Berikut yang bukan termasuk tokoh dalam era kebangkitan nasional adalah brainly

Sarah Nafisah Kamis, 4 November 2021 | 07:30 WIB

Siapa saja tokoh yang berperan dalam kebangkitan nasional? (Freepik/YusufSangdes)

Bobo.id - Munculnya kebangkitan nasional dalam memperjuangkan kemerdekaan tak lepas dari peran tokoh yang ada di belakangnya.

Apakah teman-teman tahu siapa saja tokoh yang berperan penting dalam kebangkitan nasional? Kalau belum, kita mengenal para tokohnya di sini, yuk!

Baca Juga: Arti Kebangkitan Nasional bagi Perjuangan Kemerdekaan Bangsa Indonesia

Berikut adalah penjelasan tentang peran tokoh kebangkitan nasional dalam perjuangan kemerdekaan nasional.

Dikutip dari buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan karya Yuyus Kardiman, dkk ada enam tokoh yang berperan dalam kebangkitan nasional, yaitu:

1. Wahidin Soedirohoesodo

Beliau bersama teman-teman seperjuangan mendirikan surat kabar bernama Retno Dhoemilah.

Surat kabar ini menggunakan dua bahasa, yaitu bahasa Jawa dan Melayu. Retno Dhoemilah terbit di Yogyakarta di tahun 1895.

Melalui surat kabar inilah Wahidin Soedirohoesodo menyampaikan pemikiran tentang nasionalisme, pendidikan, kesamaan derajat, dan budi pekerti.

Setelah bertemu dengan Soetomo, akhirnya mereka berdua sepakat untuk membuat sebuah organisasi.

Organisasi itu adalah Budi Oetomo yang lahir pada 20 Mei 1908.

Salah satu hal penting yang dilakukan oleh beliau adalah menggunakan organisasi untuk memajukan pendidikan dan mengembalikan martabat bangsa.

Sebagai dokter, beliau bahkan juga memberikan layanan kesehatan gratis sebagai bentuk pengabdiannya pda masyarakat.

Lihat Foto

kemdikbud.go.id

Pendiri Organisasi Budi Utomo

KOMPAS.com - Kemerdekaan Indonesia tentu tidak lepas dari tokoh pemuda yang terus bangkit untuk memperjuangkan Indonesia. Berdirinya organisasi Budi Utomo pada 20 Mei 1908 menjadi awal kebangkitan nasional dari pemuda-pemuda Indonesia. 

Untuk terus mengenang pergerakan pemuda di Indonesia, setiap tanggal 20 Mei dijadikan sebagai Hari Kebangkitan Nasional. 

Kebangkitan Nasional menjadi tanda semangat nasionalisme bangsa Indonesia. Hal tersebut diinisasi oleh beberapa tokoh yang membangkitkan kesadaran bangsa Indonesia untuk bersatu melawan penjajah.

Tokoh-tokoh pelopor Kebangkitan Nasional 

Dilansir dari buku Pahlawan Indonesia (2007) karya Bima, berikut beberapa tokoh yang mempelopori Kebangkitan Nasional, antara lain:

Dr Cipto Mangunkusumo

Cipto Mangunkusumo adalah seorang tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia. Bersama dengan dua temannya, Ernest Douwes Dekker dan Ki Hajar Dewantara dikenal sebagai Tiga Serangkai.

Dirinya merupakan salah satu tokoh dalam Indische Partij, suatu organisasi politik yang pertama kali mencetuskan ide pemerintahan sendiri di tangan penduduk setempat.

Cipto Mangunkusumo sudah aktif berorganisasi sejak mengenyam pendidikan di STOVIA. Dirinya rajin menyampaikan kritik dan pandangan mengenai Belanda di Indonesia.

Baca juga: Makna Kebangkitan Nasional bagi Kehidupan Saat Ini

Sutomo

Sutomo dikenal sebagai Dr. Sutomo, merupakan tokoh yang membangkitkan pemuda Indonesia untuk memperjuangkan Indonesia dari tangan penjajah.

Dr Sutomo juga sebagai sosok pendiri organisasi Budi Utomo yang menjadi tanda kebangkitan nasional di Indonesia.

Dirinya terus berjuang, keliling Indonesia untuk menanamkan rasa memiliki tanah air. Selain sebagai dokter, dirinya juga sangat aktif di organisasi.

Lihat Foto

Kompas/Toto S

Ilustrasi Ki Hajar Dewantara

Lihat Foto

Dok. kemdikbud.go.id

Pendiri organisasi Budi Utomo.

KOMPAS.com - Setiap tanggal 20 Mei, bangsa Indonesia memeringati Hari Kebangkitan Nasional.

Tanggal tersebut dipilih karena pada 20 Mei 1908, berdiri organisasi pertama yang memicu tumbuhnya pergerakan nasional, yaitu Budi Utomo.

Berdirinya Budi Utomo dipelopori oleh salah satu tokoh pergerakan nasional, yaitu Wahidin Sudirohusodo.

Berikut ini tokoh-tokoh kebangkitan nasional dan perannya.

Baca juga: Mengapa Hari Kebangkitan Nasional Diperingati Tanggal 20 Mei?

Wahidin Sudirohusodo

Wahidin Sudirohusodo adalah sosok yang pandai dan lulus dari sekolah kedokteran hingga menjadi pejabat kesehatan.

Jiwa-jiwa pemberontakannya tampak saat ia memimpin redaksi surat kabat Retnodhoemilah.

Melalui surat kabar itu, Wahidin melontarkan gagasannya soal kebangkitan Jawa, meliputi nasionalisme, pendidikan, kesamaan derajat, dan budi pekerti.

Namun upayanya di Retnodhoemilah kurang membuahkan hasil, ia pun mundur dan memperjuangkan gagasannya dengan berkeliling menemui pejabat pemerintahan di Jawa yang berpengaruh.

Meski gagasannya banyak mengalami penolakan, Wahidin akhirnya bertemu dengan Sutomo dan sepakat untuk membuat sebuah organisasi.

Organisasi itu adalah Budi Utomo yang lahir pada 20 Mei 1908. Budi Utomo tidak hanya memajukan pendidikan, tetapi juga menyadarkan masyarakat Jawa akan martabatnya sebagai bangsa.

Baca juga: Wahidin Sudirohusodo: Kehidupan, Peran, dan Perjuangannya

PERINTIS kebangkitan nasional dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia akan dibahas pada artikel kali ini. Kebangkitan Nasional adalah sebuah momen di mana bergolaknya kesadaran bangsa Indonesia untuk bersatu dan memperjuangkan negara Indonesia agar merdeka dan berdaulat di atas kaki sendiri.

Kebangkitan Nasional ini dimulai pada permulaan abad ke 20. Tepatnya pada tahun 1908, di mana pada saat itu terbentuk sebuah organisasi yang diberi nama Budi Utomo. Mengutip dari buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTS VIII edisi revisi 2017, Budi Utomo merupakan organisasi pertama di Indonesia yang bersifat nasional dengan pengurus yang tetap dan memiliki tujuan serta program kerja. Organisasi ini didirikan oleh dr. Wahidin Sudirohusodo pada 20 Mei 1908.

Baca Juga:  Bagaimana Peraturan Perundang-Undangan dalam Sistem Hukum Nasional?

Dibentuknya Budi Utomo didasari dari rasa prihatin yang dirasakan oleh dr. Wahidin Sudirohusodo setelah menyadari kondisi rakyat yang terbelakang dan tertindas akibat penjajahan yang dilakukan oleh bangsa Belanda. Dr. Wahidin berpendapat bahwa cara untuk membebaskan rakyat dari penjajahan adalah dengan menjadi cerdas. Maka digagaslah organisasi ini dengan dukungan dari berbagai tokoh.

Lalu siapa saja Perintis Kebangkitan Nasional dalam Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia? Berikut penjelasannya.

Perintis Kebangkitan Nasional dalam Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia 

Menurut sejarah, tokoh-tokoh yang mendukung adanya Budi Utomo adalah para perintis Kebangkitan Nasional. Berikut adalah nama-nama tokoh perintis Kebangkitan Nasional:

Dr. Wahidin Soedirohoesodo

Dr. Soepomo

Dr. Tjipto Mangoenkoesoemo

RM. Soewardi Soeryaningrat [Ki Hajar Dewantara]

Dr. Douwes Dekker [Danudirja Setiabudi]

Baca Juga: Makna Alinea Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Demikian penjelasan Okezone mengenai siapa para tokoh Perintis Kebangkitan Nasional Dalam Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia.

[Ari]

Sarah Nafisah Kamis, 4 November 2021 | 07:30 WIB

Siapa saja tokoh yang berperan dalam kebangkitan nasional? [Freepik/YusufSangdes]

Bobo.id - Munculnya kebangkitan nasional dalam memperjuangkan kemerdekaan tak lepas dari peran tokoh yang ada di belakangnya.

Apakah teman-teman tahu siapa saja tokoh yang berperan penting dalam kebangkitan nasional? Kalau belum, kita mengenal para tokohnya di sini, yuk!

Baca Juga: Arti Kebangkitan Nasional bagi Perjuangan Kemerdekaan Bangsa Indonesia

Berikut adalah penjelasan tentang peran tokoh kebangkitan nasional dalam perjuangan kemerdekaan nasional.

Dikutip dari buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan karya Yuyus Kardiman, dkk ada enam tokoh yang berperan dalam kebangkitan nasional, yaitu:

1. Wahidin Soedirohoesodo

Beliau bersama teman-teman seperjuangan mendirikan surat kabar bernama Retno Dhoemilah.

Surat kabar ini menggunakan dua bahasa, yaitu bahasa Jawa dan Melayu. Retno Dhoemilah terbit di Yogyakarta di tahun 1895.

Melalui surat kabar inilah Wahidin Soedirohoesodo menyampaikan pemikiran tentang nasionalisme, pendidikan, kesamaan derajat, dan budi pekerti.

Setelah bertemu dengan Soetomo, akhirnya mereka berdua sepakat untuk membuat sebuah organisasi.

Organisasi itu adalah Budi Oetomo yang lahir pada 20 Mei 1908.

Salah satu hal penting yang dilakukan oleh beliau adalah menggunakan organisasi untuk memajukan pendidikan dan mengembalikan martabat bangsa.

Sebagai dokter, beliau bahkan juga memberikan layanan kesehatan gratis sebagai bentuk pengabdiannya pda masyarakat.

Lihat Foto

Dok. kemdikbud.go.id

Pendiri organisasi Budi Utomo.

KOMPAS.com - Setiap tanggal 20 Mei, bangsa Indonesia memeringati Hari Kebangkitan Nasional.

Tanggal tersebut dipilih karena pada 20 Mei 1908, berdiri organisasi pertama yang memicu tumbuhnya pergerakan nasional, yaitu Budi Utomo.

Berdirinya Budi Utomo dipelopori oleh salah satu tokoh pergerakan nasional, yaitu Wahidin Sudirohusodo.

Berikut ini tokoh-tokoh kebangkitan nasional dan perannya.

Baca juga: Mengapa Hari Kebangkitan Nasional Diperingati Tanggal 20 Mei?

Wahidin Sudirohusodo

Wahidin Sudirohusodo adalah sosok yang pandai dan lulus dari sekolah kedokteran hingga menjadi pejabat kesehatan.

Jiwa-jiwa pemberontakannya tampak saat ia memimpin redaksi surat kabat Retnodhoemilah.

Melalui surat kabar itu, Wahidin melontarkan gagasannya soal kebangkitan Jawa, meliputi nasionalisme, pendidikan, kesamaan derajat, dan budi pekerti.

Namun upayanya di Retnodhoemilah kurang membuahkan hasil, ia pun mundur dan memperjuangkan gagasannya dengan berkeliling menemui pejabat pemerintahan di Jawa yang berpengaruh.

Meski gagasannya banyak mengalami penolakan, Wahidin akhirnya bertemu dengan Sutomo dan sepakat untuk membuat sebuah organisasi.

Organisasi itu adalah Budi Utomo yang lahir pada 20 Mei 1908. Budi Utomo tidak hanya memajukan pendidikan, tetapi juga menyadarkan masyarakat Jawa akan martabatnya sebagai bangsa.

Baca juga: Wahidin Sudirohusodo: Kehidupan, Peran, dan Perjuangannya

Lihat Foto

kemdikbud.go.id

Pendiri Organisasi Budi Utomo

KOMPAS.com - Tanggal 20 Mei, masyarakat Indonesia selalu memperingatinya sebagai Hari Kebangkitan Nasional.

Melihat sejarahnya, tanggal tersebut diambil dari pendirian organisasi pemuda modern yang disebut sebagai yang pertama di Indonesia.

Organisasi itu adalah Budi Utomo yang didirikan pada 20 Mei 1908 oleh sejumlah tokoh saat itu.

Di dalam tubuh organisasi Budi Utomo, terdapat banyak pemuda Indonesia yang menempa kemampuan dirinya dan kemudian menjadi pemimpin beragam organisasi pergerakan kemerdekaan yang lahir setelahnya.

Berangkat dari latar belakang itulah, kebangkitan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda mulai terlihat, sehingga 20 Mei ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional.

Baca juga: Di Balik Sejarah Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei...

Lalu siapa saja tokoh-tokoh yang mempelopori Kebangkitan Nasional? Berikut ini adalah profil singkat ke lima tokoh Kebangkitan Nasional.

1. Dr. Douwes Dekker

Douwes Dekker [DD] adalah seorang pejuang kemerdekaan yang meski lahir dan wafat di Indonesia, namun ia merupakan seorang berdarah asing.

Ia pernah belajar di Eropa tentang politik modern dan ketika kembali ke Indonesia, ia mengajarkan apa yang diketahuinya kepada semua orang, entah itu golongan pribumi, china, ataupun indo.

DD adalah pendiri partai Indische Partij [IP], ia mengajarkan apa itu partai politik, jurnalistik anti pemerintah, rapat akbar, dan sebagainya.

Douwes Dekker juga merupakan pemimpin dari surat kabar berbahasa Belanda De Express yang memperlihatkan kepada masyarakat perlawanan terhadap pemerintahan kolonial.

Di dalam IP dan De Express, ada sebuah slogan yang diperkenalkan yaitu " Hindia Belanda untuk warga Hindia Belanda".

Ini adalah upaya yang digiatkan untuk menentang pemerintahan penjajahan Belanda.

Baca juga: Dasar Penetapan Hari Kebangkitan Nasional

3. RM. Soewardi Soerjoningrat

Lihat Foto

Harry A Poeze, et al., In Heat Land van de Overheerser: Indonesiers in Nederland, 1600-1950, Dordrecht Foris Publications, 1986

Dari kiri: Soewardi Soerjaningrat, Douwes Dekker, dan dr Tjipto Mangoenkoesoemo. [Harry A Poeze, et al., In Heat Land van de Overheerser: Indonesiers in Nederland, 1600-1950, Dordrecht Foris Publications, 1986].

Soewardi adalah pemuda radikal asal Istana Pakualaman yang menjadi politisi kebudayaan nasionalis konservatif.

Video yang berhubungan

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA