Cadangan minyak bumi di dunia

Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM) menyatakan cadanganminyak bumi Indonesia per 2019 cuma 3,77 miliar barel. Jumlah cadangan ini hanya cukup sampai sembilan tahun ke depan atau 2028 mendatang.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkapkan hitungan itu mengasumsikan tidak ada penemuan cadangan baru. Artinya, kecukupan cadangan minyak bumi di Indonesia masih bergantung dengan perkembangan kegiatan eksplorasi.

"Sumber energi minyak dan gas (migas) masih banyak yang belum sepenuhnya bisa dikonversi jadi cadangan minyak bumi 3,77 miliar barel, ini akan habis dalam sembilan tahun," ungkap Arifin dalam diskusi secara virtual Tempo Energy Day, Rabu (21/10).


Lihat juga:Perkembangan Pembahasan Stimulus AS Angkat Harga Minyak

Selain minyak bumi, Arifin menyatakan sisa cadangan gas bumi akhir tahun lalu hanya 77,3 triliun kaki kubik (TCF). Artinya, jumlah itu cuma cukup sampai 22 tahun ke depan.

Sementara, sisa cadangan batu bara per 2019 lalu tercatat sebanyak 37,6 miliar ton. Menurut Arifin, jumlah itu hanya cukup sampai 65 tahun mendatang.

"Oleh karena itu transisi energi mutlak diperlukan. Indonesia masih punya yang belum ditindaklanjuti dieksplorasi," kata Arifin.

Arifin bilang Indonesia perlu melakukan transisi energi ke energi baru terbarukan (EBT). Pasalnya, potensi EBT di dalam negeri mencapai 417,8 giga watt (GW).

Lihat juga:Arifin Tasrif Beberkan Aturan ESDM yang Diubah Omnibus Law

"Saat ini termanfaatkan 10 GW atau 2,5 persen. Memasuki 2020 ada pandemi covid-19 di dunia. Ini memberikan efek domino terhadap ekonomi dan energi, jadi harus dilakukan agar Indonesia bisa bertransformasi EBT dalam mendorong ekonomi setelah pandemi ini," jelas Arifin.

Perpres Tarif Listrik EBT Segera Terbit

Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana menuturkan peraturan presiden (perpres) mengenai harga listrik EBT akan segera terbit. Ia berharap perpresbisa terbit sebelum akhir tahun.

"Pemerintah serius untuk mendorong EBT, Pak Presiden juga menanyakan keseriusan kami untuk menambah proyeksi EBT. Ini disusul dengan peraturan menteri besok atau lusa akan diganti, dengan perpres tarif EBT yang mudah-mudahan sebelum ganti tahun terbit," papar Rida.

[Gambas:Video CNN]

Ia bilang pihaknya sudah berbicara dengan sejumlah asosiasi dan investor terkait penetapan tarif listrik EBT. Menurutnya, investor cukup tertarik dengan tarif yang ditetapkan oleh pemerintah.

"Mereka meyakiniini akan menarik dan akan mempercepat pemanfaatan EBT," imbuh Rida.

Kementerian ESDM menargetkan bauran energi yang berasal dari EBT dapat mencapai 23 persen pada 2025. Lalu, naik lagi menjadi 31 persen pada 2050.

Lihat juga:Pemerintah Siapkan Perpres Perdagangan Karbon dan Tarif EBT

(aud/sfr)

Video

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA