Cara menggunakan php artisan serve --port

Dalam lanjutan tutorial belajar Laravel 8 di Duniailkom kali ini kita akan membahas cara mengakses Laravel. Laravel memiliki cara tersendiri agar bisa dijalankan.

Table of Contents

  • Folder Instalasi Laravel 8
  • Mengenal Perintah “php artisan serve”
  • Apa itu Laravel?
  • Manfaat Laravel untuk Proses Pengembangan Website
  • 2 Tools Andalan Laravel
  • 1. Composer
  • Fitur-Fitur Laravel Lainnya
  • Laravel Add-On Package
  • 3. Laravel User Verification
  • 4. Migration Generator
  • 5. Laravel Debugbar
  • Mengapa Memilih Laravel?
  • 1. Template Layout Ringan
  • 2. Mempunyai Banyak Library Object Oriented
  • 3. Mendukung Framework MVC
  • 4. Tersedia Tool Artisan
  • 5. Pembagian Modul Secara Independen
  • 6. Pengecekan Menggunakan Unit Testing
  • Tips Laravel Pemula
  • Dasar Penggunaan PHP
  • Dasar Framework MVC
  • Laravel Adalah Framework Terbaik Anda!
  • Video yang berhubungan

Folder Instalasi Laravel 8

Dalam bab sebelumnya kita telah berhasil menginstall Laravel 8. Jika anda mengikuti semua langkah yang ada, maka di htdocs terdapat 4 folder: coba1, coba2, dan coba3.

Pilih salah satu folder yang berisi Laravel 8 lalu ubah nama foldernya menjadi laravel01. Perubahan nama folder ini tidak wajib, hanya agar lebih rapi saja. Atau juga bisa jalankan perintah berikut untuk menginstall Laravel 8 ke dalam folder laravel01:

composer create-project --prefer-dist laravel/laravel="^8.0" laravel01

Sepanjang tutorial ini saya akan terus memakai folder dengan nama “laravel01“. Anda bisa saja menggunakan nama lain karena itu tidak pengaruh ke kode program. Yang penting, di dalam folder tersebut terinstall Laravel 8.

Baik, mari lihat apa saja isi folder Laravel ini:

Cara menggunakan php artisan serve --port

Untuk Laravel 8 yang kita gunakan, total terdapat sekitar 7.246 file di dalam 1.193 folder. Yup, terbilang luar biasa banyak, dan itulah alasan kenapa ukuran file installer Laravel mencapai lebih dari 40MB.

Namun dari gambar terlihat hanya ada 10 folder serta beberapa file. Mayoritas file Laravel memang tersembunyi karena tidak perlu kita utak-atik. Sepanjang pembuatan project nanti, kita hanya butuh mengubah kurang dari 10 file bawaan Laravel (tidak termasuk file yang akan di tambah).

Mengenal Perintah “php artisan serve”

Selama ini, cara kita mengakses sebuah file PHP adalah dengan menjalankan XAMPP lalu membukanya dari alamat localhost. Ini sebenarnya juga masih bisa dipakai untuk mengakses Laravel.

Namun Laravel menyediakan cara khusus dengan memanfaatkan web server bawaan PHP. Mulai dari PHP versi 5.4 ke atas, PHP sudah menyertakan web server internal sendiri. Inilah yang dipakai Laravel untuk memudahkan proses pembuatan aplikasi.

Untuk menjalankan server bawaan PHP, kita harus menggunakan cmd. Silahkan buka cmd lalu masuk ke folder instalasi Laravel. Karena file Laravel yang saya gunakan ada di C:\xampp\htdocs\laravel01, maka perintah untuk pindah directory adalah:

cd C:\xampp\htdocs\laravel01

Setelah berada di dalam folder Laravel, jalankan web server dengan perintah berikut:

php artisan serve

Lalu akhiri dengan tombol Enter.

Sesaat kemudian cursor cmd akan berhenti, maksudnya kita tidak bisa mengetik apa-apa lagi di cmd. Ini merupakan hal normal dan itu artinya server PHP sudah aktif. Selain itu juga akan tampil teks:

Starting Laravel development server: http://127.0.0.1:8000

Artinya server sudah aktif dan bisa diakses dari http://127.0.0.1:8000. Silahkan buka web browser dan ketik alamat ini.

Sip, Laravel sudah berhasil diakses! Dan karena alamat 127.0.0.1 tidak lain adalah localhost, maka halaman di atas juga bisa diakses dari http://localhost:8000.

Dari langkah-langkah yang sudah kita lakukan, ada beberapa hal yang perlu di perhatikan:

Pertama, kita tidak butuh menjalankan web server Apache bawaan XAMPP, karena yang sedang berjalan saat ini adalah server internal bawaan PHP.

Kedua, karena tidak perlu menjalankan Apache bawaan XAMPP, maka sebenarnya kita tidak harus menginstall Laravel di folder htdocs. Bisa saja Laravel di install ke drive D atau tempat lain kemudian jalankan perintah php artisan serve dari folder tersebut.

Ketiga, jendela cmd yang kita pakai menjalankan perintah php artisan serve tidak boleh ditutup! Apabila jendela ini ditutup, server otomatis juga akan berhenti.

Keempat, secara default port yang dipakai adalah 8000. Kita bisa ganti port ini dengan nomor lain dengan tambahan perintah --port nomor_port. Sebagai contoh, jika saya ingin menjalankan server di port 8080, bisa menjalankan perintah berikut:

php artisan serve --port 8080

Dalam tutorial ini kita telah melihat cara menjalankan dan mengakses Laravel 8 dari perintah php artisan serve. Berikutnya akan masuk ke materi tentang cara pembuatan route di Laravel.

Saat ini di Duniailkom tersedia eBook / buku Laravel Uncover. Dengan total lebih dari 694 halaman A4, materi di buku jauh lebih banyak daripada tutorial Laravel di web Duniailkom. Penjelasan lebih lanjut bisa ke: Laravel Uncover – Panduan Belajar Framework Laravel 8.

Pengembangan website akan terasa lebih mudah jika menggunakan tool yang tepat. Contohnya pemilihan framework php yang akan digunakan

Pengertian framework yang baik adalah framework yang sesuai dengan kebutuhan aplikasi web yang akan Anda bangun. Tidak hanya itu, framework juga harus bisa menyederhanakan proses pembuatan dan menghasilkan performa yang aplikasi web yang lebih maksimal.

Nah! Salah satu framework yang sangat populer saat ini adalah Laravel. Framework ini terkenal kesederhanaannya dan menghasilkan aplikasi web yang powerful.

Artikel ini akan membahas soal apa itu Laravel, manfaat Laravel, fitur-fitur Laravel, hingga tips Laravel untuk pemula.

Apa itu Laravel?

Anda pasti tahu bahasa pemrograman PHP? Laravel adalah satu-satunya framework yang membantu Anda untuk memaksimalkan penggunaan PHP di dalam proses pengembangan website.

PHP menjadi bahasa pemrograman yang sangat dinamis, tapi semenjak adanya Laravel, dia menjadi lebih powerful, cepat, aman, dan simpel. Setiap rilis versi terbaru, Laravel selalu memunculkan teknologi baru di antara framework PHP lainnya.

Source: www.maxoffsky.com

Laravel diluncurkan sejak tahun 2011 dan mengalami pertumbuhan yang cukup eksponensial. Di tahun 2015, Laravel adalah framework yang paling banyak mendapatkan bintang di Github. Sekarang framework ini menjadi salah satu yang populer di dunia, tidak terkecuali di Indonesia.

Laravel fokus di bagian end-user, yang berarti fokus pada kejelasan dan kesederhanaan, baik penulisan maupun tampilan, serta menghasilkan fungsionalitas aplikasi web yang bekerja sebagaimana mestinya. Hal ini membuat developer maupun perusahaan menggunakan framework ini untuk membangun apa pun, mulai dari proyek kecil hingga skala perusahaan kelas atas.

Laravel mengubah pengembangan website menjadi lebih elegan, ekspresif, dan menyenangkan, sesuai dengan jargonnya “The PHP Framework For Web Artisans”. Selain itu, Laravel juga mempermudah proses pengembangan website dengan bantuan beberapa fitur unggulan, seperti Template Engine, Routing, dan Modularity.

