AbstractPerkembangan dan persaingan industri perbankan yang semakin ketat mengharuskan setiap bank memiliki strategi yang tepat dalam mencapai keunggulan bersaing. Dalam hal ini, PT Bank Syariah Mandiri (BSM) harus mampu mengembangkan perusahaannya. Salah satunya dengan cara memiliki strategi yang baik dan unggul melalui perancangan strategi. Untuk membuat sebuah perancangan strategi yang baik, diperlukan alat manajemen strategi yang mampu secara komprehensif melihat perspektif
yang ada dalam suatu perusahaan. Balanced Scorecard (BSC) merupakan salah satu alat perancangan strategi yang mampu menyatukan perspektif yang ada untuk mencapai perusahaan atau visi yang diinginkan perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah (1) merancang sistem pengukuran kinerja dengan pendekatan BSC pada PT BSM Cabang Bogor dan (2) mengukur pencapaian kinerja PT BSM Cabang Bogor pada tahun 2008 dengan pendekatan BSC. Penelitian ini dilakukan di PT BSM Cabang Bogor yang terletak di Jalan
Pajajaran No. 35 Bogor. Jenis data yang digunakan untuk penelitian ini meliputi data primer dan sekunder, baik berupa kualitatif maupun kuantitatif. Data primer diperoleh melalui hasil pengamatan, kuesioner dan wawancara langsung dengan pihak perusahaan yang dinilai memiliki kontribusi dalam merumuskan strategi. Responden yang dipilih berasal dari pihak internal dan eksternal perusahaan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari studi literatur yang relevan dengan penelitian yang berasal dari buku,
skripsi, data perusahaan dan data publikasi lainnya. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif untuk data kualitatif. Sedangkan data kuantitatif menggunakan pendekatan rataan, rasio, angka indeks, tabulasi silang dan paired comparison, serta dibantu program Microsoft Excel dan SPSS 15.0. Kinerja BSM Cabang Bogor tahun 2008 pada setiap perspektif BSC dilihat dari pencapaian targetnya. Kinerja perspektif keuangan BSM Cabang Bogor berada pada kategori excellent, yaitu
berdasarkan pencapaian target 96,18%; kinerja perspektif pelanggan BSM Cabang Bogor berada pada kategori excellent dengan pencapaian target 106,9%; pencapaian target pada perspektif proses bisnis internal 87,5% (kategori sangat baik); pencapaian target 77,47% terjadi pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (kategori baik). Total skor BSC 76,54% menunjukkan bahwa kinerja BSM Cabang Bogor tahun 2008 termasuk kategori baik. Perspektif pelanggan memberikan kontribusi terbesar 24,33%, perspektif
keuangan dan proses bisnis internal masing-masing 24,04% dan 21,88%, pembelajaran dan pertumbuhan memberikan kontribusi 6,29%. Oleh karena itu, BSM Cabang Bogor harus lebih memperhatikan sasaran strategik pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. AbstractBank syariah ialah bank yang operasionalnya mempunyai pedoman pada usaha yang dilakukan seperti pada zaman Rasullullah SAW. Bentuk-bentuk usaha yang sudah ada sebelumnya yang diperbolehkan oleh Rasul atau dalam bentuk-bentuk usaha baru yang merupakan hasil ijtihad dari para tokoh agama yang tidak melenceng dari AL Qur’an dan Al Hadist. Pada Bulan Mei 2019 pemerintah mengeluarkan Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (MEKSI) 2019-2024, dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) Penguatan halal value chain dengan fokus sektor yang dinilai potensial dan berdaya saing tinggi, (2) Penguatan sektor keuangan syariah dengan rencana induk yang sudah terdapat dalam Masterplan Arsitektur Keuangan Syariah Indonesia (MAKSI), (3). Penggerak utama halal value chain adalah dengan penguatan sektor UMKM, dan (4) Perdagangan dan keuangan adalah penguatan utama di bidang ekonomi digital. Untuk mewujudkan bank syariah seperti yang diharapkan menjadi lembaga bank yang diharapkan mampu menyesuaikan dengan MEKSI, maka diperlukan metode dalam kinerjanya, salah satunya yaitu Metode perancangan balance scorecard yang akan diimplementasikan sebagai sistem dari pengukuran kinerja yang dilakukan secara terus menerus dapat memantau keberhasilan baik dari penerapan ataupun strategi perusahaan dan secara komprehensif mengukur kinerja dari perusahaan dan dapat setiap saat kinerja perusahaan dapat dikerjakan dengan seimbang sehingga mampu diketahui secara jelas dan relevan untuk memperkuat keberadaan perbankan syariah. Model yang digunakan adalah perancangan balance scorecard untuk perbankan syariah, meliputi tahap-tahap: (1) Evaluasi dan konsensus visi, misi dan strategi bank syariah, (2) Penentuan strategi bank syariah, (3) Pemilihan perspektif dan penentuan sasaran strategi bank syariah, (4) Tolok ukur balance scorecard bank syariah, dan (5) Analisis hubungan sebab akibat dan juga peta strategi. Downloads
Download data is not yet available.
Citation Formats
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. Authors who publish with this journal agree to the following terms:
|