Besarnya energi yang diperlukan untuk melepas satu elektron dari suatu atom netral disebut

Energi ionisasi juga dikenal sebagai potensial ionisasi adalah energi yang diperlukan oleh suatu atom untuk melepas elektron yang ada pada atom netral di dalam keadaan gas. Energi yang didapatkan oleh atom ini bisa berasal dari berbagai sumber energi seperti energi listrik, panas dan lain sebagainya.

Namun sebelum melangkah lebih jauh ada baiknya untuk memahami apa itu energi ionisasi dan juga fungsinya bagi kehidupan manusia sehari-hari.

Apa itu Ionisasi?

Proses ionisasi adalah proses mengubah atom menjadi ion dengan cara menambahkan atau mengurangi partikel bermuatan elektron. Dengan kata lain ionisasi adalah peristiwa lepasnya elektron suatu atom dari ikatannya dengan inti atom dan mengakibatkan atom tersebut menyerap energi dari luar.

Proses ionisasi memiliki dua jenis yang berbeda yakni ionisasi positif dan ionisasi negatif. Proses yang terjadi di antara dua peristiwa ini juga sangat berbeda. Ion positif didapat dari peristiwa lepasnya elektron dikarenakan atom tersebut mendapatkan energi yang cukup untuk membuat elektron lepas dari potensial listrik yang mengikat elektron tersebut.

Energi yang didapatkan oleh atom ini disebut sebagai energi ionisasi atau potensial ionisasi. Sedang ion negatif didapatkan dari elektron bebas yang akhirnya menabrak suatu atom dan terperangkap di dalam ikatan kulit atom tersebut dengan potensial listrik tertentu.

Apa itu Energi Ionisasi?

Energi ionisasi atau yang disebut potensial ionisasi adalah jumlah energi minimum yang dibutuhkan oleh sebuah atom dalam keadaan netral untuk melepaskan sebuah elektron yang menempel di kulit terluar atom tersebut.

Besar kecilnya suatu energi ionisasi yang diperlukan sangat ditentukan oleh jarak antara inti atom dan kulit atom tersebut. Jika jarak kulit atom cukup jauh dari inti atom maka dengan sedikit energi, elektron sudah dapat dilepaskan. Dengan kata lain energi ionisasi yang diperlukan untuk melepaskan elektron semakin kecil.

Energi ionisasi yang kecil biasanya diperlukan oleh unsur yang berada di dalam satu golongan yang sama. Namun beda halnya dengan unsur yang ada dalam periode yang sama, maka akan diperlukan energi ionisasi yang semakin besar. Jadi, secara singkat energi ionisasi dapat diartikan sebagai energi yang diperlukan untuk melepaskan sebuah elektron dari suatu atom netral.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Energi Ionisasi

Banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi ionisasi suatu atom. Berikut ini adalah beberapa faktor yang mejadi penentu dari ionisasi suatu atom:

1. Muatan Inti

Dengan jumlah proton atau muatan di dalam inti atom yang makin banyak maka akan semakin besar pula daya tarik inti atom terhadap elektron-elektron yang ada pada kulit atom.

Dengan begini elektron menjadi lebih sulit untuk terlepas dari susunan atom tersebut. Untuk melepaskan elektron-elektron dari kulit atom maka diperlukan energi ionisasi yang besar.

2. Jarak Elektron dari Inti Atom

Jarak dari elektron dengan inti atom juga sangat mempengaruhi besar atau tidaknya energi ionisasi yang diperlukan untuk melepas suatu elektron dari susunan atom.

Semakin jauh jarak elektron dengan inti atom maka elektron tersebut semakin mudah untuk lepas hanya dengan sedikit energi ionisasi. Semakin dekat jarak elektron dengan inti atom maka akan semakin sulit untuk lepas dari susunan kulit atom tersebut dan dibutuhkan energi ionisasi yang cukup besar untuk dapat melepaskannya.

3. Jumlah Elektron yang ada diantara Inti Atom dan Kulit Terluar

Faktor yang berikutnya adalah jumlah elektron yang ada pada kulit atom di antara inti dan kulit terluar atom tersebut. Energi yang ada pada proton akan diserap oleh elektron-elektron yang terletak di antara inti dan kulit terluar ini. Dengan begitu elektron yang ada di kulit terluar atom hanya akan mendapatkan tarikan yang sangat kecil dari inti atom.

Pengurangan tarikan dari inti atom ini disebut sebagai screening dan juga shielding. Hal ini sangat mempengaruhi besar atau tidaknya energi ionisasi yang diperlukan oleh suatu atom.

Kecenderungan Energi Ionisasi

1. Kecenderungan Energi Ionisasi di Dalam Golongan

Bagi unsur unsur yang ada di dalam satu golongan di tabel sistem periodik unsur terdapat sebuah kecenderungan yakni pengaruh dari muatan inti sangat efektif terhadap elektron valensi suatu atom. Elektron valensi akan naik sedikit demi sedikit sejalan dengan naiknya nomor atom dikarenakan naiknya muatan dari inti atom. Hal ini juga diimbangi dengan bertambahnya fungsi dari perisai elektron.

Jari-jari atom juga akan bertambah secara drastis dengan penambahan kulit elektron utama. Dengan ini maka energi ionisasi akan menurun karena nomor atom yang bertambah.

2. Kecenderungan Energi Ionisasi di Dalam Periode

Bagi unsur unsur yang ada di dalam satu periode di tabel sistem periodik unsur memiliki suatu kecenderungan yakni nomor muatan suatu unsur akan bertambah terus menerus secara berkelanjutan yakni sebesar 0.65 satuan bagi setiap elektron yang ditambahkan. Hal ini akan berakibat pada semakin pendeknya jari-jari atom tersebut. Hal ini mengakibatkan elektron terluar menjadi semakin sulit untuk dikeluarkan atau dilepaskan, dan ini berakibat pada semakin besarnya energi ionisasi yang diperlukan untuk melepaskan suatu elektron.

Unsur-unsur alkali akan memiliki energi ionisasi terendah dan unsur gas mulia akan memerlukan energi ionisasi terbesar. Meski begini, masih terdapat beberapa pengecualian yakni tidak semua unsur-unsur yang ada dalam periode sama memiliki energi ionisasi yang sama besarnya.

Manfaat Energi Ionisasi

1. Dapat Mempelajari Perubahan Karakter Suatu Unsur

Manfaat utama dari energi ionisasi adalah dapat mengubah suatu unsur menjadi unsur dengan sifat yang berbeda karena jumlah elektron yang berbeda.

Unsur yang berbeda karakter ini dapat dipelajari lebih lanjut untuk mengetahui sifat dan juga kegunaannya bagi kehidupan manusia. Banyak sekali unsur yang setelah berubah wujud ternyata dapat menghasilkan sesuatu yang baik bagi umat manusia.

2. Dapat Menghasilkan Air Alkali yang Baik Bagi Kesehatan

Proses ionisasi ternyata dapat menghasilkan sesuatu yang berguna secara langsung untuk kehidupan manusia. Salah satunya adalah untuk menghasilkan air alkali. Air alkali sendiri adalah air yang memiliki pH di atas 8 sehingga air ini memiliki sifat basa. Air alkali memiliki fungsi utama untuk menyeimbangkan tingkat keasaman pada tubuh manusia.

Air yang memiliki sifat basa ini sangat baik untuk menetralkan asal dalam aliran darah manusia. Air ini juga akan meningkatkan kadar oksigen dan energi yang ada di dalam tubuh.

Sebuah fakta menyebutkan bahwa 80% makanan dan minuman yang dikonsumsi manusia setiap hari mengandung asam dan akan menghasilkan molekul asam lebih banyak di dalam tubuh manusia. Hal ini tentu saja tidak baik untuk kesehatan dan air alkali lah salah satu alternatif untuk menetralkan sifat asam yang dihasilkan dari makanan dan minuman yang dikonsumsi sehari-hari.

Demikianlah informasi yang berhasil dirangkum mengenai Pengertian Energi Ionisasi – Faktor, Kecenderungan, Manfaat. Semoga informasi di atas bermanfaat!

Halo Sobat Zenius! Elo yang lagi duduk di kelas 10 pasti lagi bingung, ya, soal materi sifat keperiodikan unsur? Nggak perlu khawatir lagi. Pasalnya, dalam artikel ini gue akan mengajak elo semua buat membahas secara lengkap satu per satu!

Ilustrasi tabel sistem periodik unsur

Elo pasti udah nggak asing, kan, sama tabel di atas? Bahkan, mungkin beberapa dari Sobat Zenius udah hafal? 

Nah, di artikel ini kita bakal bahas sifat keperiodikan unsur, di mana ternyata sifat itu berhubungan erat dengan letak penempatan unsur tabel periodik di atas, lho.

Jadi, sebenarnya para ilmuwan nggak sembarangan menempatkan posisi setiap unsur periodik pada tabel tersebut. 

Sifat yang akan dibahas dalam artikel ini adalah jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron, elektronegativitas, unsur logam dan non logam, keasaman, kereaktifan, serta titik leleh dan titik didih. 

Biar Sobat Zenius lebih paham dan kenal sama sifat keperiodikan unsur, yuk, kepoin artikel ini sampai habis!

Download Aplikasi Zenius

Tingkatin hasil belajar lewat kumpulan video materi dan ribuan contoh soal di Zenius. Maksimalin persiapan lo sekarang juga!

Jari jari Atom

Ilustrasi atom (Dok Pixabay.com)

Sama halnya dengan jari-jari lingkaran yang selama ini kita pelajari dalam matematika, sifat unsur yang satu ini merupakan jarak antara inti atom ke bagian terluar atom, atau kulit terluarnya.

Jari-jari atom memiliki kecenderungan sebagai berikut:

  • Dalam satu golongan dari atas ke bawah jari-jari atom semakin besar dikarenakan semakin kebawah jumlah kulit atom akan semakin banyak. 
  • Dalam satu periode dari kiri ke kanan jari-jari atom semakin kecil, atau dapat dikatakan semakin ke kanan, akan semakin kecil dikarenakan muatan inti atom semakin banyak namun jumlah kulit tetap. 
  • Jari-jari ion positif (+) atau biasa kita sebut kation lebih kecil daripada atom netralnya.
  • Berkebalikan dengan kation, jari-jari ion negatif (-) atau anion lebih besar daripada atom netralnya.  

Energi Ionisasi (Potensial Ionisasi)

Energi ionisasi adalah energi minimal atau energi yg diperlukan untuk melepaskan satu elektron pada atom netral dalam wujud gas. Sama halnya dengan jari-jari atom, sifat unsur periodik yang satu ini juga memiliki kecenderungan sebagai berikut:

  • Dalam satu golongan dari atas ke bawah, energi ionisasi suatu unsur semakin kecil dikarenakan jari-jari atom bertambah besar, sehingga daya tarik inti terhadap elektron terluar semakin lemah dan energi ionisasi berkurang. 
  • Dalam satu periode dari kiri ke kanan, energi ionisasi suatu unsur semakin besar dikarenakan jari-jari atom semakin kecil, sehingga daya tarik inti terhadap atom terluar semakin kuat dan energi ionisasi bertambah.

Namun, kecenderungan tersebut tidak berlaku pada unsur periode 3 seperti Mg (Magnesium), Al (Aluminium), P (Fosfor), dan S (Sulfur atau Belerang). 

Afinitas Elektron 

Afinitas Elektron adalah energi yang dilepaskan sebuah atom untuk menarik sebuah elektron. Sama halnya dengan sifat-sifat periodik unsur di atas, afinitas elektron juga memiliki kecenderungan sebagai berikut:

  • Dalam suatu golongan dari atas ke bawah energi ionisasi semakin kecil, dikarenakan daya tarik inti terhadap elektron yang dilengkapi berkurang sehingga afinitas berkurang. 
  • Dalam suatu periode dari kiri ke kanan afinitas elektron semakin besar, dikarenakan daya tarik inti terhadap elektron yang ditangkap bertambah sehingga afinitas bertambah.   

Elektronegativitas

Elektronegativitas atau sering disebut keelektronegatifan merupakan kecenderungan atau ukuran kemampuan suatu unsur untuk menarik elektron dan dalam membentuk ikatan ikatan, semakin besar keelektronegatifan maka suatu atom akan memiliki kecenderungan lebih tinggi dalam menarik elektron daripada atom yang lain. 

  • Dalam satu golongan, dari atas ke bawah maka keelektronegatifannya cenderung semakin berkurang. 
  • Dalam suatu periode, dari kiri ke kanan maka keelektronegatifannya cenderung semakin bertambah. 

Sifat Logam dan Non Logam

Ilustrasi logam (Dok PxHere.com)

Sifat kelogaman suatu unsur tergantung pada besarnya energi ionisasi, dan afinitas elektron. Berdasarkan sifatnya, dalam sifat keperiodikan unsur, unsur atau atom dapat dibagi menjadi 3, yaitu unsur logam dan non logam serta metalloid. 

Lalu, apa saja sifat sifat dari unsur non logam, logam, dan metaloid? Simak tabelnya di bawah ini:

Logam

Non Logam

Metaloid

  • Konduktor panas dan listrik yang baik.
  • Dapat ditempa dan ductile
  • Titik leleh relatif tinggi
  • Cenderung melepas elektron pada unsur non logam. 
  • mengkilap.
  • Non konduktor panas dan listrik
  • Tidak dapat ditempa, dan rapuh/getas.
  • Kebanyakan berwujud gas pada temperatur kamar.
  • Cenderung menerima elektron dari unsur logam.
  • Memiliki sifat logam dan non logam
  • Lebih rapuh dari pada logam, dan kurang rapuh dari pada non logam. 
  • Umumnya bersifat semi konduktor terhadap listrik.
  • Beberapa mengkilap seperti logam. 
Tabel unsur logam dan non logam serta metaloid

Kecenderungan sifat logam pada atom sebagai berikut

  • Dalam satu golongan, dari atas ke bawah energi ionisasi semakin berkurang, sehingga semakin mudah melepas elektron dan sifat logam bertambah. Sedangkan untuk afinitas elektron dari atas ke bawah juga semakin berkurang sehingga semakin sulit untuk menangkap elektron maka sifat non logam berkurang. 
  • Dalam satu periode, dari kiri ke kanan energi ionisasi semakin bertambah, sehingga semakin sulit melepas elektron dan sifat logam berkurang. Sedangkan untuk afinitas elektron dari atas ke bawah juga semakin bertambah sehingga semakin mudah untuk menangkap elektron maka sifat non logam bertambah. 

Keasaman dalam Sifat Keperiodikan Unsur

Merupakan sifat asam dan basa yang dimiliki suatu unsur periodik, di mana sifat asam berkaitan dengan unsur non logam, dan sifat basa berkaitan dengan unsur logam. Sifat asam dan basa suatu unsur memiliki kecenderungan sebagai berikut:

  • Dalam suatu golongan unsur dari atas ke bawah, pada logam, akan sifat basa akan semakin meningkat, dan pada non logam, sifat asam akan semakin menurun.  
  • Dalam suatu periode dari kiri ke kanan, pada logam, sifat basa akan semakin menurun, dan pada non logam, sifat asam akan semakin meningkat.

Kereaktifan

Kereaktifan suatu unsur dipengaruhi oleh kemudahan unsur tersebut berikatan dengan unsur lain dan membentuk senyawa. Hal ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan melepas atau menerima elektron, tergantung dengan kecenderungan dalam kemudahan dan kesulitan unsur tersebut menarik dan melepas elektron. 

Untuk unsur yang bersifat logam, dalam suatu periode dari kiri ke kanan akan semakin kurang reaktif namun dalam suatu golongan dari atas ke bawah akan semakin reaktif. 

Sedangkan untuk unsur bersifat non logam, dalam suatu periode dari kiri ke kanan akan semakin reaktif, namun dalam suatu golongan dari atas ke bawah akan semakin kurang reaktif. 

Titik Leleh dan Titik Didih dalam Sifat Periodik Unsur

Titik leleh dan titik didih untuk unsur logam, ditentukan dari ikatan logam, sedangkan untuk unsur non logam ditentukan oleh gaya Van Der Waals, dan memiliki kecenderungan sebagai berikut

  • Dalam suatu golongan, dari atas ke bawah, memiliki 2 jenis kecenderungan, dimana unsur dari golongan IA – IVA memiliki titik leleh dan didih yang semakin rendah, dan unsur dari golongan VA-VIIIA memiliki titik leleh dan didih yang semakin tinggi. 
  • Dalam suatu periode, dari kiri ke kanan, juga memiliki 2 jenis kecenderungan, dimana titik leleh dan titik didih semakin tinggi sampai dengan golongan IVA, dan kemudian turun drastis, menjadi titik leleh dan titik didih semakin rendah sampai dengan golongan VIIIA. 

Kurang lebih itu, guys, sifat keperiodikan unsur yang wajib elo ketahui.

Semoga artikel ini dapat membantu kalian, ya, dalam mempelajari sifat sifat sistem periodik unsur.

Kalau Sobat Zenius mau liat materi mengenai sifat periodik unsur yang berupa video singkat serta latihan soalnya dan dijelasin oleh tutor Zenius langsung secara lengkap, elo bisa langsung klik gambar di bawah ini, ya. Selamat belajar!

Baca Juga Artikel Kimia Lainnya

Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

Belajar Strategis Menghadapi UTBK Kimia

Persiapan UNBK SMA Kimia 2020

Originally published: January 8, 2021
Updated by: Maulana Adieb

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA