Buku panduan peserta pemanfaatan buku kia

Uploaded byeka nur fitriana 0% found this document useful (0 votes)

66 views

29 pages

Description:

KIA

Copyright

© © All Rights Reserved

Available Formats

PPTX, PDF, TXT or read online from Scribd

Share this document

Did you find this document useful?

Is this content inappropriate?

Report this Document

0% found this document useful (0 votes)

66 views29 pages

Pemanfaatan Buku Kia

Uploaded by

eka nur fitriana

Description:

KIA

Full description

Delapan Negara Optimalisasi Penggunaan Buku KIA Guna Cegah Stunting dan Tekan Angka Kematian Ibu dan Balita

Berita 2022-09-12 | 14:55:00

PAUDPEDIA — Optimalisasi penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dalam mendukung kesehatan ibu dan anak guna mencegah stunting, kurangi angka kematian ibu dan kematian Balita menjadi prioritas pembangunan berkelanjutan (SDG's) menjadi komitmen bersama delapan negara.
Buku Kesehatan Ibu dan Anak (Buku KIA) berisi catatan kesehatan ibu (hamil, bersalin dan nifas) dan anak (bayi baru lahir sampai anak usia 6 tahun) serta berbagai informasi cara memelihara dan merawat kesehatan ibu dan anak.
Upaya meningkatkan pemanfaatan buku KIA harus dikampanyekan serta disosialisasikan seluruh elemen dan komponen masyarakat. Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) mengadakan program pengembangan kapasitas kerja sama Selatan-Selatan melalui pertukaran pengetahuan, keahlian, dan sumberdaya untuk melaksanakan prioritas program SDG's.
Salah satunya adalah kegiatan Knowledge Sharing Program on Maternal and Child Health Handbook, ‘Enhancing quality of care for early detection through integrated health check-up for mother and child using MCH Handbook’ yang diselenggarakan pada tanggal 7- 10 September 2022, dengan peserta berasal dari delapan negara.
Wamenkes dr. Dante Saksono Harbuwono mengatakan kehamilan, persalinan, nifas, dan masa kanak-kanak adalah masa kritis. Secara global, kematian ibu dan anak telah turun secara signifikan, tetapi bebannya masih tinggi.
Hampir 300 ribu perempuan meninggal selama dan setelah kehamilan dan persalinan pada tahun 2017. Demikian pula, sekitar 5 juta anak balita meninggal setiap tahun.
Penyediaan pemeriksaan antenatal berkualitas tinggi dan teratur selama kehamilan kemungkinan akan menentukan status kesehatan ibu hamil dan anak-anak. Pemerintah berkomitmen untuk memprioritaskan ketersediaan layanan esensial bagi ibu dan anak.
“Buku KIA memainkan peran penting sebagai alat berbasis rumah untuk memastikan kesehatan ibu dan anak yang berkelanjutan,” ujar Wamenkes Dante secara virtual.
Buku KIA merupakan panduan bagi keluarga dan penyedia layanan kesehatan untuk mengidentifikasi awal masalah kesehatan selama masa kehamilan dan masa kanak-kanak.
Dengan demikian, buku pegangan ini merupakan alat yang efektif untuk memantau penyediaan dan ketersediaan layanan kesehatan ibu dan anak yang esensial untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak.
Dikatakan dr. Dante, pandemi telah mempengaruhi program International Knowledge Sharing. Selama pertemuan ini, peserta akan mendapat kesempatan untuk belajar dari Indonesia dan negara peserta lainnya bagaimana negara melakukan penguatan deteksi dini masalah kesehatan ibu dan anak melalui pemanfaatan buku KIA.

 Peserta juga berkesempatan mendapatkan pengetahuan terkait pemberdayaan keluarga menggunakan buku KIA untuk deteksi dini, serta bagaimana meningkatkan kapasitas peserta dalam melakukan monitoring dan evaluasi pemanfaatan buku KIA.
“Kami bertujuan untuk mengakomodasi negara-negara untuk berbagi pengalaman dan praktik terbaik mereka dalam melakukan deteksi dini dan pemeriksaan kesehatan terpadu untuk Ibu dan Anak menggunakan buku KIA,” ungkap dr. Dante.


Penulis: Eko
Sumber : Siaran Pers Kemenkes

306.874 3 Ind b

ORIENTASI

Penggunaan Buku KIA Untuk Petugas Kesehatan

BUKU PANDUAN PESERTA

Buku KIA Departemen Kesehatan RI bekerja sama dengan Japan International Cooperation Agency 2008

306.874 3 Ind b

Katalog Dalam Terbitan. Departemen Kesehatan RI Indonesia. Departemen Kesehatan. Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat. Buku panduan peserta orientasi pengguna buku KIA untuk petugas kesehatan. -- Jakarta : Departemen kesehatan RI, 2008. I. Judul 1. MOTHER AND CHILD RELATION 2. HEALTH MANPOWER 3. JICA

