Berikut ini merupakan pemeriksaan yang perlu pada kopling

By Admin Friday, November 6, 2020 Edit

Pemeriksaan dan Perbaikan serta Permasalahan (Trouble Shooting) Kopling 

Pemeriksaan Kopling (Clutch) - Pada saat melakukan perawatan dan perawatan kopling, terutama bila terdapat gejala yang menunjukkan bahwa kampas kopling rusak atau habis, salah satu caranya adalah dengan membongkar dan memeriksa cakram kopling dengan melakukan pengukuran.


Kopling adalah suatu elemen mesin yang menghubungkan poros penggerak dan poros yang digerakkan dengan putaran yang sama dalam meneruskan daya atau putaran, serta dapat melepaskan hubungan kedua poros tersebut baik dalam keadaan diam yaitu kopling tetap maupun dalam keadaan berputar yaitu kopling tidak tetap.

Kopling ini letaknya diantara mesin dan transmisi yang berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan putaran mesin dengan transmisi dan kopling ini bagian yang mutlak untuk setiap kendaraan bermotor, dimana penggerak utamanya diperoleh dari hasil-hasil pembakaran didalam silinder mesin.

Pada saat mesin hidup atau dalam keadaan berjalan, plat kopling terjepit pada roda penerus sehingga apabila roda penerus berputar plat kopling tersebut terbawa dalam putaran, kopling berputar dan putaran diteruskan keroda belakang.

Pada saat pedal kopling diinjak, cicin penahan tertarik kebelakang plat kopling itu bebas tidak terbawa oleh utaran roda penerus dan hubungan terputus, jika pedal kopling dilepas, maka cicin penekan kembali seperti semula menjepit plat kopling itu pada roda penerus kemudian plat kopling itu terbawa dalam putaran roda penerus dan hubungan tersambung. Adapun urutan pemindahan tenaga sebagai berikut:

1. Pada saat kopling berhubungan

Pada saat pedal kopling tidak diinjak plat tertekan kearah roda penerus oleh plat penekan karena adanya tekanan dari coil spring. Apabila poros engkol berputar plat kopling berhubungan dengan alur alur input shaft, hal ini menyebabkan infut shaf berputar searah putaran kopling. Akibatnya tenaga mesin dipindahkan ke transmisi.

2. Pada saat kopling tidak berhubungan         

Ketika pedal kopling ditekan release bearing menekan tuas penekan kopling tekanan pressure lever berlawanan dengan tekanan dengan coil spring, hal ini menyebabkan pressure plate tertarik kearah luar sehingga kopling bebas dan tidak tejadi perubahan tenaga mesin ke input shaft

Pemeriksaan dan Perbaikan Kopling

1. Roda Penerus/ Fly wheel 

a. Pemeriksaan secara visual roda penerus/ fly wheel

Dengan melihat apakah kerusakan pada gigi yang berhubungan langsung dengan motor stater.

b. Periksa keolengan roda penerus/ fly wheel

Menggunakan dial indikator, ukur keolengan roda penerus. 


 Keolengan maksimum : 0,1 mm.

a. Pemeriksaan secara visual plat kopling

Dengan melihat apakah ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan atau retak. Jika ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan kertas amplas yang halus. Jika kerusakannya parah, ganti kampas kopling atau ganti dengan plat kopling baru.

b. Pemeriksaan kekocakan atau kerusakan torsion dumper 

Jika ditemukan kekocakan dan kerusakan pada torsion dumper, ganti dengan plat kopling unit baru.

c. Pemeriksaan keausan atau kerusakan alur-alur hub 

Kaitkan/ pasangkan plat kopling pada input shaft transmisi, plat kopling harus bergerak dengan mudah tetapi tidak longgar. Jika macet atau longgar ganti dengan plat kopling baru.

d. Periksa kedalam paku keling pada clutch disc dengan jangka sorong

Kedalaman kepala paku keling minimum 0,3 mm. Bila diketahui ada kelainan ganti plat kopling.

e. Pemeriksaan run-out plat kopling

Dengan roller-instrumen (mesin/alat-pemutar) dan dial indikator periksalah run-out plat kopling! Bila run-out melebihi 0.8 mm, gantilah plat kopling dengan yang baru.


3. Pemeriksaan wadah kopling/ clutch cover tipe diafragma

a. Pemeriksaan pegas penekan dan tuas pembebas 

Pemeriksaan secara visual, adalah dengan melihat apakah ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan atau retak pada pegas penekan. Cara mengecek kerja pegas dengan menekan dari pegas diafragma dengan tangan cek kerja pegas.


b. Periksa pegas diafragma dari keausan

Menggunakan kapiler (jangka sorong), ukur kedalaman dan pegas diafragma. 

limit kedalaman 0,6 mm dan lebar 5,0 mm.

c. Pemeriksaan dengan SST dan filler gauge (thickness gauge)

Dengan bantuan SST dan Filler gauge, periksa kerataan permukaan ujung pegas diphragm atau ujung tuas pembebas. Selisih pengukuran atau ketidakrataan maximal 0.5 mm.

d. Pemeriksaan dengan dial indikator 

Dengan dial indikator dan alat pemutar juga dapat dilakukan pengukuran ketidakrataan permukaan ujung pegas diphragm atau ujung tuas pembebas. Untuk memudahkan pengukuran pasanglah dial dengan magnetik base pada mesin. Penyimpangan maximal : 0.5 mm.

e. Pengukuran keausan kerataan plat penekan

Lakukan pengukuran kerataan plat kopling dengan straigh edge dan filler gauge. Ketidakrataan max adalah 0.5 mm. Jika ketidakrataannya melebihi spesifikasi, ratakan dengan menggunakan mesin bubut atau ganti dengan plat penekan yang baru.


