Cara menuliskan angka nominal 78892677 yang benar adalah

Sumber gambar: finasialku.com

Ke langit tak sampai, ke bumi tak nyata. Untuk menjadi penulis andal, aku terus memperbaiki semua hal sedikit demi sedikit.

Saat ini sedang belajar tata bahasa. Agar tulisan semakin indah. Dan aku senang sekali karena terdampar di beberapa laman dan menemukan beberapa aturan tentang cara penulisan uang (rupiah) yang baik dan benar.

Berikut adalah rangkuman dari berbagai sumber:

1. Simbol Rp Diikuti Angka Tanpa Spasi atau Titik dan Diikuti Desimal (,00)

Rp bukan singkatan dari rupiah, melainkan simbol mata uang. Jadi, penulisannya akan menjadi seperti ini: Rp1.000,00. (Setelah Rp tidak diikuti titik (.) atau spasi.)

Hal ini mencegah penambahan angka dan mengubah nominal.

Misalnya Rp 1.000,00 bisa disisipi angka lain, katakanlah 9 sehingga menjadi Rp91.000.000,00.

Sedangkan penggunaan tanda koma sebagai penanda desimal tampaknya kita warisi dari Belanda. Kaidah ini berkebalikan dengan kaidah yang diterapkan oleh beberapa negara lain di dunia , terutama Amerika Serikat, yang menggunakan tanda titik sebagai penanda desimal dan tanda koma sebagai pemisah ribuan.

2. Penulisan dengan Huruf

Ketika menulis bilangan dengan angka, tidak dapat memakai lambang mata uang dan menggunakan ejaan mata uang.

Misalnya sepuluh ribu rupiah (benar), bukan Rp sepuluh ribu (salah).

Kedua, angka dan huruf boleh dikombinasikan untuk jumlah yang besar. Misalnya Rp20 juta.

Ketiga, cara penulisan bilangan (baik memakai penulisan dengan angka dan bilangan) tidak boleh sekaligus, kecuali dalam dokumen resmi seperti akta atau kuitansi.

Misalnya Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah).

3. Penggunaan IDR

IDR adalah standar internasional mata uang Indonesia . IDR kepanjangannya Indonesian Rupiah . Seperti misalnya USD untuk Dollar Amerika Serikat.

Penggunaan kode mata uang ISO 4217 belum ditetapkan oleh pedoman EYD. Ada dua cara yang digunakan oleh berbagai negara di dunia untuk meletakkan kode ini: di depan (mis. EUR 50) atau di belakang angka (mis. 50 EUR).

Karena kode ini adalah singkatan yang menerangkan angka, sama seperti kata rupiah menerangkan angka, kode ini sebaiknya ditulis di belakang angka, sesuai dengan
hukum D-M kita. Jadi, 50.000 IDR, bukan IDR 50.000.

Referensi:

  1. Uang Indonesia, “Cara Menulis Rupiah Rp yang Baik dan Benar Sesuai EYD” (Akses 18 Desember 2017)
  2. Berita Tagar, “Cara Menuliskan Lambang atau Tanda Mata Uang” Oleh Ivan Lanin (Akses 18 Desember 2017)

Lihat Foto

KOMPAS.com/Gischa Prameswari

Ilustrasi aturan penulisan angka dan bilangan dalam kalimat

KOMPAS.com - Angka merupakan lambang bilangan, sedangkan bilangan dapat dinyatakan dengan angka atau kata. 

Penulisan angka dan bilangan dalam bahasa Indonesia harus diperhatikan. Penggunaan dan penulisannya juga tergantung konteks kalimatnya. 

Dalam buku Standar Aturan Bahasa Penulisan yang Baik dan Benar (EYD) Ejaan Yang Disempurnakan (2015) oleh Rudiyant, angka Romawi atau Arab dalam tulisan bahasa Indonesia sebagai lambang bilangan atau nomor. 

Angka Romawi terdiri atas I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, L (50), C (100), D (500), M (1000), dan seterusnya. Sedangkan angka Arab terdiri atas 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan seterusnya.

Aturan penulisan angka dan bilangan dalam kalimat

Ada 12 aturan penulisan angka dan bilangan dalam kalimat. Berikut penjelasannya yang dilansir dari situs PUEBI Daring:

Dinyatakan dengan satu atau dua kata

Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata, ditulis dengan huruf, kecuali bilangan tersebut dipakai secara berurutan seperti dalam perincian.

Contohnya:

  • Hari ini aku sudah makan nasi empat kali.
    Kata ‘empat’ ditulis menggunakan huruf, karena termasuk bilangan yang bisa dinyatakan dengan satu kata.
  • Perpustakaan itu memiliki koleksi dua juta buku.
    Kata ‘dua juta’ ditulis menggunakan huruf, karena termasuk bilangan yang bisa dinyatakan dengan dua kata.
  • Dari 58 orang yang hadir, 41 orang di antaranya memesan ayam goreng, dan 17 orang lainnya memesan soto sapi.
    Bilangan ‘58’ (lima puluh delapan) ditulis dalam bentuk angka karena tidak bisa ditulis dengan dua suku kata saja. Begitu pula dengan angka lainnya, yakni ‘41’ dan ‘17’.

Baca juga: Penulisan Kata Sandang Si dan Sang

Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf

Contohnya:

  • Dua orang pria itu terlihat mencurigakan.
    Kata ‘dua’ ditulis dalam bentuk kata karena terletak di awal kalimat.
  • Empat siswa itu berhasil mendapat beasiswa ke luar negeri.
    Kata ‘empat’ ditulis dalam bentuk kata karena terletak di awal kalimat.
Menunjukkan bilangan besar

Angka yang menunjukkan bilangan besar, ditulis sebagian dengan huruf, supaya lebih mudah dibaca.

Contohnya:

Cara Penulisan Uang Rupiah

Cara Penulisan Uang Rupiah – Meskipun terlihat sederhana, ternyata masih banyak yang belum tahu bagaimana cara menulis nominal uang. Sebenarnya, seperti apa sih cara penulisan uang rupiah yang benar?

Rupiah adalah mata uang Indonesia. Mata uang ini disimbolkan dengan Rp. Dimana huruf R selalu ditulis menggunakan huruf kapital (huruf besar) baik di awal, di tengah, maupun diakhir kalimat.

Dalam standar Internasional, mata uang Indonesia dituliskan dengan IDR yang merupakan kepanjangan dari Indonesia Rupiah. Penulisan mata uang Internasional sering dikombinasikan dengan huruf. Misalanya 10K IDR yang artinya sepuluh ribu rupiah. Simbol K merupakan singkatan dari kilo yang artinya seribu.

Cara Penulisan Uang Rupiah Yang Benar

Dalam menulis nominal uang rupiah, ada beberapa hal penting yang perlu diketahui, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Menggunakan simbol Rp

Penulisan rupiah ditulis dengan singkatan Rp dan ditempatkan di depan nilai uang. Ini berlaku di bagian mana saja setiap kalimat (awal, tengah, akhir).

Contoh:
Rp100,00
Rp500,00
Rp750,00

2. Antara Rp dan Bilangan Tidak Ada Spasi

Nilai uang ditulis menggunakan bilangan, dan ditulis tepat setelah simbol Rp tanpa ada jarak spasi. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi dari pihak yang tidak bertanggung jawab. Dengan adanya spasi, kemungkinan menambah bilangan angka menjadi sangat rentan.

Contoh:
Rp1.000.000,00

BukanRp 1.000.000,00menjadi

Rp11.000.000,00

Baca Lainnya:   Jenis - Jenis Iklan Dan Contohnya

3. Menggunakan Tanda Titik (.) Sebagai Pemisah Ribuan

Dalam penulisan uang, harus menggunakan tanda titik sebagai pemisah bilangan ribuan. Bilangan ribuan adalah bilangan yang memiliki jumlah angka nol sebanyak tiga buah.

Contoh:
Rp10.000,00
Rp100.000,00
Rp1.000.000,00

4. Menambahkan Tanda Koma (,) Di Akhir Bilangan

Ketika menulis uang, jangan lupa untuk memberi tanda koma setelah bilangan sebagai penanda desimal. Tingkat ketelitian desimal adalah dua angka di belakang koma. Jadi, di belakang nilai uang diberi tambahan ,00 (koma nol nol).

Contoh:
Rp25,00
Rp50,00
Rp100,00

5. Penggunaan Garis Miring Di Akhir Uang Tanpa Spasi

Penggunaan garis miring dalam penulisan nominal uang biasanya digunakan sebagai pengganti kata per atau tiap. Penulisannya tidak dipisahkan oleh spasi.

Contoh:Rp1.000,00 tiap lembarmenjadi

Rp1.000,00/lembar

Nah, begitulah cara menulis nominal uang rupiah yang benar. Jadi, jangan sampai salah lagi dalam menulisnya ya. Semoga bermanfaat.

Baca Juga :

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA