Ciri fisik pubertas pada anak laki-laki dan anak perempuan

Ciri fisik pubertas pada anak perempuan ditandai dengan menstruasi, tumbuhnya payudara, keputihan, berjerawat, hingga perubahan bentuk tubuh. Untuk membahas masa pubertas pada anak perempuan, orangtua perlu memulai pembicaraan dengan ringan dan membantu mereka menghadapi perubahan fisik pada tubuhnya.

15 Jun 2022|Azelia Trifiana

Ditinjau olehdr. Anandika Pawitri

Ada banyak ciri fisik pubertas pada anak perempuan yang perlu dipahami orangtua.

Mungkin ada banyak tanda tanya di benak putri Anda ketika memasuki masa pubertas. Terlebih, munculnya berbagai ciri fisik pubertas pada anak perempuan yang mungkin membuatnya khawatir. Tak jarang hal ini dianggap tabu untuk dibicarakan.Padahal sudah bukan saatnya lagi menganggap masa pubertas perempuan sebagai hal tabu. Justru, mereka perlu tahu sejak dini apa saja hal yang akan berubah dan dilewatinya.Anak-anak juga sebaiknya tahu tentang segala perubahan ini dari lingkaran terdekatnya, yaitu keluarga.

12 ciri fisik pubertas pada anak perempuan

Bagi anak remaja, fase pubertas adalah waktu yang memicu stres dan membingungkan. Sebagian anak perempuan mungkin juga merasa malu akan perubahan fisik yang dialaminya.Padahal, perubahan fisik pada anak perempuan saat masa pubertas adalah hal yang normal. Orangtua memegang peranan penting untuk membahas perubahan fisik ini kepada anak agar mereka tidak merasa bingung, takut, atau bahkan malu.Dilansir dari National Health Service (NHS), usia pubertas pada anak perempuan adalah 11 tahun. Namun, tidak semuanya akan mengalami masa pubertas di usia yang sama.Maka dari itu, Anda tidak perlu khawatir jika anak terlambat atau justru lebih dulu mengalami pubertas dibandingkan teman-temannya.Sebagai bekal yang baik bagi Anda dan anak, kenali berbagai ciri fisik pubertas pada anak perempuan berikut ini.

Menstruasi menjadi salah satu ciri pubertas pada perempuan.

Menurut American Collage of Obstetricians and Gynecologist, ciri-ciri pubertas ini umumnya pertama kali terjadi ketika anak berusia 12-13 tahun. Tak sedikit remaja perempuan yang merasa bingung saat pertama kali mengalami menstruasi.Sebab, berbeda dengan buang air kecil yang memiliki tanda-tanda sebelum terjadi, menstruasi bisa datang tanpa permisi dan tanpa mengenal waktu. Sehingga, ada saja cerita bercak darah menstruasi yang tembus ke seragam sekolah.Sayangnya, sebagian besar anak perempuan merasa tidak siap dengan datangnya menstruasi ini.Mereka mungkin juga belum tahu apa yang harus dilakukan, dari mana datangnya darah haid, apa yang terjadi pada tubuh mereka, dan seterusnya.Maka dari itu, orangtua perlu menjelaskan kepada remaja perempuan apa yang akan terjadi saat pertama kali mengalami menstruasi.Jelaskan dengan rinci bahwa itu adalah momen ketika dinding rahim luruh dan keluar lewat vagina.Semakin paham anak dengan apa yang terjadi pada tubuhnya, tentu ini akan berpengaruh pada kepercayaan diri mereka.Bukan tak mungkin, mereka pun bisa memperkenalkan kepada temannya ketika merasa kebingungan.Berikutnya, ciri-ciri masa pubertas bagi anak perempuan adalah tumbuhnya payudara. Idealnya, pertumbuhan ini mulai tampak ketika anak menginjak usia 12 tahun.Namun, Anda juga perlu tahu bahwa tumbuhnya payudara sebelum usia 8 tahun berarti terlalu dini dan perlu diperiksakan ke dokter.Sempat beredar mitos di kalangan remaja bahwa payudara yang membesar terjadi akibat sering disentuh oleh lawan jenis.Padahal pertumbuhan ini merupakan hal yang wajar terjadi di masa pubertas perempuan. Itulah mengapa sangat penting untuk mengenal ciri-ciri masa pubertas bagi anak perempuan.Di samping tumbuhnya payudara, masa pubertas anak perempuan juga ditandai dengan kemunculan rambut kemaluan.Alasan munculnya rambut ini adalah kelenjar adrenal yang mulai memproduksi hormon adrenal androgen. Ini adalah hormon yang memberikan stimulasi pertumbuhan rambut, baik pada remaja perempuan maupun laki-laki.Keputihan atau keluarnya cairan vagina adalah salah satu ciri-ciri pubertas bagi anak perempuan.Cairan keputihan umumnya berwarna putih atau bening dengan volume yang tidak terlalu banyak. Kondisi ini sangat wajar dan merupakan bagian dari sistem reproduksi.Tanamkan kepada anak bahwa adanya keputihan ini membantu melindunginya dari infeksi dan menjaga vagina agar sehat dan lembap.Yang terpenting, anak harus diajarkan bagaimana menjaga kebersihan vagina tanpa harus menggunakan sabun pembersih kewanitaan.

Jerawat selama fase pubertas terkadang dapat menurunkan rasa percaya diri.

Ciri-ciri pubertas pada perempuan lainnya adalah tumbuhnya jerawat. Kondisi ini disebabkan oleh perubahan hormon. Jerawat bahkan tak hanya muncul di wajah, tapi area lain seperti punggung. Ketika anak tumbuh semakin besar, hormon memberikan stimulasi kepada kelenjar sebasea untuk menghasilkan sebum (minyak).Akibatnya, kelenjar itu menjadi sangat aktif. Produksi sebum yang terlalu banyak membuat pori-pori menjadi rentan tersumbat. Ketika tidak dibersihkan secara menyeluruh, jerawat bisa muncul.Perubahan bentuk tubuh merupakan tanda lain dari masa pubertas pada anak perempuan yang perlu dijelaskan kepada anak-anak.Perubahan ini meliputi pinggul yang semakin besar dan bertambahnya lemak di bagian atas, paha, serta punggungnya. Jadi, tidak heran kalau berat badan anak dapat mengalami kenaikan selama masa pubertas.Peningkatan tinggi badan juga termasuk ciri-ciri masa puber pada anak perempuan.Pada masa ini, tinggi badan anak perempuan mengalami peningkatan sekitar 5-7,5 cm per tahun selama beberapa tahun ke depan hingga pertumbuhan tinggi ini selesai.Penting bagi Anda untuk memenuhi kebutuhan anak, terutama nutrisi, guna menunjang pertumbuhan mereka.Salah satu ciri pubertas anak perempuan adalah perubahan emosional. Pasalnya, mereka dapat mengalami perubahan hormon pada fase ini.Perubahan hormon dapat membuat emosi remaja perempuan sering kali tidak stabil. Suasana hatinya bisa berubah dengan cepat dan mungkin menjadi lebih sensitif.Anda juga bisa mengamati peningkatan produksi keringat sebagai ciri-ciri masa pubertas perempuan.Pada masa ini, kelenjar keringat yang lebih aktif membuat anak perempuan cenderung banyak berkeringat.Bergabungnya keringat dan bakteri di tubuh dapat menyebabkan anak mengalami bau badan, bahkan bisa sampai menurunkan kepercayaan dirinya.Selain bulu kemaluan, bulu ketiak juga bisa tumbuh. Ciri-ciri masa pubertas anak perempuan dan laki-laki ini awalnya muncul secara halus, tipis, dan berukuran pendek.Seiring berjalannya waktu, bulu ketiak bisa semakin lebat dan panjang. Namun, pertambahan panjang bulu ini tidak secepat rambut di kepala.Salah satu ciri-ciri pubertas anak perempuan adalah perubahan struktur vulva. Vulva adalah bagian terluar dari alat kelamin wanita, yang meliputi labia mayora, labia minora, dan klitoris. Pada masa pubertas, struktur vulva menjadi lebih besar dan menonjol.Selain munculnya rambut kemaluan, warna kulit di sekitar vulva bisa menjadi lebih gelap dan berpigmen selama masa pubertas.Pigmentasi dapat dimulai di bagian labia mayora dan menyebar ke mons pubis (area jaringan lemak yang menutupi tulang kemaluan).Tidak hanya laki-laki, anak perempuan juga bisa mengalami perubahan suara. Meski demikian, ciri pubertas pada anak perempuan ini tidak sedrastis pada anak laki-laki.Perubahan suara pada anak perempuan juga bisa menjadi lebih dalam pada beberapa nada walaupun mungkin perubahannya tidak terlalu mencolok.

Baca Juga

15 Rekomendasi Mainan Edukasi Anak yang Bermanfaat8 Tips Belajar Piano untuk Anak yang Praktis dan Mudah7 Cara Belajar Nama Hewan yang Efektif untuk Anak

Bagaimana cara menyampaikan ciri fisik pubertas bagi anak perempuan?

Peran orangtua sangatlah krusial dalam menjelaskan apa ciri-ciri fisik pubertas pada anak perempuan yang biasa terjadi.Tidak perlu menganggap pembicaraan ini tabu karena setiap remaja perempuan pasti akan mengalami masa pubertas. Begitu pula dengan pembicaraan tentang seks.Semakin awal anak memahami tentang pubertas, semakin baik bagi kesiapan mereka. Beberapa hal yang bisa dilakukan Anda lakukan, di antaranya:
  • Mulai dengan pembicaraan ringan
  • Bicarakan tentang menstruasi sebelum mereka mendapatkannya
  • Penuhi kebutuhan, seperti pembalut hingga bra remaja
  • Sebutkan ciri-ciri pubertas pada perempuan dengan kata-kata yang mudah dimengerti
  • Jelaskan dengan analogi yang ringan dan menyenangkan agar anak tidak menganggapnya sebagai hal yang membingungkan
  • Tidak perlu bersikap dramatis atau berlebihan menyikapi pubertas
  • Pastikan anak tak perlu khawatir tentang perubahan bentuk tubuh mereka.
Dari beberapa ciri di atas, ingatlah bahwa apa yang terjadi pada remaja perempuan tak selalu sama. Jadi, jangan khawatir apabila anak mengalami pubertas sedikit lebih awal atau lebih lambat dibandingkan dengan teman-teman sebayanya.Hanya saja, ada usia patokan pubertas dinilai terlalu cepat atau terlambat. Usia 8 tahun dikatakan terlalu awal dan usia 14 tahun termasuk terlambat. Ini bisa menjadi bekal saat konsultasi dengan dokter.Orangtua juga perlu terbuka terhadap segala pertanyaan yang mungkin muncul dari anak perempuannya.

Masa pubertas yang terlalu dini dan terlambat

Dalam beberapa kasus, masa pubertas dapat hadir terlalu cepat atau bahkan terlalu lambat. Orangtua disarankan untuk memahami kedua kondisi ini agar tidak khawatir jika sewaktu-waktu terjadi pada anak.Jika anak perempuan mengalami masa pubertas sebelum usianya 8 tahun, mereka dianggap mengalami fase pubertas yang terlalu dini.Dalam beberapa kasus, anak perempuan mulai mengalami menstruasi sebelum usia 8 tahun, tetapi payudaranya belum membesar.Penyebab pubertas terlalu cepat ini belum diketahui secara pasti. Namun, dalam beberapa kasus, hal ini dapat disebabkan oleh:
  • Masalah di otak, misalnya tumor
  • Kerusakan pada otak akibat infeksi, operasi, atau radioterapi
  • Masalah dengan kelenjar tiroid atau ovarium
  • Gangguan genetik, seperti sindrom McCune-Albright.
Masa pubertas yang terlalu cepat cenderung dialami anak perempuan dan umumnya tidak memiliki penyebab pasti.Ketika payudara anak belum tumbuh saat usianya 13 tahun atau belum menstruasi di usia 15 tahun, bisa jadi mereka mengalami masa pubertas yang terlambat.Penyebab dari terlambatnya fase puber ini belum diketahui secara pasti. Namun, kondisi ini umumnya lebih sering terjadi pada anak laki-laki.Dalam beberapa kasus, terlambatnya fase puber dapat disebabkan oleh:
  • Penyakit jangka panjang, seperti diabetes, penyakit ginjal, hingga fibrosis kistik
  • Malnutrisi yang terjadi akibat gangguan makan atau kondisi, seperti fibrosis kistik hingga penyakit celiac
  • Masalah dengan ovarium, kelenjar tiroid, atau kelenjar pituitari
  • Gangguan genetik, seperti sindrom Kallman dan sindrom Klinefelter
  • Gangguan dari perkembangan seksual, misalnya sindrom insensitivitas androgen.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar tanda-tanda pubertas pada perempuan, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

tips parentingibu dan anakgaya parenting

Verywell Family. https://www.verywellfamily.com/how-to-prepare-girls-for-puberty-4689051
Diakses pada 25 Januari 2021
Raising Children. https://raisingchildren.net.au/pre-teens/development/puberty-sexual-development/physical-changes-in-puberty
Diakses pada 25 Januari 2021
ACOG. https://www.acog.org/womens-health/faqs/your-first-period
Diakses pada 22 Februari 2021
NHS. https://www.nhs.uk/live-well/sexual-health/stages-of-puberty-what-happens-to-boys-and-girls/
Diakses pada 07 September 2021
NHS. https://www.nhs.uk/live-well/sexual-health/stages-of-puberty-what-happens-to-boys-and-girls/
Diakses pada 29 Desember 2021
NHS. https://www.nhs.uk/conditions/early-or-delayed-puberty/
Diakses pada 29 Desember 2021

Secara sederhana, etika adalah sistem prinsip-prinsip moral. Orangtua perlu mengenalkan etika kepada anak sejak dini, dengan cara seperti menjadi panutan yang baik, memberikan tugas atau tanggung jawab pada anak, hingga meningkatkan kepercayaan diri si kecil.

24 Mar 2022|Adhenda Madarina

Bukan hal yang asing bahwa banyak anak memilih menghabiskan waktu menonton TV dibandingkan bermain di luar rumah. Hal ini juga terjadi pada anak berusia dini. Menonton TV secara langsung akan memengaruhi waktu tidur anak.

21 Jun 2019|Giovanni Jessica

Kata-kata mutiara untuk anak agar lebih giat belajar harus ditanamkan oleh orangtua. Hal ini akan membantu meningkatkan motivasinya untuk belajar sehingga terhindar dari rasa malas.

19 Okt 2021|Dina Rahmawati

Dijawab Oleh dr. Adhi Pasha Dwitama

Dijawab Oleh dr. Lidya Hapsari

Dijawab Oleh dr. Dwiana Ardianti