Bidang usaha berdasarkan kegiatannya antara lain bidang jasa dan dagang Apakah perbedaan antara perusahaan jasa dan perusahaan dagang?

Lihat Foto

Freepik.com/pikisuperstar

Perusahaan dagang adalah membeli dan menjual produk tanpa mengubah produk tersebut untuk mencari keuntungan. Apa contoh perusahaan dagang?

KOMPAS.com - Perusahaan dagang adalah berperan penting untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat. Apa pengertian dan contoh perusahaan dagang?

Kegiatan utama perusahaan dagang adalah melakukan pembelian produk untuk dijual kembali dengan tujuan mendapat keuntungan. Namun, produk yang dijual perusahaan dagang tidak ada nilai tambahnya.

Melansir laman globalnegotiator.com, perusahaan dagang adalah perusahaan spesialis yang mencakup semua kegiatan ekspor dan impor.

Artinya, kegiatan utama perusahaan dagang adalah membeli produk di suatu negara dan menjualnya kembali di berbagai negara di mana perusahaan memiliki jaringan distribusi.

Baca juga: Apa Itu Afiliasi Pemasaran dan Jenisnya?

Contoh perusahaan dagang biasanya bekerja dengan volume produksi yang tinggi seperti bahan baku, bahan kimia, obat generik, dan sebagainya.

Adapun kegiatan utama perusahaan dagang adalah meliputi:

  • Mengidentifikasi pemasok di berbagai negara yang berkapasitas memasok produk dalam jumlah besar dan dengan harga yang kompetitif.
  • Bernegosiasi terkait syarat penjualan dan pengiriman produk.
  • Pembiayaan dan jaminan pembayaran kepada pemasok dan eksportir.
  • Mengelola logistik dan transportasi.
  • Mengelola bea cukai dan hambatan perdagangan internasional lainnya.
  • Mendistribusi dan menjual produk melalui jaringan ritelnya.

Baca juga: Pengertian Insentif di Sektor Perpajakan

Saat ini perusahaan dagang internasional banyak yang mengembangkan bisnisnya di negara-negara berkembang di wilayah Asia, Afrika, dan Amerika.

Hal ini untuk mengidentifikasi pemasok produk yang kompetitif, menegosiasikan, dan membeli produk dari pemasok tersebut lalu menjualnya melalui jaringan distribusi yang dimiliki.

Contoh perusahaan dagang

Di Indonesia, contoh perusahaan dagang adalah:

  • PT Lion Super Indo pemilik ritel Superindo.
  • PT Carrefour Indonesia pemilik ritel Carrefour.
  • Distributor alat mekanik PT Bestoolindo.
  • PT Indomarco Prismatama pemilik minimarket Indomaret.
  • PT Matahari Putra Prima Tbk pemilik Hypermart.
  • PT Hero Supermarket Tbk pemilik supermarket Hero.
  • PT Alfaria Trijaya pemilik minimarket Alfamart.
  • PT Transmart.
  • Giant.

Baca juga: Apa Itu Freelance dan Bagaimana Cari Lowongan Kerjanya?

Lihat Foto

Tribunnews

Perusahaan dagang adalah membeli dan menjual produk tanpa mengubah produk tersebut untuk mencari keuntungan. Contoh perusahaan dagang adalah Alfamart dnan Indomaret.

Ciri-ciri perusahaan dagang adalah?

Supaya lebih mudah memahami contoh pengertian perusahaan adalah untuk bagian pembelajaran. Perlu untuk mengetahui apa saja ciri-ciri dan contoh perusahaan dagang berikut ini:

Jakarta, IDN Times - Dalam dunia usaha, ada beberapa kategori perusahaan, salah satunya perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, ada juga yang bergerak di bidang jasa. Keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan.

Sebelum mengenal perbedaannya, kamu harus tahu definisi dari kedua bidang tersebut. Dikutip dari situs Accurate, Senin (16/8/2021), perusahaan perdagangan adalah bisnis yang menjual barang atau produk. Misalnya perusahaan ritel, produsen bahan makanan, produsen produk tekstil, dan sebagainya.

Sementara itu, perusahaan jasa memiliki bisnis yang berbeda, karena produknya bukan barang seperti perusahaan yang bergerak di sektor perdagangan itu. Perusahaan jasa adalah bisnis yang memberikan layanan kepada pelanggannya. Misalnya perusahaan ekspedisi, salon, akuntan, firma hukum, dan sebagainya.

Lalu, apa perbedaan dari perusahaan perdagangan dan jasa?

Baca Juga: Crazy Rich Indonesia vs Singapura, Lebih Tajir Mana?

1. Pengelolaan produk yang ditawarkan

Ilustrasi Sistem. (IDN Times/Aditya Pratama)

Perbedaan utama adalah pengelolaan produk yang ditawarkan. Dalam perusahaan perdagangan, sang pemilik harus menyiapkan anggaran untuk mengelola barang yang dijualnya. Salah satu kegiatan dalam pengelolaan itu adalah penyimpanan.

Sementara itu, perusahaan jasa tidak memerlukan fasilitas penyimpanan untuk produknya. Pasalnya, produk yang ia berikan adalah layanan untuk pelanggan.

Oleh sebab itu, perusahaan perdagangan lebih bergantung pada kualitas barang yang dijualnya. Fasilitas penyimpanan yang baik memang membutuhkan dana yang besar, namun sangat penting untuk keberlangsungan bisnis.

Sedankan, perusahaan jasa sangat bergantung pada kualitas pelayanan para pegawainya yang berinteraksi langsung dengan pegawai. Apabila kualitas layanan yang diberikan buruk, maka bisnis utama perusahaan itu bisa terancam.

2. Pencatatan bisnis

Ilustrasi Pebisnis. (IDN Times/Aditya Pratama)

Perbedaan kedua adalah pencatatan bisnis dari kedua perusahaan tersebut. Perusahaan perdagangan harus mencatat transaksi pada pembelian dan penjualan barang inventaris mereka. Pencatatan itu menentukan apakah perusahaan menghasilkan laba atau tidak, sehingga tahapan dalam proses siklus akuntansi berperan sebagai pedoman dalam menghitung laba perusahaan.

Sementara itu, perusahaan jasa melakukan pencatatan berdasarkan layanan yang diberikan. Tarif layanan dapat ditentukan dari cara yang beragam. Misalnya, untuk perusahaan ekspedisi, tarif layanan dihitung dari jarak yang ditempuh kurir dalam mengirim barang pelanggan.

Contoh lain, perusahaan yang menyediakan jasa membersihkan dan mensterilkan rumah, menentukan tarif dari jenis perabotan rumah yang dibersihkan, luas rumah, maupun durasi yang dibutuhkan untuk membersihkan rumah pelanggan.

Baca Juga: Mengenal 4 Jenis Pasar dalam Dunia Usaha

3. Laporan laba rugi

Ilustrasi Bisnis. (IDN Times/Aditya Pratama)

Laporan laba rugi dibutuhkan untuk menunjukkan kinerja keuangan dari suatu perusahaan. Pembuatan laporan laba rugi perusahaan perdagangan dengan jasa itu berbeda. Perbedaan itu bisa dilihat dari neraca kedua perusahaan.

Misalnya, inventaris adalah persentase besar dari kategori aset untuk perusahaan dagang. Dengan demikian, mereka cenderung memiliki lebih sedikit kas daripada perusahaan jasa karena modal mereka terikat pada aset yang tidak likuid.

Sebaliknya, aset perusahaan jasa cenderung dibobotkan terhadap piutang. Untuk bisnis jasa, tidak adanya persediaan berarti piutang merupakan proporsi yang lebih besar dari total aset.

Meski begitu, keduanya bisa saja memperoleh untung atau rugi dari sumber non-operasional. Namun, sumber keuntungan atau kerugian antara kedua jenis bisnis tersebut berbeda. 

Baca Juga: Starbucks Keluar dari Korea Selatan, Jual Saham ke Perusahaan Lokal

Banyak orang menilai bahwa perusahaan jasa dan perusahaan dagang adalah sama. Padahal, walau keduanya terdengar mirip, terdapat perbedaan perusahaan jasa dan perusahaan dagang yang cukup signifikan. 

Salah satu perbedaan utamanya adalah perusahaan dagang harus menyimpan persediaan produk, sedangkan perusahaan jasa tidak perlu. Dari sini, Anda bisa melihat bahwa nantinya pengelolaan perusahaan dan akuntansinya pun akan berbeda. Agar lebih paham, simak ulasan selengkapnya tentang perbedaan perusahaan jasa dan perusahaan dagang berikut ini!

Baca juga: 5 Tips Agar Bisnis Online Banyak Pelanggan

Perbedaan Perusahaan Jasa dan Perusahaan Dagang dari Definisinya

Dari aspek definisi saja, baik perusahaan jasa dan perusahaan dagang sudah berbeda. Seperti namanya, perusahaan jasa adalah bisnis yang memberikan layanan kepada pelanggannya. Contoh perusahaannya bisa berupa firma hukum, penyedia jasa security, atau konsultan akuntan. 

Meski produk utamanya adalah jasa, ada pula beberapa perusahaan jasa yang menjual barang. Misalnya, klinik kecantikan menjual produk skincare yang bisa digunakan pelanggan di rumah. 

Beralih ke pengertian perusahaan dagang, perusahaan ini menjual produk utama berupa barang. Contoh perusahaan dagang adalah toko pakaian retail, toko bahan bangunan, toko buku, dan sebagainya. Beberapa perusahaan dagang memproduksi barang yang mereka jual, namun ada juga yang membeli barang secara grosir dan menjualnya kembali dalam bentuk eceran.

Perusahaan dagang yang memproduksi barang sendiri tentu memiliki anggaran yang berbeda. Namun, tetap saja baik perusahaan produksi dan non-produksi memiliki biaya operasional dalam menjalankan perusahaan.

Baca juga: Kenali Content Marketing dan Keuntungan-Keuntungannya

Perbedaan Karakteristik

 

Perbedaan perusahaan jasa dan perusahaan dagang bisa pula dilihat dari segi karakteristik masing-masing. Seperti yang disebutkan sebelumnya, pada perusahaan jasa, kegiatan usahanya berupa jasa dan jarang menyediakan produk dalam bentuk fisik atau barang. Jasa yang ditawarkan pun beragam sehingga konsumen yang datang bisa mendapatkan jenis layanan tergantung kebutuhannya.

Sejumlah perusahaan jasa juga memberi barang habis pakai atau perlengkapan yang digunakan demi menambah pelayanan kepada konsumen. Terakhir, laporan keuangan laba ruginya diperoleh dari pendapatan jasa yang dikurangi beban operasional.

Sementara itu, karakteristik perusahaan dagang adalah adanya aktivitas pembelian dan penjualan barang dagangan. Pendapatannya berasal dari hasil penjualan barang dagangan tersebut. Beban operasionalnya sendiri terdiri dari beban penjualan dan beban administrasi. Kegiatan akuntansinya pun berlandaskan pada penghitungan harga pokok penjualan (HPP) untuk menentukan besar kecilnya laba atau rugi.

Baca juga: 5 Hal yang Perlu Dilakukan Manajer yang Baik

Perbedaan Perusahaan Jasa dan Perusahaan Dagang Dilihat dari Siklus Akuntansi

Siklus akuntansi termasuk aspek yang menjadi perbedaan perusahaan jasa dan perusahaan dagang. Perusahaan jasa menentukan laba bersih dengan mengurangi biaya operasional dari pendapatan mereka. Itulah kenapa siklus akuntansi perusahaan jasa dimulai ketika pelanggan membayar untuk layanan yang mereka terima.

Di sisi lain, perusahaan jasa terkadang harus menunggu berminggu-minggu hingga bahkan berbulan-bulan untuk menerima pembayaran dari pelanggan setelah melakukan penagihan. Saldo yang belum dibayar dari akun ini disebut "piutang", yang dapat menjadi pendapatan tapi tak masuk ke dalam siklus akuntansi.

Untuk perusahaan dagang, mereka mencatat transaksi untuk pembelian dan penjualan persediaan barang mereka. Akuntansi persediaan yang terperinci menentukan apakah perusahaan dagang tersebut mendapatkan laba atau tidak, sehingga langkah-langkah dalam proses siklus akuntansi menjadi pedoman untuk mendapatkan hasil labanya.

Perusahaan dagang juga menentukan batasan dasar dengan mengurangi biaya operasional dan harga pokok penjualan dari hasil penjualannya. Transaksinya juga dimulai dari pelanggan membayar barang mereka dan pedagang mengirimkan barang. Proses ini memungkinkan perusahaan dagang untuk segera mencatat transaksi dan memulai siklus akuntansinya.

Sebagai pebisnis, penting bagi Anda untuk memahami tentang perbedaan perusahaan jasa dan perusahaan dagang. Hal ini termasuk bagian dari konsep dasar kewirausahaan, yang dapat membantu Anda untuk menjalankan bisnis.

Selain terus update tentang ilmu kewirausahaan, pastikan perusahaan jasa atau perusahaan dagang Anda terus memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan, termasuk dalam hal transaksi pembayaran. Gunakan payment gateway Midtrans yang memungkinkan Anda untuk menerima banyak metode pembayaran lewat satu pintu saja!

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA