Premis adalah atom dari sebuah cerita. Seberapa pun panjang naskah kamu kelak, semuanya berasal dari sebuah premis cerita yang singkat. Premis cerita harus bisa menggambarkan isi dari keseluruhan kejadian yang dialami oleh protagonis. Jadi ingat, premis utama adalah hanya tentang protagonis dalam cerita kamu. Kamu pernah membaca sekilas cerita di belakang buku (atau yang disebut blurb)? Kamu penasaran karena membacanya. Walaupun, ada gambaran cerita di sana, tapi itu bukan premis yang kamu inginkan untuk dibuat. Itu adalah premis promosi yang disusun untuk menarik pembaca tanpa membuat bocoran, bukan premis cerita. Tujuan adanya premis cerita adalah untuk panduan bagi penulis selama menulis agar tidak tersesat. Memberikan sense of purpose bagi semua kejadian dan tindakan tokoh. Jadi, jangan pernah menyusun premis untuk membuat penasaran pembaca. Kamu boleh berkeinginan untuk membuat pembaca penasaran, tapi kamusebagai penulisharus memahami arah cerita yang kamu buat sendiri itu dengan jelas dan tanpa pertanyaan. Premis kepenulisan berbeda dari premis promosi. Lalu, apa saja yang menjadi unsur premis sebuah cerita? Unsur Premis Pada dasarnya, premis cerita hanya berisi 4 unsur utama, semuanya harus mengenai protagonis, yaitu:
- Karakter: termasuk karakterisasi dan inciting incident (kejadian awal yang membuat protagonis harus bergerak menjalankan cerita).
- Tujuan Tokoh: hal yang ingin dicapai oleh protagonis.
- Halangan Tokoh: hal utama yang menghalangi tokoh mencapai tujuannya.
- Resolusi: kondisi atau situasi terakhir yang dialami oleh protagonis. Sederhananya, apakah protagonis berhasil atau tidak dalam mencapai tujuannya? Dalam keadaan apa?