Berikut merupakan kriteria kemasan makanan yang baik kecuali

20 May 2019 | 14:00 WIB
Artikel oleh : Powerpack Indonesia

(Foto: www.freepik.com)

Pengemasan merupakan suatu cara atau perlakuan pengamanan terhadap makanan atau bahan pangan, agar makanan atau bahan pangan baik yang belum diolah maupun yang telah mengalami pengolahan, dapat sampai ke tangan konsumen dengan “selamat”, secara kuantitas maupun kualitas. Berikut ini syarat-syarat pengemasan yang baik:

1. Tidak ada toksin

Tidak mengandung bahan-bahan yang dapat membahayakan kesehatan manusia, maka bahan dasar dari sebuah kemasan menjadi hal yang sangat penting untuk memproduksi produk.

2. Biaya rendah

Biasanya untuk mempertahankan produk agar dapat terjangkau oleh daya beli konsumen, produsen menurunkan atau menekan biaya pengemasan sampai batas tertentu, tetapi kemasan dapat digunakan lagi. Hal ini penting karena konsumen akan memilih produk yang sama dengan harga yang lebih rendah.

3. Harus cocok dengan bahan yang dikemas

Memilih kemasan yang salah dapat berakibat merugikan. Contohnya, salah satu produk jenis makanan yang harusnya menggunakan kemasan yang bening atau transparan, tetapi dilakukan sebaliknya, sehingga harus membuka terlebih dahulu untuk mengetahui isi kemasan, dan hal ini akan merusak segel serta menurunkan nilai jual produk.

4. Kemudahan pembuangan kemasan bekas

Pada umumnya kemasan bekas adalah sampah dan menjadi permasalahan yang perlu ditangani. Biasanya produsen membuat produk yang dikemas dengan praktis, dan dapat digunakan kembali atau bisa didaur ulang untuk menarik minat pembeli.

5. Harus menjamin sanitasi dan syarat-syarat kesehatan

Persyaratan sanitasi yang baik harus dipenuhi, walaupun bahan dasar sebuah kemasan tidak mengandung toksin. Tujuan adanya persyaratan ini agar menjamin kemasan tersebut sudah lulus dan sesuai peraturan yang tidak membahayakan kesehatan manusia.

6. Kemudahan dan keamanan dalam mengeluarkan isi

Kemasan produk yang berguna untuk melindungi isi produk harus memiliki karakteristik untuk mempermudah mengambil isi produk di dalam kemasan dan aman. Artinya, tidak banyak produk yang terbuang, tersisa atau tercecer.

7. Ukuran, berat dan bentuk harus sesuai

Ukuran kemasan perlu diperhatikan, karena berhubungan erat dengan penanganan selanjutnya seperti penyimpanan, pengangkutan maupun sebagai alat untuk menarik perhatian. Akan lebih baik kemasan didesain untuk menarik konsumen, dan berat kemasan dibuat sesuai dengan produk untuk mengurangi energi dan biaya pengangkutan.

8. Syarat-syarat khusus kemasan yang baik

Dari semua persyaratan sebelumnya, pada persyaratan ini maka produk harus disesuaikan dengan kategori dan penanganan yang cocok dari isi produk hingga tempat untuk menyimpan produk. Contohnya, kemasan sayuran untuk daerah tropis memiliki persyaratan yang berbeda dengan kemasan produk yang akan diekspor ke daerah yang lebih dingin (subtropis).

Sumber:
//www.materipertanian.com/syarat-kemasan-yang-baik/

Pada ulasan kali ini kami akan menjelaskan mengenai bahan kemasan pangan. Ada banyak jenis-jenis pengemasan yang beredar di pasaran. Agar aman digunakan dan dapat berfungsi dengan baik, bahan kemasan pangan seharusnya memenuhi kriteria sebagai berikut :

  • Tidak beracun
  • Kedap air
  • Kedap udara
  • Anti mikroba
  • Mencegah kebocoran produk
  • Mudah dibuka atau ditutup
  • Mudah dibuang
  • Tidak merusak lingkungan
  • Memenuhi kebutuhan ukuran, bentuk, dan berat
  • Cocok dengan produk pangan yang dikemas

Sebelum membeli makanan atau minuman, masyarakat sebaiknya memilih kemasan plastik yang aman digunakan. Untuk mengetahui bahan plastik yang aman digunakan, lihatlah nomor-nomor yang tertera pada kemasan. Nomor itu biasanya berada di dalam segitiga tanda panah melingkar di bagian bawah kemasan. Setiap nomor menunjukkan bahan yang digunakan.

Berikut beberapa jenis plastik yang cukup aman sebagai kemasan makanan.

  • Polyethylene terephtalate (PTE atau PETE), biasa digunakan mengemas air minum, minuman ringan berkarbonasi, jus buah-buahan, minyak goreng, saus,jeli, selai.

  • High density polyethylene (HDPE), biasa digunakan untuk mengemas susu, yogurt, dan botol galon air minum

  • Low density polyethylene (LDPE), biasa digunakan sebagai plastik kemasan rapat (cling wrap), pengemas roti, makanan beku, dan botol plastik yang dapat ditekan.

  • Polypropylene (PP), biasa digunakan untuk mengemas sup, saus tomat, & margarin.

Diantara jenis plastik tsb yg relatif paling aman & telah mengalami uji & evaluasi badan pengawasan obat & makanan Amerika Serikat (FDA) adalah PET (nomor 1). Jadi, bila botol air minum kita bertanda nomor 1, berarti terbuat dari PET & plastik itu aman untuk kemasan makanan atau bersifat food grade. Penggunaan botol plastic PET secara berulang-ulang diperbolehkan dengan syarat botol tersebut dicuci dengan sabun dan dikeringkan terlebih dulu.

Untuk bahan makanan yang diletakkan dalam wadah box plastik, Anda dapat mengetahui keamanan wadahnya dengan memperhatikan simbol sendok garpu yang tertera dalam box plastik tersebut. Jika terdapat simbol tersebut, maka wadah box itu menggunakan plastik yang food grade. Sebaiknya tidak memanaskan makanan dengan wadah plastik dalam microwave, kecuali jika plastik yang berlabel food grade.

Berikut adalah jenis plastik yg penggunaannya tidak diperbolehkan untuk bahan pangan karena mengandung bahan berbahaya yang dapat berpindah ke makanan.

  • Polyvinyl chloride (PVC atau disebut vinil). Plastik ini sering dibuat cling wrap. Sering juga dipakai untuk wadah kue kering atau cokelat. Ada juga botol plastik yang dapat ditekan (untuk pengeluaran bahan) terbuat dari PVC.

  • Polystyrene (PS), sangat dikenal konsumen dalam bentuk kemasan stereofom seperti yang digunakan untuk mengemas buah & sayuran di toko-toko swalayan.

  • Jenis plastik lainnya, terutama polycarbonate. Plastik ini mengandung bisphenol-A yg berbahaya & dapat bermigrasi. Plastik ini tahan suhu tinggi. Ada yang menggunakan sebagai botol susu bayi dan alat-alat makan (sendok, garpu, pisau) plastik.

Sebagai konsumen, Anda hendaknya lebih selektif dalam memilih makanan dalam kemasan. Karena kesehatan makanan bukan hanya tergantung dari bahan makanan yang digunakan tetapi juga kemasan yang dipergunakan. Jika Anda tidak yakin akan kemasan yang digunakan, Anda dapat memilih wadah yang aman yang Anda bawa dari rumah. Setelah menentukan bahan kemasan yang sesuai dengan produk Anda. Kita dapat menentukan mesin pengemasan apa yang akan kita gunakan. Anda dapat menggunakan mesin kemasan otomatis untuk mempercepat proses pengemas produk Anda.

Sumber

Ditulis oleh Jhanuar Pratama | Dipublikasikan pada tanggal 4/29/2018 | Updated 2018-05-18T16:12:16Z

Penggunaan suatu kemasan produk dapat berpengaruh terhadap penjualan. Rancangan suatu kemasan harus disesuaikan dengan isi dari produk yang akan dimuat. Kemasan yang unik dan menarik akan membuat pengaruh besar terhadap terciptanya citra positif dari produk tersebut. Pembuatan produk harus dilakukan sebaik mungkin agar mampu bersaing dengan produk sejenis yang beredar di pasaran. Oleh sebab itu, penggagas kemasan atau packaging harus mengetahui ciri dan kriteria kemasan produk yang berpengaruh baik terhadap penjualan. Saat ini, konsumen sudah teredukasi dengan baik ketika akan membeli sebuah produk. Dari kemasannya saja, mereka sudah bisa menilai layak atau tidaknya produk tersebut untuk dibeli. Biasanya, produk-produk yang menampilkan berbagai macam informasi pada kemasan seperti bahan baku yang digunakan, izin dari badan terkait serta manfaat dari produk tersebut akan cenderung lebih mendapat kepercayaan yang tinggi dari masyarakat.


Sebaliknya, jika kemasan tersebut tidak sesuai dengan ciri-ciri dan kriteria kemasan yang baik, maka produk tersebut akan kurang dipercaya oleh para konsumennya. Sangat penting sekali bagi sebuah usaha memperhatikan kemasan atau packaging untuk produknya yang akan terjun di pasaran. Jangan sampai hanya karena bungkus yang digunakan tidak baik, menyebabkan kalah saing dengan produk lain. Kemasan adalah salah satu unsur penting dalam penciptaan produk yang juga mengeluarkan biaya produksi tambahan. Oleh sebab itu, penggunaan kemasan harus mampu mencakup beberapa hal sekaligus seperti manfaat dan keamanan. Untuk memaksimalkan fungsinya, dapat dilakukan sebuah riset kecil supaya tercipta kemasan produk yang efektif dan efisien. Berikut ini adalah ciri-ciri kemasan atau packaging produk yang berpengaruh baik terhadap penjualan. Penggunaan kemasan untuk sebuah produk harus memiliki karakter dalam artian berbeda dari yang lainnya. Perbedaan tersebut bisa berupa aksen warna, merk dagang, jenis huruf, bentuk, ukuran dan lain sebagainya. Dengan membuat desain yang berbeda daripada yang lain, akan membuat produk mudah dibedakan dengan yang lain. Usahakan membuat karaktersitik unik dan menarik untuk menarik perhatian para konsumen. Kemasan produk yang baik juga harus memiliki nilai keindahan. Hal ini bertujuan untuk memancing mata konsumen supaya melirik produk yang dijual. Untuk itu, gunakan warna-warna yang mencolok untuk menarik perhatian. Gabungkan beberapa aksen warna dan beberapa unsur tambahan seperti logo, maskot, model huruf, motif bentuk yang dapat menunjang keindahan. Usahakan untuk membuat desain kemasan yang indah guna meningkatkan selera dari para pembeli. Satu hal yang paling penting dari fungsi kemasan adalah mampu membuat produk yang ada didalamnya selalu aman. Perhatikan bahan, bentuk dan rancangan untuk disesuaikan sehingga dapat menjamin keamanan produk tersebut. Lakukan beberapa percobaan dan riset untuk kemasan yang akan digunakan supaya menemukan standar yang pas. Pastikan kemasan yang akan digunakan mampu menjaga daya tahan produk untuk bertahan dalam waktu yang cukup lama. Penggunaan kemasan harus disesuaikan antara bahannya dengan isi produk yang akan dimuat didalamya. Kemasan akan lebih efektif dan efisien jika memiliki beberapa manfaat sekaligus. Kemasan yang digunakan harus sesuai dengan kebutuhan. Memperhatikan nilai efektifitas dan efisiensi dalam merancang kemasan dapat menekan biaya produksi. Adanya penyesuaian antara kemasan produk dengan sifat produk, maka beberapa manfaat akan didapat sekaligus. Desain kemasan yang baik akan memperhatikan beberapa faktor kemudahan dalam pengiriman seperti ukuran, ketahanan dan bentuk. Beberapa kriteria tersebut harus dipenuhi untuk memudahkan pengangkutan baik dalam kendaraan maupun diluar kendaraan. Kemasan yang dirancang agar mudah ditata akan membuat pengiriman ke luar kota dan luar derah yang jaraknya jauh lebih aman dan nyaman saat dibawa. Membuat kemasan produk hendaknya menggunakan desain yang mudah dikenali oleh para konsumen. Tambahkan beberapa ciri-ciri khusus ke dalam desain kemasan seperti merk dan slogan yang mudah di ingat sehingga ketika seorang konsumen mendapati produk itu disuatu tempat, maka akan dengan mudah mereka mengenalinya. Kemasan yang mudah dikenal akan membuat produk tersebut cepat populer dikalangan para konsumen. Hal yang wajib ada disetiap kemasan adalah informasi dan deskripsi yang isinya tergantung dari jenis produknya. Seperti yang sudah diulas diatas, informasi yang terpampang nyata dikemasan seperti bahan baku yang digunakan, izin dari badan terkait serta manfaat dari produk, akan meningkatkan kepercayaan dari masyarakat. Selain itu, hal ini dapat menjadi jaminan untuk para pembeli terkait keamanan dari produk itu sendiri. Kemasan yang digunakan harus memudahkan konsumen dalam menggunakan produk tersebut. Sebagai contoh adalah air minum dalam kemasan yang botolnya dibuat dengan ukuran yang sesuai dan mudah dibawa kemana-mana. Kemasan seperti ini akan memudahkan konsumen dalam penggunaan. Desain yang ergonomis perlu diterapkan dalam pembuatan kemasan agar konsumen tertarik dan mau membeli produk yang ditawarkan.

Baca Juga:



Beberapa ciri-ciri kemasan atau pacakging produk yang sudah disebutkan diatas dapat diterapkan dalam perancangan pengemasan sehingga memudahkan para pelaku usaha untuk mencari konsep serta gambaran terkait sistem pengemasan yang akan digunakan. Penyesuaian-penyesuain dibeberapa aspek dapat dialakukan agar kemasan yang digunakan memenuhi ciri-ciri kemasan produk yang baik. Selain cici-ciri kemasan produk yang baik seperti disebutkan diatas, masih ada satu lagi faktor yang dapat berpengaruh baik terhadap penjualan yaitu kriteria kemasan produknya. Menurut prinsip AIDAS, ada lima kriteria yang harus dipenuhi oleh sebuah kemasan produk agar tercipta desain yang dapat menarik perhatian konsumen serta meningkatkan penjualan. Kelima kriteria tersebut adalah sebagai berikut ini. Maksudnya adalah kemasan harus mampu menarik perhatian bagi siapa saja orang yang melihatnya. Ketertarikan itu bisa datang dari berbagai faktor seperti bentuk, warna, gambar dan lain sebagainya. Kemasan produk yang baik harus bisa menarik perhatian dari pembeli meskipun hanya melihatnya secara sekilas. Dalam membuat desain kemasan, harus menimbulkan ketertarikan dari para calon pembeli untuk mengetahui seperti apa isi dari produk yang dijual tersebut. Oleh karena itu, desain kemasan dibuat untuk mewakili isi dari produk tersebut. Tampilan kemasan harus mampu membuat siapa saja orang yang melihat penasaran dengan berimajinasi membayangkan seperti apa isi produk yang ada didalam kemasan tersebut. Kemasan harus dirancang agar mampu menimbulkan keinginan para konsumen untuk membeli produk tersebut. Sebagus apapun desain dari sebuah kamasan, jika tidak memenuhi kriteria ini maka akan menjadi hal yang percuma. Masyarakat tidak akan memiliki hasrat untuk membeli produk tersebut. Setelah membuat tertarik dan menimbulkan hasrat untuk membeli, tampilan kemasan harus mampu membuat orang bertindak agar membeli produk tersebut. Ini adalah hal yang krusial, karena membuat orang mau untuk benar-benar memberi produk bukanlah hal yang mudah. Oleh sebab itulah desain produk dibuat sedemikian rupa untuk memancing orang agar mau membeli. Kriteria yang terakhir adalah bahwa kemasan tersebut mampu menjaga kepuasan dari pembeli. Kepuasan konsumen bisa berasal dari kondisi dan kualitas produk yang tetap terjaga selama didalam kemasan. Artinya setelah membuka kemasan, konsumen tidak kecewa dengan isi produk yang ada didalamnya.

Penutup


Itulah penjelasan terkait ciri dan kriteria kemasan produk yang berpengaruh baik terhadap penjualan. Membuat kemasan produk tidak harus dengan mengeluarkan biaya mahal yang dapat membuat anggaran produksi membengkak. Lebih baik memilih kemasan yang seusai dengan kondisi keuangan dan lebih menekankan pada fungsi serta manfaat yang akan didapat dengan memenuhi ciri dan kriteria kemasan produk yang baik. Dengan begitu kemasan produk akan dapat membawa pengaruh yang baik terhadap penjualan.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA