Berikut negara yang menjadi anggota asean kecuali a australia B. malaysia c filipina d burma

KOMPAS.com - Ada 10 negara di Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN (Association of Southeast Asian Nations). Sepuluh negara tersebut saling menjalin kerja sama di berbagai sektor.

Sepuluh negara yang telah bergabung dengan ASEAN adalah Indonesia, Filipina, Thailand, Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, Vietnam, Laos, Myanmar, serta Kamboja.

Negara yang tergabung dalam ASEAN memiliki julukannya masing-masing sesuai dengan karakteristiknya.

Apa sajakah itu? Berikut penjelasannya yang mengutip dari situs Seasia.co dan Skycanner.com:

Indonesia 

Indonesia memiliki posisi geografis yang strategis, yakni terletak di antara Benua Asia dan Benua Australia serta Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Selain itu, Indonesia juga terletak di bawah garis khatulistiwa.

Indonesia memiliki ribuan pulau dan kekayaan alam yang melimpah, mulai dari budaya hingga sumber daya alam.

Kekayaan alam ini membuat Indonesia terlihat seperti batu zamrud.  Maka tidak mengherankan jika Indonesia dijuluki sebagai The Emerald of the Equator atau Zamrud Khatulistiwa.

Baca juga: Filipina, Negara Revolusi Hijau

Filipina 

Filipina mendapat julukan sebagai Pearl of the Orient Seas atau Mutiara Laut dari Orien.

Julukan ini didapatkan dari Bangsa Eropa, khususnya Bangsa Spanyol yang datang ke Filipina pada abad ke-18. Saat itu, sebutan orien sering digunakan oleh Bangsa Eropa untuk memanggil negara yang terletak di bumi bagian timur.

Selain mendapat julukan Mutiara Laut dari Orien, Filipina juga mendapat julukan sebagai Home of the Green Revolution atau Rumah Revolusi Hijau.

Revolusi Hijau adalah upaya Filipina meningkatkan sistem pertaniannya agar menghasilkan padi yang berkualitas tinggi dalam waktu yang cepat.

Thailand 

Thailand memiliki kebudayaan yang dianggap lebih santai dibanding negara Barat yang selalu sibuk. Selain itu, orang Thailand juga terkenal dengan kesopanannya serta sikap ramah saat berinteraksi.

Hampir di setiap sudut negara Thailand, bisa ditemui orang yang selalu tersenyum saat berinteraksi. Maka tidak mengherankan jika Thailand dijuluki sebagai The Land of Smiles atau Negara Penuh Senyuman.

Selain The Land of Smiles, Thailand juga dijuluki sebagai Negeri Gajah Putih. Karena gajah putih merupakan simbol kerajaan di Thailand dan merupakan hewan nasional.

Dari segi perekonomian, Thailand juga mendapat julukan Lumbung Padi. Ini karena produksi beras Thailand menjadi salah satu yang tertinggi di dunia.

Singapura mendapat julukan sebagai The Lion City atau Negeri Singa. Nama 'Singapura' berasal dari Bahasa Sansekerta, yakni 'Singhapura', berarti Tanah Singa. Nama ini didapat dari pendiri negara Singapura, yakni Sang Nila Utama.

Walau dijuluki sebagai The Lion City, namun ternyata simbol hewan singa tidak selalu ada di negara ini. Menurut keyakinan, hewan yang dilihat oleh Sang Nila Utama sebenarnya adalah harimau dan bukan singa.

Brunei Darussalam terletak di pantai utara Pulau Kalimantan. Brunei merupakan salah satu negara terkecil, namun paling kaya di dunia.

Forbes bahkan menempatkan negara Brunei Darussalam sebagai negara terkaya nomor lima di dunia dari 182 negara. Kekayaan negara ini didapatkan dari ladang minyak serta gas alamnya.

Maka tak mengherankan jika Brunei Darussalam dijuluki sebagai The Land of Unexpected Treasures atau Negara dengan Kekayaan yang Tidak Terduga. Karena kekayaannya pula, Brunei Darussalam juga dijuluki sebagai Negara Petro Dollar.

Baca juga: Brunei Darussalam, Negara Kecil Penghasil Minyak

Malaysia

Malaysia mendapat julukan sebagai Land of Indigenous Malay atau bisa diartikan sebagai Tanah Melayu Adat.

Negara Malaysia sangat dikenal dengan kekayaan rasnya. Pada 1891, Bangsa Eropa mengadakan sensus untuk mengetahui persebaran kelompok etnis di Malaysia. Masyarakat berasal dari berbagai etnis yang berbeda, contohnya Bugis, Melayu, dan lain-lain.

Pada sensus tahun 1891, diputuskan jika akan dilakukan penggabungan berbagai etnis menjadi tiga kelompok ras, yakni Tionghoa, Tamil dan penduduk asli India, serta Melayu. 

Selain dikenal dengan Land of Indigenous Malay, Malaysia juga dikenal sebagai Negeri Jiran karena posisinya yang berdekatan dengan Indonesia serta negara lainnya di Asia Tenggara. Negeri Jiran berarti negara tetangga yang saling berdekatan.

Istilah Empat Macan Asia atau Macan Asia Timur mengacu pada pertumbuhan ekonomi Hong Kong, Singapura, Korea Selatan dan Taiwan. Julukan ini didapat karena empat negara tersebut berhasil mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi dan mengembangkan sektor industri pada 1960 hingga 1990.

Vietnam mendapat julukan sebagai The Land of Blue Dragon atau yang dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan Tanah Naga Biru. Karena Vietnam mengikuti jejak para Macan Asia Timur.

Laos

Laos dijuluki sebagai The Land of a Million Elephant atau Negeri Sejuta Gajah. Karena nama negara Laos berasal dari Lan Xang yang berarti gajah. Masyarakat Laos menganggap jika gajah merupakan hewan pembawa kemakmuran bagi negaranya.

Laos juga dijuluki sebagai The Landlocked Country atau Tanah Terkunci, karena daerahnya tidak memiliki perairan dan dikeliling oleh negara Myanmar, Cina, Vietnam, Kamboja dan Thailand.

Baca juga: Laos, Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Tidak Memiliki Perairan

Myanmar

Myanmar mendapat julukan sebagai The Land of the Golden Pagoda atau Tanah Pagoda Emas atau Negeri Seribu Pagoda. Pagoda menjadi salah satu ciri khas Myanmar dan menjadi bentuk penyebaran agama Buddha. Contohnya Shwedagon Pagoda.

Myanmar juga dijuluki sebagai Tanah Emas. Karena emas sangat penting dan disakralkan bagi masyarakat Myanmar. Emas juga digunakan dalam pembuatan pagoda.

Kamboja

Kamboja dijuluki sebagai Land of the Khmer atau Tanah Kedamaian dan Kemakmuran. Karena nama negara Kamboja berasal dari Bahasa Sansekerta, Kambuja atau Kampuchea, yang berarti tanah kedamaian dan kemakmuran.

Selain itu, Kamboja juga dikenal dengan Angkor Wat, salah satu candi Buddha terbesar di dunia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



KONTAN.CO.ID - Kata ASEAN belakangan muncul ke permukaan, seiring ketegangan di kawasan Laut China Selatan antara Amerika Serikat (AS) dan China. Sebab, negara-negara ASEAN juga punya klaim di perairan itu. Bicara sejarah, ASEAN terbentuk pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand oleh lima negara pendiri ASEAN. Yakni, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand melalui penandatanganan Deklarasi Bangkok. Mengutip laman resmi Sekretariat Nasional ASEAN, Association of Southeast Asia Nations (ASEAN) adalah organisasi kawasan yang mewadahi kerja sama 10 negara di Asia Tenggara. Negara-negara anggota ASEAN, berdasarkan tanggal menjadi anggota, adalah Indonesia (8 Agustus 1967), Malaysia (8 Agustus 1967), Singapura (8 Agustus 1967), Thailand (8 Agustus 1967), Filipina (8 Agustus 1967), Brunei Darussalam (8 Januari 1984), Vietnam (28 Juli 1995), Laos (23 Juli 1997), Myanmar (23 Juli 1997), dan Kamboja (30 April 1999). Baca Juga: Akhirnya! China mau berunding soal kode etik Laut China Selatan dengan ASEAN Lantas, apa yang melatarbelakangi pendirian ASEAN? Sejarah berdirinya ASEAN  ASEAN berdiri karena keinginan kuat dari para pendirinya untuk menciptakan kawasan Asia Tenggara yang damai, aman, stabil dan sejahtera. Hal tersebut mengemuka karena situasi di kawasan pada era 1960-an berhadapan dengan situasi rawan konflik.  Misalnya, perebutan pengaruh ideologi negara-negara besar dan konflik antarnegara di kawasan. Kalau ini dibiarkan, jelas bisa mengganggu stabilitas kawasan sehingga menghambat pembangunan. Tujuan pembentukan ASEAN Tujuan pembentukan ASEAN seperti yang tercantum dalam Deklarasi Bangkok adalah untuk: Baca Juga: Jokowi ajak negara ASEAN perkuat kerja sama kawasan

  1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial serta pengembangan kebudayaan di kawasan ini melalui usaha bersama dalam semangat kesamaan dan persahabatan. Ini untuk memperkokoh landasan sebuah masyarakat bangsa-bangsa Asia Tenggara yang sejahtera dan damai.
  2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menghormati keadilan dan tertib hukum di dalam hubungan antara negara-negara di kawasan ini, serta mematuhi prinsip-prinsip Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.
  3. Meningkatkan kerjasama yang aktif dan saling membantu dalam masalah-masalah yang menjadi kepentingan bersama di bidang-bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi.
  4. Saling memberikan bantuan dalam bentuk saran-sarana pelatihan dan penelitian dalam bidang pendidikan, profesi, teknik, dan admistrasi.
  5. Bekerjasama secara lebih efektif guna meningkatkan pemanfaatan pertanian dan industri mereka, memperluas perdagangan dan pengkajian masalah-masalah komoditi internsional. Juga, memperbaiki sarana-sarana pengangkutan dan komunikasi serta meningkatkan taraf hidup rakyat mereka.
  6. Memajukan pengkajian mengenai Asia Tenggara.
  7. Memelihara kerjasama yang erat dan berguna dengan berbagai organisasi internasional dan regional yang mempunyai tujuan yang serupa. Dan, untuk menjajaki segala kemungkinan untuk saling bekerja sama secara erat di antara mereka sendiri.
Baca Juga: Para pemimpin ASEAN kecam Beijing, 2 kapal induk AS latihan tempur di Laut Filipina Profil 10 negara anggota ASEAN


Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA