Cara menggunakan python binary to string

Interpreter Python memiliki sejumlah fungsi dan tipe bawaan di dalamnya yang selalu tersedia. Mereka terdaftar di sini dalam urutan abjad.

Fungsi Bawaan

def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 00(x)

Return the absolute value of a number. The argument may be an integer, a floating point number, or an object implementing . If the argument is a complex number, its magnitude is returned.

def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 02(iterable)

Kembalikan def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 03 jika semua elemen dari iterable bernilai benar (atau jika iterable kosong). Setara dengan:

def all(iterable): for element in iterable: if not element: return False return True

def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 04(iterable)

Kembalikan def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 03 jika ada elemen dari iterable bernilai benar. Jika iterable kosong, kembalikan def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 06. Setara dengan:

def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False

def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 07(object)

Sebagai , kembalikan string yang berisi representasi objek yang dapat dicetak, tetapi memisahkan karakter non-ASCII dalam string yang dikembalikan oleh menggunakan pemisah def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 10, def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 11 atau def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 12. Ini menghasilkan string yang mirip dengan yang dikembalikan oleh di Python 2.

def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 14(x)

Ubah angka bulat atau integer menjadi string biner yang diawali dengan "0b". Hasilnya adalah ekspresi Python yang valid. Jika x bukan objek Python :class: int, ia harus mendefinisikan metode yang mengembalikan integer. Beberapa contoh:

>>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010'

Jika awalan "0b" diinginkan atau tidak, Anda dapat menggunakan salah satu dari cara berikut.

>>> format(14, '#b'), format(14, 'b') ('0b1110', '1110') >>> f'{14:#b}', f'{14:b}' ('0b1110', '1110')

Lihat juga untuk informasi lebih lanjut.

class def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 17([x])

Kembalikan nilai Boolean, mis. salah satu dari def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 03 atau def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 06. x dikonversi menggunakan standar . Jika x salah atau dihilangkan, ini mengembalikan def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 06; sebaliknya mengembalikan def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 03. Kelas adalah subkelas dari (lihat ). Tidak dapat di-subkelas-kan lebih lanjut. Satu-satunya instance adalah def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 06 dan def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 03 (lihat ).

Berubah pada versi 3.7: x sekarang menjadi parameter sesuai-posisi.

def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 26(*args, **kws)

Fungsi ini mengarahkan Anda ke debugger di situs pemanggil. Secara khusus, ia memanggil , melewati def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 28 dan def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 29 langsung. Secara default, def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 27 memanggil tanpa mengharapkan argumen. Dalam hal ini, ini murni fungsi kenyamanan sehingga Anda tidak perlu mengimpor secara eksplisit atau mengetikkan sebanyak mungkin kode untuk masuk ke debugger. Namun, dapat diatur ke beberapa fungsi lain dan secara otomatis akan memanggil itu, memungkinkan Anda untuk masuk ke debugger pilihan.

Memunculkan def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 35 dengan argumen def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 36.

Baru pada versi 3.7.

class def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 37([source[, encoding[, errors]]])

Kembalikan array byte baru. Kelas adalah urutan bilangan bulat yang dapat berubah dalam kisaran 0 <= x <256. Ia memiliki sebagian besar metode urutan-urutan yang dapat berubah, yang dijelaskan dalam , dan juga sebagian besar metode yang dimiliki oleh , lihat .

Parameter opsional source dapat digunakan untuk menginisialisasi array dengan beberapa cara berbeda:

  • Jika ini adalah string, Anda juga harus memberikan parameter encoding (dan opsional, errors); kemudian mengonversi string menjadi byte menggunakan .

  • Jika ini adalah integer, array akan memiliki ukuran itu dan akan diinisialisasi dengan null bytes.

  • Jika itu adalah objek yang sesuai dengan buffer interface, buffer yang hanya baca dari objek tersebut akan digunakan untuk menginisialisasi array byte.

  • Jika ini adalah iterable, itu harus iterable dari bilangan bulat dalam kisaran def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 42, yang digunakan sebagai konten awal array.

Tanpa argumen, dibuat array berukuran 0.

Lihat juga: ref:binaryseq dan :ref:` typebytearray`.

class def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 43([source[, encoding[, errors]]])

Kembalikan objek "bytes" baru, yang merupakan urutan bilangan bulat yang tidak dapat diubah immutable dalam kisaran def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 42. adalah versi yang tidak dapat diubah dari -- ia memiliki metode non-mutasi non-mutating yang sama dan perilaku pengindeksan dan pengirisan yang sama.

Dengan demikian, argumen konstruktor ditafsirkan untuk .

Objek byte juga dapat dibuat dengan literal, lihat .

Lihat juga , , dan .

def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 48(object)

Kembalikan jika argumen object tampak dapat dipanggil, jika tidak. Jika ini mengembalikan nilai def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 03, masih mungkin bahwa pemanggilan gagal, tetapi jika itu def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 06, memanggil object tidak akan pernah berhasil. Perhatikan bahwa kelas dapat dipanggil (memanggil kelas mengembalikan instansi baru); instansi dapat dipanggil jika kelasnya memiliki metode .

Baru pada versi 3.2: Fungsi ini pertama kali dihapus di Python 3.0 dan kemudian dibawa kembali di Python 3.2.

def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 54(i)

Kembalikan string yang mewakili karakter dimana titik kode Unicode sebagai integer i. Misalnya, def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 55 mengembalikan string def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 56, sementara def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 57 mengembalikan string def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 58. Ini adalah kebalikan dari .

Rentang yang valid untuk argumen adalah dari 0 hingga 1.114.111 (0x10FFFF dalam basis 16). akan ditimbulkan jika i berada di luar rentang itu.

def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 61def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 62

Ubah metode menjadi metode kelas.

Metode kelas atau class method menerima kelas sebagai argumen implisit pertama, seperti halnya metode instance menerima instance. Untuk mendeklarasikan metode kelas, gunakan idiom ini:

class C: @classmethod def f(cls, arg1, arg2): ...

Bentuk def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 63 adalah fungsi -- lihat untuk detail.

Metode kelas dapat dipanggil baik pada kelas (seperti def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 64) atau pada instance (seperti def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 65). Instance diabaikan kecuali untuk kelasnya. Jika metode kelas dipanggil untuk kelas turunan, objek kelas turunan dilewatkan sebagai argumen pertama yang tersirat.

Class methods are different than C++ or Java static methods. If you want those, see in this section. For more information on class methods, see .

Berubah pada versi 3.9: Class methods can now wrap other such as .

def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 68(source, filename, mode, flags=0, dont_inherit=False, optimize=-1)

Kompilasi source menjadi kode atau objek AST. Objek kode dapat dieksekusi oleh atau . source dapat berupa string normal, string byte, atau objek AST. Rujuk ke dokumentasi modul untuk informasi tentang cara bekerja dengan objek AST.

Argumen filename harus memberikan berkas dari mana kode dibaca; berikan nilai yang dapat dikenali jika tidak dibaca dari berkas (def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 72 biasa digunakan).

Argumen mode menentukan jenis kode apa yang harus dikompilasi; itu bisa def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 73 jika source terdiri dari urutan pernyataan, def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 74 jika terdiri dari satu ekspresi, atau def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 75 jika terdiri dari satu pernyataan interaktif (dalam kasus terakhir, pernyataan ekspresi yang mengevaluasi sesuatu selain def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 76 akan dicetak).

The optional arguments flags and dont_inherit control which should be activated and which should be allowed. If neither is present (or both are zero) the code is compiled with the same flags that affect the code that is calling . If the flags argument is given and dont_inherit is not (or is zero) then the compiler options and the future statements specified by the flags argument are used in addition to those that would be used anyway. If dont_inherit is a non-zero integer then the flags argument is it -- the flags (future features and compiler options) in the surrounding code are ignored.

Compiler options and future statements are specified by bits which can be bitwise ORed together to specify multiple options. The bitfield required to specify a given future feature can be found as the def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 78 attribute on the def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 79 instance in the module. can be found in module, with def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 82 prefix.

Argumen optimize menentukan tingkat optimisasi compiler; nilai default def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 83 memilih tingkat optimisasi interpreter seperti yang diberikan oleh opsi . Level eksplisitnya adalah def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 85 (tidak ada optimisasi; def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 86 bernilai benar), def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 87 (asserts dihapus, def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 86 bernilai salah) atau def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 89 (docstrings juga dihapus ).

Fungsi ini memunculkan jika sumber yang dikompilasi tidak valid, dan jika sumbernya berisi byte null.

Jika Anda ingin mengurai kode Python ke dalam representasi AST-nya, lihat .

Memunculkan def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 93 dengan argumen def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 94, def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 95.

Catatan

Ketika mengkompilasi string dengan kode multi-baris dalam mode def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 75 atau def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 74, masukan harus diakhiri oleh setidaknya satu karakter baris baru. Ini untuk memudahkan deteksi pernyataan tidak lengkap dan lengkap dalam modul .

Peringatan

Dimungkinkan untuk membuat crash interpreter Python dengan string yang cukup besar/kompleks ketika dikompilasi ke objek AST karena batasan kedalaman tumpukan dalam kompiler AST Python.

Berubah pada versi 3.2: Diizinkan menggunakan baris baru Windows dan Mac. Juga masukan dalam mode def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 73 tidak harus berakhir di baris baru lagi. Menambahkan parameter optimize.

Berubah pada versi 3.5: Sebelumnya, dimunculkan ketika byte null ditemui di source.

Baru pada versi 3.8: >>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 01 sekarang dapat diberikan tanda untuk mengaktifkan dukungan untuk >>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 02, >>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 03, dan >>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 04 tingkat atas.

class >>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 05([real[, imag]])

Kembalikan bilangan kompleks dengan nilai real + imag*1j atau ubah string atau angka menjadi bilangan kompleks. Jika parameter pertama adalah string, itu akan ditafsirkan sebagai bilangan kompleks dan fungsinya harus dipanggil tanpa parameter kedua. Parameter kedua tidak pernah menjadi string. Setiap argumen dapat berupa tipe numerik apa pun (termasuk kompleks). Jika imag dihilangkan, defaultnya adalah nol dan pembangun constructor berfungsi sebagai konversi numerik seperti dan . Jika kedua argumen dihilangkan, kembalikan >>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 08.

Untuk objek Python umum >>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 09, >>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 10 didelegasikan ke >>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 11. Jika >>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 12 tidak didefinisikan maka beralih ke . Jika >>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 13 tidak didefinisikan maka beralih ke .

Catatan

Saat mengkonversi dari string, string tidak boleh berisi spasi whitespace di sekitar operator >>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 16 atau >>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 17 pusat. Misalnya, >>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 18 baik-baik saja, tetapi >>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 19 menimbulkan .

Tipe kompleks dijelaskan dalam .

Berubah pada versi 3.6: Pengelompokan angka dengan garis bawah seperti dalam literal kode diperbolehkan.

Berubah pada versi 3.8: Dialihkan ke jika dan tidak terdefinisi.

>>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 24(object, name)

Ini adalah kerabat relative dari . Argumen adalah objek dan string. String haruslah nama dari salah satu atribut objek. Fungsi menghapus atribut bernama, asalkan objek memperbolehkannya. Misalnya, >>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 26 setara dengan >>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 27.

class >>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 28(**kwarg)class >>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 28(mapping, **kwarg)class >>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 28(iterable, **kwarg)

Buat dictionary baru. Objek adalah kelas kamus dictionary. Lihat dan untuk dokumentasi tentang kelas ini.

Untuk wadah containers lain, lihat kelas-kelas bawaan :class: list, , dan , dan juga modul .

>>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 36([object])

Tanpa argumen, kembalikan daftar list nama dalam lingkup lokal saat ini. Dengan argumen, mencoba untuk mengembalikan daftar list atribut yang valid untuk objek itu.

Jika objek memiliki metode bernama , metode ini akan dipanggil dan harus mengembalikan daftar atribut. Ini memungkinkan objek yang mengimplementasikan fungsi alihsuai custom atau untuk menyesuaikan cara melaporkan atributnya.

Jika objek tidak menyediakan :meth: __dir__, fungsi mencoba yang terbaik untuk mengumpulkan informasi dari atribut objek >>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 41, jika ditentukan, dan dari objek tipenya. Daftar yang dihasilkan belum tentu lengkap, dan mungkin tidak akurat ketika objek memiliki alihsuai custom .

Mekanisme bawaan berperilaku berbeda dengan berbagai jenis objek, karena berusaha menghasilkan informasi yang paling relevan, dibanding lengkap,:

  • Jika objek adalah objek modul, daftar berisi nama-nama atribut modul.

  • Jika objek adalah tipe atau objek kelas, daftar berisi nama atributnya, dan secara rekursif atribut dari basisnya.

  • Jika tidak, daftar berisi nama atribut objek, nama atribut kelasnya, dan secara rekursif atribut dari kelas dasar kelasnya.

Daftar yang dihasilkan diurutkan berdasarkan abjad. Sebagai contoh:

>>> import struct >>> dir() # show the names in the module namespace ['__builtins__', '__name__', 'struct'] >>> dir(struct) # show the names in the struct module ['Struct', '__all__', '__builtins__', '__cached__', '__doc__', '__file__', '__initializing__', '__loader__', '__name__', '__package__', '_clearcache', 'calcsize', 'error', 'pack', 'pack_into', 'unpack', 'unpack_from'] >>> class Shape: ... def __dir__(self): ... return ['area', 'perimeter', 'location'] >>> s = Shape() >>> dir(s) ['area', 'location', 'perimeter']

Catatan

Karena disediakan terutama sebagai kenyamanan untuk digunakan pada prompt interaktif, ia mencoba untuk memasok sekumpulan nama yang menarik lebih dari sekedar untuk menyediakan sekumpulan nama yang didefinisikan secara ketat atau konsisten, dan perilakunya yang terperinci dapat berubah lintas rilis. Misalnya, atribut metaclass tidak ada dalam daftar hasil ketika argumennya adalah kelas.

>>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 45(a, b)

Ambil dua angka (bukan kompleks) sebagai argumen dan kembalikan sepasang angka yang terdiri dari hasil bagi dan sisanya ketika menggunakan divisi integer. Dengan tipe operan campuran, aturan untuk operator aritmatika biner berlaku. Untuk bilangan bulat, hasilnya sama dengan >>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 46. Untuk angka pecahan floating point hasilnya adalah >>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 47, di mana q biasanya >>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 48 tetapi mungkin 1 kurang dari itu. Bagaimanapun, >>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 49 sangat dekat dengan a, jika >>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 50 adalah bukan nol, ia memiliki tanda yang sama dengan b, dan >>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 51.

>>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 52(iterable, start=0)

Kembalikan objek enumerasi. iterable harus berupa urutan, sebuah , atau objek lain yang mendukung iterasi. The metode iterator dikembalikan oleh mengembalikan tuple yang berisi hitungan (dari start yang bawaan ke 0) dan nilai yang diperoleh dari mengelilingi iterable.

>>> seasons = ['Spring', 'Summer', 'Fall', 'Winter'] >>> list(enumerate(seasons)) [(0, 'Spring'), (1, 'Summer'), (2, 'Fall'), (3, 'Winter')] >>> list(enumerate(seasons, start=1)) [(1, 'Spring'), (2, 'Summer'), (3, 'Fall'), (4, 'Winter')]

Setara dengan:

def enumerate(sequence, start=0): n = start for elem in sequence: yield n, elem n += 1

>>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 55(expression[, globals[, locals]])

Argumennya adalah string dan opsional global dan lokal. Jika disediakan, globals harus berupa dictionary. Jika disediakan, locals dapat berupa objek pemetaan apa pun.

The expression argument is parsed and evaluated as a Python expression (technically speaking, a condition list) using the globals and locals dictionaries as global and local namespace. If the globals dictionary is present and does not contain a value for the key >>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 56, a reference to the dictionary of the built-in module is inserted under that key before expression is parsed. This means that expression normally has full access to the standard module and restricted environments are propagated. If the locals dictionary is omitted it defaults to the globals dictionary. If both dictionaries are omitted, the expression is executed with the globals and locals in the environment where is called. Note, eval() does not have access to the (non-locals) in the enclosing environment.

Nilai kembalian adalah hasil dari ekspresi yang dievaluasi. Kesalahan sintaks dilaporkan sebagai pengecualian. Contoh:

>>> x = 1 >>> eval('x+1') 2

Fungsi ini juga dapat digunakan untuk mengeksekusi objek kode arbitrary (seperti yang dibuat oleh ). Dalam hal ini, berikan objek kode alih-alih string. Jika objek kode telah dikompilasi dengan def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 73 sebagai argumen mode, nilai kembaliannya akan menjadi def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 76.

Petunjuk: eksekusi dinamis dari pernyataan didukung oleh fungsi . Fungsi dan mengembalikan kamus global dan lokal saat ini, masing-masing, yang mungkin berguna untuk diedarkan untuk digunakan oleh atau .

Lihat untuk fungsi yang dapat dengan aman mengevaluasi string dengan ekspresi yang hanya mengandung literal.

Memunculkan >>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 70 dengan argumen >>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 71.

>>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 72(object[, globals[, locals]])

This function supports dynamic execution of Python code. object must be either a string or a code object. If it is a string, the string is parsed as a suite of Python statements which is then executed (unless a syntax error occurs). If it is a code object, it is simply executed. In all cases, the code that's executed is expected to be valid as file input (see the section in the Reference Manual). Be aware that the , , and statements may not be used outside of function definitions even within the context of code passed to the function. The return value is def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 76.

Dalam semua kasus, jika bagian-bagian opsional dihilangkan, kode dieksekusi dalam lingkup saat ini. Jika hanya globals disediakan, itu harus berupa dictionary (dan bukan subkelas dictionary), yang akan digunakan untuk variabel global dan lokal. Jika globals dan locals diberikan, masing-masing digunakan untuk variabel global dan lokal. Jika disediakan, locals dapat berupa objek pemetaan apa pun. Ingat bahwa pada level modul, global dan lokal adalah kamus yang sama. Jika exec mendapat dua objek terpisah sebagai globals dan lokals, kode akan dieksekusi seolah-olah itu tertanam dalam definisi kelas.

Jika dictionary globals tidak mengandung nilai untuk kunci >>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 56, referensi ke dictionary modul bawaan dimasukkan di bawah kunci itu. Dengan begitu Anda dapat mengontrol bawaan apa yang tersedia untuk kode yang dieksekusi dengan memasukkan dictionary >>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 56 Anda sendiri ke globals sebelum meneruskannya ke .

Memunculkan >>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 70 dengan argumen >>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 71.

Catatan

Fungsi bawaan :func: globals dan masing-masing mengembalikan dictionary global dan lokal, yang mungkin berguna untuk digunakan sebagai argumen kedua dan ketiga untuk .

Catatan

Bawaan locals bertindak seperti yang dijelaskan untuk fungsi di bawah: modifikasi ke dictionary locals default tidak boleh dicoba. Melewatkan dictionary *locals eksplisit jika Anda perlu melihat efek kode pada locals setelah fungsi mengembalikan.

>>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 88(function, iterable)

Bangun sebuah iterator dari elemen-elemen iterable yang functions mengembalikan benar. iterable dapat berupa urutan, wadah container yang mendukung iterasi, atau iterator. Jika function adalah def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 76, fungsi identitas diasumsikan, yaitu, semua elemen iterable yang salah dihapus.

Perhatikan bahwa >>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 90 setara dengan ekspresi generator >>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 91 jika function tidak def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 76 dan >>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 93 if function adalah def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 76.

Lihat untuk fungsi komplementer yang mengembalikan elemen iterable yang berfungsi function mengembalikan salah.

class >>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 96([x])

Kembalikan angka pecahan floating point yang dibangun dari angka atau string x.

Jika argumennya berupa string, harus berisi angka desimal, secara opsional didahului oleh tanda, dan secara opsional tertanam di spasi whitespace. Tanda opsional mungkin >>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 97 atau >>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 98; tanda >>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 97 tidak memengaruhi nilai yang dihasilkan. Argumen juga dapat berupa string yang mewakili NaN (bukan angka), atau tak terhingga positif atau negatif. Lebih tepatnya, masukan harus sesuai dengan tata bahasa berikut karakter spasi awalan dan akhiran dihapus:

sign ::= "+" | "-" infinity ::= "Infinity" | "inf" nan ::= "nan" numeric_value ::= floatnumber | infinity | nan numeric_string ::= [sign] numeric_value

Di sini >>> format(14, '#b'), format(14, 'b') ('0b1110', '1110') >>> f'{14:#b}', f'{14:b}' ('0b1110', '1110') 00 adalah bentuk Python floating-point literal, dijelaskan dalam . Kasus tidak signifikan, jadi, misalnya, "inf", "Inf", "INFINITY" dan "iNfINity" adalah semua ejaan yang dapat diterima untuk infinity positif.

Kalau tidak, jika argumennya adalah bilangan bulat atau angka pecahan floating point, angka pecahan dengan nilai yang sama (dalam presisi floating point Python) dikembalikan. Jika argumen di luar kisaran float Python, akan dimunculkan.

Untuk objek Python umum >>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 09, >>> format(14, '#b'), format(14, 'b') ('0b1110', '1110') >>> f'{14:#b}', f'{14:b}' ('0b1110', '1110') 03 didelegasikan ke >>> format(14, '#b'), format(14, 'b') ('0b1110', '1110') >>> f'{14:#b}', f'{14:b}' ('0b1110', '1110') 04. Jika >>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 13 tidak terdefinisi maka beralih ke .

Jika tidak ada argumen yang diberikan, dikembalikan sebagai >>> format(14, '#b'), format(14, 'b') ('0b1110', '1110') >>> f'{14:#b}', f'{14:b}' ('0b1110', '1110') 07.

Contoh:

def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 0

Tipe float dijelaskan dalam .

Berubah pada versi 3.6: Pengelompokan angka dengan garis bawah seperti dalam literal kode diperbolehkan.

Berubah pada versi 3.7: x sekarang menjadi parameter sesuai-posisi.

Berubah pada versi 3.8: Dialihkan ke jika tidak terdefinisi.

>>> format(14, '#b'), format(14, 'b') ('0b1110', '1110') >>> f'{14:#b}', f'{14:b}' ('0b1110', '1110') 10(value[, format_spec])

Konversi value ke representasi "formatted", sebagaimana dikendalikan oleh format_spec. Interpretasi format_spec akan tergantung pada jenis argumen value, namun ada sintaks pemformatan standar yang digunakan oleh sebagian besar tipe bawaan: formatpec.

Default format_spec adalah string kosong yang biasanya memberikan efek yang sama dengan memanggil .

Pemanggilan ke >>> format(14, '#b'), format(14, 'b') ('0b1110', '1110') >>> f'{14:#b}', f'{14:b}' ('0b1110', '1110') 12 diterjemahkan ke >>> format(14, '#b'), format(14, 'b') ('0b1110', '1110') >>> f'{14:#b}', f'{14:b}' ('0b1110', '1110') 13 yang memintas instance dictionary saat mencari nilai dari methode . Pengecualian exception dimunculkan jika pencarian metode mencapai dan format_spec tidak kosong, atau jika format_spec atau nilai kembalian bukan string.

Berubah pada versi 3.4: >>> format(14, '#b'), format(14, 'b') ('0b1110', '1110') >>> f'{14:#b}', f'{14:b}' ('0b1110', '1110') 16 menimbulkan jika format_spec bukan string kosong.

class >>> format(14, '#b'), format(14, 'b') ('0b1110', '1110') >>> f'{14:#b}', f'{14:b}' ('0b1110', '1110') 18([iterable])

Kembalikan objek baru , secara opsional dengan elemen yang diambil dari iterable. >>> format(14, '#b'), format(14, 'b') ('0b1110', '1110') >>> f'{14:#b}', f'{14:b}' ('0b1110', '1110') 19 adalah kelas bawaan. Lihat dan untuk dokumentasi tentang kelas ini.

Untuk wadah containers lain lihat kelas-kelas bawaan , ,: class: tuple, dan , serta modul .

>>> format(14, '#b'), format(14, 'b') ('0b1110', '1110') >>> f'{14:#b}', f'{14:b}' ('0b1110', '1110') 26(object, name[, default])

Kembalikan nilai atribut bernama dari object. name harus berupa string. Jika string adalah nama salah satu atribut objek, hasilnya adalah nilai atribut itu. Misalnya, >>> format(14, '#b'), format(14, 'b') ('0b1110', '1110') >>> f'{14:#b}', f'{14:b}' ('0b1110', '1110') 27 setara dengan >>> format(14, '#b'), format(14, 'b') ('0b1110', '1110') >>> f'{14:#b}', f'{14:b}' ('0b1110', '1110') 28. Jika atribut yang disebutkan tidak ada, default dikembalikan jika disediakan, jika tidak dimunculkan.

Catatan

Since happens at compilation time, one must manually mangle a private attribute's (attributes with two leading underscores) name in order to retrieve it with .

>>> format(14, '#b'), format(14, 'b') ('0b1110', '1110') >>> f'{14:#b}', f'{14:b}' ('0b1110', '1110') 31()

Return the dictionary implementing the current module namespace. For code within functions, this is set when the function is defined and remains the same regardless of where the function is called.

>>> format(14, '#b'), format(14, 'b') ('0b1110', '1110') >>> f'{14:#b}', f'{14:b}' ('0b1110', '1110') 32(object, name)

Argumen adalah objek dan string. Hasilnya adalah def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 03 jika string adalah nama salah satu atribut objek, def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 06 jika tidak. (Ini diimplementasikan dengan memanggil >>> format(14, '#b'), format(14, 'b') ('0b1110', '1110') >>> f'{14:#b}', f'{14:b}' ('0b1110', '1110') 35 dan melihat apakah itu memunculkan atau tidak.)

>>> format(14, '#b'), format(14, 'b') ('0b1110', '1110') >>> f'{14:#b}', f'{14:b}' ('0b1110', '1110') 37(object)

Kembalikan nilai hash objek (jika ada). Nilai hash adalah bilangan bulat. Mereka digunakan untuk dengan cepat membandingkan kunci kamus dictionary keys selama pencarian dictionary. Nilai numerik yang membandingkan sama memiliki nilai hash yang sama (bahkan jika mereka dari jenis yang berbeda, seperti halnya untuk 1 dan 1.0).

Catatan

Untuk objek dengan metode ubahsuai custom , perhatikan bahwa memotong atau mengosongkan kembali nilai berdasarkan lebar bit mesin host. Lihat untuk detailnya.

>>> format(14, '#b'), format(14, 'b') ('0b1110', '1110') >>> f'{14:#b}', f'{14:b}' ('0b1110', '1110') 41([object])

Meminta sistem bantuan bawaan. (Fungsi ini dimaksudkan untuk penggunaan interaktif.) Jika tidak ada argumen yang diberikan, sistem bantuan interaktif dimulai pada konsol interpreter. Jika argumennya adalah string, maka string tersebut dicari sebagai nama modul, fungsi, kelas, metode, kata kunci, atau topik dokumentasi, dan halaman bantuan dicetak pada konsol. Jika argumennya adalah objek jenis apa pun, halaman bantuan tentang objek tersebut dihasilkan.

Perhatikan bahwa jika garis miring (/) muncul di daftar parameter suatu fungsi, ketika menjalankan , itu berarti bahwa parameter sebelum garis miring adalah hanya posisional. Untuk info lebih lanjut, lihat .

Fungsi ini ditambahkan ke namespace bawaan dengan modul .

Berubah pada versi 3.4: Perubahan ke dan berarti bahwa tanda tangan signatures yang dilaporkan untuk callables sekarang lebih komprehensif dan konsisten.

>>> format(14, '#b'), format(14, 'b') ('0b1110', '1110') >>> f'{14:#b}', f'{14:b}' ('0b1110', '1110') 46(x)

Ubah angka integer menjadi string heksadesimal huruf kecil yang diawali dengan "0x". Jika x bukan objek Python , ia harus mendefinisikan metode yang mengembalikan integer. Beberapa contoh:

def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 1

Jika Anda ingin mengonversi bilangan bulat menjadi string heksadesimal huruf besar atau huruf kecil dengan awalan atau tidak, Anda dapat menggunakan salah satu dari cara berikut:

def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 2

Lihat juga untuk informasi lebih lanjut.

Lihat juga untuk mengonversi string heksadesimal menjadi integer menggunakan basis 16.

Catatan

Untuk mendapatkan representasi string heksadesimal untuk float, gunakan metode .

>>> format(14, '#b'), format(14, 'b') ('0b1110', '1110') >>> f'{14:#b}', f'{14:b}' ('0b1110', '1110') 52(object)

Kembalikan "identity" suatu objek. Ini adalah bilangan bulat yang dijamin unik dan konstan untuk objek ini selama masa pakainya. Dua objek dengan masa hidup yang tidak tumpang tindih mungkin memiliki nilai yang sama .

CPython implementation detail: This is the address of the object in memory.

Memunculkan sebuah auditing event >>> format(14, '#b'), format(14, 'b') ('0b1110', '1110') >>> f'{14:#b}', f'{14:b}' ('0b1110', '1110') 54 dengan argumen >>> format(14, '#b'), format(14, 'b') ('0b1110', '1110') >>> f'{14:#b}', f'{14:b}' ('0b1110', '1110') 55.

>>> format(14, '#b'), format(14, 'b') ('0b1110', '1110') >>> f'{14:#b}', f'{14:b}' ('0b1110', '1110') 56([prompt])

Jika argumen prompt ada, ini ditulis ke keluaran standar tanpa baris tambahan. Fungsi ini kemudian membaca sebuah baris dari masukan, mengubahnya menjadi sebuah string (menghapus baris baru yang tertinggal), dan mengembalikannya. Ketika EOF dibaca, dimunculkan. Contoh:

def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 3

Jika modul dimuat, maka akan menggunakannya untuk menyediakan fitur pengeditan baris dan riwayat.

Memunculkan >>> format(14, '#b'), format(14, 'b') ('0b1110', '1110') >>> f'{14:#b}', f'{14:b}' ('0b1110', '1110') 60 dengan argumen >>> format(14, '#b'), format(14, 'b') ('0b1110', '1110') >>> f'{14:#b}', f'{14:b}' ('0b1110', '1110') 61.

Memunculkan >>> format(14, '#b'), format(14, 'b') ('0b1110', '1110') >>> f'{14:#b}', f'{14:b}' ('0b1110', '1110') 62 dengan argumen >>> format(14, '#b'), format(14, 'b') ('0b1110', '1110') >>> f'{14:#b}', f'{14:b}' ('0b1110', '1110') 63.

class >>> format(14, '#b'), format(14, 'b') ('0b1110', '1110') >>> f'{14:#b}', f'{14:b}' ('0b1110', '1110') 64([x])class >>> format(14, '#b'), format(14, 'b') ('0b1110', '1110') >>> f'{14:#b}', f'{14:b}' ('0b1110', '1110') 64(x, base=10)

Kembalikan objek integer yang dibangun dari angka atau string x, atau kembalikan def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 85 jika tidak ada argumen yang diberikan. Jika x mendefinisikan , >>> format(14, '#b'), format(14, 'b') ('0b1110', '1110') >>> f'{14:#b}', f'{14:b}' ('0b1110', '1110') 68 mengembalikan >>> format(14, '#b'), format(14, 'b') ('0b1110', '1110') >>> f'{14:#b}', f'{14:b}' ('0b1110', '1110') 69. Jika x mendefinisikan , ia mengembalikan >>> format(14, '#b'), format(14, 'b') ('0b1110', '1110') >>> f'{14:#b}', f'{14:b}' ('0b1110', '1110') 71. Jika x mendefinisikan , ia mengembalikan >>> format(14, '#b'), format(14, 'b') ('0b1110', '1110') >>> f'{14:#b}', f'{14:b}' ('0b1110', '1110') 73. Untuk angka floating point, ini memotong menuju nol.

Jika x bukan angka atau jika base diberikan, maka x harus berupa string, , atau instance mewakili dalam radix base. Secara opsional, literal dapat didahului oleh >>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 16 atau >>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 17 (tanpa ada ruang di antaranya) dan dikelilingi oleh spasi whitespace. Basis-n literal terdiri dari digit 0 hingga n-1, dengan >>> format(14, '#b'), format(14, 'b') ('0b1110', '1110') >>> f'{14:#b}', f'{14:b}' ('0b1110', '1110') 78 hingga >>> format(14, '#b'), format(14, 'b') ('0b1110', '1110') >>> f'{14:#b}', f'{14:b}' ('0b1110', '1110') 79 (atau >>> format(14, '#b'), format(14, 'b') ('0b1110', '1110') >>> f'{14:#b}', f'{14:b}' ('0b1110', '1110') 80 hingga >>> format(14, '#b'), format(14, 'b') ('0b1110', '1110') >>> f'{14:#b}', f'{14:b}' ('0b1110', '1110') 81) memiliki nilai 10 hingga 35. Nilai bawaan base adalah 10. Nilai yang diizinkan adalah 0 dan 2--36. Basis-2, -8, dan -16 literal dapat secara opsional diawali dengan >>> format(14, '#b'), format(14, 'b') ('0b1110', '1110') >>> f'{14:#b}', f'{14:b}' ('0b1110', '1110') 82/>>> format(14, '#b'), format(14, 'b') ('0b1110', '1110') >>> f'{14:#b}', f'{14:b}' ('0b1110', '1110') 83, >>> format(14, '#b'), format(14, 'b') ('0b1110', '1110') >>> f'{14:#b}', f'{14:b}' ('0b1110', '1110') 84/>>> format(14, '#b'), format(14, 'b') ('0b1110', '1110') >>> f'{14:#b}', f'{14:b}' ('0b1110', '1110') 85, atau >>> format(14, '#b'), format(14, 'b') ('0b1110', '1110') >>> f'{14:#b}', f'{14:b}' ('0b1110', '1110') 86/>>> format(14, '#b'), format(14, 'b') ('0b1110', '1110') >>> f'{14:#b}', f'{14:b}' ('0b1110', '1110') 87, seperti halnya literal integer dalam kode. Basis 0 berarti menafsirkan secara tepat sebagai kode literal, sehingga basis aktualnya adalah 2, 8, 10, atau 16, dan sehingga >>> format(14, '#b'), format(14, 'b') ('0b1110', '1110') >>> f'{14:#b}', f'{14:b}' ('0b1110', '1110') 88 tidak sah, sedangkan >>> format(14, '#b'), format(14, 'b') ('0b1110', '1110') >>> f'{14:#b}', f'{14:b}' ('0b1110', '1110') 89 adalah sah, serta >>> format(14, '#b'), format(14, 'b') ('0b1110', '1110') >>> f'{14:#b}', f'{14:b}' ('0b1110', '1110') 90.

Tipe integer dijelaskan dalam .

Berubah pada versi 3.4: Jika base bukan turunan dari dan objek base memiliki metode >>> format(14, '#b'), format(14, 'b') ('0b1110', '1110') >>> f'{14:#b}', f'{14:b}' ('0b1110', '1110') 92, metode itu dipanggil untuk mendapatkan integer untuk basis. Versi sebelumnya digunakan >>> format(14, '#b'), format(14, 'b') ('0b1110', '1110') >>> f'{14:#b}', f'{14:b}' ('0b1110', '1110') 93 alih-alih :meth: base.__index__ <objek .__ index __>.

Berubah pada versi 3.6: Pengelompokan angka dengan garis bawah seperti dalam literal kode diperbolehkan.

Berubah pada versi 3.7: x sekarang menjadi parameter sesuai-posisi.

Berubah pada versi 3.8: Dialihkan ke jika tidak terdefinisi.

Berubah pada versi 3.9.14: string inputs and string representations can be limited to help avoid denial of service attacks. A is raised when the limit is exceeded while converting a string x to an or when converting an into a string would exceed the limit. See the documentation.

class C: @classmethod def f(cls, arg1, arg2): ... 00(object, classinfo)

Kembalikan nilai def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 03 jika argumen object adalah instansi dari argumen classinfo, atau dari sebuah subkelasnya (langsung, tidak langsung atau ). Jika object bukan objek dari tipe yang diberikan, fungsi selalu mengembalikan def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 06. Jika classinfo adalah tuple dari objek tipe (atau secara rekursif, tuple lain semacam itu), kembalikan def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 03 jika object adalah instansi dari salah satu tipe. Jika classinfo bukan tipe atau tuple dari tipe dan tuple semacam itu, eksepsi dimunculkan.

class C: @classmethod def f(cls, arg1, arg2): ... 05(class, classinfo)

Return def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 03 if class is a subclass (direct, indirect or ) of classinfo. A class is considered a subclass of itself. classinfo may be a tuple of class objects (or recursively, other such tuples), in which case return def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 03 if class is a subclass of any entry in classinfo. In any other case, a exception is raised.

class C: @classmethod def f(cls, arg1, arg2): ... 09(object[, sentinel])

Kembalikan objek . Argumen pertama ditafsirkan sangat berbeda tergantung pada keberadaan argumen kedua. Tanpa argumen kedua, object harus berupa objek koleksi yang mendukung protokol iterasi (metode ), atau objek tersebut harus mendukung protokol urutan (metode dengan argumen integer mulai dari def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 85). Jika tidak mendukung salah satu dari protokol itu, akan dimunculkan. Jika argumen kedua, sentinel, diberikan, maka object harus menjadi objek yang bisa dipanggil. Iterator yang dibuat dalam kasus ini akan memanggil object tanpa argumen untuk setiap panggilan ke metode; jika nilai yang dikembalikan sama dengan sentinel, :exc: StopIteration akan ditimbulkan, jika tidak nilai akan dikembalikan.

Lihat juga .

Salah satu kegunaan dari bentuk kedua dari adalah untuk membangun pembaca blok. Misalnya, membaca blok dengan lebar tetap dari berkas basis data biner hingga akhir file tercapai:

def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 4

class C: @classmethod def f(cls, arg1, arg2): ... 16(s)

Mengembalikan panjang (jumlah item) suatu objek. Argumennya bisa berupa urutan (seperti string, byte, tuple, list, atau range) atau koleksi (seperti dictionary, set, atau frozen set).

CPython implementation detail: class C: @classmethod def f(cls, arg1, arg2): ... 17 raises on lengths larger than , such as .

class class C: @classmethod def f(cls, arg1, arg2): ... 21([iterable])

Alih-alih menjadi sebuah fungsi, sebenarnya adalah tipe urutan yang bisa berubah mutable, seperti yang didokumentasikan dalam dan :ref: typesseq.

class C: @classmethod def f(cls, arg1, arg2): ... 23()

Perbarui dan kembalikan dictionary yang mewakili tabel simbol lokal saat ini. Variabel bebas dikembalikan oleh saat dipanggil dalam blok fungsi, tetapi tidak di blok kelas. Perhatikan bahwa pada tingkat modul, dan adalah dictionary yang sama.

Catatan

Isi dictionary ini tidak boleh dimodifikasi; perubahan mungkin tidak mempengaruhi nilai variabel lokal dan bebas yang digunakan oleh interpreter.

class C: @classmethod def f(cls, arg1, arg2): ... 27(function, iterable, ...)

Kembalikan iterator yang berlaku function untuk setiap item iterable, menghasilkan yielding hasilnya. Jika argumen iterable tambahan disahkan, fungsi harus menerima banyak argumen dan diterapkan ke item dari semua iterables secara paralel. Dengan beberapa iterables, iterator berhenti ketika iterable terpendek habis. Untuk kasus-kasus di mana input fungsi sudah diatur ke dalam argumen tuples, lihat .

class C: @classmethod def f(cls, arg1, arg2): ... 29(iterable, *[, key, default])class C: @classmethod def f(cls, arg1, arg2): ... 29(arg1, arg2, *args[, key])

Kembalikan item terbesar dalam iterable atau yang terbesar dari dua atau lebih argumen.

Jika satu argumen posisi disediakan, itu harus berupa . Item terbesar di iterable dikembalikan. Jika dua atau lebih argumen posisi disediakan, argumen posisi terbesar dikembalikan.

Ada dua opsional hanya argumen kata kunci keyword arguments. Argumen key menentukan fungsi pengurutan satu argumen seperti yang digunakan untuk . Argumen default menentukan objek yang akan dikembalikan jika yang disediakan itu kosong. Jika iterable kosong dan default tidak disediakan, akan dimunculkan.

Jika beberapa item maksimal, fungsi mengembalikan item pertama yang ditemui. Ini konsisten dengan alat pengawet preserving sortir yang stabil lain seperti class C: @classmethod def f(cls, arg1, arg2): ... 33 dan class C: @classmethod def f(cls, arg1, arg2): ... 34.

Baru pada versi 3.4: default hanya argumen kata kunci keyword argument.

Berubah pada versi 3.8: key bisa jadi def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 76.

class class C: @classmethod def f(cls, arg1, arg2): ... 36(object)

Kembalikan objek "memory view" yang dibuat dari argumen yang diberikan. Lihat untuk informasi lebih lanjut.

class C: @classmethod def f(cls, arg1, arg2): ... 37(iterable, *[, key, default])class C: @classmethod def f(cls, arg1, arg2): ... 37(arg1, arg2, *args[, key])

Kembalikan item terkecil dalam iterable atau terkecil dari dua atau lebih argumen.

Jika satu argumen posisi disediakan, itu harus berupa . Item terkecil di iterable dikembalikan. Jika dua atau lebih argumen posisional disediakan, argumen posisional terkecil akan dikembalikan.

Ada dua opsional hanya argumen kata kunci keyword arguments. Argumen key menentukan fungsi pengurutan satu argumen seperti yang digunakan untuk . Argumen default menentukan objek yang akan dikembalikan jika yang disediakan itu kosong. Jika iterable kosong dan default tidak disediakan, akan dimunculkan.

Jika beberapa item minimal, fungsi mengembalikan item pertama yang ditemui. Ini konsisten dengan alat pengawet preserving sortir yang stabil lain seperti class C: @classmethod def f(cls, arg1, arg2): ... 41 dan class C: @classmethod def f(cls, arg1, arg2): ... 42.

Baru pada versi 3.4: default hanya argumen kata kunci keyword argument.

Berubah pada versi 3.8: key bisa jadi def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 76.

class C: @classmethod def f(cls, arg1, arg2): ... 44(iterator[, default])

Ambil item berikutnya dari iterator dengan memanggil metode . Jika default diberikan, itu dikembalikan jika iterator habis, jika tidak akan dimunculkan.

class class C: @classmethod def f(cls, arg1, arg2): ... 47

Kembalikan objek tanpa fitur baru. adalah basis untuk semua kelas. Ini memiliki metode yang umum untuk semua contoh kelas Python. Fungsi ini tidak menerima argumen apa pun.

Catatan

not memiliki >>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 41, jadi Anda tidak dapat menetapkan atribut arbitrary ke turunan dari kelas .

class C: @classmethod def f(cls, arg1, arg2): ... 52(x)

Ubah angka integer menjadi string oktal yang diawali dengan "0o". Hasilnya adalah ekspresi Python yang valid. Jika x bukan objek Python :class: int, ia harus mendefinisikan metode yang mengembalikan integer. Sebagai contoh:

def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 5

Jika Anda ingin mengonversi bilangan bulat menjadi string oktal baik dengan awalan "0o" atau tidak, Anda dapat menggunakan salah satu dari cara berikut.

def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 6

Lihat juga untuk informasi lebih lanjut.

class C: @classmethod def f(cls, arg1, arg2): ... 55(file, mode='r', buffering=-1, encoding=None, errors=None, newline=None, closefd=True, opener=None)

Buka file dan mengembalikan yang sesuai dengan . Jika file tersebut tidak dapat dibuka, sebuah akan dinaikkan. Lihat untuk contoh yang lebih banyak terkait bagaimana menggunakan fungsi ini.

file adalah yang memberikan jalur nama pathname (absolut atau relatif terhadap direktori kerja saat ini) dari berkas yang akan dibuka atau deskriptor berkas integer dari berkas yang akan dibungkus. (Jika deskriptor berkas diberikan, itu ditutup ketika objek I/O yang dikembalikan ditutup, kecuali closefd diatur ke def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 06.)

mode adalah string opsional yang menentukan mode di mana berkas dibuka. Bawaannya adalah class C: @classmethod def f(cls, arg1, arg2): ... 58 yang artinya terbuka untuk membaca dalam mode teks. Nilai umum lainnya adalah class C: @classmethod def f(cls, arg1, arg2): ... 59 untuk penulisan (mengosongkan berkas jika sudah ada), class C: @classmethod def f(cls, arg1, arg2): ... 60 untuk pembuatan eksklusif dan def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 56 untuk menambahkan (yang pada beberapa sistem Unix, berarti bahwa all penulisan ditambahkan ke akhir file terlepas dari posisi pencarian saat ini). Dalam mode teks, jika encoding tidak ditentukan, penyandian encoding yang digunakan bergantung pada platform: class C: @classmethod def f(cls, arg1, arg2): ... 62 dipanggil untuk mendapatkan penyandian lokal locale encoding saat ini. (Untuk membaca dan menulis byte raw, gunakan mode biner dan biarkan encoding tidak ditentukan.) Mode yang tersedia adalah:

Karakter

Artinya

class C: @classmethod def f(cls, arg1, arg2): ... 58

terbuka untuk membaca (bawaan)

class C: @classmethod def f(cls, arg1, arg2): ... 59

buka untuk menulis, mengosongkan berkas terlebih dahulu

class C: @classmethod def f(cls, arg1, arg2): ... 60

terbuka untuk pembuatan eksklusif, gagal jika file sudah ada

def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 56

terbuka untuk menulis, menambahkan di bagian akhir berkas jika ada

class C: @classmethod def f(cls, arg1, arg2): ... 67

mode biner

class C: @classmethod def f(cls, arg1, arg2): ... 68

mode teks (bawaan)

>>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 97

terbuka untuk memperbarui (membaca dan menulis)

Mode bawaan adalah class C: @classmethod def f(cls, arg1, arg2): ... 58 (terbuka untuk membaca teks, sinonim dari class C: @classmethod def f(cls, arg1, arg2): ... 71). Mode class C: @classmethod def f(cls, arg1, arg2): ... 72 dan class C: @classmethod def f(cls, arg1, arg2): ... 73 membuka dan mengosongkan berkas. Mode class C: @classmethod def f(cls, arg1, arg2): ... 74 dan class C: @classmethod def f(cls, arg1, arg2): ... 75 membuka file tanpa mengosongkan.

Seperti disebutkan dalam , Python membedakan antara biner dan teks I/O. Berkas dibuka dalam mode biner (termasuk class C: @classmethod def f(cls, arg1, arg2): ... 67 dalam argumen mode) mengembalikan konten sebagai objek tanpa decoding. Dalam mode teks (bawaan, atau ketika class C: @classmethod def f(cls, arg1, arg2): ... 68 termasuk dalam argumen mode), isi file dikembalikan sebagai , byte yang pertama kali diterjemahkan decoded menggunakan encoding bergantung-platform atau menggunakan encoding yang ditentukan jika diberikan.

Ada karakter mode tambahan yang diizinkan, class C: @classmethod def f(cls, arg1, arg2): ... 80, yang tidak lagi memiliki efek apa pun, dan dianggap sudah usang. Ini sebelumnya diaktifkan dalam mode teks, yang menjadi perilaku bawaan di Python 3.0. Rujuk ke dokumentasi parameter untuk rincian lebih lanjut.

Catatan

Python tidak tergantung pada gagasan sistem operasi yang mendasari file teks; semua pemrosesan dilakukan oleh Python sendiri, dan oleh karena itu tidak bergantung platform.

buffering is an optional integer used to set the buffering policy. Pass 0 to switch buffering off (only allowed in binary mode), 1 to select line buffering (only usable in text mode), and an integer > 1 to indicate the size in bytes of a fixed-size chunk buffer. Note that specifying a buffer size this way applies for binary buffered I/O, but class C: @classmethod def f(cls, arg1, arg2): ... 81 (i.e., files opened with class C: @classmethod def f(cls, arg1, arg2): ... 82) would have another buffering. To disable buffering in class C: @classmethod def f(cls, arg1, arg2): ... 81, consider using the class C: @classmethod def f(cls, arg1, arg2): ... 84 flag for . When no buffering argument is given, the default buffering policy works as follows:

  • File biner disangga buffered dalam potongan ukuran tetap; ukuran penyangga dipilih menggunakan heuristik yang mencoba menentukan "block size" perangkat yang mendasarinya dan bergantung pada . Pada banyak sistem, panjang penyangga biasanya adalah 4096 atau 8192 byte.

  • Berkas teks "interactive" (berkas yang mengembalikan def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 03) menggunakan line buffering. File teks lainnya menggunakan kebijakan yang dijelaskan di atas untuk file biner.

encoding adalah nama penyandian encoding yang digunakan untuk menerjemahkan decode atau menyandikan encode berkas. Ini hanya digunakan dalam mode teks. encoding bawaan bergantung pada platform (apa pun kembalian ), tetapi apa pun yang didukung oleh Python dapat digunakan. Lihat modul untuk daftar penyandian encoding yang didukung.

errors adalah string opsional yang menentukan bagaimana kesalahan encoding dan decoding ditangani — ini tidak dapat digunakan dalam mode biner. Berbagai penangan kesalahan standar tersedia (terdaftar di bawah ), meskipun nama penanganan kesalahan yang telah terdaftar dengan juga valid. Nama standar meliputi:

  • class C: @classmethod def f(cls, arg1, arg2): ... 92 untuk memunculkan pengecualian jika ada kesalahan penyandian encoding. Nilai bawaan dari def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 76 memiliki efek yang sama.

  • class C: @classmethod def f(cls, arg1, arg2): ... 95 mengabaikan kesalahan. Perhatikan bahwa mengabaikan kesalahan penyandian encoding dapat menyebabkan hilangnya data.

  • class C: @classmethod def f(cls, arg1, arg2): ... 96 menyebabkan penanda pengganti (seperti class C: @classmethod def f(cls, arg1, arg2): ... 97) disisipkan di mana ada data yang tidak sesuai format.

  • class C: @classmethod def f(cls, arg1, arg2): ... 98 will represent any incorrect bytes as low surrogate code units ranging from U+DC80 to U+DCFF. These surrogate code units will then be turned back into the same bytes when the class C: @classmethod def f(cls, arg1, arg2): ... 99 error handler is used when writing data. This is useful for processing files in an unknown encoding.

  • >>> import struct >>> dir() # show the names in the module namespace ['__builtins__', '__name__', 'struct'] >>> dir(struct) # show the names in the struct module ['Struct', '__all__', '__builtins__', '__cached__', '__doc__', '__file__', '__initializing__', '__loader__', '__name__', '__package__', '_clearcache', 'calcsize', 'error', 'pack', 'pack_into', 'unpack', 'unpack_from'] >>> class Shape: ... def __dir__(self): ... return ['area', 'perimeter', 'location'] >>> s = Shape() >>> dir(s) ['area', 'location', 'perimeter'] 00 hanya didukung saat menulis ke berkas. Karakter yang tidak didukung oleh penyandian encoding diganti dengan referensi karakter XML yang sesuai >>> import struct >>> dir() # show the names in the module namespace ['__builtins__', '__name__', 'struct'] >>> dir(struct) # show the names in the struct module ['Struct', '__all__', '__builtins__', '__cached__', '__doc__', '__file__', '__initializing__', '__loader__', '__name__', '__package__', '_clearcache', 'calcsize', 'error', 'pack', 'pack_into', 'unpack', 'unpack_from'] >>> class Shape: ... def __dir__(self): ... return ['area', 'perimeter', 'location'] >>> s = Shape() >>> dir(s) ['area', 'location', 'perimeter'] 01.

  • >>> import struct >>> dir() # show the names in the module namespace ['__builtins__', '__name__', 'struct'] >>> dir(struct) # show the names in the struct module ['Struct', '__all__', '__builtins__', '__cached__', '__doc__', '__file__', '__initializing__', '__loader__', '__name__', '__package__', '_clearcache', 'calcsize', 'error', 'pack', 'pack_into', 'unpack', 'unpack_from'] >>> class Shape: ... def __dir__(self): ... return ['area', 'perimeter', 'location'] >>> s = Shape() >>> dir(s) ['area', 'location', 'perimeter'] 02 menggantikan data yang salah dengan urutan pemisahan dengan backslash dari Python.

  • >>> import struct >>> dir() # show the names in the module namespace ['__builtins__', '__name__', 'struct'] >>> dir(struct) # show the names in the struct module ['Struct', '__all__', '__builtins__', '__cached__', '__doc__', '__file__', '__initializing__', '__loader__', '__name__', '__package__', '_clearcache', 'calcsize', 'error', 'pack', 'pack_into', 'unpack', 'unpack_from'] >>> class Shape: ... def __dir__(self): ... return ['area', 'perimeter', 'location'] >>> s = Shape() >>> dir(s) ['area', 'location', 'perimeter'] 03 (juga hanya didukung saat menulis) menggantikan karakter yang tidak didukung dengan >>> import struct >>> dir() # show the names in the module namespace ['__builtins__', '__name__', 'struct'] >>> dir(struct) # show the names in the struct module ['Struct', '__all__', '__builtins__', '__cached__', '__doc__', '__file__', '__initializing__', '__loader__', '__name__', '__package__', '_clearcache', 'calcsize', 'error', 'pack', 'pack_into', 'unpack', 'unpack_from'] >>> class Shape: ... def __dir__(self): ... return ['area', 'perimeter', 'location'] >>> s = Shape() >>> dir(s) ['area', 'location', 'perimeter'] 04 urutan pemisahan.

newline mengontrol bagaimana mode bekerja (ini hanya berlaku untuk mode teks). Itu bisa def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 76, >>> import struct >>> dir() # show the names in the module namespace ['__builtins__', '__name__', 'struct'] >>> dir(struct) # show the names in the struct module ['Struct', '__all__', '__builtins__', '__cached__', '__doc__', '__file__', '__initializing__', '__loader__', '__name__', '__package__', '_clearcache', 'calcsize', 'error', 'pack', 'pack_into', 'unpack', 'unpack_from'] >>> class Shape: ... def __dir__(self): ... return ['area', 'perimeter', 'location'] >>> s = Shape() >>> dir(s) ['area', 'location', 'perimeter'] 06, >>> import struct >>> dir() # show the names in the module namespace ['__builtins__', '__name__', 'struct'] >>> dir(struct) # show the names in the struct module ['Struct', '__all__', '__builtins__', '__cached__', '__doc__', '__file__', '__initializing__', '__loader__', '__name__', '__package__', '_clearcache', 'calcsize', 'error', 'pack', 'pack_into', 'unpack', 'unpack_from'] >>> class Shape: ... def __dir__(self): ... return ['area', 'perimeter', 'location'] >>> s = Shape() >>> dir(s) ['area', 'location', 'perimeter'] 07, >>> import struct >>> dir() # show the names in the module namespace ['__builtins__', '__name__', 'struct'] >>> dir(struct) # show the names in the struct module ['Struct', '__all__', '__builtins__', '__cached__', '__doc__', '__file__', '__initializing__', '__loader__', '__name__', '__package__', '_clearcache', 'calcsize', 'error', 'pack', 'pack_into', 'unpack', 'unpack_from'] >>> class Shape: ... def __dir__(self): ... return ['area', 'perimeter', 'location'] >>> s = Shape() >>> dir(s) ['area', 'location', 'perimeter'] 08, dan >>> import struct >>> dir() # show the names in the module namespace ['__builtins__', '__name__', 'struct'] >>> dir(struct) # show the names in the struct module ['Struct', '__all__', '__builtins__', '__cached__', '__doc__', '__file__', '__initializing__', '__loader__', '__name__', '__package__', '_clearcache', 'calcsize', 'error', 'pack', 'pack_into', 'unpack', 'unpack_from'] >>> class Shape: ... def __dir__(self): ... return ['area', 'perimeter', 'location'] >>> s = Shape() >>> dir(s) ['area', 'location', 'perimeter'] 09. Ia bekerja sebagai berikut:

  • Saat membaca masukan dari aliran stream, jika newline adalah def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 76, mode universal baris baru diaktifkan. Baris dalam masukan dapat diakhiri dengan >>> import struct >>> dir() # show the names in the module namespace ['__builtins__', '__name__', 'struct'] >>> dir(struct) # show the names in the struct module ['Struct', '__all__', '__builtins__', '__cached__', '__doc__', '__file__', '__initializing__', '__loader__', '__name__', '__package__', '_clearcache', 'calcsize', 'error', 'pack', 'pack_into', 'unpack', 'unpack_from'] >>> class Shape: ... def __dir__(self): ... return ['area', 'perimeter', 'location'] >>> s = Shape() >>> dir(s) ['area', 'location', 'perimeter'] 07, >>> import struct >>> dir() # show the names in the module namespace ['__builtins__', '__name__', 'struct'] >>> dir(struct) # show the names in the struct module ['Struct', '__all__', '__builtins__', '__cached__', '__doc__', '__file__', '__initializing__', '__loader__', '__name__', '__package__', '_clearcache', 'calcsize', 'error', 'pack', 'pack_into', 'unpack', 'unpack_from'] >>> class Shape: ... def __dir__(self): ... return ['area', 'perimeter', 'location'] >>> s = Shape() >>> dir(s) ['area', 'location', 'perimeter'] 08, atau >>> import struct >>> dir() # show the names in the module namespace ['__builtins__', '__name__', 'struct'] >>> dir(struct) # show the names in the struct module ['Struct', '__all__', '__builtins__', '__cached__', '__doc__', '__file__', '__initializing__', '__loader__', '__name__', '__package__', '_clearcache', 'calcsize', 'error', 'pack', 'pack_into', 'unpack', 'unpack_from'] >>> class Shape: ... def __dir__(self): ... return ['area', 'perimeter', 'location'] >>> s = Shape() >>> dir(s) ['area', 'location', 'perimeter'] 09, dan ini diterjemahkan ke dalam >>> import struct >>> dir() # show the names in the module namespace ['__builtins__', '__name__', 'struct'] >>> dir(struct) # show the names in the struct module ['Struct', '__all__', '__builtins__', '__cached__', '__doc__', '__file__', '__initializing__', '__loader__', '__name__', '__package__', '_clearcache', 'calcsize', 'error', 'pack', 'pack_into', 'unpack', 'unpack_from'] >>> class Shape: ... def __dir__(self): ... return ['area', 'perimeter', 'location'] >>> s = Shape() >>> dir(s) ['area', 'location', 'perimeter'] 07 sebelum dikembalikan ke pemanggil. Jika >>> import struct >>> dir() # show the names in the module namespace ['__builtins__', '__name__', 'struct'] >>> dir(struct) # show the names in the struct module ['Struct', '__all__', '__builtins__', '__cached__', '__doc__', '__file__', '__initializing__', '__loader__', '__name__', '__package__', '_clearcache', 'calcsize', 'error', 'pack', 'pack_into', 'unpack', 'unpack_from'] >>> class Shape: ... def __dir__(self): ... return ['area', 'perimeter', 'location'] >>> s = Shape() >>> dir(s) ['area', 'location', 'perimeter'] 06, mode baris baru universal diaktifkan, tetapi akhir baris dikembalikan ke pemanggil yang tidak diterjemahkan. Jika memiliki salah satu nilai legal lainnya, jalur masukan hanya diakhiri oleh string yang diberikan, dan akhir baris dikembalikan ke pemanggil yang tidak diterjemahkan.

  • Saat menulis keluaran ke aliran stream, jika newline adalah def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 76, setiap karakter >>> import struct >>> dir() # show the names in the module namespace ['__builtins__', '__name__', 'struct'] >>> dir(struct) # show the names in the struct module ['Struct', '__all__', '__builtins__', '__cached__', '__doc__', '__file__', '__initializing__', '__loader__', '__name__', '__package__', '_clearcache', 'calcsize', 'error', 'pack', 'pack_into', 'unpack', 'unpack_from'] >>> class Shape: ... def __dir__(self): ... return ['area', 'perimeter', 'location'] >>> s = Shape() >>> dir(s) ['area', 'location', 'perimeter'] 07 yang ditulis diterjemahkan ke pemisah garis bawaan sistem, . Jika newline adalah >>> import struct >>> dir() # show the names in the module namespace ['__builtins__', '__name__', 'struct'] >>> dir(struct) # show the names in the struct module ['Struct', '__all__', '__builtins__', '__cached__', '__doc__', '__file__', '__initializing__', '__loader__', '__name__', '__package__', '_clearcache', 'calcsize', 'error', 'pack', 'pack_into', 'unpack', 'unpack_from'] >>> class Shape: ... def __dir__(self): ... return ['area', 'perimeter', 'location'] >>> s = Shape() >>> dir(s) ['area', 'location', 'perimeter'] 06 atau >>> import struct >>> dir() # show the names in the module namespace ['__builtins__', '__name__', 'struct'] >>> dir(struct) # show the names in the struct module ['Struct', '__all__', '__builtins__', '__cached__', '__doc__', '__file__', '__initializing__', '__loader__', '__name__', '__package__', '_clearcache', 'calcsize', 'error', 'pack', 'pack_into', 'unpack', 'unpack_from'] >>> class Shape: ... def __dir__(self): ... return ['area', 'perimeter', 'location'] >>> s = Shape() >>> dir(s) ['area', 'location', 'perimeter'] 07, tidak ada terjemahan yang terjadi. Jika newline adalah salah satu dari nilai legal lainnya, setiap karakter >>> import struct >>> dir() # show the names in the module namespace ['__builtins__', '__name__', 'struct'] >>> dir(struct) # show the names in the struct module ['Struct', '__all__', '__builtins__', '__cached__', '__doc__', '__file__', '__initializing__', '__loader__', '__name__', '__package__', '_clearcache', 'calcsize', 'error', 'pack', 'pack_into', 'unpack', 'unpack_from'] >>> class Shape: ... def __dir__(self): ... return ['area', 'perimeter', 'location'] >>> s = Shape() >>> dir(s) ['area', 'location', 'perimeter'] 07 yang ditulis diterjemahkan ke string yang diberikan.

Jika closefd bernilai def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 06 dan diberikan deskriptor berkas daripada nama berkas, deskriptor berkas yang mendasarinya akan tetap terbuka ketika berkas ditutup. Jika nama berkas diberikan closefd harus bernilai def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 03 (bawaan) jika tidak kesalahan akan dimunculkan.

Pembuka khusus dapat digunakan dengan melewatkan callable sebagai opener. Deskriptor berkas yang mendasari untuk objek berkas kemudian diperoleh dengan memanggil opener dengan (file, flags). opener harus mengembalikan deskriptor berkas terbuka (lewat sebagai opener menghasilkan fungsionalitas yang mirip dengan melewatkan def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 76).

Berkas yang baru dibuat adalah .

Contoh berikut menggunakan parameter dari fungsi untuk membuka berkas relatif ke direktori yang diberikan:

def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 7

Tipe yang dikembalikan oleh fungsi tergantung pada mode. Ketika digunakan untuk membuka berkas dalam mode teks (class C: @classmethod def f(cls, arg1, arg2): ... 59, class C: @classmethod def f(cls, arg1, arg2): ... 58, >>> import struct >>> dir() # show the names in the module namespace ['__builtins__', '__name__', 'struct'] >>> dir(struct) # show the names in the struct module ['Struct', '__all__', '__builtins__', '__cached__', '__doc__', '__file__', '__initializing__', '__loader__', '__name__', '__package__', '_clearcache', 'calcsize', 'error', 'pack', 'pack_into', 'unpack', 'unpack_from'] >>> class Shape: ... def __dir__(self): ... return ['area', 'perimeter', 'location'] >>> s = Shape() >>> dir(s) ['area', 'location', 'perimeter'] 31, class C: @classmethod def f(cls, arg1, arg2): ... 71, dll.), ia mengembalikan subkelas dari (khusus ). Ketika digunakan untuk membuka file dalam mode biner dengan buffering, kelas yang dikembalikan adalah subkelas dari . Kelas yang tepat bervariasi: dalam mode baca biner, ia mengembalikan ; dalam mode tulis biner dan append biner, ia mengembalikan sebuah , dan dalam mode baca/tulis, ia mengembalikan sebuah . Ketika buffering dinonaktifkan, aliran tak diproses raw stream, subkelas dari , , dikembalikan.

Lihat juga modul penanganan berkas, seperti, , (di mana dideklarasikan), , , , dan .

Memunculkan >>> import struct >>> dir() # show the names in the module namespace ['__builtins__', '__name__', 'struct'] >>> dir(struct) # show the names in the struct module ['Struct', '__all__', '__builtins__', '__cached__', '__doc__', '__file__', '__initializing__', '__loader__', '__name__', '__package__', '_clearcache', 'calcsize', 'error', 'pack', 'pack_into', 'unpack', 'unpack_from'] >>> class Shape: ... def __dir__(self): ... return ['area', 'perimeter', 'location'] >>> s = Shape() >>> dir(s) ['area', 'location', 'perimeter'] 48 dengan argumen >>> import struct >>> dir() # show the names in the module namespace ['__builtins__', '__name__', 'struct'] >>> dir(struct) # show the names in the struct module ['Struct', '__all__', '__builtins__', '__cached__', '__doc__', '__file__', '__initializing__', '__loader__', '__name__', '__package__', '_clearcache', 'calcsize', 'error', 'pack', 'pack_into', 'unpack', 'unpack_from'] >>> class Shape: ... def __dir__(self): ... return ['area', 'perimeter', 'location'] >>> s = Shape() >>> dir(s) ['area', 'location', 'perimeter'] 49, >>> import struct >>> dir() # show the names in the module namespace ['__builtins__', '__name__', 'struct'] >>> dir(struct) # show the names in the struct module ['Struct', '__all__', '__builtins__', '__cached__', '__doc__', '__file__', '__initializing__', '__loader__', '__name__', '__package__', '_clearcache', 'calcsize', 'error', 'pack', 'pack_into', 'unpack', 'unpack_from'] >>> class Shape: ... def __dir__(self): ... return ['area', 'perimeter', 'location'] >>> s = Shape() >>> dir(s) ['area', 'location', 'perimeter'] 50, >>> import struct >>> dir() # show the names in the module namespace ['__builtins__', '__name__', 'struct'] >>> dir(struct) # show the names in the struct module ['Struct', '__all__', '__builtins__', '__cached__', '__doc__', '__file__', '__initializing__', '__loader__', '__name__', '__package__', '_clearcache', 'calcsize', 'error', 'pack', 'pack_into', 'unpack', 'unpack_from'] >>> class Shape: ... def __dir__(self): ... return ['area', 'perimeter', 'location'] >>> s = Shape() >>> dir(s) ['area', 'location', 'perimeter'] 51.

Argumen >>> import struct >>> dir() # show the names in the module namespace ['__builtins__', '__name__', 'struct'] >>> dir(struct) # show the names in the struct module ['Struct', '__all__', '__builtins__', '__cached__', '__doc__', '__file__', '__initializing__', '__loader__', '__name__', '__package__', '_clearcache', 'calcsize', 'error', 'pack', 'pack_into', 'unpack', 'unpack_from'] >>> class Shape: ... def __dir__(self): ... return ['area', 'perimeter', 'location'] >>> s = Shape() >>> dir(s) ['area', 'location', 'perimeter'] 50 dan >>> import struct >>> dir() # show the names in the module namespace ['__builtins__', '__name__', 'struct'] >>> dir(struct) # show the names in the struct module ['Struct', '__all__', '__builtins__', '__cached__', '__doc__', '__file__', '__initializing__', '__loader__', '__name__', '__package__', '_clearcache', 'calcsize', 'error', 'pack', 'pack_into', 'unpack', 'unpack_from'] >>> class Shape: ... def __dir__(self): ... return ['area', 'perimeter', 'location'] >>> s = Shape() >>> dir(s) ['area', 'location', 'perimeter'] 51 mungkin telah dimodifikasi atau disimpulkan dari pemanggilan asli.

Berubah pada versi 3.3:

  • Parameter opener telah ditambahkan.

  • Mode class C: @classmethod def f(cls, arg1, arg2): ... 60 telah ditambahkan.

  • sebelumnya ditimbulkan, sekarang merupakan alias dari .

  • sekarang ditimbulkan jika berkas yang dibuka dalam mode pembuatan eksklusif (class C: @classmethod def f(cls, arg1, arg2): ... 60) sudah ada.

Berubah pada versi 3.4:

  • Berkas sekarang tidak dapat diwariskan.

Deprecated since version 3.4, will be removed in version 3.10: Mode class C: @classmethod def f(cls, arg1, arg2): ... 80.

Berubah pada versi 3.5:

  • Jika panggilan sistem terganggu dan penangan sinyal tidak menimbulkan pengecualian, fungsi sekarang mencoba ulang panggilan sistem alih-alih menimbulkan pengecualian (lihat PEP 475 untuk penjelasannya).

  • Penangan kesalahan >>> import struct >>> dir() # show the names in the module namespace ['__builtins__', '__name__', 'struct'] >>> dir(struct) # show the names in the struct module ['Struct', '__all__', '__builtins__', '__cached__', '__doc__', '__file__', '__initializing__', '__loader__', '__name__', '__package__', '_clearcache', 'calcsize', 'error', 'pack', 'pack_into', 'unpack', 'unpack_from'] >>> class Shape: ... def __dir__(self): ... return ['area', 'perimeter', 'location'] >>> s = Shape() >>> dir(s) ['area', 'location', 'perimeter'] 03 telah ditambahkan.

Berubah pada versi 3.6:

  • Dukungan ditambahkan untuk menerima objek yang mengimplementasikan .

  • Di Windows, membuka penyangga buffer konsol dapat mengembalikan subclass dari selain .

>>> import struct >>> dir() # show the names in the module namespace ['__builtins__', '__name__', 'struct'] >>> dir(struct) # show the names in the struct module ['Struct', '__all__', '__builtins__', '__cached__', '__doc__', '__file__', '__initializing__', '__loader__', '__name__', '__package__', '_clearcache', 'calcsize', 'error', 'pack', 'pack_into', 'unpack', 'unpack_from'] >>> class Shape: ... def __dir__(self): ... return ['area', 'perimeter', 'location'] >>> s = Shape() >>> dir(s) ['area', 'location', 'perimeter'] 65(c)

Diberikan string yang mewakili satu karakter Unicode, kembalikan integer yang mewakili titik kode Unicode dari karakter itu. Misalnya, >>> import struct >>> dir() # show the names in the module namespace ['__builtins__', '__name__', 'struct'] >>> dir(struct) # show the names in the struct module ['Struct', '__all__', '__builtins__', '__cached__', '__doc__', '__file__', '__initializing__', '__loader__', '__name__', '__package__', '_clearcache', 'calcsize', 'error', 'pack', 'pack_into', 'unpack', 'unpack_from'] >>> class Shape: ... def __dir__(self): ... return ['area', 'perimeter', 'location'] >>> s = Shape() >>> dir(s) ['area', 'location', 'perimeter'] 66 mengembalikan integer >>> import struct >>> dir() # show the names in the module namespace ['__builtins__', '__name__', 'struct'] >>> dir(struct) # show the names in the struct module ['Struct', '__all__', '__builtins__', '__cached__', '__doc__', '__file__', '__initializing__', '__loader__', '__name__', '__package__', '_clearcache', 'calcsize', 'error', 'pack', 'pack_into', 'unpack', 'unpack_from'] >>> class Shape: ... def __dir__(self): ... return ['area', 'perimeter', 'location'] >>> s = Shape() >>> dir(s) ['area', 'location', 'perimeter'] 67 dan >>> import struct >>> dir() # show the names in the module namespace ['__builtins__', '__name__', 'struct'] >>> dir(struct) # show the names in the struct module ['Struct', '__all__', '__builtins__', '__cached__', '__doc__', '__file__', '__initializing__', '__loader__', '__name__', '__package__', '_clearcache', 'calcsize', 'error', 'pack', 'pack_into', 'unpack', 'unpack_from'] >>> class Shape: ... def __dir__(self): ... return ['area', 'perimeter', 'location'] >>> s = Shape() >>> dir(s) ['area', 'location', 'perimeter'] 68 (tanda Euro) mengembalikan >>> import struct >>> dir() # show the names in the module namespace ['__builtins__', '__name__', 'struct'] >>> dir(struct) # show the names in the struct module ['Struct', '__all__', '__builtins__', '__cached__', '__doc__', '__file__', '__initializing__', '__loader__', '__name__', '__package__', '_clearcache', 'calcsize', 'error', 'pack', 'pack_into', 'unpack', 'unpack_from'] >>> class Shape: ... def __dir__(self): ... return ['area', 'perimeter', 'location'] >>> s = Shape() >>> dir(s) ['area', 'location', 'perimeter'] 69. Ini adalah kebalikan dari .

>>> import struct >>> dir() # show the names in the module namespace ['__builtins__', '__name__', 'struct'] >>> dir(struct) # show the names in the struct module ['Struct', '__all__', '__builtins__', '__cached__', '__doc__', '__file__', '__initializing__', '__loader__', '__name__', '__package__', '_clearcache', 'calcsize', 'error', 'pack', 'pack_into', 'unpack', 'unpack_from'] >>> class Shape: ... def __dir__(self): ... return ['area', 'perimeter', 'location'] >>> s = Shape() >>> dir(s) ['area', 'location', 'perimeter'] 71(base, exp[, mod])

Kembalikan base ke power exp; jika mod ada, kembalikan base ke power exp, modulo mod (dihitung lebih efisien daripada >>> import struct >>> dir() # show the names in the module namespace ['__builtins__', '__name__', 'struct'] >>> dir(struct) # show the names in the struct module ['Struct', '__all__', '__builtins__', '__cached__', '__doc__', '__file__', '__initializing__', '__loader__', '__name__', '__package__', '_clearcache', 'calcsize', 'error', 'pack', 'pack_into', 'unpack', 'unpack_from'] >>> class Shape: ... def __dir__(self): ... return ['area', 'perimeter', 'location'] >>> s = Shape() >>> dir(s) ['area', 'location', 'perimeter'] 72). Bentuk dua argumen >>> import struct >>> dir() # show the names in the module namespace ['__builtins__', '__name__', 'struct'] >>> dir(struct) # show the names in the struct module ['Struct', '__all__', '__builtins__', '__cached__', '__doc__', '__file__', '__initializing__', '__loader__', '__name__', '__package__', '_clearcache', 'calcsize', 'error', 'pack', 'pack_into', 'unpack', 'unpack_from'] >>> class Shape: ... def __dir__(self): ... return ['area', 'perimeter', 'location'] >>> s = Shape() >>> dir(s) ['area', 'location', 'perimeter'] 73 setara dengan menggunakan operator power: >>> import struct >>> dir() # show the names in the module namespace ['__builtins__', '__name__', 'struct'] >>> dir(struct) # show the names in the struct module ['Struct', '__all__', '__builtins__', '__cached__', '__doc__', '__file__', '__initializing__', '__loader__', '__name__', '__package__', '_clearcache', 'calcsize', 'error', 'pack', 'pack_into', 'unpack', 'unpack_from'] >>> class Shape: ... def __dir__(self): ... return ['area', 'perimeter', 'location'] >>> s = Shape() >>> dir(s) ['area', 'location', 'perimeter'] 74.

The arguments must have numeric types. With mixed operand types, the coercion rules for binary arithmetic operators apply. For operands, the result has the same type as the operands (after coercion) unless the second argument is negative; in that case, all arguments are converted to float and a float result is delivered. For example, >>> import struct >>> dir() # show the names in the module namespace ['__builtins__', '__name__', 'struct'] >>> dir(struct) # show the names in the struct module ['Struct', '__all__', '__builtins__', '__cached__', '__doc__', '__file__', '__initializing__', '__loader__', '__name__', '__package__', '_clearcache', 'calcsize', 'error', 'pack', 'pack_into', 'unpack', 'unpack_from'] >>> class Shape: ... def __dir__(self): ... return ['area', 'perimeter', 'location'] >>> s = Shape() >>> dir(s) ['area', 'location', 'perimeter'] 76 returns >>> import struct >>> dir() # show the names in the module namespace ['__builtins__', '__name__', 'struct'] >>> dir(struct) # show the names in the struct module ['Struct', '__all__', '__builtins__', '__cached__', '__doc__', '__file__', '__initializing__', '__loader__', '__name__', '__package__', '_clearcache', 'calcsize', 'error', 'pack', 'pack_into', 'unpack', 'unpack_from'] >>> class Shape: ... def __dir__(self): ... return ['area', 'perimeter', 'location'] >>> s = Shape() >>> dir(s) ['area', 'location', 'perimeter'] 77, but >>> import struct >>> dir() # show the names in the module namespace ['__builtins__', '__name__', 'struct'] >>> dir(struct) # show the names in the struct module ['Struct', '__all__', '__builtins__', '__cached__', '__doc__', '__file__', '__initializing__', '__loader__', '__name__', '__package__', '_clearcache', 'calcsize', 'error', 'pack', 'pack_into', 'unpack', 'unpack_from'] >>> class Shape: ... def __dir__(self): ... return ['area', 'perimeter', 'location'] >>> s = Shape() >>> dir(s) ['area', 'location', 'perimeter'] 78 returns >>> import struct >>> dir() # show the names in the module namespace ['__builtins__', '__name__', 'struct'] >>> dir(struct) # show the names in the struct module ['Struct', '__all__', '__builtins__', '__cached__', '__doc__', '__file__', '__initializing__', '__loader__', '__name__', '__package__', '_clearcache', 'calcsize', 'error', 'pack', 'pack_into', 'unpack', 'unpack_from'] >>> class Shape: ... def __dir__(self): ... return ['area', 'perimeter', 'location'] >>> s = Shape() >>> dir(s) ['area', 'location', 'perimeter'] 79. For a negative base of type or and a non-integral exponent, a complex result is delivered. For example, >>> import struct >>> dir() # show the names in the module namespace ['__builtins__', '__name__', 'struct'] >>> dir(struct) # show the names in the struct module ['Struct', '__all__', '__builtins__', '__cached__', '__doc__', '__file__', '__initializing__', '__loader__', '__name__', '__package__', '_clearcache', 'calcsize', 'error', 'pack', 'pack_into', 'unpack', 'unpack_from'] >>> class Shape: ... def __dir__(self): ... return ['area', 'perimeter', 'location'] >>> s = Shape() >>> dir(s) ['area', 'location', 'perimeter'] 82 returns a value close to >>> import struct >>> dir() # show the names in the module namespace ['__builtins__', '__name__', 'struct'] >>> dir(struct) # show the names in the struct module ['Struct', '__all__', '__builtins__', '__cached__', '__doc__', '__file__', '__initializing__', '__loader__', '__name__', '__package__', '_clearcache', 'calcsize', 'error', 'pack', 'pack_into', 'unpack', 'unpack_from'] >>> class Shape: ... def __dir__(self): ... return ['area', 'perimeter', 'location'] >>> s = Shape() >>> dir(s) ['area', 'location', 'perimeter'] 83.

Untuk operan base dan exp, jika mod ada, mod juga harus bertipe integer dan mod harus bukan nol. Jika mod ada dan exp negatif, basis harus relatif prima ke mod. Dalam kasus itu, >>> import struct >>> dir() # show the names in the module namespace ['__builtins__', '__name__', 'struct'] >>> dir(struct) # show the names in the struct module ['Struct', '__all__', '__builtins__', '__cached__', '__doc__', '__file__', '__initializing__', '__loader__', '__name__', '__package__', '_clearcache', 'calcsize', 'error', 'pack', 'pack_into', 'unpack', 'unpack_from'] >>> class Shape: ... def __dir__(self): ... return ['area', 'perimeter', 'location'] >>> s = Shape() >>> dir(s) ['area', 'location', 'perimeter'] 85 dikembalikan, di mana inv_base adalah kebalikan dari base modulo mod.

Berikut adalah contoh penghitungan kebalikan untuk >>> import struct >>> dir() # show the names in the module namespace ['__builtins__', '__name__', 'struct'] >>> dir(struct) # show the names in the struct module ['Struct', '__all__', '__builtins__', '__cached__', '__doc__', '__file__', '__initializing__', '__loader__', '__name__', '__package__', '_clearcache', 'calcsize', 'error', 'pack', 'pack_into', 'unpack', 'unpack_from'] >>> class Shape: ... def __dir__(self): ... return ['area', 'perimeter', 'location'] >>> s = Shape() >>> dir(s) ['area', 'location', 'perimeter'] 86 modulo >>> import struct >>> dir() # show the names in the module namespace ['__builtins__', '__name__', 'struct'] >>> dir(struct) # show the names in the struct module ['Struct', '__all__', '__builtins__', '__cached__', '__doc__', '__file__', '__initializing__', '__loader__', '__name__', '__package__', '_clearcache', 'calcsize', 'error', 'pack', 'pack_into', 'unpack', 'unpack_from'] >>> class Shape: ... def __dir__(self): ... return ['area', 'perimeter', 'location'] >>> s = Shape() >>> dir(s) ['area', 'location', 'perimeter'] 67:

def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 8

Berubah pada versi 3.8: Untuk operan , bentuk tiga argumen dari >>> import struct >>> dir() # show the names in the module namespace ['__builtins__', '__name__', 'struct'] >>> dir(struct) # show the names in the struct module ['Struct', '__all__', '__builtins__', '__cached__', '__doc__', '__file__', '__initializing__', '__loader__', '__name__', '__package__', '_clearcache', 'calcsize', 'error', 'pack', 'pack_into', 'unpack', 'unpack_from'] >>> class Shape: ... def __dir__(self): ... return ['area', 'perimeter', 'location'] >>> s = Shape() >>> dir(s) ['area', 'location', 'perimeter'] 89 sekarang memungkinkan argumen kedua menjadi negatif, memungkinkan perhitungan inverse modular.

Berubah pada versi 3.8: Izinkan argumen kata kunci keyword arguments. Sebelumnya, hanya argumen posisi yang didukung.

>>> import struct >>> dir() # show the names in the module namespace ['__builtins__', '__name__', 'struct'] >>> dir(struct) # show the names in the struct module ['Struct', '__all__', '__builtins__', '__cached__', '__doc__', '__file__', '__initializing__', '__loader__', '__name__', '__package__', '_clearcache', 'calcsize', 'error', 'pack', 'pack_into', 'unpack', 'unpack_from'] >>> class Shape: ... def __dir__(self): ... return ['area', 'perimeter', 'location'] >>> s = Shape() >>> dir(s) ['area', 'location', 'perimeter'] 90(*objects, sep=' ', end='\n', file=sys.stdout, flush=False)

Cetak objects ke aliran teks file, dipisahkan oleh sep dan diikuti oleh end. sep, end, file dan flush, jika ada, harus diberikan sebagai argumen kata kunci keyword arguments.

Semua argumen non-kata kunci dikonversi ke string seperti dan ditulis ke aliran stream, dipisahkan oleh sep dan diikuti oleh end. Baik sep dan end harus berupa string; mereka juga bisa def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 76, yang berarti menggunakan nilai bawaan. Jika tidak ada objects yang diberikan, hanya akan menulis end.

Argumen file harus berupa objek dengan metode >>> import struct >>> dir() # show the names in the module namespace ['__builtins__', '__name__', 'struct'] >>> dir(struct) # show the names in the struct module ['Struct', '__all__', '__builtins__', '__cached__', '__doc__', '__file__', '__initializing__', '__loader__', '__name__', '__package__', '_clearcache', 'calcsize', 'error', 'pack', 'pack_into', 'unpack', 'unpack_from'] >>> class Shape: ... def __dir__(self): ... return ['area', 'perimeter', 'location'] >>> s = Shape() >>> dir(s) ['area', 'location', 'perimeter'] 94; jika tidak ada atau def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 76, akan digunakan. Karena argumen yang dicetak dikonversi ke string teks, tidak dapat digunakan dengan objek file mode biner. Untuk ini, gunakan >>> import struct >>> dir() # show the names in the module namespace ['__builtins__', '__name__', 'struct'] >>> dir(struct) # show the names in the struct module ['Struct', '__all__', '__builtins__', '__cached__', '__doc__', '__file__', '__initializing__', '__loader__', '__name__', '__package__', '_clearcache', 'calcsize', 'error', 'pack', 'pack_into', 'unpack', 'unpack_from'] >>> class Shape: ... def __dir__(self): ... return ['area', 'perimeter', 'location'] >>> s = Shape() >>> dir(s) ['area', 'location', 'perimeter'] 98 sebagai gantinya.

Meski penyangga buffer keluaran biasanya ditentukan oleh file, tetapi jika argumen kata kunci flush bernilai benar, aliran stream dihapus flushed secara paksa.

Berubah pada versi 3.3: Menambahkan argumen kata kunci flush.

class >>> import struct >>> dir() # show the names in the module namespace ['__builtins__', '__name__', 'struct'] >>> dir(struct) # show the names in the struct module ['Struct', '__all__', '__builtins__', '__cached__', '__doc__', '__file__', '__initializing__', '__loader__', '__name__', '__package__', '_clearcache', 'calcsize', 'error', 'pack', 'pack_into', 'unpack', 'unpack_from'] >>> class Shape: ... def __dir__(self): ... return ['area', 'perimeter', 'location'] >>> s = Shape() >>> dir(s) ['area', 'location', 'perimeter'] 99(fget=None, fset=None, fdel=None, doc=None)

Kembalikan atribut properti.

fget adalah fungsi untuk mendapatkan nilai atribut. fset adalah fungsi untuk mengatur nilai atribut. fdel adalah fungsi untuk menghapus nilai atribut. Dan doc membuat docstring untuk atribut.

Penggunaan khasnya untuk mendefinisikan atribut yang dikelola >>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 09:

def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 9

Jika c adalah instance dari C, >>> seasons = ['Spring', 'Summer', 'Fall', 'Winter'] >>> list(enumerate(seasons)) [(0, 'Spring'), (1, 'Summer'), (2, 'Fall'), (3, 'Winter')] >>> list(enumerate(seasons, start=1)) [(1, 'Spring'), (2, 'Summer'), (3, 'Fall'), (4, 'Winter')] 01 akan memanggil getter, >>> seasons = ['Spring', 'Summer', 'Fall', 'Winter'] >>> list(enumerate(seasons)) [(0, 'Spring'), (1, 'Summer'), (2, 'Fall'), (3, 'Winter')] >>> list(enumerate(seasons, start=1)) [(1, 'Spring'), (2, 'Summer'), (3, 'Fall'), (4, 'Winter')] 02 akan memanggil setter dan >>> seasons = ['Spring', 'Summer', 'Fall', 'Winter'] >>> list(enumerate(seasons)) [(0, 'Spring'), (1, 'Summer'), (2, 'Fall'), (3, 'Winter')] >>> list(enumerate(seasons, start=1)) [(1, 'Spring'), (2, 'Summer'), (3, 'Fall'), (4, 'Winter')] 03 memanggil deleter.

Jika diberikan, doc akan menjadi docstring dari atribut properti. Jika tidak, properti akan menyalin docstring dari fget (jika ada). Ini memungkinkan untuk membuat properti baca-saja read-only dengan mudah menggunakan sebagai :

>>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 0

Decorator >>> seasons = ['Spring', 'Summer', 'Fall', 'Winter'] >>> list(enumerate(seasons)) [(0, 'Spring'), (1, 'Summer'), (2, 'Fall'), (3, 'Winter')] >>> list(enumerate(seasons, start=1)) [(1, 'Spring'), (2, 'Summer'), (3, 'Fall'), (4, 'Winter')] 05 mengubah metode >>> seasons = ['Spring', 'Summer', 'Fall', 'Winter'] >>> list(enumerate(seasons)) [(0, 'Spring'), (1, 'Summer'), (2, 'Fall'), (3, 'Winter')] >>> list(enumerate(seasons, start=1)) [(1, 'Spring'), (2, 'Summer'), (3, 'Fall'), (4, 'Winter')] 06 menjadi "getter" untuk atribut baca-saja read-only dengan nama yang sama, dan mengatur docstring untuk voltage menjadi "Get the current voltage."

Properti dari objek memiliki: attr:~property.getter, >>> seasons = ['Spring', 'Summer', 'Fall', 'Winter'] >>> list(enumerate(seasons)) [(0, 'Spring'), (1, 'Summer'), (2, 'Fall'), (3, 'Winter')] >>> list(enumerate(seasons, start=1)) [(1, 'Spring'), (2, 'Summer'), (3, 'Fall'), (4, 'Winter')] 07, dan >>> seasons = ['Spring', 'Summer', 'Fall', 'Winter'] >>> list(enumerate(seasons)) [(0, 'Spring'), (1, 'Summer'), (2, 'Fall'), (3, 'Winter')] >>> list(enumerate(seasons, start=1)) [(1, 'Spring'), (2, 'Summer'), (3, 'Fall'), (4, 'Winter')] 08 metode yang dapat digunakan sebagai dekorator yang membuat salinan properti dengan fungsi accessor yang sesuai. diatur ke fungsi yang didekorasi. Ini paling baik dijelaskan dengan contoh:

>>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 1

Kode ini persis sama dengan contoh pertama. Pastikan untuk memberi fungsi tambahan nama yang sama dengan properti asli (>>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 09 dalam kasus ini.)

Properti dari objek yang dikembalikan juga memiliki atribut >>> seasons = ['Spring', 'Summer', 'Fall', 'Winter'] >>> list(enumerate(seasons)) [(0, 'Spring'), (1, 'Summer'), (2, 'Fall'), (3, 'Winter')] >>> list(enumerate(seasons, start=1)) [(1, 'Spring'), (2, 'Summer'), (3, 'Fall'), (4, 'Winter')] 10, >>> seasons = ['Spring', 'Summer', 'Fall', 'Winter'] >>> list(enumerate(seasons)) [(0, 'Spring'), (1, 'Summer'), (2, 'Fall'), (3, 'Winter')] >>> list(enumerate(seasons, start=1)) [(1, 'Spring'), (2, 'Summer'), (3, 'Fall'), (4, 'Winter')] 11, dan >>> seasons = ['Spring', 'Summer', 'Fall', 'Winter'] >>> list(enumerate(seasons)) [(0, 'Spring'), (1, 'Summer'), (2, 'Fall'), (3, 'Winter')] >>> list(enumerate(seasons, start=1)) [(1, 'Spring'), (2, 'Summer'), (3, 'Fall'), (4, 'Winter')] 12 yang sesuai dengan argumen pembangun constructor.

Berubah pada versi 3.5: docstrings dari properti objek-objek sekarang dapat ditulisi.

class >>> seasons = ['Spring', 'Summer', 'Fall', 'Winter'] >>> list(enumerate(seasons)) [(0, 'Spring'), (1, 'Summer'), (2, 'Fall'), (3, 'Winter')] >>> list(enumerate(seasons, start=1)) [(1, 'Spring'), (2, 'Summer'), (3, 'Fall'), (4, 'Winter')] 13(stop)class >>> seasons = ['Spring', 'Summer', 'Fall', 'Winter'] >>> list(enumerate(seasons)) [(0, 'Spring'), (1, 'Summer'), (2, 'Fall'), (3, 'Winter')] >>> list(enumerate(seasons, start=1)) [(1, 'Spring'), (2, 'Summer'), (3, 'Fall'), (4, 'Winter')] 13(start, stop[, step])

Alih-alih menjadi fungsi, sebenarnya merupakan tipe urutan yang tidak dapat diubah immutable, seperti yang didokumentasikan dalam dan .

>>> seasons = ['Spring', 'Summer', 'Fall', 'Winter'] >>> list(enumerate(seasons)) [(0, 'Spring'), (1, 'Summer'), (2, 'Fall'), (3, 'Winter')] >>> list(enumerate(seasons, start=1)) [(1, 'Spring'), (2, 'Summer'), (3, 'Fall'), (4, 'Winter')] 16(object)

Mengembalikan string yang berisi representasi objek yang dapat dicetak. Untuk banyak tipe, fungsi ini berusaha untuk mengembalikan string yang akan menghasilkan objek dengan nilai yang sama ketika diteruskan ke , jika tidak, representasi adalah string yang tertutup kurung sudut yang berisi nama jenis objek bersama dengan informasi tambahan seringkali termasuk nama dan alamat objek. Kelas dapat mengontrol apa fungsi ini yang dikembalikan untuk instance-nya dengan mendefinisikan metode .

>>> seasons = ['Spring', 'Summer', 'Fall', 'Winter'] >>> list(enumerate(seasons)) [(0, 'Spring'), (1, 'Summer'), (2, 'Fall'), (3, 'Winter')] >>> list(enumerate(seasons, start=1)) [(1, 'Spring'), (2, 'Summer'), (3, 'Fall'), (4, 'Winter')] 19(seq)

Kembalikan kebalikan dari . seq harus berupa objek yang memiliki metode atau dukungan protokol urutan (metode dan metode dengan argumen integer mulai dari def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 85 ).

>>> seasons = ['Spring', 'Summer', 'Fall', 'Winter'] >>> list(enumerate(seasons)) [(0, 'Spring'), (1, 'Summer'), (2, 'Fall'), (3, 'Winter')] >>> list(enumerate(seasons, start=1)) [(1, 'Spring'), (2, 'Summer'), (3, 'Fall'), (4, 'Winter')] 24(number[, ndigits])

Kembalikan number dibulatkan ke ndigits presisi setelah titik desimal. Jika ndigits dihilangkan atau def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 76, ini akan mengembalikan integer terdekat ke masukannya.

Untuk tipe bawaan yang mendukung , nilai dibulatkan ke kelipatan terdekat dari 10 dengan pangkat minus ndigits; jika dua kelipatan sama-sama dekat, pembulatan dilakukan menuju pilihan genap (jadi, misalnya, >>> seasons = ['Spring', 'Summer', 'Fall', 'Winter'] >>> list(enumerate(seasons)) [(0, 'Spring'), (1, 'Summer'), (2, 'Fall'), (3, 'Winter')] >>> list(enumerate(seasons, start=1)) [(1, 'Spring'), (2, 'Summer'), (3, 'Fall'), (4, 'Winter')] 27 dan >>> seasons = ['Spring', 'Summer', 'Fall', 'Winter'] >>> list(enumerate(seasons)) [(0, 'Spring'), (1, 'Summer'), (2, 'Fall'), (3, 'Winter')] >>> list(enumerate(seasons, start=1)) [(1, 'Spring'), (2, 'Summer'), (3, 'Fall'), (4, 'Winter')] 28 adalah def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 85, dan >>> seasons = ['Spring', 'Summer', 'Fall', 'Winter'] >>> list(enumerate(seasons)) [(0, 'Spring'), (1, 'Summer'), (2, 'Fall'), (3, 'Winter')] >>> list(enumerate(seasons, start=1)) [(1, 'Spring'), (2, 'Summer'), (3, 'Fall'), (4, 'Winter')] 30 adalah def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 89). Nilai integer apa pun berlaku untuk ndigits (positif, nol, atau negatif). Nilai kembaliannya adalah bilangan bulat jika ndigits dihilangkan atau def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 76. Kalau tidak, nilai kembaliannya memiliki jenis yang sama dengan number.

Untuk sebuah objek Python >>> seasons = ['Spring', 'Summer', 'Fall', 'Winter'] >>> list(enumerate(seasons)) [(0, 'Spring'), (1, 'Summer'), (2, 'Fall'), (3, 'Winter')] >>> list(enumerate(seasons, start=1)) [(1, 'Spring'), (2, 'Summer'), (3, 'Fall'), (4, 'Winter')] 33 secara umum, >>> seasons = ['Spring', 'Summer', 'Fall', 'Winter'] >>> list(enumerate(seasons)) [(0, 'Spring'), (1, 'Summer'), (2, 'Fall'), (3, 'Winter')] >>> list(enumerate(seasons, start=1)) [(1, 'Spring'), (2, 'Summer'), (3, 'Fall'), (4, 'Winter')] 34 mendelegasikan ke >>> seasons = ['Spring', 'Summer', 'Fall', 'Winter'] >>> list(enumerate(seasons)) [(0, 'Spring'), (1, 'Summer'), (2, 'Fall'), (3, 'Winter')] >>> list(enumerate(seasons, start=1)) [(1, 'Spring'), (2, 'Summer'), (3, 'Fall'), (4, 'Winter')] 35.

Catatan

Perilaku untuk pecahan floats bisa mengejutkan: misalnya, >>> seasons = ['Spring', 'Summer', 'Fall', 'Winter'] >>> list(enumerate(seasons)) [(0, 'Spring'), (1, 'Summer'), (2, 'Fall'), (3, 'Winter')] >>> list(enumerate(seasons, start=1)) [(1, 'Spring'), (2, 'Summer'), (3, 'Fall'), (4, 'Winter')] 37 memberikan >>> seasons = ['Spring', 'Summer', 'Fall', 'Winter'] >>> list(enumerate(seasons)) [(0, 'Spring'), (1, 'Summer'), (2, 'Fall'), (3, 'Winter')] >>> list(enumerate(seasons, start=1)) [(1, 'Spring'), (2, 'Summer'), (3, 'Fall'), (4, 'Winter')] 38 alih-alih yang diharapkan >>> seasons = ['Spring', 'Summer', 'Fall', 'Winter'] >>> list(enumerate(seasons)) [(0, 'Spring'), (1, 'Summer'), (2, 'Fall'), (3, 'Winter')] >>> list(enumerate(seasons, start=1)) [(1, 'Spring'), (2, 'Summer'), (3, 'Fall'), (4, 'Winter')] 39. Ini bukan bug: ini adalah hasil dari fakta bahwa sebagian besar pecahan desimal tidak dapat diwakili persis seperti pelampung float. Lihat untuk informasi lebih lanjut.

class >>> seasons = ['Spring', 'Summer', 'Fall', 'Winter'] >>> list(enumerate(seasons)) [(0, 'Spring'), (1, 'Summer'), (2, 'Fall'), (3, 'Winter')] >>> list(enumerate(seasons, start=1)) [(1, 'Spring'), (2, 'Summer'), (3, 'Fall'), (4, 'Winter')] 40([iterable])

Kembalikan objek baru , secara opsional dengan elemen yang diambil dari iterable. >>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 33 adalah kelas bawaan. Lihat: class:set dan untuk dokumentasi tentang kelas ini.

Untuk wadah containers lain lihat kelas-kelas bawaan , , , dan , juga modul .

>>> seasons = ['Spring', 'Summer', 'Fall', 'Winter'] >>> list(enumerate(seasons)) [(0, 'Spring'), (1, 'Summer'), (2, 'Fall'), (3, 'Winter')] >>> list(enumerate(seasons, start=1)) [(1, 'Spring'), (2, 'Summer'), (3, 'Fall'), (4, 'Winter')] 48(object, name, value)

Ini adalah bagian dari . Argumen adalah objek, string dan nilai yang berubah-ubah arbitrary. String dapat memberi nama atribut yang ada atau atribut baru. Fungsi memberikan nilai ke atribut, asalkan objek memungkinkannya. Misalnya, >>> seasons = ['Spring', 'Summer', 'Fall', 'Winter'] >>> list(enumerate(seasons)) [(0, 'Spring'), (1, 'Summer'), (2, 'Fall'), (3, 'Winter')] >>> list(enumerate(seasons, start=1)) [(1, 'Spring'), (2, 'Summer'), (3, 'Fall'), (4, 'Winter')] 50 setara dengan >>> seasons = ['Spring', 'Summer', 'Fall', 'Winter'] >>> list(enumerate(seasons)) [(0, 'Spring'), (1, 'Summer'), (2, 'Fall'), (3, 'Winter')] >>> list(enumerate(seasons, start=1)) [(1, 'Spring'), (2, 'Summer'), (3, 'Fall'), (4, 'Winter')] 51.

Catatan

Since happens at compilation time, one must manually mangle a private attribute's (attributes with two leading underscores) name in order to set it with .

class >>> seasons = ['Spring', 'Summer', 'Fall', 'Winter'] >>> list(enumerate(seasons)) [(0, 'Spring'), (1, 'Summer'), (2, 'Fall'), (3, 'Winter')] >>> list(enumerate(seasons, start=1)) [(1, 'Spring'), (2, 'Summer'), (3, 'Fall'), (4, 'Winter')] 53(stop)class >>> seasons = ['Spring', 'Summer', 'Fall', 'Winter'] >>> list(enumerate(seasons)) [(0, 'Spring'), (1, 'Summer'), (2, 'Fall'), (3, 'Winter')] >>> list(enumerate(seasons, start=1)) [(1, 'Spring'), (2, 'Summer'), (3, 'Fall'), (4, 'Winter')] 53(start, stop[, step])

Return a object representing the set of indices specified by >>> seasons = ['Spring', 'Summer', 'Fall', 'Winter'] >>> list(enumerate(seasons)) [(0, 'Spring'), (1, 'Summer'), (2, 'Fall'), (3, 'Winter')] >>> list(enumerate(seasons, start=1)) [(1, 'Spring'), (2, 'Summer'), (3, 'Fall'), (4, 'Winter')] 55. The start and step arguments default to def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 76. Slice objects have read-only data attributes >>> seasons = ['Spring', 'Summer', 'Fall', 'Winter'] >>> list(enumerate(seasons)) [(0, 'Spring'), (1, 'Summer'), (2, 'Fall'), (3, 'Winter')] >>> list(enumerate(seasons, start=1)) [(1, 'Spring'), (2, 'Summer'), (3, 'Fall'), (4, 'Winter')] 57, >>> seasons = ['Spring', 'Summer', 'Fall', 'Winter'] >>> list(enumerate(seasons)) [(0, 'Spring'), (1, 'Summer'), (2, 'Fall'), (3, 'Winter')] >>> list(enumerate(seasons, start=1)) [(1, 'Spring'), (2, 'Summer'), (3, 'Fall'), (4, 'Winter')] 58 and >>> seasons = ['Spring', 'Summer', 'Fall', 'Winter'] >>> list(enumerate(seasons)) [(0, 'Spring'), (1, 'Summer'), (2, 'Fall'), (3, 'Winter')] >>> list(enumerate(seasons, start=1)) [(1, 'Spring'), (2, 'Summer'), (3, 'Fall'), (4, 'Winter')] 59 which merely return the argument values (or their default). They have no other explicit functionality; however they are used by NumPy and other third party packages. Slice objects are also generated when extended indexing syntax is used. For example: >>> seasons = ['Spring', 'Summer', 'Fall', 'Winter'] >>> list(enumerate(seasons)) [(0, 'Spring'), (1, 'Summer'), (2, 'Fall'), (3, 'Winter')] >>> list(enumerate(seasons, start=1)) [(1, 'Spring'), (2, 'Summer'), (3, 'Fall'), (4, 'Winter')] 60 or >>> seasons = ['Spring', 'Summer', 'Fall', 'Winter'] >>> list(enumerate(seasons)) [(0, 'Spring'), (1, 'Summer'), (2, 'Fall'), (3, 'Winter')] >>> list(enumerate(seasons, start=1)) [(1, 'Spring'), (2, 'Summer'), (3, 'Fall'), (4, 'Winter')] 61. See for an alternate version that returns an iterator.

>>> seasons = ['Spring', 'Summer', 'Fall', 'Winter'] >>> list(enumerate(seasons)) [(0, 'Spring'), (1, 'Summer'), (2, 'Fall'), (3, 'Winter')] >>> list(enumerate(seasons, start=1)) [(1, 'Spring'), (2, 'Summer'), (3, 'Fall'), (4, 'Winter')] 63(iterable, /, *, key=None, reverse=False)

Kembalikan daftar baru yang diurutkan dari item di iterable.

Memiliki dua argumen opsional yang harus ditentukan sebagai argumen kata kunci.

key menentukan sebuah fungsi dari satu argumen yang digunakan untuk mengekstrak kunci perbandingan dari setiap elemen di iterable (misalnya, >>> seasons = ['Spring', 'Summer', 'Fall', 'Winter'] >>> list(enumerate(seasons)) [(0, 'Spring'), (1, 'Summer'), (2, 'Fall'), (3, 'Winter')] >>> list(enumerate(seasons, start=1)) [(1, 'Spring'), (2, 'Summer'), (3, 'Fall'), (4, 'Winter')] 64). Nilai bawaannya adalah def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 76 (bandingkan elemen secara langsung).

reverse adalah nilai boolean. Jika diatur ke def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 03, maka elemen list atau daftar diurutkan seolah-olah setiap perbandingan dibalik.

Gunakan untuk mengubah fungsi cmp gaya lama menjadi fungsi key.

Fungsi bawaan dijamin stabil. Semacam stabil jika menjamin tidak mengubah urutan relatif elemen yang membandingkan kesamaan --- ini berguna untuk menyortir dalam beberapa langkah (misalnya, urutkan berdasarkan departemen, lalu dengan tingkat gaji).

The sort algorithm uses only >>> seasons = ['Spring', 'Summer', 'Fall', 'Winter'] >>> list(enumerate(seasons)) [(0, 'Spring'), (1, 'Summer'), (2, 'Fall'), (3, 'Winter')] >>> list(enumerate(seasons, start=1)) [(1, 'Spring'), (2, 'Summer'), (3, 'Fall'), (4, 'Winter')] 69 comparisons between items. While defining an method will suffice for sorting, PEP 8 recommends that all six be implemented. This will help avoid bugs when using the same data with other ordering tools such as that rely on a different underlying method. Implementing all six comparisons also helps avoid confusion for mixed type comparisons which can call reflected the method.

Untuk contoh pengurutan dan tutorial singkat pengurutan, lihat :ref: sortinghowto.

def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 61>>> seasons = ['Spring', 'Summer', 'Fall', 'Winter'] >>> list(enumerate(seasons)) [(0, 'Spring'), (1, 'Summer'), (2, 'Fall'), (3, 'Winter')] >>> list(enumerate(seasons, start=1)) [(1, 'Spring'), (2, 'Summer'), (3, 'Fall'), (4, 'Winter')] 74

Ubah sebuah metode menjadi sebuah metode statis.

Metode statis tidak menerima argumen implisit pertama. Untuk mendeklarasikan metode statis, gunakan idiom ini:

>>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 2

Bentuk >>> seasons = ['Spring', 'Summer', 'Fall', 'Winter'] >>> list(enumerate(seasons)) [(0, 'Spring'), (1, 'Summer'), (2, 'Fall'), (3, 'Winter')] >>> list(enumerate(seasons, start=1)) [(1, 'Spring'), (2, 'Summer'), (3, 'Fall'), (4, 'Winter')] 75 adalah fungsi -- lihat untuk detail.

Metode statis dapat dipanggil baik di kelas (seperti def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 64) atau pada instance (seperti def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 65).

Metode statis di Python mirip dengan yang ditemukan di Java atau C++. Juga lihat untuk varian yang berguna untuk membuat konstruktor kelas alternatif.

Seperti semua dekorator, dimungkinkan juga untuk memanggil >>> seasons = ['Spring', 'Summer', 'Fall', 'Winter'] >>> list(enumerate(seasons)) [(0, 'Spring'), (1, 'Summer'), (2, 'Fall'), (3, 'Winter')] >>> list(enumerate(seasons, start=1)) [(1, 'Spring'), (2, 'Summer'), (3, 'Fall'), (4, 'Winter')] 79 sebagai fungsi biasa dan melakukan sesuatu dengan hasilnya. Ini diperlukan dalam beberapa kasus di mana Anda memerlukan referensi ke fungsi dari badan kelas dan Anda ingin menghindari transformasi otomatis ke metode instance. Untuk kasus ini, gunakan idiom ini:

>>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 3

Untuk informasi lebih lanjut tentang metode statis, lihat .

class >>> seasons = ['Spring', 'Summer', 'Fall', 'Winter'] >>> list(enumerate(seasons)) [(0, 'Spring'), (1, 'Summer'), (2, 'Fall'), (3, 'Winter')] >>> list(enumerate(seasons, start=1)) [(1, 'Spring'), (2, 'Summer'), (3, 'Fall'), (4, 'Winter')] 80(object='')class >>> seasons = ['Spring', 'Summer', 'Fall', 'Winter'] >>> list(enumerate(seasons)) [(0, 'Spring'), (1, 'Summer'), (2, 'Fall'), (3, 'Winter')] >>> list(enumerate(seasons, start=1)) [(1, 'Spring'), (2, 'Summer'), (3, 'Fall'), (4, 'Winter')] 80(object=b'', encoding='utf-8', errors='strict')

Kembalikan sebuah versi dari objek. Lihat untuk detailnya.

class C: @classmethod def f(cls, arg1, arg2): ... 79 adalah string bawaan . Untuk informasi umum tentang string, lihat .

>>> seasons = ['Spring', 'Summer', 'Fall', 'Winter'] >>> list(enumerate(seasons)) [(0, 'Spring'), (1, 'Summer'), (2, 'Fall'), (3, 'Winter')] >>> list(enumerate(seasons, start=1)) [(1, 'Spring'), (2, 'Summer'), (3, 'Fall'), (4, 'Winter')] 85(iterable, /, start=0)

Jumlah start dan item dari iterable dari kiri ke kanan dan mengembalikan total. Item iterable biasanya berupa angka, dan nilai awal tidak boleh berupa string.

Untuk beberapa kasus penggunaan, ada alternatif yang baik untuk . Cara yang disukai dan cepat untuk menggabungkan rangkaian string adalah dengan memanggil >>> seasons = ['Spring', 'Summer', 'Fall', 'Winter'] >>> list(enumerate(seasons)) [(0, 'Spring'), (1, 'Summer'), (2, 'Fall'), (3, 'Winter')] >>> list(enumerate(seasons, start=1)) [(1, 'Spring'), (2, 'Summer'), (3, 'Fall'), (4, 'Winter')] 87. Untuk menambahkan nilai pecahan floating point dengan presisi yang diperluas, lihat . Untuk menggabungkan serangkaian iterables, coba gunakan .

Berubah pada versi 3.8: Parameter mulai dapat ditentukan sebagai argumen kata kunci.

>>> seasons = ['Spring', 'Summer', 'Fall', 'Winter'] >>> list(enumerate(seasons)) [(0, 'Spring'), (1, 'Summer'), (2, 'Fall'), (3, 'Winter')] >>> list(enumerate(seasons, start=1)) [(1, 'Spring'), (2, 'Summer'), (3, 'Fall'), (4, 'Winter')] 90([type[, object-or-type]])

Kembalikan objek proxy yang mendelegasikan panggilan metode ke kelas orang tua atau saudara dari type. Ini berguna untuk mengakses metode yang diwariskan yang telah ditimpa di suatu kelas.

object-or-type menentukan yang akan dicari. Pencarian dimulai dari kelas tepat setelah type.

Sebagai contoh, jika >>> seasons = ['Spring', 'Summer', 'Fall', 'Winter'] >>> list(enumerate(seasons)) [(0, 'Spring'), (1, 'Summer'), (2, 'Fall'), (3, 'Winter')] >>> list(enumerate(seasons, start=1)) [(1, 'Spring'), (2, 'Summer'), (3, 'Fall'), (4, 'Winter')] 91 dari object-or-type adalah >>> seasons = ['Spring', 'Summer', 'Fall', 'Winter'] >>> list(enumerate(seasons)) [(0, 'Spring'), (1, 'Summer'), (2, 'Fall'), (3, 'Winter')] >>> list(enumerate(seasons, start=1)) [(1, 'Spring'), (2, 'Summer'), (3, 'Fall'), (4, 'Winter')] 92 dan nilai type adalah >>> seasons = ['Spring', 'Summer', 'Fall', 'Winter'] >>> list(enumerate(seasons)) [(0, 'Spring'), (1, 'Summer'), (2, 'Fall'), (3, 'Winter')] >>> list(enumerate(seasons, start=1)) [(1, 'Spring'), (2, 'Summer'), (3, 'Fall'), (4, 'Winter')] 93, lalu mencari >>> seasons = ['Spring', 'Summer', 'Fall', 'Winter'] >>> list(enumerate(seasons)) [(0, 'Spring'), (1, 'Summer'), (2, 'Fall'), (3, 'Winter')] >>> list(enumerate(seasons, start=1)) [(1, 'Spring'), (2, 'Summer'), (3, 'Fall'), (4, 'Winter')] 95.

Atribut >>> seasons = ['Spring', 'Summer', 'Fall', 'Winter'] >>> list(enumerate(seasons)) [(0, 'Spring'), (1, 'Summer'), (2, 'Fall'), (3, 'Winter')] >>> list(enumerate(seasons, start=1)) [(1, 'Spring'), (2, 'Summer'), (3, 'Fall'), (4, 'Winter')] 91 dari object-or-type mencantumkan urutan metode pencarian resolusi yang digunakan oleh kedua dan . Atributnya dinamis dan dapat berubah setiap kali hierarki warisan diperbarui.

Jika argumen kedua dihilangkan, objek super yang dikembalikan tidak terikat unbound. Jika argumen kedua adalah objek, >>> seasons = ['Spring', 'Summer', 'Fall', 'Winter'] >>> list(enumerate(seasons)) [(0, 'Spring'), (1, 'Summer'), (2, 'Fall'), (3, 'Winter')] >>> list(enumerate(seasons, start=1)) [(1, 'Spring'), (2, 'Summer'), (3, 'Fall'), (4, 'Winter')] 99 harus benar. Jika argumen kedua adalah tipe, def enumerate(sequence, start=0): n = start for elem in sequence: yield n, elem n += 1 00 harus benar (ini berguna untuk metode-metode kelas).

Ada dua kasus penggunaan khas untuk super. Dalam hierarki kelas dengan pewarisan tunggal single inheritance, super dapat digunakan untuk merujuk ke kelas induk tanpa menyebutkannya secara eksplisit, sehingga membuat kode lebih mudah dikelola. Penggunaan ini sangat mirip dengan penggunaan super dalam bahasa pemrograman lain.

The second use case is to support cooperative multiple inheritance in a dynamic execution environment. This use case is unique to Python and is not found in statically compiled languages or languages that only support single inheritance. This makes it possible to implement "diamond diagrams" where multiple base classes implement the same method. Good design dictates that such implementations have the same calling signature in every case (because the order of calls is determined at runtime, because that order adapts to changes in the class hierarchy, and because that order can include sibling classes that are unknown prior to runtime).

Untuk kedua kasus penggunaan, pemanggilan superclass yang khas terlihat seperti ini:

>>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 4

Selain pencarian metode, juga berfungsi untuk pencarian atribut. Salah satu kemungkinan kasus penggunaan ini adalah pemanggilan di kelas induk atau saudara kandung.

Perhatikan bahwa diimplementasikan sebagai bagian dari proses pengikatan binding untuk pencarian atribut eksplisit bertitik dotted seperti def enumerate(sequence, start=0): n = start for elem in sequence: yield n, elem n += 1 03. Itu melakukannya dengan menerapkan sendiri metode untuk mencari kelas dalam urutan terprediksi yang mendukung multiple inheritance kooperatif. Dengan demikian, tidak ditentukan untuk pencarian implisit menggunakan pernyataan atau operator seperti def enumerate(sequence, start=0): n = start for elem in sequence: yield n, elem n += 1 06.

Juga perhatikan bahwa, selain dari bentuk tanpa argumen, tidak terbatas untuk menggunakan metode di dalam. Bentuk dua argumen menentukan argumen dengan tepat dan membuat referensi yang sesuai. Bentuk tanpa argumen hanya bekerja di dalam definisi kelas, karena compiler mengisi rincian yang diperlukan untuk mengambil kelas yang didefinisikan dengan benar, serta mengakses instance saat ini untuk metode biasa.

Untuk saran praktis tentang bagaimana merancang kelas kooperatif menggunakan , lihat guide to using super().

class def enumerate(sequence, start=0): n = start for elem in sequence: yield n, elem n += 1 09([iterable])

Alih-alih menjadi fungsi, sebenarnya merupakan tipe urutan yang tidak dapat diubah atau disebut immutable, seperti yang didokumentasikan dalam dan .

class def enumerate(sequence, start=0): n = start for elem in sequence: yield n, elem n += 1 11(object)class def enumerate(sequence, start=0): n = start for elem in sequence: yield n, elem n += 1 11(name, bases, dict, **kwds)

Dengan satu argumen, kembalikan tipe dari sebuah object. Nilai kembaliannya adalah sebuah tipe objek dan umumnya objek yang sama seperti yang dikembalikan oleh .

Fungsi bawaan direkomendasikan untuk menguji jenis objek, karena ia memperhitungkan subkelas.

With three arguments, return a new type object. This is essentially a dynamic form of the statement. The name string is the class name and becomes the attribute. The bases tuple contains the base classes and becomes the attribute; if empty, , the ultimate base of all classes, is added. The dict dictionary contains attribute and method definitions for the class body; it may be copied or wrapped before becoming the attribute. The following two statements create identical objects:

>>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 5

Lihat juga .

Keyword arguments provided to the three argument form are passed to the appropriate metaclass machinery (usually ) in the same way that keywords in a class definition (besides metaclass) would.

See also .

Berubah pada versi 3.6: Subkelas dari yang tidak menimpa def enumerate(sequence, start=0): n = start for elem in sequence: yield n, elem n += 1 23 mungkin tidak lagi menggunakan bentuk satu argumen untuk mendapatkan tipe dari suatu objek.

def enumerate(sequence, start=0): n = start for elem in sequence: yield n, elem n += 1 24([object])

Kembalikan atribut: attr:~object.__ dict__ untuk modul, kelas, instance, atau objek lainnya yang memiliki atribut def enumerate(sequence, start=0): n = start for elem in sequence: yield n, elem n += 1 25.

Objek seperti modul dan instance memiliki atribut yang dapat diperbarui ; namun, objek lain mungkin memiliki batasan penulisan pada atribut (misalnya, kelas menggunakan sebuah untuk mencegah pembaruan kamus secara langsung).

Tanpa argumen, bertindak seperti . Catatan, dictionary lokal hanya berguna untuk dibaca karena pembaruan ke dictionary lokal diabaikan.

Sebuah pengecualian untuk akan muncul jika suatu objek yang ditentukan tetapi tidak memiliki sebuah atribut (contohnya, jika suatu kelas didefinisikan sebagai atribut ).

def enumerate(sequence, start=0): n = start for elem in sequence: yield n, elem n += 1 34(*iterables)

Membuat iterator yang mengumpulkan elemen dari masing-masing iterables.

Kembalikan iterator dari tuples, di mana tuple ke-i berisi elemen ke-i dari masing-masing urutan argumen atau iterables. Iterator berhenti ketika masukan terpendek iterable habis. Dengan argumen iterable tunggal, ia mengembalikan iterator 1-tupel. Tanpa argumen, ia mengembalikan iterator kosong. Setara dengan:

>>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 6

Urutan evaluasi iterables dari kiri ke kanan dijamin. Hal ini memungkinkan idiom untuk mengelompokkan seri data ke dalam grup panjang-n menggunakan def enumerate(sequence, start=0): n = start for elem in sequence: yield n, elem n += 1 35. Ini mengulangi iterator yang sama same def enumerate(sequence, start=0): n = start for elem in sequence: yield n, elem n += 1 36 kali sehingga setiap tuple keluaran memiliki hasil panggilan def enumerate(sequence, start=0): n = start for elem in sequence: yield n, elem n += 1 36 ke iterator. Ini memiliki efek membagi input menjadi potongan panjang-n.

hanya boleh digunakan dengan masukan yang panjangnya tidak sama ketika Anda tidak peduli tentang bagian akhirnya, nilai yang tidak cocok dari iterables yang lebih panjang. Jika nilai-nilai itu penting, gunakan sebagai gantinya.

bersama dengan operator def enumerate(sequence, start=0): n = start for elem in sequence: yield n, elem n += 1 41 dapat digunakan untuk unzip sebuah list atau daftar:

>>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 7

def enumerate(sequence, start=0): n = start for elem in sequence: yield n, elem n += 1 42(name, globals=None, locals=None, fromlist=(), level=0)

Catatan

Ini adalah fungsi lanjutan yang tidak diperlukan dalam pemrograman Python sehari-hari, tidak seperti .

Fungsi ini dipanggil oleh pernyataan . Itu dapat diganti (dengan mengimpor modul dan mengisi ke def enumerate(sequence, start=0): n = start for elem in sequence: yield n, elem n += 1 46) untuk mengubah semantik pernyataan def enumerate(sequence, start=0): n = start for elem in sequence: yield n, elem n += 1 44, tetapi melakukannya strongly atau tidak disarankan karena biasanya lebih mudah menggunakan kait impor (lihat: pep:302) untuk mencapai tujuan yang sama dan tidak menyebabkan masalah dengan kode yang mengasumsikan implementasi impor standar sedang digunakan. Penggunaan langsung juga tidak disarankan untuk kepentingan .

Fungsi ini mengimpor modul name, berpotensi menggunakan globals dan locals yang diberikan untuk menentukan cara menafsirkan nama dalam konteks paket. fromlist memberikan nama-nama objek atau submodul yang harus diimpor dari modul yang diberikan oleh name. Implementasi standar sama sekali tidak menggunakan argumen locals, dan hanya menggunakan globals untuk menentukan konteks paket dari pernyataan .

level menentukan apakah akan menggunakan impor absolut atau relatif. def any(iterable): for element in iterable: if element: return True return False 85 (bawaan) berarti hanya melakukan impor absolut. Nilai positif untuk level menunjukkan jumlah direktori induk untuk mencari relatif ke direktori pemanggilan modul (lihat PEP 328 untuk detailnya).

Ketika variabel name dalam bentuk def enumerate(sequence, start=0): n = start for elem in sequence: yield n, elem n += 1 53, biasanya, paket tingkat atas (nama hingga titik pertama) dikembalikan, not modul dinamai dengan name. Namun, ketika argumen tidak-kosong fromlist * diberikan, modul bernama oleh *name dikembalikan.

Sebagai contoh, pernyataan def enumerate(sequence, start=0): n = start for elem in sequence: yield n, elem n += 1 54 menghasilkan bytecode yang menyerupai kode berikut:

>>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 8

Pernyataan def enumerate(sequence, start=0): n = start for elem in sequence: yield n, elem n += 1 55 menghasilkan panggilan ini:

>>> bin(3) '0b11' >>> bin(-10) '-0b1010' 9

Perhatikan caranya mengembalikan modul tingkat atas di sini karena ini adalah objek yang terikat pada nama oleh pernyataan .

Di sisi lain, pernyataan def enumerate(sequence, start=0): n = start for elem in sequence: yield n, elem n += 1 58 menghasilkan

>>> format(14, '#b'), format(14, 'b') ('0b1110', '1110') >>> f'{14:#b}', f'{14:b}' ('0b1110', '1110') 0

Di sini, modul def enumerate(sequence, start=0): n = start for elem in sequence: yield n, elem n += 1 59 dikembalikan dari . Dari objek ini, nama yang akan diimpor diambil dan diisikan ke nama masing-masing.

Jika Anda hanya ingin mengimpor sebuah modul (berpotensi dalam suatu paket) dengan nama, gunakan .

Berubah pada versi 3.3: Nilai negatif untuk level tidak lagi didukung (juga mengubah nilai default menjadi 0).

Berubah pada versi 3.9: When the command line options or are being used, the environment variable is now ignored.

Catatan kaki

Perhatikan bahwa pengurai hanya menerima konvensi akhir garis end of line gaya Unix. Jika Anda membaca kode dari sebuah berkas, pastikan untuk menggunakan mode konversi baris baru untuk mengkonversi baris baru gaya Windows atau Mac.

Bagaimana cara melakukan konversi tipe data pada python?

Dalam python, kita bisa mengkonversi tipe data secara eksplisit dengan memanggil fungsi konstruktor dari masing-masing tipe data. Untuk tipe data primitif, kita bisa memanggil fungsi berikut: int() - untuk konversi data ke integer. float() - untuk konversi data ke float.

Apa fungsi bawaan python untuk mengkonversi angka menjadi string?

Untuk mengkonversi dari tipe data menjadi jenis data lainnya kita menggunakan sebuah fungsi bawaan python. Diantara yang sudah kita praktikkan adalah: int() : untuk mengkonversi menjadi integer. str() : mengubah menjadi string.

Manakah dari fungsi berikut yang mengubah string menjadi float di python?

float() untuk mengubah menjadi float; bool() untuk mengubah menjadi boolean; chr() untuk mengubah menjadi karakter; str() untuk mengubah menjadi string.

Fungsi Built in manakah yang dapat digunakan untuk mengkonversi nilai float menjadi int?

Mengonversi Float ke Integer Python juga memiliki fungsi bawaan untuk mengonversi float menjadi integer: int() .

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA