Berikut ini yang tidak termasuk zat adiktif adalah roboguru

T10/24/2019

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Hai, pengunjung blog tercinta. Apa kabar kamu hari ini? Semoga kamu selalu dalam keadaan sehat dan tetap semangat belajar. Kali ini, saya akan bagikan kepada kalian Kumpulan Soal IPA SMP Kelas 8 Materi Zat Aditif, yang diajarkan pada bab terakhir pelajaran IPA kelas 8 semester satu. Soal-soal ini saya buat berdasarkan materi yang terdapat pada buku paket IPA kelas 8 SMP yang dikeluarkan pemerintah, serta beberapa buku penunjang lainnya. Sehingga, soal ini sangat cocok dijadikan uji kemampuan kamu terhadap materi ini jika kamu adalah seorang siswa. Bagi guru, bapak – ibuk dapat gunakan soal-soal di bawah ini sebagai bahan evaluasi bagi siswa.

Berikut ini yang tidak termasuk zat adiktif adalah roboguru

Semoga soal-soal ini memberi manfaat buat kamu.

Soal 1                          

Berikut ini yang merupakan tujuan dari penambahan zat aditif pada makanan, kecuali. . . .

A. Meningkatkan nilai gizi makanan.


B. Menambah cita rasa makanan.
C. Membuat makanan memiliki daya tahan yang lama.
D. Membuat tampilan dan warna makanan menjadi menarik

Kunci Jawaban: A


Penjelasan: Option yang A tidak terlalu tepat, karena zat aditif itu ada dua yaitu:

1. Zat aditif alami


2. Zat aditif buatan/sintetik Zat aditif alami memang dapat menambah nilai gizi makanan, tetapi tidak dengan zat aditif buatan. Nah, karena soal ini masih bersifat umum maka jawaban A tidk tepat. Jawaban pada option B, C dan D lah yang merupakan tujuan orang-orang menambahkan zat aditif pada makanan.

Soal 2                       

Untuk membuat nasi tumpeng yang berwarna kuning, ditambahkan kunyit sebagai zat pewarna. Zat pewarna yang terdapat pada kunyit tersebut adalah . . . .

A. Klorofil


B. Eritrosin
C. Kurkumin
D. Kapsantin

Kunci Jawaban: C


Penjelasan: Klorofil merupakan zat warna hijau yang terdapat pada daun suji. Eritrosin adalah pewarna merah buatan dan kapsantin merupakan pigmen warna merah alami yang terdapat pada cabai merah. Sedangkan kurkumin, merupakan zat warna kuning yang terdapat pada kunyit.

Soal 3                      

Diantara pernyatan berikut ini yang merupakan keunggulan dari zat pewarna alami dibandingkan zat pewarna buatan adalah  . . . .

A. Tersedia dalam beragam macam warna.


B. Lebih sehat dikonsumsi dan berkhasiat untuk kesehatan.
C. Mudah diperoleh dan harganya murah.
D. Warnanya tidak terlalu pekat dan terbatas jumlahnya.

Kunci Jawaban: B


Penjelasan: Seperti yang dijelaskan diatas, zat pewarna alami memiliki nilai gizi jika ditambahkan kepada makanan. Zat pewarna alami juga lebih sehat dikonsumsi dan berkhasiat bagi tubuh. Misalnya, kurkumin yang terdapat pada kunyit berkhasiat meningkatkan nafsu makan. Option A dan C merupakan keunggulan yang dimiliki oleh pewarna buatan. Semnetara yang D merupakan kelemahan dari pewarna alami.

Soal 4                    

Perhatikan daftar zat pewarna di bawah ini:

(1) Tartazin


(2) Benzil violet
(3) Klorofil
(4) Karoten Diantara zat pewarna diatas, yang termasuk pewarna alami adalah . . . .

A. 1 dan 2


B. 1 dan 3
C. 2 dan 4
D. 3 dan 4
E. 1, 2, dan 3

Kunci Jawaban: C


Penjelasan: Zat (1) dan (2) merupakan jenis pewarna sintetik. Sedangkan zat (3) dan (4) merupakan zat warna alami. Karoten merupakan pigmen warna orange yang terdapat pada wortel.

Soal 5                        

Beberapa orang kadang menambahkan pewarna tekstil pada makanan yang jelas tidak sehat dan berfek buruk bagi tubuh. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia melarang penggunaan zat warna tekstil pada makanan. Diantara zat berikut, yang bukan merupakan pewarna tekstil yang sering ditambahkan orang ke dalam makanan adalah . . . .

A. Metanil yellow


B. Auramin
C. Rodhamin B
D. Antosianin

Kunci Jawaban: D


Penjelasan: Diantara zat – zat pewarna diatas, yang bukan merupakan pewarna tekstil yang sering ditambahkan pada makanan adalah antosianin. Antosianin merupakan zat warna alami yang terdapat pada tumbuhan, bunga dan buah. Sementara zat A, B dan C merupakan pewarna tekstil yang sering disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak berilmu. Pemerintah sdah melarang penggunaan zat tekstil tersebut pada makanan melalui peraturan Departemen Kesehatan RI.

Soal 6                 

Berikut ini yang merupakan ciri-ciri makanan yang diduga mengandung pewarna tekstil, kecuali. . . .

A. Warna makanan terlihat sangat mencolok dan menarik untuk dilihat.


B. Bila dikonsumsi, terasa pahit.
C. Dapat menyebabkan iritasi atau reaksi alergi pada mulut dan tenggorokan.
D. Beraroma harum.

Kunci Jawaban: D


Penjelasan: Makanan yang mengandung pewarna tekstil biasanya mempunyai ciri-ciri seperti yang disebutkan pada option A, B dan C. Selan itu, makanan yang menggunakan pewarna tekstil kadang memiliki persebaran warna yang tidak merata.

Soal 7                     

Berikut adalah tips yang dapat kita lakukan agar terhindar dari mengkonsumsi makanan yang mengandung pewarna tekstil adalah  . . . .

A. Membeli makanan yang berwarna warni karena tampilannya sangat menarik.


B. Menghindari makanan yang warnanya terlalu mencolok.
C. Teliti kode registrasi produk apakah sudah terdaftar pada BPOM atau tidak.
D. Tidak membeli makanan yang tidak mencantumkan informasi kandungan pada labelnya.

Kunci Jawaban: A

Tips pada option B, C dan D merupakan tips yang bisa kita gunakan sebelum membeli makanan agar terhindar zat berbahaya yang terdapat di dalamnya, seperti pewarna tekstil.

Soal 8                       

Penderita diabetes tidak disarankan mengkonsumsi pemanis alami dalam jumlah banyak. Hal ini disebakan karena  . . . .

A. Pemanis alami memiliki kadar kemanisan yang lebih rendah dibanding pemanis buatan.


B. Pemanis alami mengandung banyak kalori sehingga dapat menaikkan kadar gula darah penderita diabetes.
C. Pemanis alami tidak memiliki kalori sama sekali.
D. Pemanis alami susah didapatkan dan harganya mahal.

Kunci Jawaban: B


Pnjelasan: Pemanis alami menang tidak disarankan untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes karena pemanis jenis ini mengandung banyak kalori sehingga dapat meningkatkan gula darah penderita diabetes. Peningkatan gula darah pada penderita diabetes sangat berbahaya dan dapat menimbulkan berbagai komplikasi kesehatan. Penderita diabetes lebih disarankan menggunakan pemanis sintetik seperti sorbitol. Mempunyai tingkat kemanisan yang hampir sama dengan gula biasa, pemanis sintetis juga tidak mengandung kalori sama sekali.

Soal 9                     

Perhatikan beberapa zat pemanis berikut ini.

(1) Aspartam


(2) Sakarin
(3) Sukrosa
(4) Siklamat Yang bukan merupakan pemanis buatan adalah  . . . .

A. 4


B. 3
C. 2
D. 1

Kunci Jawaban: B


Penjelasan: Sukrosa merupakan zat yang terdapat pada gula pasir, gula aren dan pemanis alami lainnya.

Soal 10                           

Diantara pemanis alami berikut ini, yang tingkat kemanisannya paling tinggi dibandingkan gula biasa adalah  . . . .

A. Aspartam


B. Sakarin
C. Kalium Asesulfam
D. Siklamat

Kunci Jawaban: B


Penjelasan: Tingkan kemanisan: Aspartam = 160 – 200 kali dari gula pasir Sakarin = 200 – 500 kali dari gula pasir Klium Asesulfam = 200 kali dari gula pasir Siklamat = 30 kali dari gula pasir Jadi, pemanis buatan yang paling manis adalah sakarin. Karena jauh lebih manis dibandingkan gula pasir, penggunaan pemanis buatan tidak perlu sebanyak pemanis alami. Nah, itulah 10 soal tentang zat aditif yang bisa saya bagikan pada postingan kali ini. soal-soal selanjutnya akan diupadte pada artikel terpisah. Semoga soal-soal diatas bermanfaat buat kamu yang sudah berkunjung ke blog saya.

Bantu Orang Untuk Temukan Artikel Ini Lewat Tombol Share Di Bawah Ini

Meski demikian, orang yang terkena karsinogen ini tidak pasti langsung mengalami kanker. Pasalnya, kemampuan karsinogen dalam menyebabkan kanker antar individu berbeda-beda.

Kemampuan tersebut tergantung dari jumlah paparan, lamanya paparan, kesehatan individu yang terpapar, dan faktor lainnya. Kerentanan tiap orang yang terpapar karsinogen dalam menyebabkan kanker juga tergantung dari faktor keturunan.

Faktor keturunan memainkan peranan penting sebagai penyebab kanker. Dalam banyak kasus, seseorang dapat mengidap kanker karena banyak faktor yang bekerja sama.

Karsinogen yang terdapat pada makanan

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, makanan tertentu yang biasa Anda makan mungkin juga mengandung senyawa karsinogen.

Baru-baru ini terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa daging olahan mengandung senyawa karsinogen. Ini artinya, mengonsumsi daging olahan dapat meningkatkan risiko Anda mengalami kanker, khususnya kanker kolorektal dan kanker perut (kanker lambung).

Daging olahan adalah daging yang telah melalui proses penggaraman, pengawetan, fermentasi, pengasapan, atau proses lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan rasa dan daya simpan.

Menurut Centre for Food Safety, zat karsinogen juga bisa terbentuk saat proses pengolahan, saat nitrat dan nitrit digunakan untuk memberikan bumbu pada daging. Oleh sebab itu, hindari mengonsumsi olahan daging yang berlebihan. Contoh dari daging olahan adalah bacon, ham, sosis, salami, kornet, dan lain sebagainya.

Daging olahan mengandung karsinogen

Berikut adalah beberapa hal yang mungkin meningkatkan potensi Anda menyerap zat karsinogen ke dalam tubuh saat mengonsumsi daging olahan:

  • Pengolahan daging, seperti pengawetan (yang menambahkan zat nitrat atau nitrit pada daging) atau pengasapan, dapat memicu pembentukan senyawa yang dapat menyebabkan kanker ini, seperti N-nitroso-compound (NOC) dan polycyclic aromatic hydrocarbon (PAH).
  • Adanya kandungan zat besi heme memperburuk kondisi tersebut yang dapat mendukung produksi NOC dalam daging.
  • Memasak daging pada temperatur tinggi, seperti digoreng atau dipanggang, juga dapat memicu produksi senyawa karsinogen, seperti heterocyclic amine (HCA) dan PAH. HCA terbentuk ketika keratin dan asam amino pada daging bereaksi terhadap panas yang dihasilkan dari proses memasak. HCA merupakan salah satu agen yang dapat menyebabkan kanker.

Oleh sebab itu, jika Anda ingin mengonsumsi daging, lebih baik pilih daging merah yang masih segar. Lalu, masak daging itu dengan cara yang sehat. Hal ini tentu akan lebih baik daripada mengonsumsi daging olahan pabrik.