We’ve updated our privacy policy so that we are compliant with changing global privacy regulations and to provide you with insight into the limited ways in which we use your data.
You can read the details below. By accepting, you agree to the updated privacy policy.
Thank you!
View updated privacy policy
We've encountered a problem, please try again.
🙄 🙄 🙄
Sebelum mengerjakan contoh soal uji normalitas, sebaiknya kita pahami dulu pengertian dan prosedur uji normalitas.
Pengertian Uji Normalitas.
Uji normalitas data adalah bentuk pengujian tentang kenormalan distribusi data. Tujuan dari uji ini adalah untuk mengetahui apakah data yang terambil merupakan data terdistribusi normal atau bukan.
Maksud dari terdistribusi normal adalah data akan mengikuti bentuk distribusi normal di mana data memusat pada nilai rata-rata dan median.
Rumus yang digunakan untuk uji normalitas adalah rumus kai kuadrat (chi kuadrat).
Prosedur untuk Menghitung Uji Normalitas (5 Langkah).
1. Merumuskan hipotesis
Ho : data berdistribusi normal
Ha : data tidak berdistribusi normal
2. Menentukan nilai uji statistik
3. Menentukan taraf nyata (α)
Untuk mendapatkan nilai chi kuadrat tabel:
4. Menentukan kriteria pengujian hipotesis
5. Memberikan kesimpulan
👿 😈 👿
Contoh Soal Perhitungan Uji Normalitas Data secara Manual.
Diketahui data skor 32 siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika pada try out di suatu bimbingan belajar.
Ujilah normalitas dari data tersebut!
Penyelesaian:
Langkah 1: Merumuskan hipotesis
Ho : data berdistribusi normal
Ha : data tidak berdistribusi normal
Langkah 2: Menentukan nilai uji statistik
Jangkauan (J) = data terbesar – data terkecil
–> 95
– 32
–> 63
Banyak kelas (k) = 1 + 3,3 log n
–> 1 + 3,3 log 32
–> 1 + 4,97
–> 5,97 (diambil k = 6)
panjang kelas = J : k
–> 63 : 6
–> 10,5 (diambil p = 11)
Selanjutnya, data di atas digunakan untuk membuat “tabel A” di bawah ini.
Selanjutnya, mencari rata-rata dan standar deviasi.
Selanjutnya, membuat dan melengkapi “tabel B” berikut. Perhitungannya dijelaskan di bawah.
Bagaimana cara mendapatkan “nilai Z” pada tabel B di atas?
Kita ambil Batas Kelas (BK) pada baris pertama yaitu: 29,5 – 40,5
Lakukan seperti itu seterusnya, untuk batas-batas kelas lainnya. Dan dapatkan semua nilai Z.
Bagaimana cara mendapatkan “Luas tiap kelas interval” pada tabel B di atas ?
Baiklah, prosedur perhitungan dijelaskan di bawah tabel ini.
Jadi begini, setelah mendapatkan “nilai Z”, carilah “Luas 0 – Z” menggunakan tabel Z.
Untuk nilai Z = -1,98, dilihat di tabel Z didapat 0,4761.
Untuk nilai Z = -1,31, dilihat di tabel Z didapat 0,4049.
Sekali lagi, bagaimana mencari “Luas tiap kelas interval” ?
Kita ambil “Luas 0 – Z” pada baris pertama yaitu: 0,4761 dan 0,4049.
Maka, Luas tiap kelas interval ➡ 0,4761 – 0,4049 = 0,0612
Ketentuan: Apabila tandanya sama maka dikurangi. Apabila tandanya berbeda maka ditambahkan.
Lanjutkan menghitung “Luas tiap kelas interval” pada baris yang selanjutnya.
Bagaimana mencari frekuensi yang diharapkan (Ei) pada tabel B di atas?
Kita ambil “Luas tiap kelas interval” pada baris pertama.
Ei = Luas tiap kelas interval × n (jumlah responden)
= 0,0612 × 32
= 1,9584
Lakukan begitu untuk baris ke-2, ke-3, dan seterusnya.
.:. Pada tahap ini, kita telah selesai membuat dan melengkapi tabel B tadi.
👿 😈 👿
Langkah 3: Menentukan taraf nyata (α)
Ikuti langkah-langkah berikut:
Langkah 4: Menentukan kriteria pengujian hipotesis
Berdasarkan perhitungan pada tabel diperoleh nilai :
Maka Ho diterima.
Langkah 5: Memberikan kesimpulan
Karena Ho diterima. Artinya, data skor siswa dalam menyelesaikan soal-soal try out matematika di suatu bimbingan belajar berdistribusi normal.