Berikut ini yang bukan faktor yang mempengaruhi besarnya penyusutan aktiva tetap adalah

Berikut ini yang bukan faktor yang mempengaruhi besarnya penyusutan aktiva tetap adalah

Tahukah kamu, bahwa semua aktiva tetap yang dicatat ialah biaya penyusutan? Di dalam sebuah laporan keuangan, tentu saja tidak akan terlepas dari akun-akun yang menjadi penyusunnya. 

Biaya penyusutan ini juga dikenal dengan biaya penyusutan atau biaya depresiasi. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk mengetahui apa saja metode penyusutan yang biasa digunakan untuk mencari biaya depresiasi dari sebuah aktiva tetap.

Mengingat pentingnya penyusutan untuk proses pencatatan laporan keuangan, pada artikel ini akan dibahas tentang biaya depresiasi. Serta faktor-faktor yang mempengaruhinya, sebelum masuk pada rumus yang digunakan pada tiap-tiap metode. Namun, sebelum masuk pada faktor-faktor yang mempengaruhi, terlebih dahulu kita perlu mengetahui apa yang dimaksud dengan biaya penyusutan ini.

Berikut ini yang bukan faktor yang mempengaruhi besarnya penyusutan aktiva tetap adalah

Apa Itu Biaya Penyusutan?

Secara umum, depresiasi dapat diartikan sebagai alokasi harga aset tetap selama masa manfaatnya melalui metode tertentu. Oleh karena itu, beban penyusutan disebabkan oleh penurunan pendapatan aset dari waktu ke waktu. Penyusutan tidak berlaku untuk aset tanah karena harga meningkat setiap tahun.

Pada akhir periode (satu tahun), karena depresiasi ini, akun aset tetap harus dicatat dalam jurnal penyesuaian. Biaya dihitung dengan menggunakan metode tertentu. Namun sebelum menentukan metode, Anda perlu memahami faktor-faktor dasar dalam perhitungan terlebih dahulu.

Dalam menghitung beban penyusutan, ada tiga faktor yang mempengaruhi beban penyusutan. Ini adalah biaya akuisisi, umur ekonomis aset dan nilai sisa. Mengetahui nilai dari ketiga faktor ini, metode apa pun dapat digunakan.

  1. Zaki Baridwan
    Depresiasi merupakan sebagian dari harga perolehan aktiva tetap yang secara sistematis dialokasikan menjadi biaya stai periode akuntansi.
  2. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
    Depresiasi ialah alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang diestimasi. Penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan ke pendapatan baik secara langsung maupun tidak langsung.
  3. Sofyan Harahap
    Depresiasi yaitu pengalokasian harga pokok aktiva tetap selama masa penggunaanya atau dapat juga kita sebut sebagai biaya dibebankan terhadap produksi akibat pengunaan aktiva tetap itu dalam proses produksi.
  4. Kleso, Weygant dan Warfield
    Depresiasi yakni sebuah proses akuntansi untuk mengalokasikan biaya aset berwujud menjadi biaya secara sistematis dan nasional terhadap periode yang diharapkan dapat memanfaatkan penggunaan aset tersebut.

Dari pernyataan tersebut terlihat bahwa aktiva tetap bisa menyusut nilainya sesuai dengan peraturan yang berlaku. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhinya pada penjelasan di bawah ini:

Berikut ini yang bukan faktor yang mempengaruhi besarnya penyusutan aktiva tetap adalah

Peranan Penting Penghitungan Depresiasi

Setelah memahami arti umum depresiasi dalam dunia akuntansi. Oleh karena itu, sudah saatnya mengetahui peran penting perhitungan depresiasi dalam menunjang bisnis.

1. Dapat digunakan sebagai data evaluasi keuntungan

Tentu saja, saat menjalankan bisnis, mungkin ada kasus kegagalan transaksi, penurunan nilai atau kerugian aset. Namun hal tersebut tentunya dapat diminimalisir dengan memahami data penilaian aset yang diperoleh melalui depresiasi.

2. Pahami biaya aset yang diterima dengan melakukan bisnis

Selain itu, untuk pentingnya peran depresiasi dalam dunia usaha, dapat dijadikan patokan untuk data harga perolehan aset yang nilainya semakin turun. Ini didasarkan pada penilaian akuntansi atas kepemilikan aset dan hak penggunaan. 

3. Menjadi metode meminimalkan pengurangan aset dari waktu ke waktu

Dengan memahami dan menerapkan depresiasi pada bidang usaha dan bisnis, pelaku bisnis dapat meminimalisir kerugian. Hal ini disebabkan kesadaran bahwa nilai kepemilikan aset sewaktu-waktu bisa turun.

4. Mengetahui nilai residu

Dengan memahami dan menerapkan depresiasi dalam bisnis, para pebisnis tentunya dapat menemukan nilai sisa. Nilai sisa juga disebut nilai sisa dari penjualan, sewa atau hipotek dan dapat digunakan sebagai modal perputaran.

5. Mengetahui estimasi manfaat dari nilai barang dan aset

Selain itu, peran penting penerapan dan penghitungan penyusutan dalam akuntansi untuk menjalankan bisnis adalah untuk memahami estimasi nilai barang dan aset.

Estimasi pengembalian nilai komoditas dan aset tersebut dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan selama periode bisnis. Oleh karena itu, pelaku bisnis dapat mempertimbangkan untuk mengambil tindakan ekonomi yang diperlukan kapan saja.

6. Mengetahui nilai yang dihitung dari total beban pada setiap siklus

Penting juga untuk memahami biaya total setiap komoditas untuk menjalankan bisnis, penghitungan nilai finansial dan aset. Salah satu cara untuk mencapainya adalah melalui perhitungan dan penerapan penyusutan dalam akuntansi. Ini dapat mencatat metode penggunaan, pekerjaan, hutang dan piutang di setiap periode, untuk mengevaluasi pekerjaan atau mengambil strategi lebih lanjut.

Berikut ini yang bukan faktor yang mempengaruhi besarnya penyusutan aktiva tetap adalah

Ciri-Ciri Metode Depresiasi

Pada perhitungan metode depresiasi ialah suatu proses penyusutan yang di dapat dari nilai aktiva tetap. Berikut ini ada 5 ciri-ciri metode depresiasi, yaitu :

  1. Selama depresiasi, nilai asli aset tetap tidak dapat dikembalikan ke nilai aslinya. Karena depresiasi adalah penurunan nilai aset selama umur ekonomi permanennya.
  2. Proses penyusutan aset dilakukan secara bertahap, berkelanjutan dan teratur. Terlepas dari digunakan atau tidaknya aset tersebut, nilai aset tersebut tetap akan mengalami penurunan karena dihitung berdasarkan umur ekonomisnya.
  3. Meskipun metode penyusutan dikurangkan dari nilai buku aset, penyusutan juga merupakan proses pengalokasian biaya sehingga aset tersebut dapat digunakan secara efektif sepanjang umurnya.
  4. Penyusutan tidak dapat menurunkan nilai pasar aset, tetapi dapat menurunkan nilai buku. Karena harga jual suatu aset didasarkan pada nilai pasar aset tersebut.
  5. Metode penyusutan hanya berlaku untuk aktiva tetap berwujud seperti gedung, pabrik, kantor dan peralatan. Namun, aset tidak berwujud seperti hak cipta dan paten diamortisasi.Akan tetapi jika pada aset sumber alam seperti pertambangan dan sebagainya biasanya disebut deplesi.

Berikut ini yang bukan faktor yang mempengaruhi besarnya penyusutan aktiva tetap adalah

Faktor yang Mempengaruhi Biaya Depresiasi

Pada bagian ini akan dibahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi nilai dari biaya penyusutan. Terdapat beberapa faktor di dalamnya, yang dapat kamu lihat pada poin-poin di bawah ini:

Harga Perolehan (Acquisition Cost)

Faktor pertama yang akan mempengaruhi biaya penyusutan dilihat dari harga perolehannya. Harga perolehan ini merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap biaya penyusutan, lho! Karena, harga perolehan ini akan menjadi dasar penghitungan seberapa besar depresiasi yang harus dialokasikan per periode akuntansi.

Harga ini diperoleh dari sejumlah uang yang dikeluarkan dalam memperoleh aktiva tetap hingga siap digunakan. Atau bisa dituliskan sebagai harga barang ditambah biaya-biaya lain yang menyertainya

Nilai Residu (Salvage Value)

Nilai sisa atau sering disebut dengan nilai residu merupakan faktor kedua yang bisa mempengaruhi biaya depresiasi. Dapat dikatakan juga sebagai taksiran nilai atau potensi arus kas masuk apabila asset tersebut dijual pada saat penarikan atau penghentian (retirement) aktiva.

Namun, hal yang perlu kamu ketahui adalah nilai residu ini tidak selalu ada dalam sebuah periode akuntanasi. Ada kalanya suatu aktiva tidak memiliki nilai residu karena aktiva tersebut tidak dijual pada masa penarikannya. Misalnya terlihat pada assets yang habis terkorosi atau berkarat, misalnya besi.

Umur Ekonomis Aktiva (Economical Life Time)

Faktor terakhir untuk menentukan biaya depresiasi adalah umur ekonomis aktiva. Sebagian besar aktiva memiliki dua jenis usia ekonomis, yaitu umur fisik dan juga umur fungsional.

Pertama ada umur fisik yang biasa dikaitkan dengan kondisi fisik suatu aktiva. Suatu aktiva dikatakan masih memiliki umur fisik apabila secara fisik aktiva tersebut masih dalam kondisi baik (walaupun mungkin sudah menurun fungsinya).

Sedangkan umur fungsional biasanya dikaitkan dengan kontribusi aktiva tersebut dalam penggunaanya. Suatu aktiva dikatakan masih memiliki umur fungsional apabila aktiva tersebut masih memberikan kontribusi bagi perusahaan.

Walaupun secara fisik suatu aktiva masih dalam kondisi sangat baik, akan tetapi belum tentu masih memiliki umur fungsional. Bisa saja aktiva tersebut tidak difungsikan lagi akibat perubahan model atas produk yang dihasilkan, kondisi ini biasanya terjadi pada aktiva mesin atau peralatan yang dipergunakan untuk membuat suatu produk. Atau aktiva tersebut sudah tidak sesuai dengan zaman.

Kondisi ini biasanya terjadi pada jenis aktiva yang bersifat dekoratif seperti furniture, hiasan dinding, dan lain sebagainya. Dalam penentuan beban penyusutan, yang dijadikan bahan perhitungan adalah umur fungsional yang biasa dikenal dengan umur ekonomis.

Metode Penghitungan Biaya Penyusutan

Setelah kamu mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi biaya depresiasi, sekarang kami akan memberikan beberapa metode yang bisa kamu gunakan untuk menghitungnya. Untuk melihat metode apa saja yang dapat digunakan, scroll terus artikel ini ya!

Metode Penyusutan Garis Lurus (Straight Line Method)

Cara ini sering disebut juga dengan straight line method dan paling sering digunakan untuk mencari nilai biaya penyusutan. Dikenal juga dengan beban penyusutan fixed asset per tahunnya sama hingga akhir umur ekonomis aktiva tetap tersebut.

Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa metode ini lebih difokuskan pada penyusutan sebagai fungsi dari waktu dan bukan penggunaannya. Untuk membuatmu makin mengerti, berikut ini akan kami tampilkan rumus yang bisa digunakan ketika hendak menentukan biaya penyusutan dengan straight line method.

Berikut ini yang bukan faktor yang mempengaruhi besarnya penyusutan aktiva tetap adalah

Untuk mencari nilai penyusutan metode ini bisa dicari dari harga perolehan dikurang nilai residu, kemudian dibagi dengan umur ekonomis suatu aktiva tetap.

Metode Penyusutan Jumlah Angka Tahun (Sum of Years Digit Method)

Cara selanjutnya yang bisa digunakan adalah dengan menggunakan metode penyusutan jumlah angka tahun. Jika dilihat menurut metode ini, besarnya penyusutan aktiva tetap tiap tahun jumlahnya akan semakin menurun. Rumus yang bisa kamu gunakan untuk mencarinya adalah sebagai berikut:

Berikut ini yang bukan faktor yang mempengaruhi besarnya penyusutan aktiva tetap adalah

Untuk mencari nilai penyusutan metode ini bisa dicari dari sisa umur penggunaan dibagi jumlah angka tahun. Kemudian dikali dengan harga perolehan yang terlebih dahulu dikurang dengan nilai residunya.

Metode Penyusutan Saldo Menurun (Double Declining Balance Method)

Selanjutnya, ada double declining balance method. Metode ini ditentukan berdasarkan persentase tertentu dihitung dari harga buku pada tahun yang bersangkutan. Persentase penyusutan besarnya dua kali persentase atau tarif penyusutan metode garis lurus. Untuk mencari nilai biaya penyusutan dengan metode ini bisa menggunakan rumus:

Berikut ini yang bukan faktor yang mempengaruhi besarnya penyusutan aktiva tetap adalah

Untuk mencari nilai penyusutan metode ini bisa dicari dari dua kali seratus persen yang telah dibagi dulu dengan umur ekonomis suatu aktiva tetap. Kemudian dikalikan dengan harga buku aktiva tetap.

Metode Penyusutan Satuan Jam Kerja (Service Hours Method)

Selanjutnya ada metode penyusutan satuan jam kerja atau service hours method. Menurut metode ini, beban penyusutan aktiva tetap ditetapkan berdasarkan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan. Untuk mencari biaya penyusutan dengan metode ini bisa menggunakan rumus:

Beban Penyusutan pertahun = jam kerja yang bisa tercapai X tarif penyusutan tiap jam

Berikut ini yang bukan faktor yang mempengaruhi besarnya penyusutan aktiva tetap adalah

Untuk mencari nilai penyusutan metode ini bisa dicari dari jam kerja yang bisa tercapai dikali tarif penyusutan per jam. Tarif penyusutan per jam bisa dicari dengan harga perolehan dikurangi nilai residu, kemudian dibagi dengan jumlah total jam kerja penggunaan aktiva tetap.

Metode Hasil Produksi (Productive Output Method)

Terakhir ada metode hasil produksi atau productive output method. Menurut metode ini, beban penyusutan aktiva tetap ditetapkan berdasarkan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan. Beban depresiasi dihitung dengan dasar satuan hasil produksi, sehingga depresiasi tiap periode akan berfluktuasi sesuai dengan fluktuasi hasil produksi. Lihat rumus di bawah ini untuk lebih jelasnya:

Berikut ini yang bukan faktor yang mempengaruhi besarnya penyusutan aktiva tetap adalah

Untuk mencari nilai penyusutan metode ini bisa dicari dari harga perolehan dikurang dengan nilai residu yang keudian dibagi jumlah total produk yang dihasilkan.

Berikut ini yang bukan faktor yang mempengaruhi besarnya penyusutan aktiva tetap adalah

Itulah faktor yang mempengaruhi dan cara yang bisa digunakan untuk menghitung biaya penyusutan. Semoga dengan adanya artikel ini, kamu tidak bingung lagi ya untuk menentukan nilai dari biaya depresiasi ini!

Berikut ini yang bukan faktor yang mempengaruhi besarnya penyusutan aktiva tetap adalah
Bagaimana? Apakah penjelasan terkait biaya penyusutan ini sudah bisa kamu pahami? Dengan mengetahui nilai biaya penyusutan, harapannya kamu akan mampu menyusun laporan keuangan dengan tepat. Kamu juga bisa menggunakan JojoExpense untuk membantumu mengelola keuangan perusahaan. Dengan begitu, efisiensi manajemen pengeluaran perusahaan akan meningkat hingga 76%. Selamat mencoba!