306.874 3 Ind b

ORIENTASI

Penggunaan Buku KIA Untuk Petugas Kesehatan BUKU PANDUAN PESERTA

Departemen Kesehatan RI bekerja sama dengan Japan International Cooperation Agency 2008

KATA PENGANTAR Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDTKI) 2002-2003, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia 307/100.000 Kelahiran Hidup. Angka Kematian Bayi (AKB) 35/1000 Kelahiran Hidup, dan Angka Kematian Balita (AKBAL) 46 per 1000 Kelahiran Hidup. Kondisi ini masih jauh dari target pencapaian Millennium Development Goals (MDGs) 2015 yakni mencapai AKBAL menjadi 23/1000 KH dan mencapai AKI menjadi 125/100,000 KH. Untuk mencapai keberhasilan penurunan Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Balita perlu kerjasama dan peran serta aktif lintas sektor, profesi, akademisi, masyarakat, keluarga, lembaga swadaya masyarakat dan donor agencies serta swasta. Buku KIA merupakan bentuk peranserta aktif keluarga dan masyarakat dalam bidang kesehatan ibu dan anak, dan keberhasilan penerapan Buku KIA sebagai salah satu alat untuk meningkatkan cakupan pelayanan KIA tidak terlepas dari peran para pihak terkait dengan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir, bayi dan anak balita. Saat ini buku KIA sudah dipakai di 33 propinsi dan sudah dikenal luas oleh petugas kesehatan di lapangan, namun belum semua petugas kesehatan terampil dalam menerapkan buku KIA dan memiliki kepatuhan dalam pengisiannya. Melihat kondisi tersebut, Departemen Kesehatan bekerjasama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) dalam “The Project for ensuring maternal and child health services with the MCH handbook, phase II” salah satu kegiatannya menyusun Orientasi Penggunaan Buku KIA Buku KIA untuk Petugas Kesehatan. Kegiatan Orientasi Penggunaan Buku KIA bagi Petugas Kesehatan ini tetap mengacu pada buku yang diterbitkan sebelumnya yakni: Buku KIA, Petunjuk Teknis Penggunaan Buku KIA dan Pedoman Umum Manajemen Penerapan Buku KIA. Buku Orientasi Penggunaan Buku KIA untuk Petugas Kesehatan terdiri dari buku Panduan Peserta dan buku Pegangan Fasilitator, serta dilengkapi dengan buku Instrumen Evaluasi Pasca Orientasi Buku KIA di tempat kerja untuk Petugas Kesehatan. Mengingat efisiensi dan keterbatasan alokasi dana yang ada, orientasi Buku KIA untuk Petugas Kesehatan ini dapat dilaksanakan secara utuh sesuai jadwal maupun terpenggalpenggal melekat pada pertemuan rutin yang sudah ada asalkan materi dan cara penyampaian sesuai dengan pedoman. Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Tim Penyusun dan Tim Editor serta pihak terkait lainnya yang berkontribusi sehingga diterbitkannya buku ini. Kami menyadari bahwa buku ini jauh dari sempurna oleh karenanya kritik dan saran sangat kami harapkan. Selamat bekerja. Direktur Bina Kesehatan Anak

Dr. Hj. Fatni Sulani, DTM&H, MSi.

iii

Orientasi Penggunaan Buku KIA Untuk Petugas Kesehatan

Buku Panduan Peserta DAFTAR ISI Kata Pengantar

iii

Daftar Isi

V

GAMBARAN UMUM ORIENTASI Pendahuluan

1

Pendekatan Orientasi

1

Perbedaan Orientasi dengan Pelatihan

2

SILABUS ORIENTASI Deskripsi Orientasi

3

Tujuan Pembelajaran Peserta

3

Metode Pembelajaran

3

Bahan Orientasi

3

Kriteria Peserta Orientasi

4

Metode Evaluasi

4

Alat Bantu Orientasi

4

Lamanya Orientasi

4

Komposisi Peserta dan Fasilitator dalam Kegiatan Orientasi

4

JADWAL

5

KUESIONER AWAL Instruksi KuesionerPengisian Awal Orientasi

67

PENUNTUN BELAJAR Instruksi Penggunaan PenuntunBuku Belajar Penuntun Belajar Penggunaan KIA

10 11

EVALUASI ORIENTASI

13

KONTRIBUTOR

14

v

GAMBARAN UMUM ORIENTASI 1. Pendahuluan

Buku kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan satu-satunya buku keluarga yang berisi informasi dan catatan kesehatan ibu dan anak. Buku KIA disimpan oleh ibu atau keluarga dan digunakan sebagai alat komunikasi antara petugas kesehatan dengan ibu atau keluarga pada saat ibu/anak mendapat pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan, nasihat dan penyuluhan yang diberikan dicatat oleh petugas di Buku KIA. Diharapkan Buku KIA dapat memotivasi ibu datang ke fasilitas kesehatan untuk kunjungan ulang (kontrol) atau rujukan. Untuk memahami Buku KIA, petugas kesehatan harus membaca Buku KIA, Petunjuk Teknis Penggunaan Buku KIA dan Buku Pedoman Umum Manajemen Penerapan Buku KIA.

Buku KIA merupakan “pintu masuk” bagi ibu/keluarga untuk mendapatkan pelayanan komprehensif, maka petugas harus mampu mengkaitkan Buku KIA dengan pelayanan lain yang menjadi hak ibu/anak serta menilai keberhasilan program seperti: 1. Asuhan Antenatal 2. Persalinan oleh tenaga kesehatan (Asuhan Persalinan Normal-APN), Standar Pelayanan Kebidanan, Standar Asuhan Kebidanan termasuk Rujukannya 3. Penanganan kasus kegawat daruratan obstetri dan neonatal oleh tenaga kesehatan yang kompeten (PONED/PONEK) 4. Pelayanan neonatal dasar dan perawatan esensial bayi baru lahir, termasuk inisiasi menyusu dini, pemberian Vit K1 injeksi bayi baru lahir, dan menyusui eksklusif 5. Kunjungan nifas dan kunjungan neonatal 6. Program imunisasi (Millennium Challenge Corporation Indonesia-MCCI), pemberian imunisasi dasar dan vitamin A 7. Keterkaitan Buku KIA dengan: Akte Kelahiran, Program Pengembangan dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Bina Keluarga Balita, Penatalaksanaan Gizi Buruk, Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS), Manajemen Terpadu Bayi Muda Sakit (MTBM), Manajemen Bayi Berat Lahir Rendah-BBLR), Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Dini (SDID)-Tumbuh Kembang Anak, Desa SIAGA, Making Pregnancy Safer, Safe Motherhood, Jaringan Pengaman Sosial Bidang Kesehatan, Revitilisasi Posyandu, Bidan Delima, Perawat Kesehatan Masyarakat (Perkesmas), Program Persiapan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi-P4K dengan stiker). Program KB dan sebagainya sesuai kondisi lokal 8. Kelas Ibu Hamil dan Kelas Ibu Balita 9. Audit Maternal Perinatal (AMP), surveilans penyakit, kegiatan pemberantasan penyakit menular dan audit lainnya. 10. Pelayanan KIA disemua sarana kesehatan termasuk balai pengobatan dan rumah sakit

2. Pendekatan Orientasi

Peserta orientasi akan lebih menguasai pengetahuan dan keterampilan penggunaan Buku KIA dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak apabila tersedia cukup waktu dengan metode pelaksanaan orientasi yang tepat dan sesuai. Pada orientasi ini fasilitator menciptakan suasana yang menyenangkan serta menumbuhkan interaksi dalam proses-proses memperoleh berbagai hal baru dari aspek pengetahuan, keterampilan dan perilaku untuk peserta.

Panduan Peserta Orientasi Buku KIA

1

Fasilitator membantu peserta memperoleh manfaat khusus dari pengalaman belajar mandiri dalam setiap kesempatan dan menginformasikan kepada peserta tentang kemajuan mereka baik dari segi pemahaman maupun keterampilan. Dengan pendekatan tersebut diatas maka proses pembelajaran: 

Berdasarkan kompetensi, yang mengacu pada tujuan orientasi dan ditekankan pada penguasaan pengetahuan pokok, memahami penggunaan Buku KIA sebaik-baiknya dan tidak hanya terbatas pada mendapatkan pengetahuan baru.

Dinamis, dikarenakan peserta selalu memperoleh masukan (umpan-balik) secara terus menerus tentang sejauh mana mereka telah menguasai materi/mencapai tujuan orientasi.

Tanpa beban, karena baik secara individu atau kelompok, peserta mengetahui apa yang harus dipelajari, dimana mereka mendapatkan informasi dan keleluasaan untuk berdiskusi dengan fasilitator.

Perbedaan Orientasi dengan Pelatihan

Kegiatan pelayanan KIA telah biasa dilaksanakan sehari-hari, sehingga untuk memahami Buku KIA para petugas kesehatan tidak perlu melalui suatu pelatihan khusus, cukup dengan orientasi, sehingga waktu kegiatan yang dibutuhkan tidak terlalu lama: 

Pengetahuan yang telah dimiliki oleh semua peserta tentang Buku KIA akan dinilai pada kuesioner awal orientasi

Sesi pengetahuan dan membimbing pemakaian Buku KIA ditekankan dengan cara atau teknik yang praktis, mudah, singkat dan memiliki tingkat efektifitas yang tinggi dengan fokus pada kebutuhan belajar peserta

Kemajuan proses orientasi dan pemahaman pengetahuan akan dinilai melalui kuesioner tengah orientasi, untuk mempastikan bahwa pada akhir orientasi semua peserta telah mengerti tentang penggunaan Buku KIA dalam pelayanan, bukan hanya sekedar mengisi

Dengan demikian kegiatan orientasi penggunaan Buku KIA ini dirancang untuk menghasilkan petugas kesehatan yang terampil menggunakan Buku KIA pada semua fasilitas pelayanan kesehatan. Yang harus dipenuhi sebagai standar dalam orientasi ini mencakup aspek:  

Pengetahuan – Peserta orientasi memperoleh nilai atau mengisi secara benar sedikitnya 85% dari keseluruhan kuesioner tengah orientasi. Keterampilan – Peserta orientasi mampu mengisi Buku KIA dengan betul setelah mendapatkan hasil pemeriksaan sesuai standar pelayanan dan memperoleh nilai memuaskan dari soal latihan pengisian Buku KIA.

Peserta dan fasilitator memiliki tanggung jawab yang sama untuk mencapai tujuan orientasi tersebut

2

Panduan Peserta Orientasi Buku KIA

3. Silabus Orientasi Deskripsi Orientasi

Diakhir orientasi penggunaan Buku KIA ini diharapkan tercapai peningkatan pengetahuan dan pemahaman serta keterampilan petugas kesehatan dalam penggunaan Buku KIA pada sarana kesehatan di semua tingkat pelayanan kesehatan ibu dan anak. Dalam orientasi ini, baik peserta maupun fasilitator, mempunyai bahan yang sama untuk proses pembelajaran. Dengan latar belakang pengalaman, pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh sebelumnya, fasilitator membimbing peserta memperoleh pengetahuan serta memahami tentang penggunaan Buku KIA dengan menekankan pada efektifitas penggunaan keterampilan komunikasi, aplikasi teknologi pembelajaran dan teknik penyampaian yang sesuai. Penilaian obyektif terhadap pengetahuan dan pemahaman peserta dilakukan oleh fasilitator dengan menggunakan kuesioner pengetahuan dan lembar penilaian.

Tujuan Pembelajaran Peserta:

Setelah mengikuti orientasi, peserta diharapkan dapat: 1. Menjelaskan pengertian Buku KIA 2. Menjelaskan manfaat Buku KIA 3. Menjelaskan cara penggunaan Buku KIA 4. Mengisi Buku KIA dengan benar 5. Menjelaskan tentang pembinaan dan pemantauan pada penggunaan Buku KIA 6. Menjelaskan keterkaitan Buku KIA dengan Program Kesehatan Ibu dan Anak lainnya

Metode Pembelajaran      

Ceramah ilustrasi partisipatif Diskusi dan teknik pembelajaran interaktif lainnya Latihan dan tugas Praktik perorangan dan kelompok Bermain peran (role play) Bimbingan dan Peragaan

Bahan Orientasi     

Buku Acuan : Buku KIA Petunjuk Teknis Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak Buku Panduan Peserta Buku Pegangan Fasilitator Buku Panduan Penggunaan Kartu Menuju Sehat (KMS) Balita Bagi Petugas Kesehatan Alat Bantu Orientasi lainnya

Panduan Peserta Orientasi Buku KIA

3

Kriteria Peserta Orientasi Adalah: 1. Petugas kesehatan yang memberi pelayanan kesehatan ibu dan anak. 2. Mendapat rekomendasi dan dukungan dari atasan termasuk mempraktikkan pengetahuan dan keterampilannya di tempat kerja. 3. Memiliki peluang untuk terus mendalami atau memperluas penggunaan Buku KIA di tempat kerja sebagai upaya meningkatkan penggunaan Buku KIA dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak. Dengan demikian peserta orientasi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 

Tertarik pada penggunaan Buku KIA dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak

Ingin memperbaiki kinerjanya dalam memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak

Terlibat aktif dalam kegiatan penggunaan Buku KIA di tempat praktek

Dengan pertimbangan tersebut diatas maka semua sesi orientasi difokuskan pada kebutuhan peserta.

Metode Evaluasi Peserta  Kuesioner awal dan tengah orientasi  Evaluasi kinerja (dilakukan selama kegiatan orientasi) terhadap keterampilan penggunaan termasuk pengisian Buku KIA. Orientasi  Evaluasi orientasi (diisi oleh peserta)  Evaluasi fasilitator (diisi oleh peserta)

Alat Bantu Orientasi   

OHP/LCD Flipchart Alat tulis menulis atau alat lain, jika perlu

Lamanya Orientasi

5 sesi dalam dua setengah (2½) hari

Komposisi Peserta dan Fasilitator dalam Kegiatan Orientasi Jumlah peserta 1 dalam satu kelas maksimal 20 orang. Perbandingan fasilitator dan peserta 1:10

4

Panduan Peserta Orientasi Buku KIA

Panduan Peserta Orientasi Buku KIA

Ringkasan Tugas Baca: Buku Petunjuk Teknis Penggunaan Buku KIA, Buku KIA

Presentasi: Penggunaan Buku KIA di Provinsi/Kabupaten/Kota/Puskesmas/Lapangan

Kuesioner awal Identifikasi kebutuhan belajar kelompok dan individu

Presentasi: Penjelasan Umum Orientasi Identifikasi harapan dan kekhawatiran peserta

Pada pemeriksaan: Antenatal dan Bayi/Anak Pengisian dan analisa hasil pemeriksaan pada Buku KIA

Ringkasan Tugas Baca: Buku KIA Buku Petunjuk Teknis Penggunaan Buku KIA

1. 2.

Praktek Penggunaan Buku KIA

Presentasi dan praktek: Kartu Menuju Sehat  menimbang dan mengukur panjang/tinggi badan Balita  memplot KMS  menginterpretasi hasil pengukuran

Pendaftaran Peserta Orientasi

Pembukaan dan Perkenalan

Siang: 13:00-17:00

MAKAN SIANG

Praktek: Cara Pengisian Buku KIA

Kegiatan: Komunikasi menggunakan Buku KIA

Penutupan

Evaluasi orientasi

Rencana Tindak lanjut

5

Penilaian Praktek Simulasi:  Mengisi catatan pelayanan kesehatan ibu  Mengisi catatan ibu bersalin, keterangan lahir, identitas anak  Mengisi catatan ibu nifas, KMS, pelayanan kesehatan anak (pemeriksaan neonatus dan pemberian imunisasi)

Presentasi: Manfaat Buku KIA

Siang: 13:00-15:00

Kuesioner Tengah Membahas hasil kuesioner tengah

Presentasi: Apa Buku KIA itu?  Integrasi pelayanan KIA dengan menggunakan buku KIA

Presentasi: Cara menggunakan Buku KIA  Penggunaan Buku KIA oleh Ibu dan Keluarga  Penggunaan Buku KIA oleh Kader  Penggunaan Buku KIA oleh Petugas kesehatan  Pembinaan/pemantauan Buku KIA

Agenda dan Pemanasan

Pagi: Jam 08:00-12:00

Pagi: Jam 08:00-12:00 Agenda dan Pemanasan

HARI-3

HARI-2

Siang: 13:00-17:00

HARI 1

JADWAL ORIENTASI BUKU KIA untuk Petugas Kesehatan (2 ½hari, 5 sesi)

Instruksi Pengisian KUESIONER AWAL Kuesioner awal dirancang sebagai alat bantu mengawali kerjasama antara fasilitator dan peserta orientasi. Pertanyaan-pertanyaan terpusat pada pengetahuan dan konsep sikap yang diperlukan dalam menggunakan buku KIA pada pelayanan kesehatan ibu dan anak dan disusun dalam bentuk pernyataan BETUL/SALAH.

Jawaban peserta dimasukkan ke dalam lembar khusus Matriks Kebutuhan Belajar Kelompok yang disediakan untuk mencatat kebutuhan belajar baik individu maupun kelompok. Dengan menggunakan lembar ini, fasilitator dan peserta dapat secara cepat mencatat berapa jumlah jawaban yang benar dari pertanyaan yang diberikan. Dengan mempelajari data yang tersedia pada matriks, kelompok dapat dengan mudah menentukan kekuatan dan kelemahannya dan secara bersama-sama dapat merencanakan bagaimana mempergunakan waktu yang tersedia selama orientasi untuk mencapai tujuan belajar yang diinginkan.

Untuk fasilitator, hasil isian kuesioner dapat digunakan untuk mengidentifikasi topik-topik khusus yang perlu mendapat penekanan selama sesi-sesi diberikan. Sebaliknya, untuk topik dimana jawaban peserta yang benar sudah diatas 70% atau lebih, fasilitator dapat menggunakan waktu yang tersedia untuk keperluan lain.

Bagi peserta orientasi, tujuan belajar berkaitan dengan setiap pertanyaan dan isi materi yang terdapat dalam Buku KIA dan buku Petunjuk Teknis Penggunaan Buku KIA, sesuai dengan catatan yang diberikan disamping kolom jawaban. Untuk memanfatkan waktu yang terbatas selama orientasi, peserta sangat dianjurkan untuk memusatkan perhatiannya pada bahan-bahan materi yang bersangkutan.

6

Orientasi Penggunaan Buku KIA untuk Petugas Kesehatan Buku Panduan Peserta

KUESIONER AWAL ORIENTASI Petunjuk: Pilih jawaban yang benar dengan melingkari huruf B jika pernyataan disebelahnya adalah BENAR, dan lingkari huruf S jika SALAH.

APA BUKU KIA ITU 1. 2. 3. 4. 5.

Salah satu tujuan program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah meningkatkan kemandirian keluarga dalam memelihara kesehatan ibu dan anak Satu Buku KIA diberikan untuk dimiliki seorang ibu hamil Buku KIA berisi informasi kesehatan ibu dan anak yang khusus hanya untuk dibaca ibu hamil Kader dapat membantu untuk menjelaskan masalah kesehatan ibu dan anak serta memberikan pengobatannya Buku Buku KIA dibawa oleh ibu setiap kali menerima pelayanan dari petugas kesehatan di posyandu, polindes, puskesmas, bidan/dokter praktek swasta dan rumah sakit

B - S B - S B - S B - S B - S

MANFAAT BUKU KIA 6.

Manfaat Buku KIA adalah ibu dan anaknya mempunyai catatan kesehatan yang lengkap, sejak ibu hamil, bersalin, nifas dan penanganan bayi baru lahir

B - S

7.

Buku KIA bermanfaat sebagai alat komunikasi dan penyuluhan KIA bagi ibu, keluarga dan masyarakat

B - S

8.

Buku KIA bermanfaat untuk deteksi dini adanya gangguan atau masalah kesehatan ibu hamil dan anak

B - S

9.

Catatan pelayanan gizi dan rujukan ibu dan anak tidak terdapat dalam Buku KIA

B - S

10. Buku KIA bermanfaat untuk memantau kesehatan ibu hamil dan balita

B - S

CARA MENGGUNAKAN BUKU KIA 11.

Ibu dianjurkan untuk membaca informasi dalam Buku KIA tentang pelayanan kesehatan, gizi, perkembangan anak sesuai dengan umur anak dan informasi lain tentang perawatan anak

B - S

12.

Petugas kesehatan memberi kesempatan dan dorongan agar ibu aktif bertanya tentang isi Buku KIA

B - S

13.

Buku KIA digunakan kader sebagai alat promosi untuk menggerakkan masyarakat agar datang dan menggunakan fasilitas kesehatan

B - S

14.

Tugas kader adalah membantu dan mendampingi setiap kali keluarga/masyarakat untuk datang ke fasilitas kesehatan

B - S

15.

Untuk memahami Buku KIA, petugas kesehatan harus membaca Buku KIA dan Petunjuk Teknis Penggunaan Buku KIA

B - S

Panduan Peserta Orientasi Buku KIA

7

INFORMASI TENTANG KESEHATAN IBU 16. Periksa hamil segera dan sering mungkin sesuai anjuran petugas

B - S

17. Timbang berat badan setiap kali bertemu petugas

B - S

18. Minum 1 tablet tambah darah setiap hari selama hamil

B - S

19. Imunisasi tetanus toksoid diberikan untuk mencegah penyakit tetanus pada ibu

B - S

20. Kebersihan kulit dan gigi merupakan bagian dari kesehatan ibu hamil

B - S

21. Dilarang melakukan hubungan suami isteri setelah lebih dari 6 bulan usia kehamilan normal

B - S

22. Perdarahan pada hamil muda dapat membahayakan keselamatan ibu dan janin

B - S

23. Demam adalah salah satu tanda bahaya pada ibu hamil

B - S

24. Janin kurang gerak merupakan tanda bahaya pada ibu

B - S

25. Salah satu persiapan menghadapi persalinan oleh Ibu dan keluarga adalah bila sejak awal mereka telah menentukan penolong persalinannya

B - S

26. Salah satu tanda persalinan adalah keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir

B - S

27. Salah satu tanda bahaya pada ibu bersalin adalah jika bayi tidak lahir dalam 12 jam sejak terasa mulas

B - S

28. Periksa kesehatan ibu nifas ke bidan/dokter sedikitnya 3 kali selama masa nifas

B - S

29. Inisiasi menyusu dini artinya ibu memberikan ASI segera kepada bayinya dalam 30 menit setelah lahir

B - S

30. Salah satu tanda bahaya pada ibu nifas adalah gangguan jiwa

B - S

INFORMASI TENTANG KESEHATAN BAYI/ANAK 31. Salah satu tanda bayi lahir sehat adalah jika berat lahir 2500 gram atau lebih

B - S

32. Beri ASI kepada bayi secara teratur setiap 4 jam

B - S

33. Mandikan segera bayi setelah lahir untuk membersihkan badan bayi

B - S

34. Senantiasa jaga tali pusat bayi agar selalu bersih dan kering

B - S

35. Ibu atau keluarga harus segera membawa bayi ke bidan/dokter jika bayi menjadi kuning

B - S

36. Berat badan anak bertambah menunjukkan tanda anak sehat

B - S

37. Imunisasi tidak diberikan pada balita yang sedang batuk, hidung berair, tinja cair dan sakit kulit

B - S

38. Periksakan kesehatan bayi baru lahir sedikitnya 2 kali yaitu pada minggu pertama dan minggu kedua setelah lahir

B - S

39. Kebersihan badan dan kesehatan gigi anak merupakan bagian dari kesehatan anak

B - S

40. Tidak bisa minum atau malas minum merupakan salah satu tanda bahaya pada anak sakit

B - S

8

Panduan Peserta Orientasi Buku KIA

PEMBINAAN DAN PEMANTAUAN PENGGUNAAN BUKU KIA 41. Membina ibu agar selalu menggunakan Buku KIA dilakukan pada waktu petugas sedang memberikan pelayanan

B - S

42. Membina kader agar selalu menggunakan Buku KIA dilakukan oleh petugas pada saat memberikan pelayanan KIA di posyandu

B - S

43. Cara menghitung cakupan bumil dapat Buku KIA adalah Jumlah ibu hamil yang dapat buku KIA dibagi dengan jumlah sasaran bumil di wilayah kerja dalam setahun kali 100%