4. Periksa kondisi release bearing dari keolengan atau macet

Putar bantalan dengan tangan sambil memberikan tekanan pada arah aksial. Bila bantalan macet atau oleng, gantilah dengan yang baru.

(a) Putar bearing dengan tangan dan berilah tenaga pada arah axial. Jika putaran kasar dan atau terasa ada tahanan sebaiknya ganti!

(b) Tahan hub dan case dengan tangan kemudian gerakkan pada semua arah untuk memastikan self-centering system agar tidak tersangkut. Hub dab casae harus bergerak kira-kira 1 mm. Jika kekocakan berlebihan atau macet sebaiknya diganti dengan yang baru!

Troubleshooting Gejala-gejala kesalahan pada rangkaian kopling/kopling set (clutch assembly) 

c). Gerakan kendaraan yang mengejut 

d). Suara berisik yang tidak lazim 

 Demikian pembahasan mengenai pemeriksaan, perawatan, dan troubleshooting sistem kopling. Semoga dapat bermanfaat. Salam Teknika!

Pemeriksaan Kopling – Mekanisme kopling pada kendaraan perlu perawatan dan beragam pemeriksaan. Ada banyak cara pemeriksaan kopling pada kendaraan. Lantas bagaimana cara pemeriksaan kopling?

Pemeriksaan secara visual atau pengukur perlu dikerjakan untuk jaga kinerja mesin. Ini membantu tetapkan apa segi itu remuk bisa lebih cepat dari yang seharusnya, dan membantu merasakan masalah sebelum kopling dipasang kembali.

Sejauh proses perombakan, beragam elemen pada kopling mobil harus dilaksanakan pengujian untuk ketahui keadaan. Beragam elemen pada mekanisme kopling yang perlu dicheck terbagi dalam fly wheel, plat kopling, penutup kopling , bantalan pembebas dan pilot bearing.

Ketika kerjakan perawatan dan perawatan kopling, terutama bila ada pertanda yang menunjukkan bila kampas kopling remuk atau habis, satu diantaranya trick-nya dengan membedah dan memeriksa cakram kopling dengan kerjakan pengukuran. Berikut pembahasan berkaitan cara pemeriksaan kopling pada mobil.

Pemeriksaan Kopling

Ada banyak cara pemeriksaan kopling pada mobil yakni:

  1. Pemeriksaan flywheel
  2. Pemeriksaan clutch cover
  3. Pengujian pressure plate
  4. Pemeriksaan clutch disc
  5. Pemeriksaan pegas penekan
  6. Pengujian release bearing

Berikut penjelasannya satu-satu berkaitan pemeriksaan kopling pada mobil.

1. Pemeriksaaan Sisi Flywheel Atau Roda Gila

Pemeriksaan kopling yang pertama yakni memeriksa sisi flywheel. Roda gila harus memiliki permukaan datar untuk meredam getaran, dan untuk memberikannya koefisien gesekan diperlukan. Keausan permukaan gesekan biasanya cekung.

Apabila tidak datar maka permukaan kampas kopling yang rata tidak dapat duduk dengan baik. Hal ini terjadi maka dapat menyebabkan berbagai hal seperti keausan plat kopling, getaran atau bahkan kopling selip. Panas, dan aus dapat terjadi jika ada slip yang terlampau berlebihan.

Pemeriksaan run out flywheel (roda gila) :

  • Runout pada roda gila harus dilakukan pengecekan agar tidak berlebihan.
  • Dengan dial indicator periksalah run-out fly wheel.
  • Hasil pengukuran runout tidak boleh melebihi 0.2 mm.

2. Pemeriksaan Clutch Cover Atau Rumah Kopling

a. Pemeriksaan clutch cover secara visual :

  • Cover harus dicheck secara visual dengan melihat apa ada kotoran, cidera tersisa gesekan / terbakar, tergores dan atau retak.
  • Pengecekan permukaan clutch cover dari keausan yang dapat menyebabkan kerusakan lainnya.
  • Selip terlampau berlebihan dapat menyebabkan lajur, gosong, dan meliuk.
  • Jika ada kotoran, cidera tersisa gesekan / terbakar, tergores dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan kertas amplas yang halus.
  • Jika kerusakannya akut, semestinya diganti.

Baca Juga  Motor Tidak Ada Pengapian: 8 Penyebab & Ulasan

b. Pemeriksaan kecocokan jemari jari di bagian diafragma spring:

  • Hasil pengukuran kedalaman maksimal adalah 0.6 mm. Sementara untuk lebar maksimal 5.0 mm.
  • Apabila hasil pengukuran berbeda dari standar dapat menyebabkan bantalan pembebas dan jari-jari pegas diafragma bentrok
  • Ukur lebar dan kedalaman keausan untuk tetapkan apa masih dalam batas tolerir.
  • Jika keausan melalui detil ganti sama dengan yang baru

c. Pemeriksaan kearataan tinggi diafragma spring:

Alat yang dipakai untuk kerataan tinggi pegas diafragma yakni memakai dial indicator.
Untuk memudahkan pengukuran pakailah dial dengan magnetik base pada mesin. Penyimpangan optimal : 0.5 mm.

d. Proses penyetelan diafragma spring (pegas diaphragma) :

Jika hasil dari pemeriksaan kerataan pada pegas diafragma kopling tidak sesuai dengan standar maka perlu dilaksanakan penyetelan pada pegas diaphragma memakai alat SST.

3. Pemeriksaan Pressure Plate / Plat Penekan

Disamping itu pemeriksaan kopling dilaksanakan pada elemen pressure plate atau pelat penekan yang terbagi dalam:

a. Pemeriksaan pressure plate secara visual :

  • Dengan cara melihat apa ada kotoran, cidera tersisa gesekan / terbakar, tergores dan atau retak.
  • Jika ada kotoran, cidera tersisa gesekan/ terbakar, tergores dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan kertas amplas yang halus.
  • Perlu menggunakan mesin bubut untuk melembutkan permukaan pressure plate atau bila mustahil karena itu perlu lakukan pergantian unit.

b. Proses pemeriksaan kerataan plat kopling dengan straigh edge dan filler gauge :

Ketidakrataan max adalah 0.5 mm.

4. Pemeriksaan Clutch Disk

Hal keempat untuk pemeriksaan kopling pada mobil yakni pemeriksaan clutch disc. Terdapat beberapa pemeriksaan pada kampas kopling diantaranya yaitu ketebalan kampas pelat kopling, kondisi pegas peredam radial, hub spline (jalur-alur hub), dan runout aksial dengan ketinggian permukaan atas paku keling.

Baca Juga  Penyebab Kopling Selip : Tanda, Penyebab, Dan Perbaikan

a. Pemeriksaan paku keling dan hitung ketebalan kampas kopling :

  • Mengukur kedalaman paku keling dengan jangka sorong.
  • Batas kedalaman paku keling, minimal 0.3 mm.
  • Jika kedalaman sudah melalui detil, ganti kampas kopling atau ganti dengan plat kopling baru.
  • Pergantian kampas kopling pada kendaraan yakni bisa dengan melepaskan paku keling dan menukars kampas kopling sama yang baru. Tetapi untuk kendaraan memiliki ukuran kecil umumnya ditukar satu set kampas kopling.

b. Pemeriksaan run out clutch disk :

  • Untuk dapat mengetahui tingkat kelengkuangan kampas kopling dapat dilakukan dengan cara memeriksa runout aksialnya.
  • Disc (plat kopling) diputar sekaligus melihat keolengan (runout) permukaan atasnya.
  • Pelat kopling perlu pergantian jika lebih dari 0,031 inchi (0.8mm) atau lebih.

c. Pemeriksaan kekocakan di bagian torsion dumper :

Jika pada pemeriksaan kopling merasakan terjadi kekocakan pada torsion dumper karena itu perlu pergantian pelat kopling.

5. Pemeriksaan Pegas Penekan

a. Pemeriksaan sisi pegas penekan :

  • Jika dilaksanakan pemeriksaan kopling pada panjang pegas penekan mempunyai limit panjang yang berlainan bergantung tipe dan ukuran dari kopling.
  • Demikian juga dengan ketidaksikuan pegas penekan.
  • Ukuran besar kecilnya unit kopling biasanya menentukan tingkat limit/ tolerensi.

b. Pemeriksaan tegangan pegas penekan :

  • Kekuatan kerja kopling dalam meneruskan putaran dan daya mesin sangat dipengaruhi oleh tegangan pegas penekan.
  • Kuat / besar tegangan pegas penekan yang digunakan tergantung dari ukuran kendaraan. Detil tegangan pegas dapat dilihat pada buku petunjuk kendaraan.
  • Ketidaksesuaian di antara pegas juga tidak dapat terlalu besar, karena akan membuat penekanan kopling tidak rata.

6. Pemeriksaan Release Bearing / Bantalan Pembebas

Pemeriksaan release bearing (bantalan pembebas) pada sistem kopling terdiri dari :

  • Release bearing dicek secara visual dan dirasakan putaranyya. Release Bearing biasanya diganti satu set dengan disk dan clutch cover .
  • Pada self adjusting release bearings karena itu perlu dicheck apa proses rekonsilasi diri pada release bearing bekerja yang baik atau mungkin tidak.

Di atas ialah pembahasan berkaitan pemeriksaan kopling pada mobil. Mudah-mudahan bisa menambahkan wacana dan pengetahuan.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA