Contoh hasil limbah berbentuk bangun datar yang dapat dimanfaatkan untuk kerajinan

A. Manfaat Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar

Manfaat produk Kerajinan Dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu manfaat produk kerajinan sebagai benda pakai dan manfaat produk kerajinan sebagai benda hias. 

a. Manfaat Produk Kerajinan sebagai Benda Pakai    

Sebagai benda pakai, produk kerajinan yang dibuat mengutamakan fungsinya, adapun unsur keindahannya hanyalah sebagai pendukung. Berikut contoh karya kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar sebagai benda pakai.

b. Manfaat Produk Kerajinan sebagai Benda Hias     

Produk kerajinan sebagai benda hias meliputi segala bentuk kerajinan yang dibuat dengan tujuan untuk dipajang atau digunakan sebagai hiasan. Berikut contoh karya kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar sebagai benda hias.

B. Potensi Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar

Produk Kerajinan Dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar di suatu daerah tentunya berbeda dengan daerah lainnya. Dari daerah manakah kalian berasal? Masing-masing daerah memiliki ciri khas kerajinan yang menjadi unggulan daerahnya. Hal ini disebabkan oleh sumber daya yang dimiliki dari masing-masing daerah berbeda.

Di bawah ini merupakan contoh hasil limbah berbentuk bangun datar yang dapat dimanfaatkan untuk kerajinan, dilihat dari kondisi wilayahnya. 

a. Daerah pesisir pantai atau laut 

Limbah berbentuk bangun datar yang banyak tersedia adalah sisik ikan, daun pandan, daun kelapa dan lainnya. 

b. Daerah pegunungan 

Limbah berbentuk bangun datar yang banyak dihasilkan di daerah ini adalah daun-daunan kering, kulit buah-buahan yang bertekstur keras seperti salak, kulit pete cina, dan lainnya. 

c. Daerah pertanian 

Limbah berbentuk bangun datar yang didapat pada daerah ini adalah jerami padi, kulit jagung, batang daun singkong, kulit bawang, dan lainnya. 

d. Daerah perkotaan 

Limbah berbentuk bangun datar yang dihasilkan di daerah perkotaan biasanya kertas, kardus, serbuk gergaji, serutan kayu, plastik, mika, dan lainnya. 

Berbagai macam limbah berbentuk bangun datar sangat bermanfaat untuk bahan pembuatan produk kerajinan. Proses pengolahan masing-masing bahan limbah berbentuk bangun datar secara umum sama. Pengolahan dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin.

Proses pengolahan limbah berbentuk bangun datar untuk produk kerajinan pada umumnya sebagai berikut. 

a. Pemilahan bahan limbah 

Sebelum diolah,Kerajinan Dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar harus diseleksi terlebih dahulu untuk menentukan mana yang masih dapat dipergunakan dan mana yang sudah seharusnya dibuang. Pemilahan dapat dilakukan secara manual dan disesuaikan dengan tujuan penggunaan bahan yang telah dirancang.

b. Pembersihan limbah 

Limbah yang sudah dipilih harus dibersihkan dahulu dari sisa-sisa bahan yang telah dimanfaatkan sebelumnya. Misalnya limbah kulit jagung, maka kulit jagung harus dipisahkan dari tongkol dan rambutnya. Lalu apakah tongkol dan rambutnya juga akan didaur ulang atau tidak, itu tergantung dari perancangan produk kerajinan yang akan dibuat. 

c. Pengeringan

Limbah basah harus diolah dengan cara dikeringkan di bawah sinar matahari langsung atau dengan alat pengering, agar kadar air dapat hilang dan limbah dapat diolah dengan sempurna.

d. Pewarnaan 

Pewarnaan pada limbah merupakan selera dari pembuat kerajinan. Jika dalam merancang diperlukan bahan yang diberi warna maka diwarnai terlebih dahulu. Proses pewarnaan yang umum dilakukan pada bahan limbah basah dengan cara dicelup atau direbus bersama zat warna tekstil agar menyerap. Sedangkan bahan limbah kering dapat diwarnai dengan cara divernis/dipolitur, dapat pula dicat menggunakan cat akrilik atau cat minyak. 

e. Pengeringan setelah pewarnaan 

Setelah diberi warna, bahan harus dikeringkan kembali dengan sinar matahari langsung atau dengan alat pengering agar warna kering sempurna tidak mudah luntur. 

f. Finishing 

Bahan limbah yang sudah kering dapat difinishing agar mudah diproses menjadi karya. Proses finishing dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti diseterika untuk limbah kulit agar tidak kusut, dapat pula digerinda, atau diamplas.

Baca Juga

Demikian Artikel Manfaat Dan Potensi Kerajinan Dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar Yang Saya Buat Semoga Bermanfaat Ya Mbloo:)



  • Perancangan Dan Produksi Kerajinan Dengan Inspirasi Budaya Nonbenda
  • Cara Dari Perencanaan usaha Pembenihan Ikan Konsumsi
  • Laporan Dari Kegiatan Usaha Makanan Khas Daerah
  • Langkah - langkah Pengembangan Desain Dan Produksi


BerandaKewirausahaanPotensi Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar dan Proses Pengolahannya

1. Potensi Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar Produk kerajinan di suatu daerah tentunya berbeda dengan daerah lainnya. Dari daerah manakah kalian berasal? Masing-masing daerah memiliki ciri khas kerajinan yang menjadi unggulan daerahnya. Hal ini disebabkan oleh sumber daya yang dimiliki dari masing-masing daerah berbeda. Di bawah ini merupakan contoh hasil limbah berbentuk bangun datar yang dapat dimanfaatkan untuk kerajinan, dilihat dari kondisi wilayahnya.

a. Daerah pesisir pantai atau laut

Limbah berbentuk bangun datar yang banyak tersedia adalah sisik ikan, daun pandan, daun kelapa dan lainnya.


b. Daerah pegunungan Limbah berbentuk bangun datar yang banyak dihasilkan di daerah ini adalah daun-daunan kering, kulit buah-buahan yang bertekstur keras seperti salak, kulit pete cina, dan lainnya.


c. Daerah pertanian Limbah berbentuk bangun datar yang didapat pada daerah ini adalah jerami padi, kulit jagung, batang daun singkong, kulit bawang, dan lainnya.


d. Daerah perkotaan Limbah berbentuk bangun datar yang dihasilkan di daerah perkotaan biasanya kertas, kardus, serbuk gergaji, serutan kayu, plastik, mika, dan lainnya.


2. Proses Pengolahan Limbah berbentuk Bangun Datar untuk Produk Kerajinan Berbagai macam limbah berbentuk bangun datar sangat bermanfaat untuk bahan pembuatan produk kerajinan. Proses pengolahan masing-masing bahan limbah berbentuk bangun datar secara umum sama. Pengolahan dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin. Proses pengolahan limbah berbentuk bangun datar untuk produk kerajinan pada umumnya sebagai berikut.

a. Pemilahan bahan limbah

Sebelum diolah, limbah harus diseleksi terlebih dahulu untuk menentukan mana yang masih dapat dipergunakan dan mana yang sudah seharusnya dibuang. Pemilahan dapat dilakukan secara manual dan disesuaikan dengan tujuan penggunaan bahan yang telah dirancang.

b. Pembersihan limbah

Limbah yang sudah dipilih harus dibersihkan dahulu dari sisa-sisa bahan yang telah dimanfaatkan sebelumnya. Misalnya limbah kulit jagung, maka kulit jagung harus dipisahkan dari tongkol dan rambutnya. Lalu apakah tongkol dan rambutnya juga akan didaur ulang atau tidak, itu tergantung dari perancangan produk kerajinan yang akan dibuat.

c. Pengeringan

Limbah basah harus diolah dengan cara dikeringkan di bawah sinar matahari langsung atau dengan alat pengering, agar kadar air dapat hilang dan limbah dapat diolah dengan sempurna.

d. Pewarnaan

Pewarnaan pada limbah merupakan selera dari pembuat kerajinan. Jika dalam merancang diperlukan bahan yang diberi warna maka diwarnai terlebih dahulu. Proses pewarnaan yang umum dilakukan pada bahan limbah basah dengan cara dicelup atau direbus bersama zat warna tekstil agar menyerap. Sedangkan bahan limbah kering dapat diwarnai dengan cara divernis/dipolitur, dapat pula dicat menggunakan cat akrilik atau cat minyak.

e. Pengeringan setelah pewarnaan

Setelah diberi warna, bahan harus dikeringkan kembali dengan sinar matahari langsung atau dengan alat pengering agar warna kering sempurna tidak mudah luntur.

f. Finishing

Bahan limbah yang sudah kering dapat difnishing agar mudah diproses menjadi karya. Proses fnishing dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti diseterika untuk limbah kulit agar tidak kusut, dapat pula digerinda, atau diamplas.

Produk kerajinan di suatu daerah pastinya memiliki perbedaan dengan daerah lainnya. Masing-masing daerah memiliki ciri khas masing-masing terutama pada kerajinan yang menjadi unggulan daerahnya. Hal ini tentu karena sumber daya yang dimiliki dari masing-masing daerah berbeda.


Di bawah ini merupakan beberapa contoh hasil limbah berbentuk bangun datar yang dapat dimanfaatkan sebagai produk kerajinan, dilihat dari kondisi wilayahnya.

  1. Daerah pesisir pantai atau laut
    Limbah berbentuk bangun datar yang banyak dapat kita temukan adalah seperti sisik ikan, daun pandan, daun kelapa dan dan masih banyak lagi.
  2. Daerah pegunungan
    Limbah berbentuk bangun datar yang banyak di buat di daerah ini adalah seperti kulit pete cina, daun-daunan kering, kulit buah-buahan yang bertekstur keras seperti salak, dan masih banyak lagi.
  3. Daerah pertanian
    Limbah berbentuk bangun datar yang didapat pada daerah ini adalah jerami padi, kulit jagung, batang daun singkong, kulit bawang, dan lainnya.
  4. Daerah perkotaan
    Limbah berbentuk bangun datar yang dihasilkan di daerah perkotaan biasanya seperti kardus, serbuk gergaji, kertas, serutan kayu, mika, plastik, dan masih banyak lagi.


Macam-macam limbah berbentuk bangun datar memiliki banyak manfaat khususnya sebagai bahan pembuatan produk kerajinan. Proses pengolahan masing-masing bahan limbah berbentuk bangun datar secara umum adalah sama. Pengolahan dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin.


Proses pengolahan limbah berbentuk bangun datar sebagai produk kerajinan pada umumnya dapat dilakukan melalu tahap sebagai berikut.

Sebelum diolah, limbah harus diseleksi terlebih dahulu untuk menentukan mana yang masih dapat dipergunakan dan mana yang sudah seharusnya dibuang.


Pemilahan dilakukan secara manual atau melalui orang secara langsung dan disesuaikan dengan tujuan penggunaan bahan yang ingin atau telah dirancang.

Limbah yang sudah dipilih harus dibersihkan terlebih dahulu dari sisa-sisa bahan yang telah dimanfaatkan sebelumnya. Sebagai contoh limbah kulit jagung, maka kulit jagung harus dipisahkan dari tongkol dan rambutnya.


Lalu apakah tongkol dan rambutnya juga akan didaur ulang atau tidak, itu tergantung dari perancangan produk kerajinan yang akan dibuat.

Limbah basah harus diolah terlebih dahulu seperti dikeringkan di bawah sinar matahari langsung atau dengan alat pengering, agar kadar air yang terdapat pada limbah basah dapat hilang dan limbah dapat diolah dengan sempurna.

Pewarnaan pada limbah merupakan selera dari pembuat kerajinan. Jika dalam merancang diperlukan bahan yang diberi warna maka diwarnai terlebih dahulu.


Proses pemberian warna yang umum dilakukan untuk bahan limbah basah adalah dengan cara dicelup atau direbus bersama dengan zat warna tekstil agar menyerap.


Sedangkan bahan limbah kering dapat diwarnai dengan cara divernis atau dipolitur, dapat pula dicat menggunakan cat akrilik atau cat minyak.

Setelah melalui proses pewarnaan, berikutnya bahan dikeringkan kembali dengan sinar matahari langsung atau dengan alat pengering agar warna kering sempurna tidak mudah luntur.

Bahan limbah yang sudah kering dapat langsung difinishing supaya mudah diproses menjadi karya.


Proses finishing dapat dilakukan melalui beberapa cara, seperti diseterika untuk limbah kulit agar tidak kusut, atau bisa juga digerinda, atau diamplas.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA