Terdapat dua paradigma dalam programming yang paling terkenal, yaitu Struktural Programming dan Object Oriented Programming. Paradigma disini adalah dasar/cara berpikir saat seseorang melakukan pemograman. Struktural adalah paradigma dimana program/kode yang kita buat berjalan sesuai dengan urutan yang sudah ditentukan, pada umumnya menggunakan if-else looping. Ini akan menjadi cukup memusingkan saat kita akan membuat sebuah program yang kompleks. Sedangkan, Object Oriented Programming (OOP) adalah suatu paradigma dimana kode kita dikumpulkan/dimisalkan menjadi sebuah objek. Contoh paling mudah adalah jika kita ingin membuat sebuah program tentang rumah, maka rumah itu kita misalkan objek yang tentu saja objek tersebut memiliki karakteristik tersendiri, misalkan warna, lokasi, dan harga. Saat kita akan butuh data karakteristik(instance) yang dibutuhkan maka kita tinggal melakukan pemanggilan.
sumber: //www.geeksforgeeks.org/
Python sendiri merupakan bahasa pemograman yang dapat menggunakan konsep OOP tapi juga dapat mengimplementasikan konsep Structural Programming.
Istilah – Istilah Dalam OOP
Beberapa istilah utama yang terdapat pada OOP diantaranya :
- Class – Kelas adalah cetak biru atau prototipe dari objek dimana kita mendefinisikan atribut dari suatu objek. Atribut ini terdiri dari data member (variabel) dan fungsi (metode).
- Class Variable – Variabel kelas adalah variabel yang dishare atau dibagi oleh semua instance (turunan) dari kelas. Variabel kelas didefinisikan di dalam kelas, tapi di luar metode-metode yang ada dalam kelas tersebut.
- Instance – Instance adalah istilah lain dari objek suatu kelas. Sebuah objek yang dibuat dari prototipe kelas Lingkaran misalnya disebut sebagai instance dari kelas tersebut.
- Object – Objek adalah instansiasi atau perwujudan dari sebuah kelas. Bila kelas adalah prototipenya, dan objek adalah barang jadinya.
- Instance/Object Variable – Variabel instance adalah variabel yang didefinisikan di dalam suatu metode dan hanya menjadi milik dari instance kelas.
- Data member – Data member adalah variabel yang menyimpan data yang berhubungan dengan kelas dan objeknya
- Overloading Fungsi – Overloading fungsi adalah fungsi yang memiliki nama yang sama di dalam kelas, tapi dengan jumlah dan tipe argumen yang berbeda sehingga dapat melakukan beberapa hal yang berbeda.
- Overloading operator – Overloading operator adalah pembuatan beberapa fungsi atau kegunaan untuk suatu operator. Misalnya operator + dibuat tidak hanya untuk penjumlahan, tapi juga untuk fungsi lain.
- Pewarisan/Inheritansi – Inheritansi adalah pewarisan karakteristik sebuah kelas ke kelas lain yang menjadi turunannya.
- Instantiation – Instansiasi adalah pembuatan instance/objek dari suatu kelas.
- Metode – Metode adalah fungsi yang didefinisikan di dalam suatu kelas.
Mendefinisikan Class
Mendefiniskan class sangat mudah, secara sederhana dapat kita tuliskan seperti.
class mobil: passSeperti definisinya, class diatas akan menjadi cetak biru dari objek/instance yang akan masukkan pada tahap selanjutnya. Lalu kita inisiasikan objek dari class yang telah kita buat.
mobil1 = mobil() mobil2 = mobil()Kode diatas artinya objek mobil1 dan mobil2 memakai class mobil sebagai cetak biru untuk objek tersebut. Artinya semua variabel, atau metode nantinya akan mengikuti class mobil. Sekarang kita akan masukan atribut/variabel dalam objek yang kita buat. kita akan masukkan jenis dan warna dari objek tersebut.
mobil1.jenis = "Sedan" mobil1.warna = "Merah" mobil2.jenis = "SUV" mobil2.warna = "Hitam"Jika kita menggunakan metode print() untuk melihat atribut dan objek yang telah kita buat maka kita akan mendapatkan
print(mobil1) print(mobil1.jenis) print(mobil1.__dict__) #<__main__.mobil object at 0x011D36D0> #Sedan #{'jenis': 'Sedan', 'warna': 'Merah'}Pada hasil pertama kita diperlihatkan bahwa mobil satu merupakan sebuah objek. Pada hasil kedua kita diperlihatkan bahwa atribut jenis pada objek mobil1 bernilai “sedan”. Pada hasil terakhir kita ingin melihat atribut apa saja yang dimiliki oleh objek tersebut.
Mendefinisikan __init__ Method
Metode pertama yang akan kita kenal adalah metode init. Seperti namanya Metode ini digunakan sebagai inisiasi class yang kita jalankan jadi saat kita memanggil class tersebut sebagai sebuah objek maka metode ini akan dijalankan terlebih dahulu.
class mobil: def __init__(self): print("ini mobil saya") mobil1 = mobil() #ini mobil sayaSeperti yang terlihat, saat kita menginisiasi pembuatan objek mobil1 maka dengan otomatis print(“ini mobil saya”) terjalankan. Jadi apa gunanya hal ini? dengan melakukan ini maka kita bisa lebih menyederhanakan kode yang kita tulis sehingga lebih mudah dibaca. Kita akan coba masukkan atribut jenis dan warna pada fungsi init tersebut.
class mobil: def __init__(self, jenis, warna): self.jenis = jenis self.warna = warna mobil1 = mobil('Sedan', 'Merah') mobil2 = mobil('SUV', 'Hitam')Dan jika kita print maka akan menghasilkan,
print(mobil1.__dict__) print(mobil2.__dict__) #{'jenis': 'Sedan', 'warna': 'Merah'} #{'jenis': 'SUV', 'warna': 'Hitam'}Kesederhaan ini akan lebih terlihat lagi jika apa yang kita lakukan menjadi lebih rumit sehingga membutuhkan banyak sekali atribut maka kita hanya membutuhkan satu baris saja untuk menginisiasi sebuah objek.
//laabidigh.medium.com/class-and-instance-attributes-e8b02f40d753
Variabel Kelas & Variabel Objek
Atribut yang kita buat sebelumnya adalah atribut objek, apa maksudnya? Maksudnya adalah atribut tersebut hanya menjadi miliki objek yang didefinisikan. Misal untuk mobil1 jenisnya adalah sedan sedangkan untuk mobil2 jenisnya adalah SUV. Atribut kelas adalah atribut yang menjadi milik si class tersebut artinya nilainya akan sama untuk semua metode di dalam class tersebut.
class mobil: benda = 'Mobil' def __init__(self, jenis, warna): self.jenis = jenis self.warna = warna mobil1 = mobil('Sedan', 'Merah') mobil2 = mobil('SUV', 'Hitam') print(mobil1.benda) print(mobil2.benda) #Mobil #MobilMembuat Object Method
Sebuah class memliki metode didalamnya yang dapat kita variasikan fungsinya tidak seperti metode init. Kalau kita menggunakan pemisalan sederhana, Jika objek yang kita maksudkan adalah kalkulator maka yang termasuk ke dalam metode yang dimaksud adalah operasi tambah, kurang, bagi, dan kali. Sekarang kita akan mencoba membuat metode pada class mobil sebelumnya.
class mobil: def __init__(self, jenis, warna, tangki): self.jenis = jenis self.warna = warna self.tangki = tangki def data_mobil(self): print("mobil saya berjenis",self.jenis,"dan memiliki warna",self.warna,"serta memiliki ukuran tangki",self.tangki,"L")Lalu kita lakukan inisiasi dan pemanggilan maka akan menghasilkan,
mobil1 = mobil('Sedan', 'Merah', 40) mobil1.data_mobil() #mobil saya berjenis Sedan dan memiliki warna Merah serta memiliki ukuran tangki 40 LMetode diatas adalah contoh metode yang tanpa argumen, sehingga saat melakukan pemanggilan kita tidak perlu mengisikan argumen ke dalam kurung. Selain metode tersebut, ada juga metode dengan argumen yang akan kita contohkan dengan membuat sebuah fungsi untuk menghitung sisa tangki dari jarak tempuhnya. Sekarang mari kita buat atribut baru, yaitu efisiensi. Efisiensi disini adalah berapa liter bensin yang hilang untuk 10 km.
Lalu kita buat fungsi untuk menghitung sisa bensin pada tangki
def sisa_bensin(self,jarak): sisa = self.tangki - ((jarak/10)*self.efisiensi) return print("sisa bensin adalah",sisa)Lalu kita panggil metode tersebut, karena pada fungsinya kita dapat melihat bahwa dibutuhkan argumen jarak maka pemanggilan metodenya akan sedikit berbeda dengan memasukkan satu argumen jarak dalam kilometer.
mobil1 = mobil('Sedan', 'Merah', 40, 4) mobil1.sisa_bensin(20) #sisa bensin adalah 32.0Sampai sini kalian sudah bisa mengenal OOP dan memuat class sederhana. dengan memanfaatkan atribut/variabel dan metode/fungsi yang sesuai. Kita akan mencoba untuk mengaplikasikan hal tersebut pada materi-materi kita kedepannya.
Sifat – Sifat OOP pada Python
Inheritance
Inheritance adalah sifat penurunan, yaitu menurunkan sifat yang dimiliki kelas utama (parent) class kepada kelas yang diturunkan (childc class). Sekarang mari kita coba menerapkan inheritance Kita persiapkan dulu kelas parent yang ingin kita gunakan.
class Mobil: def print_warna(self): print (self.warna) def print_merk(self): print(self.merk)Sekarang kita persiapkan child class
class SUV(Mobil): def __init__(self, warna, merk): self.warna = warna self.merk = merkNah hal menarik dapat terjadi, walau class SUV tidak memiliki metode print_warna dan print_merk secara langsung, akan tetapi karena metode tersebut dapat kita panggil karena class SUV mendapatkannya dari class mobil.
mobil = SUV('Merah', 'Mitsubishi') mobil.print_warna() mobil.print_merk()Hasilnya
Merah MitsubishiEncapsulation
Suatu objek pada python dapat kita batasi akses yang dimiliki terhadap objek tersebut dengan menggunakan encapsulation. caranya adalah dengan menggunakan dua garis bawah (__) sebelum nama variabel.
class Mobil: var_a = 'Merah' mobil = Mobil() print(mobil.a)Hasilnya
Saat kita menggunakan encapsulation pada variabelnya,
class Mobil: __var_a = 'Merah' mobil = Mobil() print(mobil.__a)Hasilnya
AttributeError: 'Mobil' object has no attribute '__a'Polymorphism
Seperti pada namanya, polymophism adalah kemampuan suatu metode memiliki banyak bentuk. kita persiapkan banyak bentuknya terlebih dahulu dalam bentuk class
class Pesawat: def bisa_terbang(self): print('Bisa Terbang') class Mobil: def bisa_terbang(self): print('Tidak Bisa Terbang')Lalu kita persiapkan metode utamanya,
def cek_terbang(Kendaraan): Kendaraan.bisa_terbang()Sekarang mari kita inisiasi objectnya,
pesawat = Pesawat() mobil = Mobil()Setelah kita mari kita masukkan ke dalam fungsi kita sebelumnya,
cek_terbang(pesawat) cek_terbang(mobil)Hasilnya
Bisa Terbang Tidak Bisa Terbang
Daftar Pustaka:
Instance class and Static methods – realpython