Ciri khas spermatophyta yang membedakannya dari divisi plantae yang lain, yaitu…
Show
Ini adalah Daftar Pilihan Jawaban yang Tersedia :
Jawaban terbaik adalah D. Alat reproduksinya berupa biji. Dilansir dari guru Pembuat kuis di seluruh dunia. Jawaban yang benar untuk Pertanyaan ❝Ciri khas Spermatophyta yang membedakan dari divisi Plantae yang lain yaitu❞ Adalah D. Alat reproduksinya berupa biji. Apa itu belajar.dhafi.link??Kuis Dhafi Merupakan situs pendidikan pembelajaran online untuk memberikan bantuan dan wawasan kepada siswa yang sedang dalam tahap pembelajaran. mereka akan dapat dengan mudah menemukan jawaban atas pertanyaan di sekolah. Kami berusaha untuk menerbitkan kuis Ensiklopedia yang bermanfaat bagi siswa. Semua fasilitas di sini 100% Gratis untuk kamu. Semoga Situs Kami Bisa Bermanfaat Bagi kamu. Terima kasih telah berkunjung.
Indonesia memiliki keanekaragaman hayati flora dan fauna. Hutan hujan tropis yang dimiliki membuat negara kita kaya akan berbagai jenis tanaman. Keberagaman tersebut didukung dengan perkembangan ilmu biologi terutama botani, yang khusus mempelajari berbagai tanaman di bumi. Keberadaan cabang ilmu tersebut membuat kita semua mengetahui bahwa berbagai tanaman tersebut memiliki ciri khasnya masing-masing. Hingga akhirnya tanaman tersebut dikelompokan dalam satu kingdom bernama plantae. Kingdom PlantaeKingdom plantae atau yang biasa disebut juga dunia tumbuhan merupakan kelompok yang anggotanya terdiri atas tanaman dengan ciri khasnya masing-masing. Hal penting yang harus dipahami dalam kingdom ini yaitu terkait ciri-ciri umum dan klasifikasinya. Ciri-ciri PlantaeMengutip dari buku “Biologi untuk SMA/MA Kelas X”, berikut ini beberapa ciri umum yang dimiliki pantae:
Klasifikasi PlantaeSetelah mengetahui ciri umumnya, maka hal lain yang tak kalah penting untuk dipelajari yaitu terakit klasifikasi tumbuhan. Melansir dari buku “Biologi untuk SMA/MA Kelas X”, sistem pengelompokan tersebut tidak lepas dari pengaruh ilmu taksonomi. Ilmu ini khusus mempelajari klasifikasi, identifikasi, dan tata nama makhluk hidup. Tujuan penerapan dari ilmu taksonomi yaitu untuk mempermudah pengenalan serta pembelajaran tentang makhluk hidup. Ilmu ini ada berbagai sistem seperti formal, habitus, numerik, filogenik, dan kontemporer. Berdasarkan dari taksonomi sistem kontemporer, kingdom plantae terbagi menjadi tiga divisi yaitu Bryophyta, Pteridophyta, dan Spermatophyta. Kemudian tumbuhan juga dibagi menjadi dua yaitu tumbuhan yang berpembuluh dan tidak berpembuluh. Untuk lebih jelasnya berikut ini bagan klasifikasi plantae. Sementara itu, untuk menentukan klasifikasi sebuah makhluk hidup bisa dilakukan dengan menggunakan dua metode berikut: 1. Metode fenetikFenetik merupakan metode yang menggunakan seluruh persamaan di organisme tersebut untuk menentukan kekerabatan dan menyusun klasifikasinya. Metode ini membandingkan sebanyak mungkin karakter anatomi yang tidak membedakan homologi dan analoginya. Klasifikasi dengan metode ini diawali dengan memilih objek studi yang menjadi sampel dari kelompok makhluk hidup tertentu. Selanjutnya pemilikhan parameter yang akan digunakan untuk pengamatan. Lalu yang terakhir penarikan kesimpulan dan penyajian data dalam bentuk fenogram. 2. Metode filogenikMetode klasifikasi ini dilakukan untuk menjelaskan hubungan kekerabatan berbagai makhluk hidup berdasarkan analisis molekuler dan morfologi. Secara sederhana klasifikasi dengan cara ini berdasarkan pada persamaan fenotipe yang menggambarkan sifat bentuk luar, tngkah laku, dan pewarisan keturunan. Bryophyta (tumbuhan lumut)Tumbuhan lumut merupakan divisi paling sederhana dari kelompok plantae lainnya. Kita mungkin akan lebih mudah menjumpai pada tempat-tempat lembap. Untuk mengenali tumbuhan ini tidaklah sulit karena lumut memiliki ciri khusus. Berikut ini penjelasan lengkap mengenai tanaman ini berdasarkan sumber buku “Biologi untuk SMA/MA Kelas X”. Ciri-ciri bryophyta
Struktur tubuh bryophytaSama halnya dengan kelompok tanaman lain, lumut juga memiliki akar, batang, dan daun. 1. AkarAkar dari tanaman ini merupakan kelompok akar semu atau rizoid. Fungsi dari akar semu ini untuk melekat pada habitatnya serta menyerap air dan nutrisi. 2. Batang
3. DaunLumut hari dan lumut tanduk tidak memiliki struktur daun, sedangkan lumut daun memiliki struktur daun sederhana. Proses penyerapan air pada lumut dilakukan secara imbibisi kemudian didistribusikan ke seluruh bagian tubuh secara difusi. Klasifikasi bryophytaTumbuhan lumut terbagi menjadi tiga jenis berdasarkan bentuk gametofit dan sporotifnya. Berikut ini penjelasan lengkapnya. 1. Hepaicopsida (lumut hati)Jenis lumut ini memiliki beberapa ciri-ciri seperti:
Adapun contoh dari lumut hati yaitu Marchantia polymorpha dan Lunularia sp. 2. Anthrocerotopsida (lumut tanduk)Lumut tanduk juga memiliki ciri-ciri khusus, antara lain:
Contoh lumut tanduk yaitu Notothylas sp. dan Anthecerus sp. 3. Bryopsida (lumut daun)Seperti kelompok plantae sebelumnya, lumut daun juga mempunyari ciri umum seperti:
Contoh lumut daun antara lain Sphagnum sp., Fissident sp., dan Polytrichum sp. Reproduksi bryophytaReproduksi pada lumut terjadi karena adanya proses yang bernama metagenesis. Reproduksi ini merupakan pergiliran keturunan teratur antara generasi sporofit (2n) dan gametofit (n). Generasi sporofit menghasikan spora. Sedangkan gametofit menghasilkan gamet jantan dan betina. Generasi gametofit lebih dominan dalam siklus hidup bryophyta. Reproduksi generatif terjadi melalui perkawinan antara gamet jantan dan betina. Sedangkan fase vegetatifnya terjadi melalui cara berikut ini:
Pteridophyta (tumbuhan paku)Contoh kingdom plantae selanjutnya yaitu dari kelompok paku-pakuan. Tumbuhan ini memiliki ciri khusus dan klasifikasinya sendiri. Mengutip dari buku “Biologi untuk SMA/MA Kelas X”, berikut ini penjelasan mengenai paku-pakuan. Ciri-ciri pteriodophyta
Struktur tubuh pteridophytaTanaman paku memiliki struktur seperti kingdom plantae pada umumnya yaitu akar, batang, dan daun. Berikut ini penjelasan lengkap mengenari ketiga struktur tersebut. 1. AkarPteridophyta memiliki sistem akar serabut yang sel-selnya sudah terdiferensiasi menjadi epidermis, korteks, dan silinder pusat. Didalam silinder pusat tersebut ada pembuluh pengkut xylem dan floem. 2. BatangBatang paku-pakuan ada di dalam tanah dan biasanya disebut rimpang (rhizome). Di dalam batang juga ada pembuluh pengangkut xylem dan floem. 3. DaunBerbeda dengan kelompok plantae sebelumnya, tanaman paku memiliki daun yang dibedakan berdasarkan struktur anatomi, ukuran, dan fungsinya. Berdasarkan ukuran dan susunan anatomi
Berdasarkan fungsinya
Pembagian tersebut antara lain; sorus atau sporangirum di permukaan daun, sinangium atau yang letaknya di ketiak daun, strobilus atau terletak di ujung batang/ cabang, dan sporakarpium atau yang terletak dalam badan buah. Klasifikasi pteridophytaKlasifikasi tanaman paku berdasarkan morfologi sebagai berikut: 1. Psilophytinae (paku purba)Jenis paku ini merupakan yang paling sederhana. paku purba memiliki batang yang beruas dan berbuku nyata. Pada bagian batang, ada daun kecil berbentuk sisi. Sporangiumnya terletak di buku cabang (sinangium). Contoh kingdom plantae ini yaitu Psilotum sp. 2. Lycopodiinae (paku kawat)Daun paku ini berbentuk sisik dan terletak tersebar di batang. Spora yang dihasilkan tidak berflagela. Spongarium membentuk strobilus di ujung batang atau cabang. Contohnya Selaginella caudata. 3. Equisetinae (paku ekor kuda)Plantae ini memiliki rongga dan terdapat cabang berakar di buku-buku batang. Daun kecil memiliki bentuk seperti sisik yang tumbuh di buku batang secara berkarang. Sporofil berbentuk menyerupai perisai dan ada sporangium dibawahnya. Seluruh sporofil terususun pada strobilus di ujung batang atau cabang. Contohnya Equisentum sp. 4. Filicinae (paku sejati)Tanaman paku ini memiliki daun sempurna dengan duduk daun berbentuk sayao. Sporangium terusun dalam bentuk sorus di permudaan daun. Contoh paku sejati yaitu suplir, simbar menjangan, paku sawah, dan lain sebagainya. Reproduksi pteridophytaProses berkembang biak paku-pakuan terbagi dalam reproduksi generatif dan vegetatif. Reproduksi generatif dilakukan melalui peleburan spermatozoid dan ovum. Sedangkan reproduksi vegetatif terjadi melalui pembentukan spora. Kedua proses reproduksi tersebut terjadi secara bergantian melalui proses metagenesis. Spermatophyta (tumbuhan berbiji)Spermatophyta berasal dari bahasa Yuniani dari kata Spema yang artinya biji dan phyta artinya tumbuhan. Sehingga makna kata tersebut secara utuh yaitu tanaman yang memiliki biji. Spermatophyta ini juga memiliki ciri khusus dan klasifikasnya tersendiri. Melansir dari buku “Biologi untuk SMA/MA Kelas X”, berikut ini penjelasan lengkapnya. Ciri-ciri spermatophyta
Struktur tubuh spermatophytaTanaman berbiji ini terbagi menjadi akar, batang, dan daun. Penjelasan lengkapnya sebagai berikut: 1. AkarAkar tanaman berbiji berbentuk akar serabut dan ada juga yang memiliki akar tunggang. Sel akar sudah mengalami diferensiasi mejadi epidermis, korteks, dan silinder pusat yang didalamnya ada xilem dan floem. 2. BatangBatang spermatophyta merupakan batang berkayu atau berair. Batang tumbuhan ini sudah mengalami modifikasi menjadi stolon, rhizoma, dan umbi. Sel-selnya juga mengalami diferensiasi menjadi epidermis, korteks, dan silinder pusat. 3. DaunSel daun tanaman berbiji sudah mengalami diferensiasi menjadi epidermis dan mesofil. Sementara itu, mesofil daun tersusun dari jaringan tiang dan bunga karang. Klasifikasi spermatophytaMenurut penjelasan di buku “Biologi untuk SMA/MA Kelas X”, berdasarkan letak daun buah yang melindungi biji, klasifikasi spermatophyta terbagi menjadi gymnospermae dan angiospermae. 1. GymnospermaeGymnospermae merupakan tanaman yang bakal bijinya dilindungi oleh daun buah, namun tersusun dalam strobilus. Berdasarkan struktur strobilus, kelompok tanaman ini terbagi menjadi empat macam:
2. AngiospermaeTanaman ini memiliki bakal biji tumbuh dalam daun buah. Angiospermae dibagi menjadi dua jenis yaitu monokotil dan dikotil.
Reproduksi spermatophyta1. GymnospermaeTanaman ini menghasilkan heterospora berupa mikrospora dan megaspora. Mikrospora akan berkembang menjadi gametofit jantang dan serbuk sari. Sedangkan megaspora berkembang menjadi gametofit betina. Bakar biji atau megaspora memiliki struktur mikofil dan kentong serbuk sari sebagai organ reproduksi. Penyerbukan akan terjadi ketika ada bantuan angin. 2. AngiospermaeMenurut buku “Biologi untuk SMA/MA Kelas X” proses pembuahan angispoermae disebut sebagai pembuahan ganda. Hal ini dikarenakan ada dua sel pserma yang melebur dalam kantong embrio. Satu sel sperma akan menjadi zigot, sedangkan sisanya menjadi endospermae. Itulah materi tentang kingdom plantae yang bisa dipelajari mulai dari ciri umum sampai penjelasan lengkap seputar klasifikasi kingdom tersebut. |