Manfaat Laravel untuk Proses Pengembangan Website

Laravel menawarkan beberapa keuntungan ketika Anda mengembangkan website menggunakan dasar framework ini.

  • Pertama, website menjadi lebih scalable (mudah dikembangkan).
  • Kedua, terdapat namespace dan tampilan yang membantu Anda untuk mengorganisir dan mengatur sumber daya website.
  • Ketiga, proses pengembangan menjadi lebih cepat sehingga menghemat waktu karena Laravel dapat dikombinasikan dengan beberapa komponen dari framework lain untuk mengembangkan website.

Source: www.laracast.com

Selain itu, ada dua tools Laravel yang jarang dimiliki oleh framework lain (kecuali Symphony), yaitu Composer dan Artisan. Apa kegunaan masing-masing dari tool tersebut?

1. Composer

Composer merupakan tool yang di dalamnya terdapat dependencies dan kumpulan library. Seluruh dependencies disimpan menggunakan format file composer.json sehingga dapat ditempatkan di dalam folder utama website. Inilah mengapa composer terkadang dikenal dengan dependencies management.

Pertanyaannya lain, apa itu dependencies management?

Misalnya Anda mempunyai sebuah website yang membutuhkan sebuah library. Saya ambil contoh library untuk mengimplementasikan validasi dan proteksi untuk spamming, yaitu Google reCaptcha.

Tentu saja untuk menyediakan Google reCaptcha tidak bisa menggunakan satu library saja, tapi membutuhkan beberapa library. Anda tidak mungkin menginstall satu per satu library, kan?

Nah! Composer membantu Anda untuk menginstall library yang dibutuhkan oleh library Google reCaptcha. Jadi jika menggunakan composer Anda tinggal menginstall library Google reCaptcha dan secara otomatis library lain akan terinstall.

Begitu pun ketika ingin memperbarui library, Anda cukup menggunakan perintah “$ composer update” dan satu per satu library akan diperbarui secara otomatis.

2. Artisan

Sudah pernah mendengar ini? Artisan merupakan command line interface yang dimiliki oleh Laravel. Artisan mencakup sekumpulan perintah yang membantu Anda untuk membangun sebuah website atau aplikasi web.

Kumpulan perintah Artisan juga termasuk penggabungan dengan framework Symphony yang menghasilkan fitur add-on di Laravel 5.1 (sekarang sudah masuk ke versi Laravel 5.8). Dengan adanya fitur add-on, Anda bisa menambahkan berbagai macam fitur baru ke Laravel.

Fitur-Fitur Laravel Lainnya

Laravel mempunyai berbagai macam fitur yang tidak semua framework menyediakannya. Apalagi Laravel adalah framework yang modern sehingga Anda dapat melakukan berbagai hal menggunakan framework ini seperti proses otentifikasi terbaru.

Berikut ini beberapa fitur Laravel yang perlu Anda ketahui.

Blade Template Engine Laravel menggunakan Blade. Blade merupakan template engine untuk mendesain layout yang unik. Layout yang didesain dapat digunakan di tampilan lain sehingga menyediakan konsistensi desain dan struktur selama proses pengembangan..
Dibandingkan dengan template engine lain, Blade mempunyai kelebihan: tidak membatasi pengembang untuk menggunakan kode PHP biasa di dalam tampilan; desain tampilan blade akan tetap di-cache sampai dengan ada modifikasi.
Routing Di Laravel, semua request dipetakan dengan bantuan rute. Dasar dari routing adalah merutekan request ke kontroler terkait. Routing ini dianggap dapat mempermudah pengembangan website dan meningkatkan performanya.
Setidaknya ada tiga kategori routing di Laravel, yaitu basic routing, route parameters, dan named routes.
Modularity Seperti yang sudah dibahas di bagian sebelumnya, di dalam Laravel terdapat kumpulan modul dan library yang terkait dengan composer. Fitur ini membantu Anda untuk menyempurnakan dan meningkatkan fungsionalitas dari website yang dibangun, serta mempermudah proses update.
Testability Laravel dibangun dengan fitur proses pengecekan yang cukup lengkap. Framework ini mendukung proses pengecekan dengan PHPUnit dan file phpunit.xml yang dapat disesuaikan dengan aplikasi web yang sedang dibangun.
Framework ini juga dibangun menggunakan metode pembantu yang nyaman. Metode ini memungkinkan Anda untuk menguji website secara ekspresif.
Query Builder and ORM Laravel database query builder menyediakan antarmuka yang lancar untuk membuat dan menjalankan database query. Fitur ini dapat digunakan untuk menjalankan berbagai operasi database di dalam website dan mendukung berbagai sistem database.
Authentication Laravel membuat pengimplementasian otentikasi menjadi sangat sederhana. Seluruh proses konfigurasi otentikasi sudah berjalan secara otomatis.
Anda bisa menemukan file konfigurasi otentikasi ini di ‘config/auth.php’. Di dalam file ini terdapat beberapa opsi otentifikasi yang sudah terdokumentasikan dengan baik dan sewaktu-waktu dapat Anda sesuaikan dengan kebutuhan sistem.
Schema Builder Class Laravel Schema menyediakan database agnostic untuk memanipulasi tabel. Schema ini berjalan baik di berbagai tipe database yang didukung Laravel dan mempunyai API yang sama di seluruh sistem.
Configuration Management Features Seluruh file konfigurasi Laravel disimpan di dalam direktori config. Setiap opsi didokumentasikan dengan baik. Jadi Anda tidak perlu khawatir untuk mengubah setiap konfigurasi yang tersedia.
E-mail Class Laravel menyediakan API beberapa library SwiftMailer yang cukup populer dengan koneksi ke SMTP, Postmark, Mailgun, SparkPost, Amazon SES, dan sendmail. Fitur ini memungkinkan Anda untuk mengirimkan email dengan cepat melalui aplikasi lokal maupun layanan cloud.
Redis Laravel menggunakan Redis untuk menghubungkan antara sesi yang sudah ada dengan cache general-purpose. Redis terkoneksi dengan session secara langsung.
Redis merupakan aplikasi open source yang menyimpan key-value. Redis juga sering dikenal dengan server struktur data yang dapat menyimpan key dengan tipe strings, hashes, lists, sets, dan sorted sets.
Event and Command Bus Laravel Command Bus menyediakan metode pengumpulan tugas yang dibutuhkan aplikasi supaya dapat berjalan secara simpel dan perintah yang mudah dimengerti.

Itulah tadi beberapa fitur yang dimiliki oleh Laravel dan belum tentu bisa Anda temui di framework lain. Framework ini cukup menarik dan sangat cocok untuk membuat sistem dengan skala besar.

Baca juga: Mengatasi Error 404 Not Found di Laravel

Laravel Add-On Package

Salah satu kelebihan menggunakan Laravel Add-On Package adalah mengizinkan Anda untuk menggunakan berbagai macam fitur tambahan. Fitur ini dapat Anda gunakan sebagai aplikasi hosting termasuk routing, migration, test, views, dan beberapa fitur yang sangat berguna lainnya. Keuntungan lain penggunaan package adalah prinsip ‘Don’t Repeat Yourself (DRY)’.

Ada banyak sekali packages untuk Laravel yang membuat aplikasi menjadi lebih cepat dan kencang, memperketat keamanan dan performanya juga. Saya akan sedikit membahas mengenai beberapa packages Laravel yang perlu Anda ketahui dan sering dipakai di aplikasi Laravel pada umumnya.

1. Spatie

Bentuk aturan dan permission sangat penting di berbagai macam aplikasi web. Laravel sendiri juga mempunyai berbagai macam package yang bisa mendukung bentuk aturan dan permission. Bahkan packages tersebut dapat meningkatkan efektifitas dari kode program. Salah satu package yang disarankan adalah Spatie Roles & Permission.

Beberapa kelebihan dari Spatie adalah SpatieRoles, permissions, middleware, permissions langsung, terdiri banyak instruksi Blade, dan perintah Artisan

2. Entrust

Package ini menyediakan cara yang fleksibel untuk menambahkan Role-based Permission untuk aplikasi Laravel 5. Di dalam package ini setidaknya terdapat empat tabel: tabel roles untuk menyimpan role records, tabel permissions untuk menyimpan permission record, tabel role_user untuk menyimpan one-to-many relations di antara roles dan users, tabel permission_tole untuk menyimpan relasi many-to-many di antara roles dan permissions.

3. Laravel User Verification

Package User Verification memungkinkan Anda untuk menangani verifikasi user dan memvalidasi email. Fitur ini juga menghasilkan dan menyimpan token verifikasi untuk user yang sudah teregistrasi, mengirim,mengatur antrian email dengan link token verifikasi, menangani token verifikasi, dan menandai user yang terpercaya. Package User Verification ini juga menyediakan fungsionalitas, contohnya pemeriksaan rute middleware.

4. Migration Generator

Migration Generator merupakan paket Laravel yang dapat Anda gunakan untuk proses migrasi dari database yang sudah ada. Di dalamnya terdapat juga indeks dan foreign keys. Proses migrasi untuk seluruh tabel yang ada di dalam database dapat Anda lakukan hanya dengan menjalankan package ini di dalam aplikasi Laravel.

5. Laravel Debugbar

Laravel Debugbar merupakan package populer Laravel lain yang membantu user untuk menambahkan toolbar developer di dalam aplikasi. Paket ini berguna khusus untuk tujuan debugging.

Ada banyak sekali opsi yang tersedia di dalam Debugbar. Fitur yang ada di dalamnya akan membantu Anda untuk menunjukkan seluruh query yang tersedia di dalam aplikasi –semuanya terkait dengan rute.

Laravel Debugbar juga akan menampilkan seluruh template yang sudah pernah dirender dan juga parameter yang sudah Anda pakai sebelumnya ketika Anda menjalankannya.

Anda dapat menambahkan pesan tambahan menggunakan Facade, dan itu akan muncul di bagian bawah tab ‘Messages’ di Laravel Debugbar.

Mengapa Memilih Laravel?

Masih belum yakin menggunakan Laravel ? Alasan-alasan di bawah mungkin akan meyakinkan Anda bahwa Laravel adalah salah satu framework terbaik yang wajib Anda coba.

1. Template Layout Ringan

Laravel Framework menyediakan template layout yang ringan dan terdapat juga fitur untuk menambahkan template tambahan yang ringan. Developer dapat membuat dan melakukan pengembangan menggunakan layout yang cukup powerful. Berbagai macam layout ini ini dapat developer gunakan dengan menambahkan berbagai macam CSS, gambar, dan teks dengan struktur kode yang lengkap.

Template layout mempunyai peranan yang sangat penting di dalam segala macam aplikasi. Di aplikasi Laravel sendiri, template engine mempunyai banyak bagian di dalam proses pembuatan template.

2. Mempunyai Banyak Library Object Oriented

Framework Laravel mempunyai library Object Oriented yang sangat banyak. Selain itu, Laravel juga mempunyai berbagai macam library yang tidak ada di dalam framework PHP populer lainnya.

Salah satu library yang paling penting adalah library otentikasi. Anda memerlukan library ini untuk menyediakan fitur otentifikasi yang canggih. Library otentifikasi Laravel juga menyediakan Bcrypt hashing yang merupakan salah satu fitur tercanggih di bidang otentifikasi.

3. Mendukung Framework MVC

Laravel adalah salah satu dari sekian framework yang mendukung framework MVC (Model-View-Controller). MVC menangani hampir keseluruhanbagian aplikasi Laravel.

Pemisahan antara logika dan tampilan aplikasi sangat mungkin bisa dilakukan menggunakan framework MVC. Selain itu, performa yang optimal, dokumentasi yang lengkap, dan berbagai macam aplikasi tambahan tersedia di dalam framework Laravel yang terintegrasi dengan MVC ini.

4. Tersedia Tool Artisan

Developer terkadang membutuhkan interaksi antara Laravel dengan framework lain menggunakan command line yang berguna untuk membuat dan menangani environment di proyek Laravel.

Laravel mempunyai tool Artisan (sudah dibahas di bagian sebelumnya) yang mana merupakan tool command line. Fungsi utama dari Artisan adalah melakukan tugas repetisi dan memproses pemrograman yang kompleks yang mana terkadang developer terkadang mengabaikannya selama proyek berjalan.

Dengan bantuan Artisan, developer dapat membuat dan melakukan migrasi database dengan mudah. Pengelolaan struktur database dapat ditangani selama proses migrasi.

5. Pembagian Modul Secara Independen

Satu aplikasi Laravel dapat menggunakan lebih dari 20 modul library dan setiap modul terbagi menjadi beberapa modul individu. Modul-modul ini secara independen mengadopsi prinsip PHP modern dan menjaga fungsi penting dari aplikasi Laravel. Modul tersebut akan membuat aplikasi menjadi lebih informatif, modular, dan responsif.

6. Pengecekan Menggunakan Unit Testing

Pembuatan aplikasi Laravel terkadang menggunakan konsep “Unit Testing”. Dengan bantuan Unit Testing, jumlah pengetesan dalam jumlah banyak dapat dilakukan dengan tujuan untuk memastikan perubahan baru dapat dibuat oleh developer tanpa harus merusak satu pun fungsi aplikasi dan membuat aplikasi lebih responsif.

Tips Laravel Pemula

Sudah tidak sabar ingin mencoba langsung menggunakan Laravel? Tunggu, ada beberapa hal yang perlu Anda persiapkan terlebih dahulu sebelum belajar framework Laravel. Tujuannya supaya Anda lebih mudah untuk memahami bagaimana menggunakan Laravel dengan baik.

Setidaknya ada dua hal yang perlu Anda pelajari sebelum mempraktikkan langsung penggunaan Laravel untuk membuat website.

Dasar Penggunaan PHP

Seperti yang sudah diketahui, framework Laravel merupakan framework yang dikembangkan untuk mendukung bahasa PHP. Tentu saja semua bahan untuk membuat framework ini berasal dari PHP.

Nah! Supaya bisa memahami bagaimana Laravel berjalan, tentu saja Anda harus memahami terlebih dahulu bagaimana PHP digunakan. Tidak perlu sampai menjadi mahir, Anda cukup mempelajari dasar penggunaan PHP.

Baca Juga: 7+ Situs Belajar PHP Gratis (Dari Pemula Sampai Mahir)

Dasar Framework MVC

Laravel tidak bisa lepas dari pengelolaan struktur datanya yang dikenal dengan MVC. Maka dari itu, cukup penting untuk mempelajari bagaimana penerapan MVC di dalam proses pengembangan website.

MVC cukup populer di dalam pengembangan website saat ini. Pemisahaan antara tampilan (front-end) dengan controller (back-end) menjadi fitur modern yang dirasa sangat memudahkan developer. Memahami bagaimana MVC berjalan sama saja memahami bagaimana Laravel memproses setiap file dan resource yang tersedia di dalamnya.

Laravel Adalah Framework Terbaik Anda!

Itulah tadi beberapa informasi mengenai apa itu Laravel. Laravel adalah framework yang cukup istimewa karena mempunyai segudang fitur dan packages yang dapat Anda tambahkan sendiri. Jika Anda menginginkan framework yang sederhana untuk membuat aplikasi web yang cukup kompleks, saya rasa Laravel adalah salah satu pilihan framework terbaik. Namun, tentu saja Anda perlu menyesuaikan kebutuhan dari aplikasi web yang Anda kembangkan.

Semoga artikel mengenai apa itu Laravel ini bermanfaat untuk Anda. Jika masih ada pertanyaan atau tambahan, jangan sungkan untuk meninggalkan komentar di bawah ini. Anda bisa subscribe untuk terus mengikuti terus informasi terbaru dari kami mengenai dunia teknologi, bisnis, digital marketing, dan tentu saja layanan hosting.

Baca Juga: Benarkah PHP Framework Laravel Kian Diminati?