahmad meriwayatkan, ketika Jabir bin Abdullah dan sejumlah sahabat bersama Rasulullah, terciumlah bau bangkai yang sangat busuk. Maka Rasulullah bersabda:

أَتَدْرُونَ مَا هَذِهِ الرِّيحُ هَذِهِ رِيحُ الَّذِينَ يَغْتَابُونَ الْمُؤْمِنِينَ

“Tahukah kalian, bau apakah ini? Ini adalah bau orang-orang yang suka menggunjing orang lain.” (HR. Ahmad).

Dari jalur periwayatan yang lain dijelaskan bahwa bau busuk itu berasal dari orang munafik yang menggunjing kaum mukminin.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA