Berikut ini yang merupakan kaidah drama adalah ...

KOMPAS.com - Berbeda dengan karya sastra lainnya, drama mempertimbangkan banyak hal berkaitan dengan penyajiannya di atas panggung.

Andri Wicaksono dalam Kreatif Menulis Sastra (2014) berpendapat, dibanding genre karya sastra lainnya (novel, cerpen, dan puisi), drama memiliki keunikan tersendiri.

Penulis naskah drama menyusun cerita sedemikian rupa agar penonton dapat memahami alur dengan jelas. Alur disusun secara sistematis demi mendapat apresiasi yang baik dari penonton.

Struktur drama

Struktur dalam drama menjadi penting dalam kita mempelajari tentang drama. Berikut merupakan struktur yang ada dalam drama:

1. Babak atau episode

Penulis naskah drama biasa membedakan babak satu dengan babak lainnya berdasarkan susunan alur cerita dalam drama atau susunan waktu. Pembagian babak atau episode adalah bagian penting dalam sebuah drama.

Ia sebagai penanda susunan alur, sehingga mempermudah pembaca memahami cerita yang hendak disampaikan.

Baca juga: Pengertian dan Karakteristik Drama

2. Adegan

Runtutan cerita dalam drama dibagi dalam babak dan adegan. Adegan ditandai dengan pemunculan tokoh atau pergantian suasana.

Pergantian suasana tersebut dapat diiringi dengan pergantian tata panggung, tata cahaya, properti panggung, atau perubahan sikap tokoh.

3. Dialog

Dialog adalah pembeda drama dengan karya sastra lainnya. Menurut Herman J. Waluyo dalam Drama: Teori dan Pengajarannya (2006), dalam menyusun dialog ini pengarang harus benar-benar memperhatikan pembicaraan tokoh-tokoh dalam kehidupan sehari-hari.

Dialog berguna untuk menggiring tokoh dalam konflik. Dialog dapat membangun ekspresi, emosi, pemikiran, pembentukan karakter, bahkan motivasi gerakan yang dilakukan oleh pemeran.

Dialog terjadi karena percakapan antara dua tokoh atau lebih yang terdapat dalam drama. Sementara percakapan dengan satu tokoh disampaikan dalam bentuk monolog.

Monolog merupakan percakapan atau narasi yang disampaikan oleh satu tokoh, tanpa ada balasan dari tokoh lain.

M Latief/KOMPAS.com Pementasan drama kolosal Malin Kundang sebagai puncak acara Indonesia Week 2013 di kampus Ritsumeikan APU, Beppu, Jepang, JUmat (28/6/2013) malam.

4. Prolog

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, prolog adalah adegan singkat atau pidato yang disampaikan pada awal pertunjukan. Prolog menjadi pengantar sebelum memasuki bagian cerita dalam drama.

Gamabaran umum yang disampaikan dapat berupa latar belakang diadakannya pementasan, sinopsis drama, atau sekedar pancingan kepada penonton untuk menyambut pementasan.

5. Epilog

Epilog merupakan bagian akhir dalam drama. Bagian ini berfungsi menyampaikan inti dari cerita atau menafsirkan amanat dari drama.

Epilog dapat berupa adegan terakhir dari cerita atau penutup dari orang yang menyampaikan prolog di awal. Epilog juga dapat berupa pidato singkat kesimpulan dari drama yang dipentaskan.

Baca juga: Drama: Pengertian, Jenis dan Unsurnya

Kaidah kebahasaan drama

Struktur dalam drama berkaitan dengan kaidah kebahasaan. Seperti yang biasa terlihat dalam dialog atau monolog, drama menggunakan tanda petik untuk menunjukkan percakapan.

Selain itu, narasi dalam drama dilengkapi dengan bagian di luar dialog yang mejelaskan mengenai latar tempat, waktu, atau suasana.

Pada dasarnya drama terdiri dari runtutan percakapan, maka bahasa sehari-hari sering dipakai dalam drama. Drama tidak terlalu memperhatikan kaidah kebahasaan yang baku seperti prosa, atau memiliki lapis makna seperti puisi. Berikut kaidah kebahasaan dalam drama:

  • Menggunakan kata yang menggambarkan urutan waktu atau konjungsi kronologis. Contonya suatu siang, besok, hari ini, kemarin, lusa, sebelum, sekarang, setelah itu, mula-mula, atau kemudian.
  • Menggunakan kata kerja yang menyiratkan terjadinya peristiwa. Contohnya mengatakan, menyuruh, menghianati, menyingkirkan, memaksa, menghadap, beristirahat atau membunuh.
  • Menggunakan kata kerja yang mengandung apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh. Contohnya memikirkan, merasakan, menginginkan, mengharapkan, mengecewakan, mendambakan, mengalami, mencintai, atau membenci.
  • Menggunakan kata-kata sifat atau descriptive language yang bertujuan untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana. Contohnya sepi, ramai, bersih, baik, gagah, kuat, panas, sempit, kotor, atau terang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Home/Kunci Jawaban/Berikut ini yang merupakan kaidah drama adalah?

Berikut ini yang merupakan kaidah drama adalah: berbuka. prolog, dialog, tokoh, dan epilog. prolog, dagelan, opera, dan dramaturg. monolog, dramaturg, dan aktor.

Berikut ini yang merupakan kaidah drama adalah:

  1. berbuka.
  2. prolog, dialog, tokoh, dan epilog.
  3. prolog, dagelan, opera, dan dramaturg.
  4. monolog, dramaturg, dan aktor.

Jawabannya adalah b. prolog, dialog, tokoh, dan epilog.

Berikut ini yang merupakan kaidah drama adalah prolog, dialog, tokoh, dan epilog.

Penjelasan dan Pembahasan

Jawaban a. berbuka menurut saya ini salah, karena sudah menyimpang jauh dari apa yang ditanyakan.

Jawaban b. prolog, dialog, tokoh, dan epilog menurut saya ini yang benar, karena sudah tertulis dengan jelas pada buku dan catatan rangkuman pelajaran.

Jawaban c. prolog, dagelan, opera, dan dramaturg menurut saya ini juga salah, karena setelah saya cek di buku ternyata lebih tepat untuk jawaban pertanyaan lain.

Jawaban d. monolog, dramaturg, dan aktor menurut saya ini malah 100% salah, karena tidak masuk dalam pembahasan yang ada pada buku pelajaran.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan diatas, bisa kita simpulkan bahwa pilihan jawaban yang paling benar adalah b. prolog, dialog, tokoh, dan epilog.

Jika masih ada pertanyaan lain, dan masih bingung untuk memilih jawabannya. Bisa tulis saja dikolom komentar. Nanti saya bantu memberikan jawaban yang benar.

Abad ke-13, di sumatra telah berdiri kerajaan islam samudera pasai yang merupakan kerajaan islam pertama di indonesia. kerajaan ini terletak di pesisir timur laut aceh (sekarang = kab. lhokseumawe). pendiri kerajaan ini adalah: buah tiin. sultan ahmad malik az-zahir. sultan mahmud malik az-zahir. malik al-saleh.

Kaidah kebahasaan dalam drama yaitu berupa dialog, menggunakan tanda petik pada dialog, menggunakan kata ganti orang ketiga, menggunakan kata ganti orang pertama, menggunakan konjungsi temporal, menggunakan kata kerja menggambarkan peristiwa, menggunakan kata kerja yang menyatakan perasaan, menggunakan kata sifat untuk menggambarkan tokoh, tempat atau suasana. Maka yang termasuk dalam kaidah kebahasaan drama yaitu pilihan C. Pilihan A, B dan D  ada yang tidak termasuk dalam kaidah kebahasaan drama.

Struktur dan kaidah drama. Sejak berabad-abad silam, seni pertunjukan merupakan salah satu tontonan yang begitu popular di kalangan bangsawan di dunia. Tak salah bila Amerika Serikat memiliki Broadway, karena disanalah seni pertunjukan drama paling populer bagi kaum jetset bermula. Broadway menjadi salah satu kiblat seni pertunjukan drama kolosal tertua di dunia.

Seni pentas drama sendiri memiliki struktur dan kaidah-kaidah tersendiri dalam penyajiannya, sehingga menjadi sangat menarik untuk ditonton. Terdapat banyak komponen yang menyertai, tidak hanya menampilkan seni tari atau dansa, seni olah vokal, busana juga dialog dan alur cerita yang menarik. Lalu apa saja yang menjadi struktur dan kaidah yang harus dipenuhi agar pertunjukan drama menjadi sangat manarik untuk ditonton?

Struktur Teks Drama

Seperti jenis teks lainnya, kita dapat membagi berbagai bagian yang membentuk suatu teks drama, dan hal tersebut disebut struktur. Struktur merupakan susunan dalam drama yang menjadi pedoman untuk menentukan awal maupun akhir dari suatu drama. Dalam struktur teks drama ini dibagi menjadi 3 antara lain :

Prolog, merupakan pembukaan atau peristiwa pendahuluan dalam sebuah drama atau sandiwara. Prolog biasanya disampaikan melalui dalang dengan tujuan menjelaskan pemain, gambaran latar, dan sebagainya.

(Baca juga: Mengidentifikasi Alur Cerita, Babak dan Konflik dalam Drama)

Dialog, merupakan media yang melibatkan tokoh-tokoh drama yang hadir dengan tujuan dapat menggambarkan kehidupan, karakter, masalah yang dihadapi, penyelesaian dari sebuah drama. Dialog sendiri memiliki urutan struktur peristiwa yang dimulai dari orientasi, komplikasi, sampai pada resolusi.

Epilog, merupakan bagian terakhir dari drama yang bertujuan untuk menyampaikan pokok pembahasan atau menafsirkan arti cerita oleh salah seorang aktor atau dalang pada akhir cerita. Umumnya, dalam epilog ini dalang akan memberikan pesan moral bagi penontonnya.

Kaidah Bahasa Teks Drama

Di dalam drama, sangat perlu untuk memperhatikan kaidah bahasa yang ada di dalamnya, sehingga para penonton bisa lebih memahami isi drama melalui bahasa-bahasa yang disampaikan. Kaidah kebahasaan yang ditunjukan dalam drama memiliki beberapa perbedaan dibandingkan dengan kaidah bahasa yang digunakan dalam teks lainnya, dimana terdapat 3 kaidah kebahasaan drama, diantaranya:

  • Pada kaidah kebahasaan terdapat kalimat langsung yang diapit oleh tanda petik dua (“….”). Contohnya, “Ibu, di mana buku bahasa Indonesiaku?” Tanya Andri.
  • Menggunakan kata ganti orang ketiga sebagai epilog atau prolog. Contohnya, mereka, hal ini dikarenakan keterlibatan tokoh yang banyak.
  • Menggunakan kata ganti orang pertama dan kata ganti orang kedua atau juga bisa menggunakan kata sapaan. Contohnya, kamu, aku, kami, anda, saya, dan kata sapaan seperti ibu, bapak, paman, dan sebagainya.

Please follow and like us:

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA