Cara menghitung daya pembeda soal uraian dengan excel

Postingan artikel kali ini berisikan tutorial menghitung uji validitas manual menggunakan exccel, menghitung uji reliabilitas menggunakan excel, menghitung uji daya pembeda menggunakan excel dan menghitung tingkat kesukaran menggunakan excel. Alangkah lebih baiknya tutorial yang ada di postingan ini juga bisa lngsung dipraktekkan sendiri.

CARA MENGHITUNG UJI VALIDITAS BUTIR SOAL ESSAY MANUAL MENGGUNAKAN EXCCEL

Konsep Dasar
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih memiliki validitas tinggi sedangkan instrumen yang kurang valid atau sahih memiliki validitas tinggi sedangkan instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas tinggi sedangkan instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Mulyadi, 2010 : 36). Adapun rumus validitas yang digunakan adalah rumus korelasi Product Moment dari Pearson sebagai berikut (Sugiyono, 2007 : 87):
rxy =
Keterangan;
rxy = Koefisien korelasi tiap item
N = Jumlah subyek
X = Jumlah skor item
Y = Jumlah skor total
XY = Jumlah perkalian skor item dengan skor total
Y2 = Jumlah kuadrat skor total
X2 = Jumlah kuadrat skor item
(Y)2 = Jumlah skor total dikuadratkan
(X)2 = Jumlah skor item dikuadratkan
Kriteria kevalidan yang digunakan menurut Arikunto (2006 : 168) adalah sebagai berikut:
Kriteria Validitas
Interval Nilai Interpretasi
0,90 ≤ rxy 1,00 sangat tinggi
0,70 ≤ rxy< 0, 90 tinggi
0,40 ≤ rxy< 0, 70 sedang
0,20 ≤ rxy< 0, 40 rendah
0,00 ≤ rxy< 0, 20 sangat rendah

Langkah-langkah Praktikum
1. Siapkan aplikasi Microsoft excel
Langkah pertama siapkan data skor tes dan jumlahkan skor masing-masing responden.
Buatlah tabel data hasil skor tes essay. Pada kolom A isi dengan nama responden dan pada baris kesatu isi dengan nomor urut soal serta kolom G isi dengan Jumlah. Kemudian isilah hasil skor essay seperti tampak gambar di bawah ini. Pada kolom G baris kedua isi dengan rumus penjumlahan dari baris kedua kolom B hingga baris kedua kolom F. Secara singkat isilah dengan rumus: =SUM(B2:F2). Untuk kolom baris ketiga dan seterusnya pada kolom G lakukan dengan cara mendrug atau menarik ke bawah secara otomatis akan muncul hasil penjumlahannya. Cocokanlah dengan gambar di bawah ini

2. Langkah kedua adalah jumlahkan perolehan skor masing-masing soal.
Pada baris ke-12 kolom A ketik dengan ∑ X. Kemudian pada kolom B baris ke-12 ketikkan rumus: =SUM(B2:B11). Untuk kolom C baris ke-12 dan seterusnya cukup dengan cara mendrug hingga menghasilkan penjumlahan tiap-tiap kolom skor. Cocokkan dengan gambar di bawah ini.

3. Langkah ketiga adalah mencari nilai total dari hasil penjumlahan skor tiap responden.
Pada baris ke-13 kolom G ketikkan ∑ Y. Kemudian pada kolom G baris ke-13 isi dengan rumus total dari kolom G atau ketik dengan rumus: =SUM(G2:G11).

4. Langkah ketiga adalah kuadratkan jumlah skor tiap masing-masing soal.
Pada baris ke-14 kolom A isi ketikkan dengan (∑X)2. Untuk baris ke-14 kolom B ketikkan rumus: =B12^2. Untuk kolom C baris ke-14 dan seterusnya cukup dengan cara mendrug. Lihat dan cocokkan dengan gambar di bawah ini.

5. Langkah keempat adalah kalikan tiap butir skor dengan nilai total tiap responden.
Pada kolom I baris pertama ketikkan ∑XY dan pada baris pertama dan kolom pertama J isi dengan Noor urut soal dan responden. Pada baris ke-2 kolom K isi dengan rumus =B2*G2.

6. Langkah kelima adalah jumlahkan hasil perkalian X dan Y yang ada di langkah keempat.
Pada baris ke-15 kolom A ketikkan ∑XY dan pada kolom B isi ketikkan dengan rumus =K12 dan untuk kolom C dan seterusnya cukup mendrug

7. Langkah keenam adalah menghitung nilai X2.
Buatlah tabel baru dimulai dari kolom Q seperti gambar di bawah ini. Pada kolom R baris ke-2 isi dengan rumus =B2^2 dan untuk kolom lainnya cukup mendrug hingga kolom W dan baris ke-11. Sedangkan pada baris ke-12 isi dengan rumus =Sum(R2:R11) dan seterusnya cukup dengan cara mendrug. Untuk lebih jelas lihat gambar di bawah ini.

8. Selanjutnya adalah menuliskan kembali hasil yang ada di kolom R12 terhadap kolom B16. Oleh karena itu rumusnya pada baris ke-16 kolom B yaitu =R12 dan seterusnya hingga kolom F16.

9. Langkah ketujuh yaitu menghitung banyaknya responden. Caranya menggunakan rumus di kolom G17 ketik: =Count(G2:G11)

10. Langkah kedelapan adalah menghitung N∑X2.
Pada kolom B19 ketikkan rumus: =$G$17*16 . tanda $ berfungsi untuk mengunci kolom agar selalu tetap ketika melakukan druging. Untuk kolom B20 hingga F20 cukup dengan mendrug saja. Untuk hasilnya lihat gambar berikut ini

11. Selanjutnya pada kolom A20 ketikkan ∑Y². Dan pada kolom G20 ketik dengan rumus =W12

12. Langkah kesembilan adalah menghitung hasil dari N∑Y².
Pada kolom G21 ketikkan rumus: =G17*G20. Maka akan menghasilkan angka 25400

13. Langkah kesepuluh akan dihitung nilai dari ∑Y².
Pada kolom G22 ketikkan rumus: =G13^2 . Maka akan muncul angka 24964

14. Pada baris ke-23 kolom B ketik kembali nomor urut soal seperti yang ada di baris pertama.
Sedangkan pada kolom A baris 24 hingga baris 28 ketik seperti yang ada di gambar bawah ini.

15. Langkah kesepuluh adalah menghitung nilai dari N∑XY-∑X∑Y.
Pada kolom B24 ketik rumus: =($G$17*B15)-(B12*$G$13). Dan untuk kolom C24 hingga F24 cukup dengan mendrug. Cocokkan hasilnya seperti gambar di bawah ini.

16. Langkah kesebelas adalah menghitung N∑X²-(∑X)².
Pada kolom B25 ketikkan rumus: =$G$17*B16-(B12^2). Kemudian untuk kolom C25 hingga F25 cukup dengan mendrug. Lihat dan cocokan hasilnya dengan gambar di bawah ini.

17. Langkah keduabelas yaitu menghitung nilai N∑Y²-(∑Y)².
Pada kolom B26 ketikkan rumus: =G21-G22. Sedangkan untuk kolom C26 hingga F26 cukup dengan mendrug. Lihat hasil pada baris ke-26 pada gambar berikut ini.

18. Langkah ketigabelas adalah memasukkan rumus validitas ke excel.
Pada kolom B27 ketikkan rumus: =(B24)/(SQRT(B25*B26)). Maka akan menghasilkan nilai 0,131701. Sedangkan pada kolom C27 bernilai 0,766261 dan kolom D27 bernilai 0,670478. Untuk kolom lainnya dapat dilihat melalui gambar di bawah ini.

19. Langkah keempatbelas adalah memberikan kriteria dari hasil perhitungan validitas pada baris 27.
Pada kolom B28 ketikkan rumus: =IF(B27<=0,2;”Sangat Rendah”;IF(B27<=0,4;”Rendah”;IF(B27<=0,6;”Sedang”;IF(B27<=0,8;”Tinggi”;IF(B27<=1;”Sangat Tinggi”;))))).

20. Gambar di bawah ini adalah hasil dari langkah keempatbelas. Dari data skor yang ada diketahui kriteria validitas soal 1 sangat rendah, soal 2 hingga soal 4 tinggi dan soal 5 rendah. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa soal yang dapat digunakan sebagai bahan tes pengambilan data penelitian adalah soal nomor 2, 3 dan 4.

Itulah langkah-langkah membuat perhitungan uji validitas soal essay secara manual menggunakan excel.

CARA MENGHITUNG UJI RELIABILITAS SOAL ESSAY SECARA MANUAL MENGGUNAKAN EXCEL

Konsep Dasar
Reliabilitas berhubungan dengan konsistensi. Suatu instrumen penelitian disebut reliabel apabila instrumen tersebut konsisten dalam memberikan penilaian atas apa yang diukur. Untuk reliabilitas item pernyataan pada skala menggunakan rumus Alpha Cronbach (Sudijono, 2003 : 208) sebagai berikut:
r_11=(n/(n-1))(1-(∑▒s_i^2 )/(s_t^2 ))
Dengan :
r_11 = koefisien reliabilitas instrumen
n = banyaknnya butir item yang dikeluarkan dalam tes
s_i^2 = jumlah varian skor tiap butir item
s_t^2 = variansi skor total
Sedangkan untuk menghitung varian item digunakan rumus dengan :
x_i = skor tiap butir soal
N = banyaknya sampel
Untuk Menghitung s_t^2 menggunakan rumus sebagai berikut (Sudijono, 2003 : 209) :
s_t^2=(∑▒〖Y^2-(∑▒Y)^2/N〗)/N

Sedangkan untuk menghitung reliabilitas instrumen tes digunakan rumus Kuder Richardson (KR) yaitu KR-20 (Sugiyono, 2007 : 132) adalah sebagai berikut:
r_11=(n/(n-1))((s_t^2-∑▒〖p_i q_i 〗)/(s_t^2 ))
Dengan:
r_11 = koefisien reliabilitas instrumen
n = banyaknya butir item
s_t^2 = varian total
Pi = proporsi testee yang menjawab dengan betul butir item yang bersangkutan.
qi = Proporsi tastee yang menjawab salah, atau qi=1-p
∑▒〖p_i q_i 〗 = jumlah dari hasil perkalian antara pi dan qi
Klasifikasi Koefisien Reliabilitas
Nilai r_11 Interpretasi
〖0.80<r〗_11≤1.00 Sangat Tinggi
〖0.60<r〗_11≤0.80 Tinggi
〖0.40<r〗_11≤0.60 Sedang
〖0.20<r〗_11≤0.40 Rendah
r_11≤0.20 Sangat Rendah

Langkah-langkah
Buka aplikasi Microsoft excel.
Siapkan data yang akan dihitung nilai reliabilitasnya. Sebagai contoh gunakan data skor uji validitas yang sudah dihitung sebelumnya.
Langkah pertama, kuadratkan kolom jumlah. Pada kolom H2 ketikkan rumus: =G2^2. Untuk kolom H3 dan H11 cukup dengan mendrug saja. Lihat gambar berikut ini untuk mencocokkan hasil perhitungan.

Langkah kedua yaitu menghitung ∑X. Caranya dengan mengetikkan rumus di kolom B12: =SUM(B2:B11). Untuk kolom C12 hingga F12 lakukan druging saja.

Langkah ketiga yaitu menghitung nilai dari X².
Silakan buat dahulu tabel baru dimulai dari Kolom J1 hingga O12 seperti gambar di bawah ini. Ketikkan rumus pada kolom K2: =B2^2. Sedangkan untuk kolom lainnya cukup mendrug saja. Cocokkan hasilnya dengan gambar di bawah ini.
Untuk kolom K12 hitunglah jumlah dari K2 sampai K11. Ketikkan rumus di kolom K12: =SUM(K2:K11) maka akan menghasilkan angka 136, kolom L12 = 122, kolom M12 = 74, kolom N12 = 96 dan kolom O12 = 110.

Langkah ke empat yaitu menghitung nilai ∑X².
Pada baris K13 ketikkan rumus: =K12 dan seterusnya cukup mendrug saja. Hasilnya sama dengan pada langkah ketiga hanya dipindahkan ke baris 13.

Langkah ke lima yaitu menghitung jumlah responden. Caranya pada kolom B14 ketik rumus: =COUNT(B2:B11).

Langkah ke enam adalah mencari nila varia/ragam tiap butir soal. Caranya dengan memasukkan rumus di kolom B15 ketikkan rumus: =((B13-(B12^2/$B$14))/$B$14) maka akan menghasilkan angka 0,64 dan seterusnya cukup mendrug saja. Lihat dan cocokkan hasilnya dengan tabel di bawah ini.

Langkah ke tujuh yaitu menghitung ∑Varian. Caranya ketikkan rumus di kolom B16: =SUM(B15:F15) maka akan menghasilkan angka 3,28

Langkah ke delapan yaitu menghitung varian total. Caranya pada kolom B17 ketikkan rumus: =((H12-(G12^2/$B$14))/$B$14). Maka akan menghasilkan nilai 4,36.

Langkah ke sembilan yaitu menghitung jumlah soal. Caranya ketikkan rumus di kolom B18 yaitu: =COUNT(B2:F2). Maka akan menghasilkan angka 5

Langkah ke sepuluh yaitu menghitung nilai reliabilitasnya langsung.
Pada kolom B19 ketikkan rumus: =((B18/(B18-1))*(1-((B16/B17)))). Maka akan muncul hasil 0,309633.

Langkah terakhir adalah menentukan kriteria reliabilitas dari langkah ke sepuluh tadi.
Ketikkan rumus di kolom B20: =IF(B19<0,2;”Sangat Redah”;IF(B19<0,4;”Rendah”;IF(B19<0,7;”Sedang”;IF(B19<0,9;”Tinggi”;IF(B19<1;”Sangat Tinggi”))))). Maka akan menghasilkan kriteria rendah.

Hasil akhir perhitungan uji reliabilitas dapat dilihat melalui tabel berikut ini

Berdasarkan data skor yang ada setelah dihitung reliabilitasnya adalah 0,309633 termasuk dalam kategori rendah sehingga soal yang ada tidak reliabel untuk digunakan sebagai alat atau instrumen pengambilan data penelitian.

CARA MENGHITUNG DAYA PEMBEDA SOAL ESSAY MENGGUNAKAN EXCEL

Konsep Dasar
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Sebelum melakukan perhitungan daya pembeda, soal terlebih dahulu diurutkan dari skor total yang diperoleh mulai dari yang tertinggi sampai ke yang terendah (diranking). Kemudian mengambil 50% dari kelompok atas dan 50% dari kelompok bawah (Sudijono, 2003 : 385). Sedangkan rumus yang digunakan untuk menghitung daya pembeda menurut Surapranata (2004 : 50) adalah sebagai berikut:
DP=(∑▒〖A- 〗 ∑▒B)/(S_m N)
Keterangan:
DP = Daya Pembeda
∑▒A = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
∑▒B = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
S_m = Skor maksimum
N = Jumlah peserta tes
Dengan kriteria daya pembedanya adalah sebagai berikut::
Klasifikasi Koefisien Daya Pembeda
Nilai DP Interpretasi
Bertanda Negatif Jelek Sekali
Kurang dari 0.20 Jelek
0.20-0.40 Cukup
0.40-0.70 Baik

Langkah-langkah Praktikum
Buka aplikasi Microsoft excel.
Siapkan data yang akan dihitung daya pembedanya. Sebagai contoh gunakan data yang sudah pernah dihitung validitasnya atau lihat tabel di bawah ini.

Urutkan data berdasarkan skor siswa yang terbesar. Caranya blok baris pertama kemudian klik menu filter yang ada di atas kanan. Hasil data siswa setelah diurutkan dari yang terbesar hingga terkecil tampak seperti gambar berikut.

Langkah pertama adalah menghitung ∑X. Caranya di kolom B13 ketik rumus: =SUM(B2:B110). Jumlah dari masing-masing skor tiap butir soal adalah 36, 34, 26, 30 dan 32.

Langkah kedua yaitu menghitung skor maksimal. Tentukan nilai maksimal tiap butir soal dan ketikkan di kolom B14.

Langkah ketiga yaitu menghitung banyaknya siswa yang berada di kelas bawah dan kelas atas. Caranya ketikkan rumus di kolom B15: =(COUNT(B2:B11)*27%). Jika dibulatkan maka akan menghasilkan 3. Sehingga banyaknya siswa kelas atas dan bawah masing-masing adalah 3.

Langkah keempat adalah menghitung jumlah skor dari kelas atas.
Pada kolom B16 ketik rumus: =SUM(B2:B4). Kemudian untuk C16 sampai F16 cukup dengan mendrug saja.

Langkah kelima adalah menghitung jumlah skor dari kelas bawah.
Pada kolom B17 ketik rumus: =SUM(B9:B11). Kemudian untuk C17 sampai F17 cukup dengan mendrug saja.

Hasil langkah ke empat dan kelima dapat dilihat melalui gambar di bawah ini.

Langkah ke enam yaitu menghitung daya pembeda. Dengan menggunakan rumus excel ketikkan rumus di kolom B18: =(B16/B17)/$B$14. Untuk kolom C18 hingga F18 cukup dengan mendrug saja.

Hasil perhitungan daya beda dapat dilihat melalui gambar di bawah ini.

Langkah ke tujuh adalah menentukan kriteria daya pembeda dari masing-masing butir soal.
Caranya ketikkan rumus di kolom B19: =IF(B18>0,4;”Sangat Baik”;IF(B18>0,3;”Baik”;IF(B18>0,2;”Cukup”;IF(B18>0,01;”Jelek”))))

Hasil dari semua langkah uji daya pembeda tampak seperti gambar di bawah ini.

Berdasarkan hasil uji daya pembeda diketahui bahwa soal 1 jelek, soal 2 baik, soal 3 cukup, soal 4 baik dan soal 5 cukup. Sehingga soal nomor 1 lebih baik tidak digunakan dalam instrumen pengambilan data penelitian.

CARA MENGHITUNG TINGKAT KESUKARAN SECARA MANUAL MENGGUNAKAN EXCEL

Konsep Dasar
Menurut Sudijono (2003 : 370) bermutu atau tidaknya item tes kemampuan berpikir dapat diketahui dari derajat kesukaran yang dimiliki oleh masing-masing butir item tersebut. Butir-butir item tes kemampuan berpikir dapat dinyatakan sebagai butir-butir item yang baik, apabila butir-butir item tersebut tidak terlalu sukar dan tidak pula terlalu mudah dengan kata lain derajat kesukaran item itu adalah sedang. Dalam penelitian ini menurut Surapranata (2004 : 50) perhitungan taraf kesukaran soal menggunakan rumus sebagai berikut:
P=(∑▒X)/(S_m N)
Keterangan :
P = Angka indeks kesukaran
∑▒X = Banyak siswa yang menjawab soal itu dengan benar
S_m = Skor maksimal
N = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal menurut Sudjana (2010 : 137) maka dapat diketahui dengan kriteria tingkat kesukaran sebagai berikut:
Kriteria Tingkat Kesukaran
Nilai TK Interpretasi
IK =0,00 Terlalu Sukar
0,00 ≤ IK < 0,30 Sukar
0,30 ≤ IK < 0,70 Sedang
0,7 ≤ IK < 1,00 Mudah
IK = 1,00 Terlalu Mudah

Langkah-langkah Praktikum
Buka aplikasi Microsoft excel
Siapkan data yang akan di uji tingkat kesukarannya.

Langkah kedua adalah hitung rata-rata skor tiap butir soal. Dengan menggunakan rumus excel ketikkan rumus di kolom B13: =AVERAGE(B2:B11). Untuk kolom C13 hingga F13 cukup melakukan drugin.

Langkah ketiga yaitu menentukan nilai maksimal tiap skor butir soal. Caranya cukup mengisi angka skor maksimal di kolom B15.

Langkah keempat adalah menghitung indeks tingkat kesukaran masing-masing butir soal. Pada Kolom B16 ketikkan rumus: =B13/$B$15. Akan muncul angka indeks kesukaran soal 1 sebesar 0,72 , soal 2 0,68 , soal 3 0,52 , soal 4 0,6 dan soal 5 0,64.

Langkah kelima adalah menentukan kriteria tingkat kesukaran. Caranya pada kolom B17 ketikkan rumus: =IF(B16<=0,3;”Sukar”;IF(B16<=0,7;”Sedang”;IF(B16<=1;”Mudah”))).

Berdasarkan hasil perhitungan dan kriteria tingkat kesukaran diperoleh kesimpulan bahwa soal nomor 1 termasuk kategori mudah, nomor 2 berkategori sedang, soal 3 berkategori sedang, soal 4 berkategori sedang dan soal 5 berkategori sedang.

REFERENSI

Arikunto, Suharsimi. 2011. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Mulyadi. 2010. Evaluasi Pendidikan. Malang: UIN-Maliki Press
Sudjana, Nana. 2010. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo
Surapranata, Sumarna. 2004. Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interprestasi Hasil Tes Implementasi Kurikulum 2004. Jakarta: Rosdakarya.
Sudijono, Anas. 2003. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Rajawali Grafindo Persada

DOWNLOAD TEMPLATE UJICOBA INSTRUMEN 

Jangan lupa share artikel ini di Facebook dan social media lainnya. cukup klik logo di bawah.

daya pembedatingkat kesukaranuji coba instrumenuji relabilitasuji validitas

Apa yang dimaksud dengan daya beda butir soal?

Daya pembeda butir soal adalah kemampuan suatu butir soal untuk membedakan kelompok dalam aspek yang Page 4 Widyanuklida, Vol. 16 No. 1, November 2017: 1 - 12 ISSN 1410-5357 4 diukur sesuai dengan perbedaan yang ada dalam kelompok itu.

Jelaskan apa yang dimaksud dengan daya beda?

Daya beda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang kurang pintar (berkemampuan rendah).

Mengapa taraf kesukaran perlu dihitung?

Analisis tingkat kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah soal tersebut tergolong mudah atau sukar. Tingkat kesukaran adalah bilangan yang menunjukan sukar atau mudahnya sesuatu soal. (Arikunto, 1999: 207).

Apa yang dimaksud dengan tingkat kesukaran soal?

Menurut pendapat (Susetyo, 2015 :184), yang mengatakan bahwa, tingkat kesukaran adalah seberapa sukar suatu butir dijawab oleh peserta tes atau responden”.

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA