PEDOMAN OBSERVASI
Dalam pengamatan (observasi) yang dilakukan adalah mengamati keaktifan dan keseriusan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran maharah qiraah di kelas XI MA Raudlatul Muttaqin meliputi:
- Tujuan : Untuk memperoleh informasi dan data baik mengenai kondisi fisik maupun non fisik pelaksanaan program pembelajaran Bahasa arab khususnya maharah qiraah.
- Aspek yang diamati :
- 1. lokasi sekolah
- 2. Lingkungan fisik sekolah pada umumnya
- 3. Ruang Kelas
- 4. strategi dan metode pembelajaran
- 5. Laboratorium dan sarana belajar mengajar
- 6. Suasana/iklim kehidupan sehari dalam proses belajar mengajar bahasa arab khususnya maharah qiraah.
- 7. Proses kegiatan belajar mengajar di kelas.
- 8. Siapa saja yang berperan dalam pelaksanaan program Belajar mengajar.
- Lampiran 4. Pedoman Wawancara
- PEDOMAN WAWANCARA
- Kepala Sekolah MA Raudlatul Muttaqin
- Tujuan :
Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam pembelajarab bahasa arab khususnya dalam keterampilan membaca pelaksanaan di kelas XI MA Raudlatul Muttaqin meliputi:
- Pertanyaan panduan :
- Kepala Sekolah MA Raudlatul Muttaqin
- a. Identitas Diri.
- 1) Nama : ALIWAFA MUKHTAR, M.Pd
- 2) Jabatan : Kepala Sekolah
- 3) Agama : Islam
- 4) Pekerjaan : Guru
- 5) Alamat : Jalan Raudloh 308 Pakong Modung Bangkalan
- 6) Pendidikan Terahir : S2
- Pertanyaan penelitian
- Sejauh mana kemampuan siswa dalam mengikuti pembelajaran bahasa arab khususnya maharah qiraah ?
- Bagaimana kondisi suasana kelas ketika siswa mengikuti pembelajaran bahasa arab khususnya maharah qiraah ?
- Bagaimana wujud partisipasi guru dalam mengajarkan bahasa arab khususnya maharah qiraah?
- bagaimana pengambilan metode/strategi dalam bahasa arab khususnya maharah qiraah?
- Apa faktor faktor penghambat dan pendukung dalam memaksimalkan pembelajaran bahasa arab khususnya maharah qiraah?
Lampiran 5. Analisis Data Hasil Wawancara
ANALISIS DATA HASIL WAWANCARA
No
Aspek yang diwawancarai
Ringkasan jawaban
1
Kepala Sekolah MA Raudlatul Muttaqin
Kemampuan siswa dalam mengikuti pembelajaran bahasa arab khususnya maharah qiraah, tidak terlalu aktif, hal yang melatar belaki ini adalah segian banyak dari siswa adalah bukan dari pondok yang notabennya tidak tau atau jarang mendengar dan membaca kosa kata bahasa arab, bahkan ada yang kesusahan dalam
mengucapkan bacaan huruf hijaiyah, namun sebagi siswa berasal dari pondok salafi yang satu lembaga dengan sekolah, sudah biasa berhadapan dengan kita-kitab berbahasa arab. Suasana kelas ketika belajar tidak terlalu aktif karena masih ada yang merasa takut untuk bertanya dan berpendapat. Oleh karena itu guru setelah mengajar meminta salah satu siswa untuk menjelaskan ulang materi. Untuk mengukur seberapa paham murid itu.
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!