B - S

44. Penilaian kepatuhan ibu membawa Buku KIA adalah: Jumlah ibu hamil, bersalin dan nifas yang datang membawa Buku KIA dibagi seluruh jumlah ibu hamil saat itu kali 100%

B - S

45. Buku KIA diisi lengkap artinya petugas kesehatan mencatat identitas dan catatan kesehatan pada Buku KIA secara lengkap dan benar

B - S

Panduan Peserta Orientasi Buku KIA

9

INSTRUKSI MENGGUNAKAN PENUNTUN BELAJAR PENGUNAAN BUKU KIA

Penuntun belajar pengunaan Buku KIA ini dirancang untuk menolong peserta mempelajari keterampilan-keterampilan/kegiatan-kegiatan yang tercakup dalam: 

Pengenalan bagian-bagian isi Buku KIA

Penjelasan setiap bagian untuk disampaikan kepada ibu dan/atau keluarga

Cara pengisian Buku KIA

Peserta tidak diharapkan untuk dapat mengerjakan semua keterampilan-keterampilan tersebut dengan benar pada saat pertama kali mempraktekkannya. Namun penuntun belajar ini bermaksud untuk membantu peserta mempelajari aspek-aspek pokok orientasi. Penuntun belajar dapat digunakan oleh peserta untuk mengikuti demonstrasi yang dilakukan oleh fasilitator pada saat menggunakan teknik/metode orientasi yang bersangkutan. Kemudian, selama orientasi berlangsung, peserta dapat menggunakan penuntun belajar ini sebagai pedoman untuk saling memberikan umpan balik pada saat peserta lain berlatih menggunakan Buku KIA tersebut. Isi penuntun belajar ini sama dengan daftar tilik penilaian kinerja keterampilan yang akan digunakan oleh fasilitator untuk mengevaluasi kinerja setiap peserta. Karena penuntun belajar ini digunakan untuk menolong pengembangan keterampilan, penilaian harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan seobyektif mungkin. Kinerja peserta untuk setiap keterampilan/kegiatan dinilai dengan menggunakan skala sebagai berikut:

1

Perlu Perbaikan: Langkah/kegiatan tidak dikerjakan dengan benar dan/atau tidak berurutan (jika harus berurutan) atau ada langkah yang dihilangkan.

2

Mampu: Langkah dikerjakan dengan benar dan berurutan (jika harus berurutan), tetapi kurang tepat dan/atau pelatih perlu membantu/mengingatkan peserta untuk hal kecil yang tidak terlalu penting.

3

Mahir: Langkah dikerjakan dengan benar, sesuai dengan urutan (jika harus berurutan) dan dilakukan dengan tepat tanpa ragu-ragu atau tanpa perlu bantuan

10

Panduan Peserta Orientasi Buku KIA

PENUNTUN BELAJAR PENGGUNAAN BUKU KIA (Diisi oleh Peserta)

1

Perlu Perbaikan: Langkah/kegiatan tidak dikerjakan dengan benar dan/atau tidak berurutan (jika harus berurutan) atau ada langkah yang dihilangkan.

2

Mampu: Langkah dikerjakan dengan benar dan berurutan (jika harus berurutan), tetapi kurang tepat dan/atau pelatih perlu membantu/mengingatkan peserta untuk hal kecil yang tidak terlalu penting.

3

Mahir: Langkah dikerjakan dengan benar, sesuai dengan urutan (jika harus berurutan) dan dilakukan dengan tepat tanpa ragu-ragu atau tanpa perlu bantuan

PESERTA: ________________________

TANGGAL ORIENTASI_______:_________

KETERAMPILAN PENGGUNAAN BUKU KIA 1.

Menyampaikan salam

2.

Menunjukkan sikap ramah dan sopan

3.

Menyebut nama ibu/anak

4.

Menyampaikan tujuan dan manfaat penggunaan buku KIA dengan jelas

5.

Menjelaskan cara membaca Buku KIA

6.

Menjelaskan bagian-bagian dari Buku KIA

PENGAMATAN

7. Mengisi bagian pendaftaran 8. Mengisi identitas keluarga 9. Mengerti cara menentukan Hari Taksiran Persalinan (HTP) 10. Mengerti cara menghitung HTP bila Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) tidak diketahui 11. Mengisi catatan ibu bersalin* 12. Mengisi informasi rujukan* 13. Mengerti informasi umpan balik rujukan* 14. Mengisi keterangan lahir* 15. Mengisi identitas anak* 14. Mengisi catatan ibu nifas* 16. Mengisi keadaan ibu nifas* 17. Mengisi keadaan bayi* 18. Mengisi catatan pemeriksaan neonatus*

Panduan Peserta Orientasi Buku KIA

11

19. Mengisi catatan pemberian imunisasi* 20. Memberikan penyuluhan dan mengisi catatan pemberian vitamin A* 21. Menjelaskan cara pemberian rangsangan perkembangan anak dan mencatat waktu memberikan penjelasan* 22. Mengisi catatan penyakit dan masalah perkembangan* 23. Mengisi catatan dengan tulisan yang jelas, dapat dibaca dan bersih 24. Mengisi catatan sesuai instruksi pengisian dan pemakaian tanda-tanda yang sesuai 25. Memberi kesempatan kepada ibu dan keluarga untuk bertanya jika ada yang kurang dipahami 26. Menganjurkan ibu memberi tanda memakai pensil/pena pada bagian yang telah dibaca 27. Mengingatkan ibu untuk selalu membawa Buku KIA setiap kali konsultasi dengan petugas kesehatan 28. Mengingatkan ibu untuk menyimpan Buku KIA dengan baik 29. Mengembalikan Buku KIA kepada ibu dengan sopan dan tertib 30. Mengucapkan terima kasih atas kerjasama ibu/keluarga

* Diisi sesuai dengan skenerio atau keadaan tertentu

12

Panduan Peserta Orientasi Buku KIA

EVALUASI ORIENTASI Berilah nilai untuk setiap komponen orientasi dibawah ini dengan menggunakan skala sbb.: 5-Sangat Setuju

4-Setuju

3-Tidak Ada Pendapat

2-Tidak Setuju 1-Sangat Tidak Setuju

KOMPONEN ORIENTASI

NILAI

1. Kuesioner awal orientasi membantu saya untuk memfokuskan kebutuhan belajar menggunakan buku KIA 2. Latihan mengisi buku KIA membantu saya untuk memahami pentingnya pencatatan yang akurat dan betul dalam rekam medis kesehatan 3. Penggunaan penuntun belajar membantu saya untuk dapat menilai kemampuan diri dan mengembangkan kemampuan penggunaan buku KIA 4. Kegiatan kelompok, permainan peran dan studi kasus membantu saya untuk menguasai penggunaan buku KIA 5. Sekarang saya mempunyai kemampuan untuk menggunakan buku KIA untuk memperbaiki pelayanan kesehatan ibu dan anak yang saya berikan 6. Sekarang saya mempunyai kemampuan untuk memberi penjelasan dan penyuluhan kepada ibu, keluarga dan masyarakat tentang pelayanan kesehatan ibu dan anak menggunakan buku KIA 7. Waktu orientasi yang tersedia, cukup untuk menguasai keterampilan penggunaan buku KIA Tuliskan usul-usul yang dapat digunakan untuk memperbaiki jalannya orientasi:

Orientasi Penggunaan Buku KIA untuk Petugas Kesehatan Buku Panduan Peserta

13

KONTRIBUTOR Dr. PANCHO KASLAM, DRM, MSc Dr. EDDY FADLYANA, SpA(K), MKes Dr. HADI SUSIARNO, SpOG (K), Mkes Dr. LILY GRACEDIANI, MKes Drg. LILIANA LAZUARDI, MKes KEIKO OSAKI, MPH TOMOKO HATTORI, MPH Dr. NIDA ROHMAWATI Dr. ANDRYANSAH Dra UTIK INDRAWATI METRA SASTRA MITRA BESTARI Dr. NENY RETNASIH, MKM Dr. R. ENDANG Dr. TUTIK ISBARIAH, MKes ND EUIS AISYAH DWI ORLEANTI AKEMI Toda EDITOR: Dr. ERNA MULATI, MSc, CMFM Dr. PANCHO KASLAM, DRM MSc Dr. EDDY FADLYANA, SpA(K), Mkes Dra. NURJASMI, Mkes Ns. ULTY DESMARNITA, SKp, MKes, SpMat YENI RUSTINA, PhD

14

Orientasi Penggunaan Buku KIA untuk Petugas Kesehatan Buku Panduan Peserta

Bagaimana pemanfaatan buku KIA?

Buku KIA sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak, karena berisi informasi kesehatan, pemantauan pertumbuhan dan perkembangan meliputi imunisasi, gizi seimbang dan Vitamin A.

Apa saja isi buku KIA?

Buku Kesehatan Ibu dan Anak (Buku KIA) berisi lembar informasi dan catatan kesehatan serta catatan khusus adanya kelainan ibu selama hamil, bersalin sampai nifas serta anak (janin, bayi baru lahir, bayi dan anak sampai usia 6 tahun).

Buku KIA diisi siapa?

Padahal diketahui, Buku KIA memiliki isi yang sangat lengkap. Buku KIA berisi mulai dari pemeriksaan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, serta bayi baru lahir hingga anak usia 6 tahun.

Dimana mencari buku KIA?

Buku KIA dapat diperoleh pada Polindes, Puskesmas Pembantu (Pustu), Puskesmas, rumah sakit, tempat praktik bidan, dokter, dokter spesialis obstetri dan ginekologi, dokter spesialis anak serta sarana pelayanan kesehatan lainnya milik Pemerintah atau Swasta.